Janda Tapi Perawan

Janda Tapi Perawan

Bab 1.

"Ayumi! " teriak Bulan, memanggil sahabatnya. Yang baru saja keluar dari perpustakaan.

"Aku dari tadi mencari mu, ternyata kau di perpustakaan," kata Bulan.

Ayumi tersenyum, "Bukannya, kau sudah tahu. jika mencari ku harus mencari dimana?." Ayumi menatap Bulan. " Ada apa? kamu mencari ku?" tanya Ayumi kembali.

Mereka berdua mengobrol sambil berjalan menyusuri lorong sekolahan. Mereka menuju ruang kelas. "Bisa tidak sepulang sekolah nanti mengajariku matematika!" Bulan memohon.

Ayumi menghentikan langkahnya, dan menatap Bulan "Maaf hari ini Ayumi harus pulang cepat ... " jawab Ayumi lirih.

Bulan merasa kecewa. karena, sahabatnya tidak bisa mengajarinya. Padahal, besok ada ulangan matematika. Tapi, merasa penasaran dengan jawaban Ayumi tersebut.

Kepintaran dan kecerdasan Ayumi membuat teman-temannya ingin diajarkan. agar pintar seperti dirinya. Ayumi seharusnya masih Sekolah Menengah Pertama kelas 2. Gadis keturunan jepang ini adalah gadis yang sangat cantik, pintar, genius dan berprestasi. Di sekolahnya selalu dapat juara umum. Bahkan mendapatkan beasiswa di sekolahnya. Sejak Sekolah Dasar Ayumi masuk kelas akselerasi atau biasa disebut loncat kelas. Seharusnya Ayumi baru masuk Sekolah Tingkat Pertama. Namun, karena mengikuti kelas akselerasi, sekarang masih duduk di kelas 2 SMA.

"Ada apa?" tanya Bulan penasaran. "Apa ayahmu sakit lagi?" sambung Bulan lagi.

"Tidak Bulan." Ayumi mengelak. "Aku disuruh ibu ku untuk pulang cepat."

"Tumben, nenek sirih itu menyuruhmu pulang cepat."

Ayumi mengangkat bahunya tidak tahu.

Bulan sahabat nya tahu. jika, Ayumi memiliki ibu tiri yang kejam dan memiliki saudara tiri yang sekarang kelas 2 SMA sama seperti, Ayumi. meski, saudara tiri. tapi, dia baik pada Ayumi sebagai adik nya itu.

***

Jam sekolah sudah habis, Saka yang sedang menunggu adiknya di parkiran motor. seperti biasa.

"Kakak, maaf sudah menunggu terlalu lama," lirih Ayumi meminta maaf.

"Tidak baru 10 menit." Saka terkekeh, ia menyerahkan helm kepada adiknya.

Mereka pulang bersama. sepanjang jalan mereka banyak bercerita hingga tak terasa sampai di pelataran rumah nya.

"Kak, tumben dirumah rame, ada apa iya?" tanya Ayumi.

"Kak Saka juga tidak tahu dek, kan kita baru sampai kamu itu gimana si?" Saka mengacak-acak rambut panjang Ayumi, membuat Ayumi tertawa. "Mungkin ini yang di maksud mama nyuruh kita pulang cepat," sahut Ayumi."Ayo kita masuk kedalam, dan lihat ada apa di dalam. agar adik kakak yang satu ini tidak penasaran lagi." Saka mengajak Ayumi masuk.

"Nah ... ini dia orang nya datang," seru mama Ria. "Ayumi sini, dan Saka kamu masuk ke dalam ganti baju mu!" pinta Mama Ria.

Setelah melihat putra nya masuk ke dalam kamarnya, mama Ria memperkenalkan putri sambungnya kepada tamu yang datang.

"Ny. Arum ini Ayumi. yang saya ceritakan tadi." mama Ria memperkenalkan Ayumi kepada tamunya itu.

Ny. Arum wanita paru baya yang masih nampak cantik, dan awet muda. yang menjadi tamu mama Ria. Ny. Arum memandang Ayumi dari atas sampai bawah. Ia benar-benar sangat cantik di mata Ny. Arum. "Kamu sangat cantik," puji Ny. Arum.

"Terimakasih Tante," jawab Ayumi.

Yang sudah duduk di sebelah nya mama Ria.

"Ayumi, kedatangan Ny. Arum kesini akan menikahi mu dengan putranya," ucap mama Ria langsung tanpa basa-basi lagi.

Deg

"Tapi mah, Ayumi masih ingin sekolah ..." lirih Ayumi pelan.

"Itu biar urusan Ny. Arum. yang terpenting kamu mau menikah dengan putra nya!" sarkas mama Ria

Ayumi harus menikah dengan pria yang Ayumi tidak kenal. bahkan umurku saja belum cukup umur untuk menikah.

Batin Ayumi.

"Kamu masih bisa sekolah sayang, kebetulan Tante Pemilik Yayasan tempat kamu sekolah," kata Ny. Arum. Seakan tahu isi hati Ayumi.

"Ayumi mau ya menikah dengan putra Ny. Arum. ini demi dady kamu! " bujuk Mama Ria.

"Tidak mah, Ayumi tidak mau!" Ayumi menggelengkan kepalanya. lalu, Ayumi berdiri dan meninggalkan mereka berdua.

"Ayumi kamu mau kemana? Ayumi! Ayumi!" teriak mama Ria.

"Dasar anak tidak tahu sopan santun!" gerutu mama Ria.

"Sudah lah, saya tidak apa-apa. mungkin, Ayumi butuh waktu untuk berpikir," ucap Arum.

Mama Ria merasa kesal, karena Ayumi menolak perjodohan ini.

Ayumi tidak mempedulikan teriakan mama Ria yang terus memanggil nya. tidak peduli mama nya marah, karena meninggal kan tamu begitu saja. Ayumi lebih baik menjadi anak yang durhaka kepada orang tua nya dari pada menikah muda dan tidak tahu siapa suaminya.

Tangisan Ayumi pecah saat akan masuk kamar. ia kecewa dengan mama nya yang memaksa untuk menikah mudah. bahkan Ayumi masih sekolah saat ini.

Saka yang mendengar percakapan orang tua nya diam-diam tadi merasa kasian kepada adik tirinya itu. Saka terkejut saat melihat Ayumi menangis saat akan masuk ke dalam kamarnya. ia menahan tangan Ayumi.

"Ayumi!"

Ayumi dengan segera menyeka air matanya itu. agar kakak nya tidak melihatnya menangis.

"Kak Saka ..." lirih Ayumi.

Saka menarik tubuh Ayumi kedalam pelukannya. "Menangis lah, jika kau ingin menangis. kakak akan membujuk mama agar perjodohan ini di batalkan"

Tangisan Ayumi akhirnya pecah juga didalam pelukan kakak nya. Ayumi menangis meratapi nasibnya yang harus menikah muda.

Tidak butuh lama mama Ria masuk kedalam. Setelah Ny. Arum pulang.

"Saka, apa kamu melihat adikmu?" tanya mama Ria.

"Mah, kenapa Ayumi harus menikah, dia bahkan umur nya masih 14 tahun. mama sebaiknya membatalkan perjodohan ini, kasian Ayumi mah!" Saka tidak menjawab pertanyaan mama Ria. Saka menyuruh mama nya untuk membatalkan rencana perjodohan adik nya.

"Saka, lebih baik kamu diam. tidak perlu ikut campur. ini demi kepentingan kamu juga," kata Ria.

"Tidak mah, Saka mohon sama mama, batalkan rencana pernikahan ini!" Saka memohon kepada mama nya. namun, mama Ria tidak bergeming. dia masuk ke dalam kamar Ayumi.

Terlihat Ayumi tidur telungkup masih menggunakan seragam sekolah nya itu.

"Ayumi, mama mohon kali ini saja kamu nurut sama mama. ini demi kita semua, terutama dady mu, apa kamu tidak ingin dady mu sembuh," Mama Ria pura-pura sedih.

"Mama menikahkan Ayumi demi uang!" Ayumi bangkit dari telungkupnya dan bersandar di tepi ranjang. nampak terlihat mata sembab Ayumi yang habis menangis.

"Ti-dak bukan begitu, mama tidak sanggup. jika melihat dady mu sakit-sakitan terus seperti ini" mama Ria bersedih. "Kondisi Perusahaan semakin hari semakin menurun. jika, kamu menikah dengan putra Ny. Arum Perusahaan akan kembali stabil. setelah mendapatkan suntikan dana dari Perusahaan Ny. Arum." mencoba membujuk Ayumi dengan membawa nama perusahaan.

"Pikirkan kembali Ayumi. jika, kamu ingin melihat Dady mu sembuh dan perusahaan dady mu tetap berdiri." Mama Ria dengan mata berkaca-kaca.

Mama Ria keluar dari kamar Ayumi. ia menyeka air matanya. "Lumayan aktingnya," gumam Ria.

Ia berharap dengan membujuk Ayumi, mau menerima perjodohan ini, tanpa harus menunggu terlalu lama.

Setelah kepergian mama Ria, Ayumi melempar semua isi kamarnya.

"Agggggrrr!"

Ayumi menangis tidak bisa berbuat apa-apa, di satu sisi Ayumi tidak ingin menikah dan ingin melanjutkan sekolah. Disisi lainnya, Ayumi ingin Dady nya sembuh dan perusahaan tetap berdiri tegak.

Ayumi menatap foto mendiang mommy nya. ia mengusap- usap bingkai foto itu.

"Mom, Ayumi harus bagaimana? apa Ayumi harus nurut sama mama Ria untuk menerima perjodohan pernikahan ini." Ayumi meneteskan air matanya kembali.

"Jika mommy tidak merestui jemput Ayumi sekarang. untuk ikut bersama mommy, Ayumi sudah lelah mom!"

Ayumi memeluk Foto mommynya dan terlentang di atas kasur. Ayumi merasa lelah karena terlalu lama menangis sampai ia tertidur.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

lanjut thor

2023-09-19

0

Nurhalimah Simbolon

Nurhalimah Simbolon

ceritanya seru

2022-10-01

1

Audira

Audira

mampir dl ksini

2022-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2.
3 Bab 3.
4 Bab 4.
5 Bab 5.
6 Bab 6.
7 Bab 7.
8 Bab 8.
9 Bab.9
10 Bab 10.
11 Bab 11.
12 Bab 12.
13 Bab.13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab.16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab.40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43.
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab, 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84.
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab.161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab.165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 Bab. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab.183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab.193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
200 Bab. 200
201 Bab. 201
202 Bab. 202
203 Bab. 203
204 Bab. 204
205 Bab. 205
206 Bab. 206
207 Bab. 207
208 Bab. 208
209 Bab. 209
210 Bab. 210
211 Bab.211
212 Bab. 212
213 Bab. 213
214 Bab. 214
215 Bab. 215
216 Bab. 216
217 Bab. 217
218 Bab. 218
219 Bab. 219
220 Bab. 220
221 Bab. 221
222 Bab. 222
223 Bab. 223
224 Bab. 224
225 Bab. 225
226 Bab.226
227 Bab. 227
228 Bab. 228
229 Bab. 229
230 Kupu-kupu Malam
Episodes

Updated 230 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2.
3
Bab 3.
4
Bab 4.
5
Bab 5.
6
Bab 6.
7
Bab 7.
8
Bab 8.
9
Bab.9
10
Bab 10.
11
Bab 11.
12
Bab 12.
13
Bab.13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab.16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab.40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43.
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab, 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84.
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab.161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab.165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
Bab. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab.183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab.193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199
200
Bab. 200
201
Bab. 201
202
Bab. 202
203
Bab. 203
204
Bab. 204
205
Bab. 205
206
Bab. 206
207
Bab. 207
208
Bab. 208
209
Bab. 209
210
Bab. 210
211
Bab.211
212
Bab. 212
213
Bab. 213
214
Bab. 214
215
Bab. 215
216
Bab. 216
217
Bab. 217
218
Bab. 218
219
Bab. 219
220
Bab. 220
221
Bab. 221
222
Bab. 222
223
Bab. 223
224
Bab. 224
225
Bab. 225
226
Bab.226
227
Bab. 227
228
Bab. 228
229
Bab. 229
230
Kupu-kupu Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!