NovelToon NovelToon
Menggapai Langit

Menggapai Langit

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / cintapertama / cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:723k
Nilai: 4.9
Nama Author: mawarjingga

Sekuel Pesona Twins S

"Abang seperti namanya, 'Langit' yang tak mudah untuk digapai."

Sebuah pertemuan yang tidak di sengaja, namun tak mampu terlupakan begitu saja bagi seorang gadis cantik bermata coklat, bernama Emily Cantika Putri.

Dulu saat ia masih duduk dibangku SD ia kira rasa sukanya hanya sebatas kagum saja pada sosok tampan Arbi Langit Perkasa.

Namun, ketika mereka dipertemukan kembali setelah sekian lama terpisah oleh jarak dan waktu, rasa suka Cantika justru semakin bertambah besar terhadap Langit.

Penolakan demi penolakan Langit tak membuat Cantika menyerah.

Hingga perkataan Langit diakhir pertemuannya, membuat Cantika terluka, dan memutuskan untuk pergi dari hidupnya.

Bagaimana akhir kisah mereka?


Menggapai Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecewa

"Bang bisa mampir sebentar ke perusahaan cabang ayah." ujar Cantika, saat kini berada dijalan dengan menumpangi motor gede milik Aslan, yang sudah menjadi kebiasaan beberapa hari ini, Dimana Aslan akan mengantar jemput Cantika ke ArsenioCafe.

Meski pada awalnya Cantika beberapa kali menolak, dengan alasan tidak enak hati, namun berulang kali juga Aslan meyakinkan jika dirinya sama sekali tidak keberatan, terlebih jalan yang mereka lalui searah dengan lapangan yang menjadi tempat kerja Aslan saat ini.

Sebenarnya bukan Cantika tidak menyadari jika saat ini Aslan mulai menyukainya, dan ia yakin jika perlakuan Aslan akhir-akhir ini semata-mata karena ingin semakin dekat dengan nya.

Namun alih-alih merasa tak nyaman, justru Cantika memaksa hatinya untuk berusaha menerima keberadaan Aslan di sisinya.

Ia tak ingin terus-terusan hidup bersama bayang-bayang Langit, ia ingin bangkit, dan membuktikan pada Langit jika dirinya tak lagi mengharapkan kehadirannya.

Meski selama dua minggu lebih ini hatinya merasa kosong, saat tak lagi melihat keberadaan Langit disekitarnya.

"Bisa dong."

*

Cantika turun dari motor Aslan, menatap gedung dihadapannya yang luasnya tidak seberapa dibandingkan dengan kantor utama milik sang ayah yang terletak di bagian timur.

Sempat ragu meninggalkan Aslan diluar gedung kantor sendirian, namun ia juga harus bertanya langsung mengenai mobil pick up yang dikirimkan sang ayah ke Cafenya siang tadi.

"Abang nggak apa-apa menunggu disini sendirian, atau abang pulang aja ya, khawatir_"

"Nggak apa-apa Abang tunggu disini." potong Aslan lembut sembari memperlihatkan senyuman manisnya.

Cantika membuka helm dikepalanya, dan menyerahkannya pada Aslan, "tapi Tika lama lho bang."

''Nggak apa-apa Abang tunggu."

Cantika berdecak lirih, "Yaudah, Tika masuk dulu ya bang."

"Iya hati-hati." ucap Aslan, yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Cantika.

Cantika melenggang pergi, namun sebelum menemui sang ayah ia berbelok kearah toilet wanita terlebih dulu untuk membasuh wajahnya yang terasa sedikit lengket.

Memundurkan langkahnya saat dua orang wanita yang berdiri didepan wastafel dengan posisi tubuh membelakanginya tengah membahas seseorang yang mereka sebut Arbi Langit Perkasa.

Sispa Lagi, kalau bukan Langit yang ia kenal, pikirnya.

Sempat tak mau peduli lagi dengan apapun yang berhubungan dengan Langit, namun ternyata berbanding balik dengan hatinya.

Hingga akhirnya ia memilih mendengarkan, bersender dibalik tembok pembatas toilet.

"Jadi, dulu itu elo yang mutusin si Langit Sin, kenapa?" ujar salah satu wanita yang berdiri disamping wastafel.

"Lo pikir kenapa?" tanya balik si wanita yang mengenakan rok hitam diatas lutut sembari memoleskan bibirnya dengan lipstik yang berwarna merah darah digenggaman nya.

"Sayang banget, dia ganteng tahu Sin, gue aja naksir."

"Emang lo pikir bakalan cukup pake modal ganteng doang, hari gini ganteng doang tapi kere, nggak laku kali Dona sayang." Wanita yang di sapa sindy itu terkekeh sendiri, meski menurutnya tak ada satupun hal yang terdengar lucu.

"Tapi buktinya dulu setelah si Langit putus sama elo, si Vina mau tuh sama si Langit, bahkan hubungan mereka berjalan sampai satu tahun lamanya kan?."

"Ya mungkin awal-awal si Vina bego aja, terus kesininya dia baru sadar, dan akhirnya minta putus kan?"

"Tapi menurut yang gue dengar sih, mereka putus bukan karena masalah keuangan si Langit, tapi katanya si Langit sendiri yang minta putus duluan."

"Dia udah nyadar kali kalau dia kere."

"Ihs bukan Sin, bukan karena itu."

"Terus?"

"Tapi ini kalau nggak salah gitu ya, katanya diam-diam si Langit punya cewek lain, tapi ceweknya jauh gitu."

"Ah yang bener Lo, sok kegantengan banget ya si Langit, pake acara selingkuh segala." Sindy berdecak tak suka.

"Emang dia ganteng kan?"

"Ck."

"Eh tapi, itukan udah berlalu selama lima tahun Sin, siapa tahu sekarang dia udah banyak berubah jadi bos misalkan, iya kan? siapa tahu kan begitu."

"Mana ada, kecuali jadi kacung kayak dulu iya."

"Hushh Lo ini, Lo lupa status kita saat ini juga apa,?"

"Ya jelas beda lah, kita sebagai perempuan ya menurut gue wajar-wajar aja, kalau cowok ya harus jadi bos lah minimal, secara kan dia laki-laki yang harus bertanggung jawab dengan kehidupan anak istrinya kelak."

"Tapi kalau seandainya sekarang si Langit lebih baik dari yang Lo kira gimana Sin, misalnya! misalnya nih ya."

"Euhmz, bisa gue pertimbangkan! tapi kayaknya nggak mungkin deh, gue nggak yakin kalau soal itu."

"CK, susah ya ngomong sama cewek model elo, padahal Lo sendiri sampai sekarang masih menjomblo lho sin."

"Gue itu cewek pintar, jelas gue pilih-pilih."

"Pilih-pilih apaan yang milih Lo aja nggak ada."

"Dona..!!"

"Udah ah, balik ke kubikel yuk, bentar lagi bel tuh."

Cantika menggeser tubuhnya, sedikit menunduk agar tak ada yang mengenalinya.

Cukup lega, saat kedua wanita yang membicarakan langit tadi tidak menyadari keberadaannya sama sekali, karena sibuk memperbaiki penampilannya.

Menghela napas berat seraya menyandarkan kepalanya ke bilik tembok, entah mengapa ada yang terasa nyeri didalam sana, saat mengingat pembicaraan kedua wanita tadi yang telah membahas keburukan Langit.

Disisi Lain, ia merasa kecewa karena selama ia tak ada, rupanya Langit sudah menjalin cinta dengan banyak wanita lain.

*

"Udah?" tanya Aslan, begitu Cantika kembali.

"Ayahnya nggak ada bang, ada meeting diluar katanya."

"Tapi_"

"Lama ya bang?" sela Cantika, tak enak hati.

Aslan tersenyum, "Udah nggak apa-apa, ayok naik! Abang antar pulang."

"Maaf ya bang."

"Iya, nggak apa-apa."

Sepanjang perjalanan Cantika hanya diam dengan tatapan kosong, berkali Aslan memperhatikannya melalui kaca sepion, sedikit bingung, namun ia enggan untuk bertanya, membiarkan gadis itu bercerita sendiri jika sudah siap di lain waktu.

*

*

1
sakura
...
Neng geulis
Luar biasa
tris tanto
el siapa lg nich,,ada yg kelwt bacaanku kah??
Ikoh Muthoharoh
Luar biasa
Ita Sinta
huh
Nurhayati Nia
hadirrr thorrr
mawarjingga: terimakasih kk☺
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bukhori Muslim
bagus
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Vino Alfarizqi
ah nyampek part ini akhirnyaaa ikutan mewek 😢😢
Melya Siena Siena
cepet bener tamatnya berasa belum puas thor
mawarjingga: terimakasih sudah mampir kak, jangan lupa mampir kekaryaku yang lainnya ya, terimakasih ☺️
total 1 replies
M Raihan Afif Siahaan
Luar biasa
Susilo Wati
Mantul
ILa PCs
bagus
fifid dwi ariani
trus sehat
fifid dwi ariani
trus berkarya
fifid dwi ariani
trus semangat
fifid dwi ariani
trus sabar
fifid dwi ariani
trus sukses
fifid dwi ariani
trus sehat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!