Janda Tapi Perawan
"Ayumi! " teriak Bulan, memanggil sahabatnya. Yang baru saja keluar dari perpustakaan.
"Aku dari tadi mencari mu, ternyata kau di perpustakaan," kata Bulan.
Ayumi tersenyum, "Bukannya, kau sudah tahu. jika mencari ku harus mencari dimana?." Ayumi menatap Bulan. " Ada apa? kamu mencari ku?" tanya Ayumi kembali.
Mereka berdua mengobrol sambil berjalan menyusuri lorong sekolahan. Mereka menuju ruang kelas. "Bisa tidak sepulang sekolah nanti mengajariku matematika!" Bulan memohon.
Ayumi menghentikan langkahnya, dan menatap Bulan "Maaf hari ini Ayumi harus pulang cepat ... " jawab Ayumi lirih.
Bulan merasa kecewa. karena, sahabatnya tidak bisa mengajarinya. Padahal, besok ada ulangan matematika. Tapi, merasa penasaran dengan jawaban Ayumi tersebut.
Kepintaran dan kecerdasan Ayumi membuat teman-temannya ingin diajarkan. agar pintar seperti dirinya. Ayumi seharusnya masih Sekolah Menengah Pertama kelas 2. Gadis keturunan jepang ini adalah gadis yang sangat cantik, pintar, genius dan berprestasi. Di sekolahnya selalu dapat juara umum. Bahkan mendapatkan beasiswa di sekolahnya. Sejak Sekolah Dasar Ayumi masuk kelas akselerasi atau biasa disebut loncat kelas. Seharusnya Ayumi baru masuk Sekolah Tingkat Pertama. Namun, karena mengikuti kelas akselerasi, sekarang masih duduk di kelas 2 SMA.
"Ada apa?" tanya Bulan penasaran. "Apa ayahmu sakit lagi?" sambung Bulan lagi.
"Tidak Bulan." Ayumi mengelak. "Aku disuruh ibu ku untuk pulang cepat."
"Tumben, nenek sirih itu menyuruhmu pulang cepat."
Ayumi mengangkat bahunya tidak tahu.
Bulan sahabat nya tahu. jika, Ayumi memiliki ibu tiri yang kejam dan memiliki saudara tiri yang sekarang kelas 2 SMA sama seperti, Ayumi. meski, saudara tiri. tapi, dia baik pada Ayumi sebagai adik nya itu.
***
Jam sekolah sudah habis, Saka yang sedang menunggu adiknya di parkiran motor. seperti biasa.
"Kakak, maaf sudah menunggu terlalu lama," lirih Ayumi meminta maaf.
"Tidak baru 10 menit." Saka terkekeh, ia menyerahkan helm kepada adiknya.
Mereka pulang bersama. sepanjang jalan mereka banyak bercerita hingga tak terasa sampai di pelataran rumah nya.
"Kak, tumben dirumah rame, ada apa iya?" tanya Ayumi.
"Kak Saka juga tidak tahu dek, kan kita baru sampai kamu itu gimana si?" Saka mengacak-acak rambut panjang Ayumi, membuat Ayumi tertawa. "Mungkin ini yang di maksud mama nyuruh kita pulang cepat," sahut Ayumi."Ayo kita masuk kedalam, dan lihat ada apa di dalam. agar adik kakak yang satu ini tidak penasaran lagi." Saka mengajak Ayumi masuk.
"Nah ... ini dia orang nya datang," seru mama Ria. "Ayumi sini, dan Saka kamu masuk ke dalam ganti baju mu!" pinta Mama Ria.
Setelah melihat putra nya masuk ke dalam kamarnya, mama Ria memperkenalkan putri sambungnya kepada tamu yang datang.
"Ny. Arum ini Ayumi. yang saya ceritakan tadi." mama Ria memperkenalkan Ayumi kepada tamunya itu.
Ny. Arum wanita paru baya yang masih nampak cantik, dan awet muda. yang menjadi tamu mama Ria. Ny. Arum memandang Ayumi dari atas sampai bawah. Ia benar-benar sangat cantik di mata Ny. Arum. "Kamu sangat cantik," puji Ny. Arum.
"Terimakasih Tante," jawab Ayumi.
Yang sudah duduk di sebelah nya mama Ria.
"Ayumi, kedatangan Ny. Arum kesini akan menikahi mu dengan putranya," ucap mama Ria langsung tanpa basa-basi lagi.
Deg
"Tapi mah, Ayumi masih ingin sekolah ..." lirih Ayumi pelan.
"Itu biar urusan Ny. Arum. yang terpenting kamu mau menikah dengan putra nya!" sarkas mama Ria
Ayumi harus menikah dengan pria yang Ayumi tidak kenal. bahkan umurku saja belum cukup umur untuk menikah.
Batin Ayumi.
"Kamu masih bisa sekolah sayang, kebetulan Tante Pemilik Yayasan tempat kamu sekolah," kata Ny. Arum. Seakan tahu isi hati Ayumi.
"Ayumi mau ya menikah dengan putra Ny. Arum. ini demi dady kamu! " bujuk Mama Ria.
"Tidak mah, Ayumi tidak mau!" Ayumi menggelengkan kepalanya. lalu, Ayumi berdiri dan meninggalkan mereka berdua.
"Ayumi kamu mau kemana? Ayumi! Ayumi!" teriak mama Ria.
"Dasar anak tidak tahu sopan santun!" gerutu mama Ria.
"Sudah lah, saya tidak apa-apa. mungkin, Ayumi butuh waktu untuk berpikir," ucap Arum.
Mama Ria merasa kesal, karena Ayumi menolak perjodohan ini.
Ayumi tidak mempedulikan teriakan mama Ria yang terus memanggil nya. tidak peduli mama nya marah, karena meninggal kan tamu begitu saja. Ayumi lebih baik menjadi anak yang durhaka kepada orang tua nya dari pada menikah muda dan tidak tahu siapa suaminya.
Tangisan Ayumi pecah saat akan masuk kamar. ia kecewa dengan mama nya yang memaksa untuk menikah mudah. bahkan Ayumi masih sekolah saat ini.
Saka yang mendengar percakapan orang tua nya diam-diam tadi merasa kasian kepada adik tirinya itu. Saka terkejut saat melihat Ayumi menangis saat akan masuk ke dalam kamarnya. ia menahan tangan Ayumi.
"Ayumi!"
Ayumi dengan segera menyeka air matanya itu. agar kakak nya tidak melihatnya menangis.
"Kak Saka ..." lirih Ayumi.
Saka menarik tubuh Ayumi kedalam pelukannya. "Menangis lah, jika kau ingin menangis. kakak akan membujuk mama agar perjodohan ini di batalkan"
Tangisan Ayumi akhirnya pecah juga didalam pelukan kakak nya. Ayumi menangis meratapi nasibnya yang harus menikah muda.
Tidak butuh lama mama Ria masuk kedalam. Setelah Ny. Arum pulang.
"Saka, apa kamu melihat adikmu?" tanya mama Ria.
"Mah, kenapa Ayumi harus menikah, dia bahkan umur nya masih 14 tahun. mama sebaiknya membatalkan perjodohan ini, kasian Ayumi mah!" Saka tidak menjawab pertanyaan mama Ria. Saka menyuruh mama nya untuk membatalkan rencana perjodohan adik nya.
"Saka, lebih baik kamu diam. tidak perlu ikut campur. ini demi kepentingan kamu juga," kata Ria.
"Tidak mah, Saka mohon sama mama, batalkan rencana pernikahan ini!" Saka memohon kepada mama nya. namun, mama Ria tidak bergeming. dia masuk ke dalam kamar Ayumi.
Terlihat Ayumi tidur telungkup masih menggunakan seragam sekolah nya itu.
"Ayumi, mama mohon kali ini saja kamu nurut sama mama. ini demi kita semua, terutama dady mu, apa kamu tidak ingin dady mu sembuh," Mama Ria pura-pura sedih.
"Mama menikahkan Ayumi demi uang!" Ayumi bangkit dari telungkupnya dan bersandar di tepi ranjang. nampak terlihat mata sembab Ayumi yang habis menangis.
"Ti-dak bukan begitu, mama tidak sanggup. jika melihat dady mu sakit-sakitan terus seperti ini" mama Ria bersedih. "Kondisi Perusahaan semakin hari semakin menurun. jika, kamu menikah dengan putra Ny. Arum Perusahaan akan kembali stabil. setelah mendapatkan suntikan dana dari Perusahaan Ny. Arum." mencoba membujuk Ayumi dengan membawa nama perusahaan.
"Pikirkan kembali Ayumi. jika, kamu ingin melihat Dady mu sembuh dan perusahaan dady mu tetap berdiri." Mama Ria dengan mata berkaca-kaca.
Mama Ria keluar dari kamar Ayumi. ia menyeka air matanya. "Lumayan aktingnya," gumam Ria.
Ia berharap dengan membujuk Ayumi, mau menerima perjodohan ini, tanpa harus menunggu terlalu lama.
Setelah kepergian mama Ria, Ayumi melempar semua isi kamarnya.
"Agggggrrr!"
Ayumi menangis tidak bisa berbuat apa-apa, di satu sisi Ayumi tidak ingin menikah dan ingin melanjutkan sekolah. Disisi lainnya, Ayumi ingin Dady nya sembuh dan perusahaan tetap berdiri tegak.
Ayumi menatap foto mendiang mommy nya. ia mengusap- usap bingkai foto itu.
"Mom, Ayumi harus bagaimana? apa Ayumi harus nurut sama mama Ria untuk menerima perjodohan pernikahan ini." Ayumi meneteskan air matanya kembali.
"Jika mommy tidak merestui jemput Ayumi sekarang. untuk ikut bersama mommy, Ayumi sudah lelah mom!"
Ayumi memeluk Foto mommynya dan terlentang di atas kasur. Ayumi merasa lelah karena terlalu lama menangis sampai ia tertidur.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Nendah Wenda
lanjut thor
2023-09-19
0
Nurhalimah Simbolon
ceritanya seru
2022-10-01
1
Audira
mampir dl ksini
2022-10-01
1