❌Warning! Di larang Spam Promo disini, pliss masih novel baru, silahkan promo di Novel yang sudah End. ❌
Menceritakan tentang kehidupan Arya dan Jenar setelah memiliki baby twin J. Dimana rumah tangga mereka akan di uji.
Penasaran gak sih? Penasaran dong. Kuy simak dan ikuti perjalanan mereka, jangan lupa tekan Love yaa 🥳🥳🥳🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Psikiater
Setelah melihat keadaan twin J, Arya kembali masuk ke dalam kamarnya. Rupanya di sana ada Tamara yang sedang menyuruh Jenar makan, namun Jenar sama sekali tidak mau membuka mulut nya.
"Biar Arya mah." Ucap Arya yang tiba tiba membuat Tamara terkejut pasalnya ia tidak menyadari kapan Arya masuk ke dalam kamar.
"Kamu harus makan ya sayang, mama mohon pikirkan Javie dan Javier, mereka masih sangat kecil dan sangat membutuhkan Mommy nya." Ucap Tamara lembut sambil mengusap wajah Jenar.
Sedari tadi Tamara memberikan nasehat untuk Jenar, Tamara memberikan motivasi motivasi agar Jenar segera sembuh dan bangkit kembali. Sebenarnya Tamara juga kasian pada Arya, namun rasa kecewa nya juga besar terhadap anak kedua nya itu. Makanya Tamara memutuskan untuk mendiamkan nya sesaat sampai Jenar pulih. Saat Jenar sudah mulai memaafkan Arya disitu ia dan adi sepakat akan memaafkan Arya juga.
"Sayang." Panggil Arya lembut sambil mendudukkan dirinya di samping Jenar.
"Apa kamu mau tidur dengan anak anak hem? Aku bawa anak anak kemari mau?" Tanya Arya selembut mungkin.
Jenar hanya menatap Arya diam lalu ia memejamkan matanya sesaat lalu kembali memalingkan wajahnya lagi.
Jenar pun segera merebahkan tubuhnya dan memunggungi Arya membuat Arya menghela napasnya kasar.
"Sampai kapan kamu akan menghukum ku seperti ini sayang." Lirih Arya sambil menatap punggung Jenar.
...🥀🥀🥀...
Keesokan harinya Psikiater yang menangani Jenar di rumah sakit kembali memeriksa Jenar.
Belum ada perubahan sama sekali pada diri Jenar, ia masih tetap diam seperti mayat hidup.
"Bisa tolong tinggalkan kami?" Ucap Dokter.
"Tidak!" Jawab Arya tegas, ia tidak mungkin meninggalkan istrinya dengan dokter laki laki di dalam kamar berduaan.
"Arya." Ucap Tamara mencubit pinggang Arya gemas.
"Auuww sakit mah!" Seru Arya sambil mengusap pinggang nya yang terasa panas akibat cubitan Tamara.
"Saya tidak bisa memulai pemeriksaan saya bila seramai ini, terlebih nona Jenar seperti nya enggan melihat anda Tuan. Maaf." Ucap Dokter itu sambil menunduk takut karena mendapatkan tatapan tajam dari Arya.
"Arya ayo keluar." Tamara segera menarik Arya agar keluar kamar, namun tenaga Tamara tak sebesar Arya hingga tak sedikit pun Arya bergeming di tempatnya.
"Fabiaaan!" Teriak Tamara memanggil anak bungsu nya, spontan Dokter dan Arya langsung menutup telinga nya.
"Ada apa sih mah, teriak teriak." Ucap Bian kesal karena sedang asik membalas chating dengan Ariel di kamar sebelah.
"Bantu mama narik abang kamu keluar." Ucap Tamara.
"Mah, di kata Arya kambing di tarik tarik. Enggak! Pokoknya arya akan disini nemenin istri Arya." Kekeuh Arya.
"Bang, nurut dah, gue mau lanjut pacaran nih serius." Ucap bian dengan tampang melas.
"Ayo bang." Bian dan Tamara terus menarik Arya agar mau keluar dari kamar hingga membuat sang Dokter menahan tawa nya.
Setelah Arya keluar, tak berapa lama twin J datang dengan di antarkan oleh kedua encus nya. Tentu saja itu atas perintah Arya.
Dokter bisa melihat respon positif pada diri Jenar saat melihat kedatangan kedua anak nya. Dokter pun akhirnya mengijinkan kedua encus itu untuk duduk di sofa dengan baby twin J agar tak mengganggu pemeriksaan nya.
Sekitar hampir dua jam, Dokter itu pun keluar dari kamar Arya dan Jenar. Lalu menyusul yang lainnya yang sedang duduk di ruang keluarga.
"Bagaimana kondisi menantu saya Dok?" Tanya Tamara.
"Saran saya terus ajak dia berbicara mengobrol atau bercanda. Meskipun ia tidak merespon namun ia mendengarkan kita dan melihat kita. Ah iya pengaruh anak anak nya sangat besar untuk kesembuhannya. Jadi sering ajak main lah nona Jenar dengan anak anak." Ucap Dokter.
"Nona Jenar saat ini masih merasa syok dengan apa yang menimpanya dan mungkin ada sedikit masalah lain mungkin yang mengganggu pikiran nya. Saran saya bila ada masalah lain selesaikan dan teruslah mengajak nya berbicara."
Arya hanya diam mendengarkan ucapan Dokter tersebut. Arya mengusap wajahnya dengan kasar lalu ia segera berjalan cepat menuju kamar nya untuk menemui Jenar dan anak anak.
𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚠𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚛𝚘𝚋𝚎𝚛𝚝