Not Her, But Me!

Tepat pukul 10 pagi, Brianna diberitahu oleh kepala pelayan, bahwa guru home schooling nya sudah datang dan menunggu di salah satu ruangan yang telah disiapkan khusus untuk nya belajar. Semua itu dipersiapkan atas perintah Drake, karena pria itu ingin agar Brianna bisa belajar di tempat yang nyaman.

Bukankah pria itu sangat baik!?

Drake selalu melakukan segala sesuatu secara maksimal, bahkan hingga detail terkecil nya. Seperti dalam hal menolong Brianna, pria itu bahkan membantu nya hingga ke urusan sepele yang seharus nya tidak perlu dilakukan. Walaupun semua jadi terkesan berlebihan, tapi nyata nya hal itu mampu membuat Brianna terkesan.

" Selamat pagi, Nona Brianna. Perkenalkan, saya adalah Mister Jason yang akan menjadi guru anda mulai hari ini dan seterusnya! " Ucap seorang pria berperut buncit dan berkacamata tebal itu.

Brianna menjabat tangan pria itu dengan penuh rasa sopan, " Salam kenal, Mister Jason. Mohon bimbingan nya! " Sahut nya.

Mister Jason memulai sesi pelajaran nya dengan menyesuaikan materi yang terakhir dipelajari oleh Brianna di sekolah sebelum nya. Rupa nya semua kurikulum nya sudah disesuaikan dengan yang ada di Indonesia, dan nanti nya dia juga akan mendapatkan ijasah yang sama seperti yang tercetak di negara nya.

Apakah semua ini juga dilakukan Drake agar memudahkan nya untuk belajar? Jika iya maka Brianna semakin berhutang banyak pada pria itu. Ketika keluarga nya saja tidak memperdulikan dirinya, Drake yang notabene hanya sepupu tiri nyata nya memberikan banyak sekali bantuan dan pertolongan di hidup nya.

Ah... Itu benar - benar membuat Brianna tersentuh!

Kegiatan belajar mengajar berjalan dengan sangat lancar. Brianna yang memang pada dasar nya pintar, dapat dengan mudah mempelajari semua teori dasar yang diajarkan oleh Mister Jason.

" Jika kau mampu belajar secepat ini, maka kau bisa menyelesaikan sekolah mu dengan lebih cepat. Bagaimana jika kita kebut kurikulum yang tersisa dalam waktu 3 bulan ini hmm? " Tanya Mister Jason.

Brianna mengangguk senang. Dia tentu saja ingin menyelesaikan pendidikan nya dengan cepat di negara ini, dan segera kembali ke Indonesia dalam versi yang baru. Dia akan menunjukan pada semua orang terutama yang sudah menyakiti nya, bahwa dia tetap bisa bertahan hidup di atas semua permasalahan yang ada. Dia akan membuat orang - orang itu melihat jika dia sudah berubah menjadi semakin tangguh dan tidak tersentuh.

Rasa nya tidak sabar untuk melihat Briella dan Aarav menderita!

Mister Jason pulang ketika jam belajar nya selesai. Brianna yang merasa cukup lelah itu, segera merapihkan ruangan belajar nya dan pergi ke dapur untuk membantu para pelayan membuat makan siang.

" Belajar mu sudah selesai, Anna? " Tanya Kepala pelayan dengan ramah.

Brianna mengangguk sambil tersenyum, " Sudah Madam. Aku sangat senang karena bisa mengejar ketertinggalan ku! " Jawab nya.

" Kami ikut senang mendengar nya. Tapi kau tidak usah repot turun tangan ke dapur seperti ini, pergilah ke ruang depan karena di sana sudah ada yang menunggu mu! "

" Siapa? "

" Tuan Dareen! "

Apa?

Brianna terkejut mendengar nya. Untuk apa pria aneh itu ingin menemui nya? Apakah jangan - jangan pria itu mau membawa nya pergi ke rumah Nenek Laurent? Atau justru pria mafia itu mau menyingkirkan nya karena dianggap menganggu!? Pemikiran liar terus bermunculan di otak nya, hingga membuat nya jadi ketakutan sendiri.

Karena itu lah Brianna jadi enggan menemui pria itu, namun kepala pelayan terus mendesak nya. Bahkan hingga mengantar nya langsung untuk menemui Dareen. Hal itu tidak bisa membuat Brianna berkutik, dan hanya bisa jadi pasrah akan takdir yang harus dijalani nya.

" Hai, Brianna. Akhirnya aku bisa melihat wajah mu juga! " Ucap Dareen.

Brianna tersenyum tipis dan menyapa Dareen dengan ala kadarnya. Setelah nya dia duduk berhadapan dengan pria itu, dalam situasi yang terasa sangat canggung.

" Seperti nya kau selalu bersikap ketakutan seperti ini ketika melihat ku. Bahkan saat pertama kali kita bertemu di hotel pun, kau menunjukan reaksi yang jauh lebih parah dari ini. Sebenarnya apa yang membuat mu takut Brianna? " Tanya Dareen.

Pria itu sedang menatap nya dengan lekat. Sekilas, Brianna mampu melihat sedikit kemiripan di wajah pria ini dan juga Drake, namun tetap di mata nya Drake terlihat jauh lebih baik.

" Aku takut jika kau akan membunuh ku! " Jawab Brianna dengan lugas, " Penampilan mu itu sangat mencurigakan dan membuatku teringat akan sosok mafia kejam, yang memiliki tugas sebagai pembunuh bayaran. "

Bukan nya tersinggung, Drake malah tertawa keras. " Jadi kau mengira aku adalah mafia!? Wow... Sungguh sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Aku tidak pernah menyangka jika penyamaran ku saat itu mampu membuat mu berpikiran sejauh itu! "

" Jadi kau bukan mafia? "

Dareen menggeleng pelan, " Kau punya handphone? Cobalah kau ketik nama ku di mesin pencarian. Kau akan menemukan siapa aku sebenarnya! "

Dengan ragu Brianna melakukan apa yang diperintahkan oleh Dareen. Dia mengetik nama lengkap pria itu, lalu menekan ikon pencarian. Di luar dugaan dia melihat sebuah informasi yang cukup mencengangkan di sana.

" Jadi kau adalah aktor? " Tanya Brianna.

" Benar! " Jawab Dareen dengan semangat, " Aku adalah aktor yang populer di kalangan para remaja dan juga wanita yang ada di Inggris. Mereka selalu memuji dan mau melakukan segala cara untuk mendapatkan atensi ku. Dan kurasa hanya diri mu lah yang justru menghindar dari ku, bahkan ketakutan karena nya. "

" Ah, maafkan aku. Seperti nya aku telah salah paham dengan mu, Dareen. Aku benar - benar ketakutan saat itu, karena mengira kau akan membunuh ku. "

Dareen terkekeh, " Orang yang harus kau waspadai dan hindari, bukanlah aku Anna. Melainkan saudara kembar ku, Dexter. Dia baru merupakan seorang mafia seperti yang kau takutkan tadi! "

Mata Brianna membola, " Benarkah? " Tanya nya.

" Benar. Dia bergabung dalam sebuah Organisasi mafia besar dunia, yang berpusat di Italia. Dia juga merupakan orang yang ditugaskan oleh organisasi itu, agar menjaga wilayah ini agar tidak dimasukin dan dikacaukan oleh organisasi mafia lain nya! "

" Wow... Semua itu mirip seperti film yang dulu pernah aku tonton! "

Dareen terkekeh, " Benar! "

Brianna sudah tidak canggung lagi untuk berbincang dengan Dareen, karena pria itu mampu membuat suasana menjadi mencair. Mereka bahkan makan siang bersama, tanpa menyadari jika ada seorang pria yang mengawasi mereka dari kamera CCTV yang ada di setiap ruangan di rumah itu.

" Dasar bocah nakal! "

***

Semenjak Yuriko dan beberapa anggota genk nya di tangkap karena kasus narkoba lalu dikeluarkan dari sekolah, Briella menjadi pemimpin dari genk itu. Dia mulai melakukan rekruitmen untuk mencari anggota baru. Dia sengaja memilih para gadis kaya tapi bodoh, yang mampu dia manfaatkan dan kendalikan sesuka hati nya. Dia akan membuat genk ini menjadi besar dibawah kendali nya, dan membuat nama nya semakin disegani oleh semua orang.

Dia berhasil menemukan dua orang gadis yang bisa dia jadikan dayang nya. Nama nya adalah Chloe dan Selina. Untuk langkah awal, seperti nya keberadaan dua gadis itu seperti nya sudah lebih dari cukup. Nanti dia akan cari gadis kaya lain nya yang bisa dia ajak untuk bergabung dengan genk nya itu.

" Kantin yuk! " Ucap Briella pada kedua orang itu saat jam istirahat siang.

Mereka pergi ke kantin bertiga, dan di sepanjang perjalanan mereka selalu menjadi pusat atensi dari banyak orang. Semua nya menatap mereka dengan sorot kagum dan iri. Yah... Setidak nya itulah yang mereka tangkap dari tatapan orang - orang itu.

" Pesenin gue makanan gih, jangan lupa sama minuman nya juga! " Perintah Briella dengan arogan nya.

Selina mengeryit sambil menunjuk ke arah muka nya sendiri. " Lo nyuruh gue? " Tanya nya.

" Iya lah. Ajak juga Chloe untuk bantu lo. Gue akan cari meja untuk tempat duduk kita nanti! " Jawab Briella.

Kedua gadis itu tampak tidak suka mendapatkan perintah menyebalkan semacam itu. Namun mereka harus menahan kekesalan nya, karena mereka sendiri lah yang memutuskan untuk bergabung dengan genk Briella. Mereka ingin mendapatkan spotlight di sekolah ini, yang membuat keberadaan mereka dikenal oleh banyak orang. Karena mereka adalah tipikal orang yang haus akan perhatian dari orang banyak.

Ketika kedua teman nya itu memesan makanan, Briella segera mencari meja yang kosong. Tanpa sengaja dia mendapatkan meja yang bersebelahan persis dengan meja Orion dan anggota tim basket lain nya. Dia duduk di sana, dan menyapa cowok itu dengan ramah.

" Hai Orion... Kita ketemu lagi ya, padahal baru tadi malam kita bertemu dan makan malam bersama di rumah keluarga lo! " Ucap Briella.

Ucapan gadis itu mampu menarik perhatian semua orang yang ada di sekitar mereka. Orang - orang itu mulai menatap ke arah mereka untuk mencari tahu mengenai hubungan diantara kedua nya, hingga bisa makan malam bersama seperti itu.

Orion tidak menjawab dan tetap fokus pada makanan nya. Meskipun merasa risih sebab menjadi pusat perhatian, namun dia sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Dia mengabaikan Briella seperti ketika dia mengabaikan gadis - gadis lain nya.

Mungkin cerita nya akan jauh berbeda jika yang mendekat, dan mengajak nya berbicara saat ini adalah Brianna. Gadis itu mempunyai keunikan tersendiri yang mampu membuat mata Orion tertuju pada nya. Sayang nya gadis itu sudah tidak ada lagi di sekolah ini.

" Oh ya, kata nya lo dan nyokap lo akan pergi ke Inggris awal bulan depan, kan!? Boleh gue ikut gak? Gue juga pengen banget pergi ke sana dan berlibur di rumah nenek gue! " Ucap Briella.

Orion menoleh dan menatap Briella tajam, " Gak usah sok akrab sama gue! " Ucap nya dingin.

Briella tersenyum tipis, " Kok respon lo gitu banget sih. Kita kan memang harus akrab, karena perjodohan antara keluarga Xavierra dan Anderson sudah direncanakan oleh para orang tua. " Sahutnya.

Ucapan Briella sangat ambigu dan membuat semua orang yang mendengar nya salah paham karena nya. Mereka mengira jika Briella dan Orion akan dijodohkan, dan issue itu secara cepat menyebar ke setiap siswa yang bersekolah di sana.

Mereka berpikir bahwa Orion yang dingin dan tak tersentuh, akhirnya mampu diluluhkan oleh Briella yang merupakan cewek paling populer di sekolah mereka. Gelar couple goals entah bagaimana bisa tersemat diantara kedua nya, padahal pada kenyataannya semua informasi itu salah.

" Stop berkata ambigu, hanya untuk mencari atensi dari orang lain. Tingkah lo yang seperti ini sangat menjijikan dan membuat gue kehilangan nafsu makan! " Ucap Orion.

Setelah mengatakan hal itu, Orion pergi dengan diikuti oleh teman - teman nya. Meninggalkan Briella yang masih terduduk di meja nya, dan menatap Orion dengan sorot mata kesal.

" Sombong banget jadi cowok. Lihat aja, gue juga akan buat lo takluk dibawah kaki gue. Bukan hanya Aarav yang akan terikat dengan gue, melainkan lo juga Orion! " Gumam nya.

Briella sudah menetapkan tekad nya untuk menaklukan Orion. Rasa nya akan cukup menyenangkan jika menjadi rebutan antara kakak beradik dalam satu keluarga yang sama. Dia akan jadi seperti tokoh protagonis yang dicintai oleh banyak pria di sekitar nya.

Ah... Dia tidak sabar untuk menunggu waktu dimana semua khayalan nya itu menjadi nyata!