Tamat (Cerita belum di revisi, masih banyak kesalahan dan typo, mohon di maklumi yes)
Satya Satyawan, pria tampan, mapan dan kaya raya...
Risa Diandra, bocah SMA , cantik dan tomboy...
Satya dan Risa di jodohkan oleh orangtua mereka dan menyembunyikan status pernikahannya dari semua orang, kecuali mereka yang sudah tahu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Relaxaaa_id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 Reno suka Risa
BAB 13
*** Istriku bocah SMA ***
Satya berdecak kesal entah sudah yang keberapa kalinya sejak memasuki ruangan kerjanya. Ya Satya sangat kesal dengan Ayahnya, karena pada hari dimana ia mengatakan akan membelikan Risa kendaraan. Ayahnya benar benar membelikan Risa motor, bukan motor metik atau motor yang sesuai dengan ukuran tubuh Risa. Tapi malah motor yang super duper besar, seperti milik Boy 'anak jalanan' saja.
"Satya yang seharusnya kesal itu Aku loh, bukannya Kamu." ucap Alya bersedekap dada melihat Satya akhir akhir ini kembali uring Uringan lagi. Entah kali ini apa yang membuat sahabat sekaligus bosnya itu kesal. A.k.a marah.
Alya memutar bola matanya karena Satya tidak menggubrisnya sama sekali. "Kamu kenapa lagi sih? Cinta mati ya kamu dengan Risa, sampe liat dia boncengan sama teman kelasnya saja kamu kayak begini?!" ledek Alya sarkastik.
Satya mendelik pada Alya.
Nah itu lah yang Satya tidak suka, Risa jadi kerap kali boncengan sama cowok lain. Mending naik mobil kan ada jarak. Lah kalau naik motor? Tidak ada to?
Ya walau Satya tahu kalau cowok itu temannya Risa, entah yang siapa Satya lupa.
"Ya elah ngelamun lagi." decak Alya.
"Makanya punya istri itu jangan di sembunyiin, di ambil orang baru tahu rasa... Suka bilang saja suka, jangan sok sok'an bilang 'Risa masih bocah, tidak mungkin Aku suka'." lanjut Alya.
Satya menatap kearah Alya tidak suka. "Apaan sih."
"Yah, Aku sih cuma mengingatkan saja ya... Soalnya sudah beberapa hari ini Risa makan siang bareng Reno loh." ucap Alya sengaja menggoda Satya.
"Apa?!" seru Satya kaget.
Alya mengangguk mantap. "Aku tidak bohong deh, Reno sendiri kok yang bilang sama Aku." ucap Alya.
"Kamu serius?" tanya Satya lagi untuk Meyakinkinkan.
"Serius. Tapi ya biarkan lah ya... Kamu kan tidak suka sama Risa, jadi biar dia sama Reno saja." ucap Alya.
"Apaan! Risa itu milikku." ucap Satya tidak suka.
"Ya bilang aja kalau kamu suka sama Risa." ucap Alya tersenyum miring.
"Tidak... Siapa juga yang suka sama bocah." ucap Satya.
"Lah terus kamu sekarang mau kemana?" tanya Alya saat Satya siap siap pergi meninggalkan ruangannya.
"Mau ke toilet!" seru Satya kesal, padahal tadinya ia mau kesekolah Risa untuk menjemputnya. Tapi ya gengsilah kalau bilang sama Alya, nanti di kita dia suka sama Risa lagi. Padahalkan tidak.
Satya membasuh mukanya dengan air, lalu mengelapnya dengan tissu. Menatap bayangannya sendiri di cermin dengan dahi berkerut dalam sambil terus memikirkan Risa.
Satya memang suka sama Risa, tapi karena gengsinya yang segede gunung krakatau jadi tidak mungkin dia jujur sama Alya. Ya walaupun Alya sudah memanasi dia dengan ucapannya yang memang benar adanya.
Satya mendengus kesal lalu merogoh saku celananya, menatap layar ponselnya sesaat lalu menghubungi Risa.
Tut... Tut... Tut...
Setelah tiga kali menghubungi akhirnya panggilan Satya di angkat oleh Risa.
"Kamu dimana?" tanya Satya langsung tanpa basa basi busuk.
"Kenapa emang? Kangen ya." ledek Risa dari Sebrang sana.
Satya mendengus. "Kamu dimana?"
"Ya emangnya kenapa?"
"Tinggal jawab kamu ada dimana saja apa susah nya sih?" tanya Satya kesal sendiri.
"Lagi makan siang."
"Sama siapa?"
"Sama bang Reno."
"Hah?!"
Jadi Alya benar kalau Risa suka makan siang dengan Reno!
"Kenapa?"
"Di resto mana?"
"Deket sekolah Risa, kenapa kak Satya mau nyusul?" tanya Risa.
"Tidak ngapain juga nyusulin Kamu, kayak tidak ada kerjaan saja."
"Ya kali saja kakak cemburu karena Aku jalan sama bang Reno."
"Idih pede banget kamu!"
"Yaudah kalau begitu, Risa mau makan dulu ya... Bye bye kak Satya, i lope yu."
Deg!
Duh kok deg deg an cuma denger Risa bilang gitu aja. Batinnya.
"SATYA KAMU MASIH HIDUP KAN? DI TOILET LAMA AMAT!"
Satya mendengus saat mendengar suara nenek sihir, a.k.a Alya dari luar pintu toliet.
"Apaan sih?"
"Nih ada beberapa berkas yang harus kamu periksa dan tandatangani..."
Satya mengambil alih map dari tangan Alya dan memeriksanya, walau pikirkan masih memikirkan Risa bersama Reno.
Risa tidak mungkin suka sama Reno kan?
Risa bilang cinta sama Satya jadi tidak mungkin deh pindah tempat.
*** Istriku bocah SMA ***
"Bang Reno makasih banget ya ini udah di traktir makan... Setiap hari kayak gini juga Risa tidak nolak loh." ucap Risa senang mendapatkan makanan gratis, bukanya Risa tidak punya uang untuk beli makan. Tapi bila ada orang yang memberinya sesuatu yang gratis, siapa yang mau nolak coba?
"Apa sih yang tidak buat Kamu, apalagi kalau Kamu mau jadi pacarku."
"Uhuk-uhuk."
"Hati hati Risa..." ucap Reno seraya menyodorkan minuman pada Risa.
"Apa tadi kata Bang Reno?" tanya Risa setelah meminum satu gelas air teh lemon hingga tandas.
Reno nyengir. "Apa?"
"Ishh Bang Reno mah gitu." ucap Risa sebal lalu kembali makan.
"Risa kamu udah punya pacar?" tanya Reno tiba tiba setelah lama diam dan hanya memperhatikan Risa makan.
Risa mendongak menatap Reno sebentar lalu kembali fokus pada makanannya.
"Tidak punya."
"Kan Risa udah punya suami." lanjutnya dalam hati.
Reno tersenyum lebar. "Bagus dong kalo gitu.v
"
Risa yang tidak paham pun mengangguk. "Iya."
"Aku suka sama kamu... Risa mau tidak jadi istri Aku." ucap Reno yang langsung membuat Risa kembali tersedak lagi.
"Uhuk-uhuk."
"Pelan pelan Risa."
"Astaga! Bang Reno ngelamar Risa?"
Maaf bila anda masih menemukan adanya typo.
bahasanya kek umur 35an
25 sih masih abg 😷