Janda Tapi Perawan

Ayumi merasa tidak tenang karena suaminya harus pergi bertanding kembali. tidak biasanya Ayumi merasa hatinya tidak tenang tidak seperti biasanya jika Rey akan pergi bertanding Ayumi akan baik-baik saja jika di tinggal, ia tidak mungkin harus selalu membolos sekolah terus menerus karena sebentar lagi akan ujian semester kenaikan kelas.

Sedari tadi Ayumi tidak hentinya bergelantungan manja di tangan Rey. membuat Rey tidak tega meninggalkan istri manja nya itu.

"Kak apa harus iya pertandingan akhir pekan ini, kenapa tidak menunggu selesai Ayumi ujian sih"

"Sayang" Rey menatap wajah Ayumi "ini sudah menjadi Rutin di setiap negara sayang" Ayumi menitihkan air matanya membuat Rey tidak tega "Jangan menangis aku pasti akan kembali membawa kemenangan untuk mu sayang" Rey menghapus air mata Ayumi tapi Ayumi tidak hentinya menangis.

Bukan kemenangan yang ia inginkan ntah bagaiman perasaan tidak mau jika Rey pergi bertanding berasa tidak akan kembali lagi.

Ny.Arum merasa terharu melihat anak dan menantunya itu, Ayumi sudah mulai mencintai putranya.

"Jika sayang seperti ini nanti aku tidak fokus saat pertanding nanti sayang"

"Jangan pergi dulu iya,temani Ayumi dulu" polos Ayumi dengan pupy eye.

"Tapi sayang apa kamu tidak pergi ke sekolah?"

"Tidak,kak Rey temani Ayumi seharian ini iya" Ayumi memohon.

Rey menatap kepada mami nya Ny.Arum mengangguk untuk menuruti keinginan istrinya itu.

"Baiklah sayang,kau ingin pergi kemana?" Rey memeluk Ayumi

"Ayumi tidak ingin pergi kemana-mana, hanya ingin berdua dengan kak Rey" Ayumi mendongakkan kepalanya menatap Rey

"Baiklah sayangku, ayo kita pergi aku ingin menunjukkan sesuatu untuk mu" Rey mencubit hidung Ayumi.

"Sakit" adu Ayumi membuat Rey tertawa. Rey mengandeng tangan Ayumi keluar rumah.

"Apa kalian tidak sarapan dulu, mami sudah memasak untuk kalian" teriak mami Rey.

Rey tidak ikut sarapan bersama dengan mami nya seperti biasa ia ingin menunjukkan sesuatu untuk istri kecilnya, mami Rey menghubungi pihak sekolah jika menantunya itu tidak pergi kesekolah.

Ayumi menyenderkan kepalanya di bahu Rey yang sedang menyetir, Rey senang jika istrinya manja seperti ini,sesekali ia mengecup kening Ayumi.

"Apa masih lama? kita mau kemana?"

"Kau pasti akan menyukainya sayang"

"Jangan buat aku penasaran" cemberut Ayumi. Rey menoleh "Tidak akan sayang"

Rey memasuki kedalam halaman yang sangat besar dan megah. Ayumi menatap bangunan tersebut "Besar sekali, ini rumah siapa kak"

"Ayo kita turun sayang" Rey mengajak Ayumi untuk masuk ke dalam. Ayumi ternganga melihat bangunan ini lebih dekat rumah bergaya Eropa berlantai dua ini. Rey membeli untuk Ayumi ia sudah berjanji akan membelikan rumah untuk nya, tidak mungkin jika Rey harus tinggal dengan mami nya meski Ny.Arum melarang mereka untuk pergi dari rumahnya . "Bagaimana apa kamu suka sayang?"

"Apa maksudnya kak"

"Ini rumah kita" bisik Rey memeluk dari belakang "Kenapa kak Rey membeli rumah?" Rey tidak menjawab pertanyaan istri kecilnya, ia mengajak mengelilingi seisi rumah. "Ini kamar kita sayang" Ayumi masuk lebih dalam nampak terpajang foto mereka berdua meski bukan foto pernikahan tapi Rey memajang foto mereka saat liburan. "Ayumi suka kamarnya kak" Ayumi mendekat ia memeluk tubuh Rey "Terimakasih" mereka saling menatap satu sama lain, Rey tidak kuat jika harus menatap istrinya itu terlalu lama ia mendorong tubuh istrinya itu sampai di atas kasur, Ayumi merasa terkejut apa Rey akan meminta hak nya sebagai seorang suami maka dari itu ia membeli rumah ini untuk nya. Ayumi merasa gugup akan perlakuan Rey. Ayumi tidak mungkin untuk terus-menerus menghindari nya ia a harus siap jika hari ini Rey akan mengambilnya, Rey mulai mencumbui Ayumi, ******* bibir Ayumi dengan lembut Rey takut Ayumi akan marah jika ia perlakukan istrinya dengan kasar.

Rey melepas baju Ayumi yang melekat satu persatu. Ayumi nampak menikmati sentuhan Rey saat tangan Rey bermain-main di antara gundukan kenyal milik Ayumi.

Rey bangkit ia tersadar jika telah melewati batas "Maafkan aku sayang, aku hilaf" Rey menunduk ia meminta maaf ia tidak tega jika harus melakukan sekarang karena Ayumi masih sangat kecil meski ini sudah menjadi kewajiban nya tapi Rey menyadarinya.

Ayumi merasa binggung kenapa Rey berbicara seperti itu, apa suaminya tidak jadi mengambil haknya dia? itu lah yang ada di dalam benak Ayumi.

"Kenapa kak, bukannya kak Rey akan mengambil hak kak Rey?"

"Tidak sayang, tidak sekarang"

Sesungguhnya Ayumi merasa lega karena Rey tidak jadi mengambilnya. Ayumi kembali memakaikan pakaian kembali.

Seharian mereka berada dirumah barunya Ayumi merasa senang karena Rey menemaninya seharian. hari mulai gelap mereka memutuskan untuk kembali kerumah mami Rey. mengingat Rey akan pergi malam ini.

"Sayang jaga dirimu baik-baik iya, selama aku tidak ada, aku akan secepatnya pulang setelah pertandingan musim ini selesai"

"Ya kak, Ayumi akan jaga diri baik-baik, kak Rey juga harus jaga diri baik-baik disana,cepat kembali Ayumi menunggu kak Rey disini"

Mereka saling berpelukan Ayumi nggan untuk melepaskan kepergian Rey kali ini, meski Rey sudah menemani istrinya kecilnya tapi masih saja tidak ingin lepas darinya.

Rey memberikan ciuman bertubi-tubi sebelum ia pergi.

"Apa kalian akan terus-menerus berpelukan seperti itu?" ucap mami Rey.

"Sebentar mih, Rey belum puas jika harus meninggalkan Ayumi"

"Tapi Rey sebentar lagi jam penerbangan mu akan berangkat"

"Sayang aku pergi ya" Rey menghapus air mata Ayumi yang mulai mengalir, Ayumi mengangguk ingin rasanya Ayumi bilang jangan pergi tapi ini sudah menjadi rutinitas Rey sebagai seorang pembalap internasional.

Rey memasuki mobilnya ia di antar oleh sopir pribadi ke bandara mobil mulai melaju. Ayumi berlari mengejar mobil Rey namun tidak bisa. ia terduduk lemas menatap kepergian Rey. ntah kenapa kepergian nya ini tidak akan pernah kembali.

"Kak Rey" Teriak Ayumi "Jangan pergi"

Hiks... hiks...hiks... Cepat kembali

Mami Arum merasa sedih melihat menantu nya itu ia juga tidak mau jika Rey kembali mengikuti pertandingan balap mobilnya yang selama ini menjadi cita-citanya. ia ikut menitihkan air matanya. dengan segera ia menghapusnya.

"Ayo sayang kita masuk, di luar dingin" ucap mami Arum membantu Ayumi untuk berdiri.

"Tidak mih, kak Rey pasti kembalikan mih"

"Iya sayang Rey pasti kembali, ayo kita masuk nanti kamu sakit"

Ayumi masih saja menangis hingga ia sesunggukan. mami Arum mengantar Ayumi sampai kedalaman kamar Rey. "Jangan menangis Rey akan baik-baik saja seperti biasa"

Ayumi menghapus air matanya dengan kasar "Tidak mih, Ayumi ingin tidur saja, selamat malam mih"

"Baiklah sayang, selamat malam juga" mami Arum merapihkan selimutnya kemudian mencium kening Ayumi. sebelum ia keluar dari kamar Ayumi.

Ayumi kembali membuka matanya ia kembali menangisi kepergian Rey.

Bersambung..

Terimakasih atas dukungan nya jangan lupa like dan komentar nya lope lope sebanyak-banyaknya 😘😘

Hadiah dan vote nya jangan lupa 🤗🤗🤗🥰🥰🥰