Disclaimer : Semua cerita karangan semata, penamaan tokoh, visual, dan alur cerita semua murni imajinasi othor semata. Jangan lupa kasih apresiasi buat othor ya Like, Comment, Gift, Vote and SUBS!! SARANGHAEYO ♡
-----------------
Sinopsis :
Farah Lee adalah anak angkat salah satu keluarga besar di Negara S. Walaupun hanya anak angkat, Farah merupakan gadis kesayangan di Klan Kaviandra. Sifatnya yang periang dan tidak mudah menyerah membuat dia berjuang keras dalam memperjuangkan cintanya pada pria yang jadi Kakak angkatnya, Keenan Kaviandra.
Keenan atau yang lebih dikenal Mr. K, adalah pria yang cukup memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis di Negara S. Dia juga merupakan pembunuh bayaran paling kejam di jaringan hitam. Malang tak pernah menunjukkan dirinya, dia harus terlibat cinta satu malam dengan adik angkatnya.
Akankah cinta bersemi diantara keduanya? Atau justru bertepuk sebelah tangan?
Jangan lewatkan pesona kisah asmara keduanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayang aku ga?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 13 # K-Technology
Kantor pusat KTech, 08.00 AM.
"Apa jadwalku hari ini?"
Keenan dan Sam sudah berada di kantor pusat KTech. Mereka berjalan tegap melewati beberapa orang yang menunduk menyambut kedatangan keduanya. Langkah panjang yang memancarkan aura kharismatik Keenan, benar-benar jadi suguhan pagi yang menggugah selera pada barisan penggemar di kantornya.
Sam membuka gadget pitarnya, jarinya dengan lincar menggulirkan layar. "Hari ini anda harus menandatangani beberapa berkas untuk diverifikasi." Sam kembali menggulirkan jemarinya. "Malam harinya anda memiliki jadwal pertemuan dengan Tuan Ron. Ada beberapa kerja sama baru yang harus kita rampungkan dengan LeeHi Group."
Tring!
Pintu lift terbuka, Keenan kembali berjalan tegap keluar dengan sorot mata tajamnya. Di hadapannya Sandra yang merupakan sekretaris khususnya sudah menyambut membukakan pintu ruangan atasannya.
"Persiapkan rapat koordinasi selang satu jam dari sekarang!" Keenan berhenti tepat di ambang pintu. "Aku ingin kalian mendemonstrasikan kembali EYES perbaikan padaku sekarang." Keenan memberikan isyarat tangan pada kaki tangan kepercayaannya. Keduanya menundukkan tubuhnya mengerti, tak lama pintu tertutup perlahan dan bayang tuannya sudah tidak terlihat.
Satu jam berikutnya, semua staf terkait telah siap dengan rapat koordinasi lanjutan yang sudah dijadwalkan asisten Sam sebelumnya. Keenan menuju ruang meeting dengan sikap dingin dan angkuhnya. Setelah kedatangannya ruangan menjadi lebih dingin dan terasa pengap. Padahal sejatinya suhu ruangan normal seperti biasanya. Semua bukan karena suhu ruangan yang bermasalah, namun semua berasal dari perasaan tertekan seluruh staf dengan keberadaan presdir mereka yang merupakan seorang diktator dengan kemampuan sistem otoriternya.
Tuk... Tuk... Tuk...
Keenan mengetuk meja, memperhatikan karyawan setianya yang sudah mengabdi sangat lama dan menyumbangkan keringat serta kontribusi dalam merealisasikan sistem besutan KTech. Dalam penciptaan KTech, produk pertama dan utama mereka adalah sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI) di semua perangkat pintar yang diberi nama KTech+. Hampir seluruh perangkat pintar di negara S memakai sistem operasi pintar ini, jaringan yang ditawarkan selalu di upgrade berkala.
Sistem KTech+ menggunakan jaringan 5G yang memiliki kecepatan data yang jauh lebih tinggi dibanding kecepatan sebelumnya jaringan dengan 4G. Hal ini membuat penggunanya akan lebih nyaman setelah memakainya karena memiliki kecepatan satu mili per detik untuk transfer data dari satu telepon ke telepon lainnya.
Tak jarang beberapa perusahaan besar lain di belahan bumi mulai melirik sistem operasi pintar besutan KTech. Selain sistem operasi, KTech juga sudah mulai meluncurkan jam tangan pintar. Tidak hanya berfungsi seperti smartwatch pada umumnya, smartwatch KTech bisa dilengkapi dengan Siri dan beberapa persenjataan kecil sebagai bentuk perlindungan diri dari berbagai ancaman kejahatan di luaran yang tengah marak terjadi. Hal inilah yang menjadi nilai plus produk besutan KTech yang tidak dimiliki kompetitor sejenisnya.
Jadi, bukan hal yang aneh jika perusahaan KTech yang dulu Keenan bangun hanya di sebuah gedung kecil dengan tiga lantai, kini sudah semakin besar dengan nilai valuasinya mencapai lebih dari US$ 10 miliar atau 10 kali lebih besar dari pada perusahaan unicorn lainnya.
"Bagaimana Mr. Huang?" Keenan bertanya pada direktur sistem dengan sorot mata tajam seolah siap menguliti kapanpun.
"Ehm," Sang direktur menyeka keringat dinginnya sejenak. "Sudah kami selesaikan keseluruhan upgrade EYES Phase 3 anda bisa melihatnya sendiri." Mr. Huang mengisyaratkan salah satu bawahannya untuk bersiap dan menunjukan prototype mereka sekarang.
EYES atau Retinal Infinity Intelligent System merupakan lensa kontak mata yang diciptakan Keenan untuk keperluan pekerjaannya menjadi salah satu agen mata-mata di jaringan hitam. Produk ini hanya diproduksi untuk dirinya dan anak buah inti milik Keenan yang terdiri dari Sam, Ken, dan Ben. Dikarenakan malfungsi di misi sebelumnya. Keenan kembali menekankan divisi sistem untuk memperbaharuinya. Keenan juga menyuruh untuk menanamkan algoritma tambahan sebagai detector dan juga fungsi lain yang menunjang seperti jangkauan pemetaan wilayah dan kecepatan transfer data saat disinkronkan melebihi satu user pengguna.
Panel-panel canggih berbentuk hologram tengah mengitari ruang meeting mereka. Keenan sudah bisa dengan jelas memindai beberapa fungsi yang mulai terlihat perubahannya. Mr. Huang menjelaskan dengan model yang melakukan segala instruksi untuk menguji alat baru mereka. Terlihat senyum Keenan mengembang dan raut wajah bangganya. "Good!"
"Give it to me!" Keenan menatap tajam bawahannya "Lakukan perbaikan segara untuk sisa yang lainnya!" Keenan memberikan perintah dan menutup rapat mereka hari ini. "Hari ini cukup sampai disini, Sam akan mengakumulasi bonus tambahan untuk kinerja kalian!" Tanpa menatap satu per satu stafnya Keenan datang dan keluar sesukanya. Siapa suruh dia bos angkuh, baginya tidak perlu attitude di hadapan bawahan, mereka cukup mengerti posisinya.
***
Kondominium Royal Luxury.
Farah bersiul dan berjalan dengan suka cita, dia kembali menuju salah satu ruangan favoritnya disana. Farah menenteng beberapa paper bag besar yang paman Tang berikan sebelumnya. Hari ini dia weekend, dia tentu sedang berlibur, dia sendiri tidak memiliki aktivitas apapun. Biasanya di kediaman besar, dia akan berada di kamarnya sepanjang waktu jika tidak dipanasi temannya untuk pergi hangout bersama.
"Kamu mau kemana Farah?" Paman Tang menghentikan langkah kaki Farah yang sudah berada di anak tangga.
"Beristirahat tentu saja!" Farah berujar dengan mengerling menggoda pada paman Tang.
"Haish!" Paman Tang kembali mendekat. "Tadi kan Paman udah bilang, jangan menyentuh area Tuan Muda sebelum kamu menyesal kena amukannya!" seru pengurus Tang kembali mengingatkan.
"Ish, Paman tenang saja, aku yakin Kakak tidak akan berani melakukan apapun padaku!" Farah kembali melangkahkan kakinya dengan tidak peduli pada ocehan pengurus kediaman.
"Hiish! Si Degil ini..." rutuk paman Tang lirih frustasi dengan kelakuan Farah.
Dengan mudah Farah membuka pintu kamar kakak sepupunya, dia melempar paper bag asal. Dia menyeringai dan bergegas melemparkan dirinya di ranjang besar. "Aaah, kenapa baru sekarang aku bisa disini?"
Farah mengeratkan pelukan dengan guling, dia kembali mengingat semalaman dia dan Keenan satu ranjang bersama. Farah beranjak dan mengambil ponselnya. Gadis itu terlentang dan berselancar dengan gadget pintarnya. Tak lupa parah memasang earphone untuk mendengarkan playlist di salah satu aplikasi musik. Dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya hanya dengan seperti itu. Tak jarang dia juga terlelap setelahnya, Farah tidak begitu menyukai beraktifitas di luar. Jika bukan hangout bersama temannya ke klub malam, dia tentu sangat jarang berbelanja sendiri jika bukan bersama Karen dan bibinya.
Waktu bergulir dengan cepat, hari semakin siang dan Farah ketiduran. Dia sendiri tidak mengetahui bahwa kakaknya pulang cepat saat ini.
Braaak!
"Selamat siang Tuan Muda!" sapa salah satu pelayan menyambut tuannya setelah membukakan pintu kediaman.
Keenan tidak menghiraukan mereka, dia terus berjalan semakin dalam dari kondominumnya. Pengurus Tang menyadari kepulangan tuannya yang terlalu awal dibanding biasanya.
"Selamat siang Tuan!" sapa pengurus Tang menundukan tubuhnya.
"Apa Si Degil sudah makan siang?" tanya Keenan menatap paman Tang.
"Nona Farah belum ada keluar kamar, dia mengatakan akan beristirahat di kamar anda." Paman Tang berujar dengan hati-hati, berharap tuannya dalam mood yang bagus.
"Heh!" Keenan terkekeh sejenak dan kembali meneruskan langkahnya menuju kamarnya.
Pengurus Tang menatap nanar kepergian tuan mudanya. Pria paruh baya itu merasakan ada sesuatu yang tengah di sembunyikan keduanya. Paman Tang kembali menuju tempatnya, dia tidak mungkin mencampuri urusan tuan mudanya.
---To be continue---