"Chesy Leona Haidee" Pewaris tunggal Haidee Enterprise. Perempuan yg dikenal cantik, cerdas, tegas, pekerja keras, bebas, misterius & angkuh. Kesehariannya selalu dikelilingi oleh bodyguard yg selalu menjaga & melindunginya kemana pun dia pergi. Kehidupan yg glamour membuatnya sulit di dekati tetapi dia adalah perempuan yg cerdas hingga membuatnya bisa memimpin raksasa perusahaan milik keluarganya.
Suatu hari dia bertemu Lelaki menyebalkan bernama "Axio Ethan Julian" seorang barista sebuah kedai kopi, yg membuatnya kesal & marah, tetapi justru Ethan tidak mau meminta maaf & melawan Leona. Leona meluapkan kekesalannya pada Ethan tetapi Ethan tidak memperdulikan kemarahan Leona terhadapnya. Hingga akhirnya ide gila muncul di kepala Leona, dia harus bisa menjebak Ethan untuk membalas lelaki itu yg berani melawannya, karena selama ini Leona tidak pernah sekalipun di permalukan oleh seseorang. Dendamnya pada Ethan sudah memuncak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Golden Watermelon Sugar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemarahan Nyonya Haidee
Kaia menerima telepon dari salah satu bodyguard, dan mengatakan jika Mama Leona datang dan marah-marah untuk meminta akses bisa masuk ke apartemen. Dan Leona masih berada di kamar mandi. Kaia pun keluar dari kamar Leona dan dia bergegas menuju lift yang juga berfungsi sebagai pintu masuk. Memang tidak semua bisa masuk ke apartemen, kecuali mendapat akses langsung dari pemiliknya. Karena Kaia juga punya akses yang di beri oleh Leona, Kaia memasukkan jarinya ke fingerprint sehingga pintu lift bisa terbuka.
Sampai akhirnya Mama Leona, masuk ke apartemen itu. "Good morning nyonya Emma Haidee... " Sapa Kaia.
"Lama sekali... Dimana Leona??? Dimana anak kurang ajar itu???" Tanya Emma.
"Leona masih mandi, silakan duduk, saya akan membuatkan anda minum.... "
"Tidak perlu...!" Seru Emma dengan suara meninggi. "Aku harus bertemu Leona dan membuat perhitungan dengannya.. "
Mama Leona naik ke tangga menuju kamar Leona. Kaia mencoba mengejar dan menahannya tetapi tentu saja usaha Kaia akan percuma, karena Mama Leona tidak akan pernah peduli dengan larangannya. Ini sering terjadi ketika Leona melakukan sesuatu yang di anggap sebagai sebuah kesalahan oleh Mama nya. Bahkan Leona sebelumnya sudah memprediksi bahwa ini akan terjadi, dan benar saja Mama nya memang datang kesini.
Nyonya Haidee masuk ke kamar Leona, memang kamar itu sepi dan tidak ada siapapun di dalam. Dia kemudian berjalan menuju kamar mandi. Dia mendengarkan seksama di dalam kamar mandi ada suara gemricik air, sepertinya Leona masih ada di dalam. Dia kembali dan memilih duduk di sofa menunggu Leona selesai mandi. Sedangkan Kaia berdiri dalam diam di depan pintu kamar Leona.
Melihat Kaia, Mama Leona menghampiri asisten putri nya itu. "Kai..... Kau ini memang tidak pernah bisa menolak keingina Leona, meskipun kau tahu itu sangat salah.... Kau seharusnya bekerja secara profesional.... Ingatkan Leona bahwa apa yang di lakukannya itu hal yang salah, bukan malah terus mendukungnya... "
"Saya hanya menjalankan perintah atasan saja.. ' Jawab Kaia.
" Ya, aku tahu Leona memang membayar mu untuk membantu nya, tetapi harusnya kau bisa bedakan, mana yang harus di lakukan, mana yang tidak boleh di lakukan... Kau itu sama gila nya dengan Leona..."
"Jika aku gila, berarti ibuku juga gila....." Ucap Leona tiba-tiba dari belakang. Dia mendengar keributan dan langsung menyelesaikan mandi nya. Dengan berbaluk handuk kimono dia berjalan mendekati Mama nya. "Setidaknya kau minta ijin dulu sebelum masuk ke kamar seseorang... Jadi orang harus memiliki etika ketika bersikap.. Bukan menyelonong masuk sembarangan... "
"Diamlah Leona....!!! Jaga ucapan mu ketika sedang berbicara dengan perempuan yang melahirkan mu...!"
"Siapapun itu, sangat tidak di benarkan Mama masuk ke kamarku tanpa ijinkan, aku juga memiliki privasi.. Kenapa Mama memarahi Kaia???? Aku yang membayarnya dan aku berhak meminta dia melakukan apapun yang aku perintahkan... Jika dia tidak keberatan melakukannya ya kenapa tidak dia menuruti keinginanku... Memang apa masalah Mama???" Leona berlalu meninggalkan Mama nya dan masuk ke walk in clossetnya untuk mengganti pakaiannya.
Nyonya Haidee pun mengejarnya. Sementara Kaia memilih melanjutkan membereskan kamar Leona. Ini bukan pekerjaannya sebenarnya tetapi Leona akan suka jika kamarnya rapi, dan bed covernya di ganti setelah dia bercinta disana.
Leona mengambil pakaian daIam nya, memakai nya dengan santai di depan Mama nya. "Leona....!!! Kenapa semalam kau pergi begitu saja dari pesta....??? Bukankah Mama sudah meminta mu untuk menunggu sebentar..!!" Teriak Nyonya Haidee.
Leona tidak memoedulikannya dan kali ini dia membuka lemari nya dan mengambil pakaian untuk dia gunakan.
"Mama jadi merasa tidak enak dengan Stedward... Karena Mama yang sudah berjanji kepada nya... "
"Mama kan yang berjanji??? Bukan aku??? Lalu apa peduliku???" Ucap Leona.
"Dia pengusaha terkenal dari California, dia sukses dengan bisnis nya.."
"Lalu????? Apa urusannya denganku????"
"Dia pernah bekerja sama dengan perusahaan kita, dan Papa mu sangat menghormati nya.. Dia ingin berkenalan dengan mu, dan jauh-jaih dari California kesini, tetapi apa yang kau lakukan tadi malam????"
Leona memakai celana dan tidak peduli dengan kemarahan Mama nya. Setelah itu, dia pergi keluar ruangan ganti nya itu dan menuju kamar nya. Lagi-lagi Nyonya Haidee dengan kesal mengejarnya.
"Leona..... Kenapa tidak menjawab pertanyaan Mama..!!" Nyonya Haidee menarik tangan Leona, membuat Leona menghentikan langkah nya dan berbalik badan menatap Mama nya penuh kemarahan.
"Apa lagi????" Ucap Leona dengan kesal.
"Kenapa semalam kau pergi dari pesta begitu saja??? Apa kau tidak punya sopan santun??? Kau tidak menghormati yang punya pesta???"
"Aku pulang karena aku sakit kepala, dan aku berpamitan dengan pem8lik pesta nya, aku juga meminta Kau untuk tetap berada disana sebagai kesopanan..."
"Kau bohong... Itu pasti hanya akal-akalan mu saja supaya kau bisa menghindari Mama, iya kan???"
Leona mendekat ke Mama nya dan menatap wanita itu dengan tajam. "Ya..... Aku memang pergi dari pesta itu karena aku muak harus bertemu Mama... Aku muak dengan sikap Mama yang suka seenak nya.. Kenapa???? Mama tidak suka?...??" Leona berteriak dengan penuh kekesalan.
"Mama hanya ingin mengenalkan mu pada seseorang yang menurut Mama sangat cocok untukmu...!"
"Itu menurut Mama kan??? Bukan menurut ku.?? Jadi aku sama sekali tidak peduli, jika Mama suka, Mama saja yang bersama nya...!"
Plaaaakkk.......
Sebuah tamparan yang keras mendarat di Pipi Leona. Membuat pipi Leona memerah karena bekas tamparan itu. "Kurang ajar sekali.... Mama bilang jaga setiap ucapan mu itu. Berani sekali kau mengatakan hal itu pada Mama... "
Leona memegang pipi nya, mengusap nya dan memandang Mama nya penuh dengan kebencian. "Kenapa aku harus menjaga ucapan ku??? Sedangkan Mama sendiri tidak pernah bisa menjaga sikap Mama, selalu saja mengatur ku, aku bukan anak kecil lagi yang bisa terus Mama atur. Aku punya kebebasan dan bisa melakukan apapun yang aku mau, jadi aku sangat tidak peduli dengan semua kegilaan Mama...!" LEona berbalik badan dan duduk di depan meja rias nya, dia menggosok rambutnya dengan handuk dan menyalakan hairdryer untuk mengeringkan rambutnya. Dia malas berdebat dengan Mama nya dan lebih baik dia mengalihkan suara teriakan da kemarahan Mama nya dengan suara hairdryer.
"Kau memang anak yang tidak berguna dan kurang ajar...!! Kau hanya memiliki seorang ibu dan berani sekali kau tidak menuruti perkataan ibumu. Anak macam apa dirimu itu??? Inikah yang orang katakan jika ada anak durhaka, dan salah satu nya adalah dirimu..!" Teriak nyonya Haidee lagi tetapi sayangnya Leona justru kembali mengabaikan nya dan justru sibuk dengan hairdryer nya. Membuat Nyonya Haidee semakin terlihat marah.