Tiga persahabatan Laras, Clarisa dan Maria telah menikah dengan pasangan masing - masing hingga di karuniai anak - anak yang tampan dan cantik.
Alviana anak dari pasangan Alvonso dan Laras seorang sekretaris menjalin hubungan dengan bosnya bernama Arlan seorang pria CEO dan tanpa di ketahui oleh Alviana ternyata CEO tersebut ternyata seorang ketua mafia yang sangat kejam tidak segan membunuh orang yang berkhianat selain itu ternyata pria tersebut musuh bebuyutan kakaknya Alvonso. Akankah hubungan berlanjut ke jenjang pernikahan atau kandas di tengah jalan?
Ada juga Liani seorang sekretaris bekerja di kantor Harlan, seringnya bertemu merekapun saling jatuh cinta walau jarak usia terlampau jauh tapi tidak diperdulikan oleh mereka berdua.
Akankah hubungan Liani dan Harlan sampai ke jenjang pernikahan atau kandas di jalan? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kematian Alex dan Dokter Gadungan
" Hahahha... lihatlah Alex dan dokter gadungan pipis di celana?" ucap Mr. Aldrian dan diikuti oleh Mr. Kennath dan para anggota mafia lainnya.
" Siram mereka berdua, kasihan nanti hewan kesayanganku harimau pingsan mencium bau pipis mereka ketika mengoyak daging mereka berdua" ucap Mr. Aldrian
Membuat ke dua pria itu pucat pasi. Penyesalan dokter gadungan karena mau dibayar tinggi kini nasibnya diujung tanduk, sungguh penyesalan tiada guna.
Seorang anak buah mafia mengambil selang dan diarahkan ke mereka dan salah satu anak buahnya memutar keran air. Anggota mafia itu menyiram dengan air selang ke arah mereka berdua terlebih bagian celana sebelum baunya menyebar kemana - mana. Mereka menyiram seperti menyiram tanaman. Setengah jam kemudian Mr. Aldrian mengangkat tangannya. Kran air itupun dimatikan oleh anggota mafia.
Sedangkan Alex memandang tajam ke arah dokter Kennath dan Mr. Aldrian.
" Siapa kalian mengapa menangkap kami?" tanya Alex.
Dokter Kennath mendekati Alex dan menamparnya dengan sangat kencang hingga Alex terjungkal dari kursinya membuat bibirnya pecah dan mengeluarkan darah segar. Dokter Kennath berjalan ke arah Alex yang kepalanya berada di lantai sedangkan kedua kakinya menggantung di atas kursi dengan kondisi masih terikat.
" Tatap aku baik - baik orang yang kamu celakai adalah istriku. Istriku sedang hamil tapi kamu malah ingin membunuhnya." ucap dokter Kennath sambil mencekik leher Alex.
Hingga muka Akex memerah karena kurangnya pasokan udara. Dokter Kennath pun melepaskanya kemudian menamparnya kembali. Bibirnya kembali mengeluarkan darah segar terasa sakit di sekujur wajahnya dan juga sekujur badannya karena sebelum dokter Kennath datang dan Mr. Aldrian mereka bertiga di siksa.
" Apakah kamu suaminya Maria?" tanya Alex lebih memastikan lagi.
" Iya aku suaminya Maria, gara - gara kamu anakku lahir prematur dan istriku koma." teriak dokter Kennath.
" Kamu tahu kalau aku orang pertama yang mengambil mahkotanya." ucap Alex dusta.
" Hahahaha... aku tahu kamu dusta karena akulah pria pertama yang melakukannya di malam pertama pernikahan kami." ucap dokter Kennath sambil mencekiknya kembali.
Hal itu membuat tubuh Alex melemah dokter Kennathpun melepaskan cekikkannya. Satu tangan kanannya mengadahkan ke arah anak buah mafia daddynya. Anak buah itupun mengerti dan memberikan pistolnya.
dor
dor
Akkhhhhhh
Dua kaki kanan dan kiri milik Alex di tembak membuat Alex berteriak kesakitan. Alex tidak menyangka kalau suaminya Maria bisa sesadis ini sama seperti dirinya.
" Berikan dia ke kadang harimau dan juga dokter gadungan itu." perintah dokter Kennath.
Para anak buah mafia milik Mr. Aldrian mematuhi permintaan anak ketua mafia. Mereka membawa dua orang ke kadang harimau yang pintu kandang satunya sudah menutup.
Mereka digeletakkan di kandang kemudian keluar dari kandang tapi dokter gadungan memaksakan dirinya untuk berdiri dan menarik salah satu anak buah mafia dan memegang tangannya tapi badannya di tendang oleh dua anak buah mafia lainnya sehingga tangan yang di pegangpun terlepas.
Kemudian kandangpun di kunci dan tombol remote pun di tekan sehingga sekat tersebut perlahan terbuka.
Alex berjalan dengan mengesot karena ke dua kakinya terluka dengan keringat bercucuran sedangkan dokter gadungan berusaha berlari agar dirinya tidak di makan oleh harimau.
Mereka berdua berteriak meminta ampunan tapi mendapatkan tawaan dari mereka.
" Terimalah kematian kalian karena telah berani melukai menantu dan juga cucuku." ucap Mr. Aldrian
" Itulah akibatmu yang mencoba ingin menyuntikkan racun ke istriku yang sedang koma, tidak ada ampunan buat kalian berdua, terimalah kematian kalian." ucap dokter Kennath.
Pintu hampir sepenuhnya terbuka karena harimau masih lumayan kenyang membuat berjalan dengab perlahan sambil menampilkan gigi - giginya yang runcing dan sekitaran mulut masih ada bercak darah dari perawat gadungan.
Harimau itu menerkam Alex, jerit kesakitan di mulut Alex hingga suaranya semakin menghilang.
Dokter gadungan itupun pipis kembali karena tinggal dirinya yang belum menyusul mereka. Mukanya sangat pucat seperti kapas sangat - sangat dan sangat sangat ketakutan.
Harimau itupun duduk santai sambil menjilati ke dua kaki depannya yang banyak darahnya.
" Oh ternyata binatang kesayangku ini sudah kenyang, selamat ya dokter gadungan kamu selamat dari mulut harimauku" ucap Mr. Aldrian
" Tutup sekat kandangnya dan keluarkan dokter gadungan itu!" perintah Mr. Aldrian.
Salah satu anggota mafia melaksanakan perintah bosnya, tombolpun di tekan kemudian tertutuplah sekat itu. Sehingga ada dua kandang yang satu berisi harimau dan satu lagi dokter gadungan.
Kedua anggota mafia berjalan dan membuka kandang dan mengeluarkan dokter gadungan tersebut.
Dokter gadungan itupun merasa lega karena akan dilepaskan dan dibebaskan dari maut.
" Bawa dia ke kandang buaya." perintah Mr. Aldrian sambil menyeringai ke wajah dokter gadungan.
Dokter gadungan yang awalnya senang akan dibebaskan ternyata pikirannya salah, tubuhnya membeku dan mukanya sangat pucat.
Dua bodyguard itu menarik paksa dokter itu dengan memegang salah satu tangan dokter gadungan. Sampai di kadang buaya dokter gadungan itu di lempar ke kandang buaya.
Teriakan kesakitan menggema di ruangan itu dan semakin lama semakin menghilang karena tubuh dokter gadungan kini di dalam perut buaya.
" Sialan aku pegang kakinya bau pesing, terpaksa mandi deh." omel salah satu anak buah mafia pasalnya tadi dia pipis di celana.
Kini ke tiga musuhnya sudah mati mengenaskan. Mr. Aldrian berjalan menuju ke ruangannya untuk mandi diikuti oleh dokter Kennath.
Kini Mr. Aldrian sudah mandi dan sudah mengganti pakaiannya begitupula dengan dokter Kennath. Dokter Kennath memakai pakaian daddynya kebetulan pas di badannya.
Merekapun duduk di kursi belakang pengemudi sedangkan dua anggota mafia duduk di depan. Mereka keluar dari markas mafia dan pergi menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi Maria.
XXXXXX
Ronald duduk dengan setia di samping ranjang istri tercintanya.
" Sayang sadarlah, aku sangat merindukanmu? kamu tahu sayang dulu aku begitu anti terhadap wanita karena bagiku wanita itu merepotkan, tapi ketika pertama kali melihatmu kamu sangat berbeda, kamu begitu baik, cantik dan menghargai orang lain dan sangat perduli terhadap orang lain. Walau orang itu tidak sengaja menumpahkan minuman tapi kamu memaafkannya bahkan kamu memberinya uang dikarenakan gaji orang tersebut di potong oleh bosnya." ucap Ronald sambil mengingat awal pertemuan.
" Pertemuan ke dua waktu aku ke butikmu, aku melihatmu kembali hatiku sangat bahagia tapi perasaan sukaku padamu terpaksa kupadamkan karena kamu ternyata sudah menikah." ucap Ronald selanjutnya.
" Pertemuan ke tiga kamu tahu sayang, waktu itu aku pernah melihatmu di restoran bersama sahabatmu Clarisa dan satu lagi gadis culun tapi aku tidak mengenalnya. Aku ingin mendekatimu dan mengajak kenal denganmu karena aku tidak bisa membohongi perasaanku dan aku tidak perduli kalau dirimu sudah menikah karena sungguh aku suka padamu. Tapi karena Alvonso sedang mencari Laras perasaan sukaku aku pendam kembali. Tapi sungguh aku ingin rasanya tertawa karena orang yang kami cari sebenarnya di depan mata kami, gadis culun yang bersamamu do restoran dan juga bekerja di perusahaan Alvonso." ucap Ronald
" Bangunlah sayang aku tidak sanggup jika aku kehilanganmu." Ucap Ronald sambil mengecup punggung tangan Clarisa dan kemudian berdiri mengecup kening Clarisa.
Tidak terasa airmatanya jatuh dan mengenai wajah Clarisa.
Ronald terkejut jari jemari Clarisa bergerak secara perlahan dan sepasang mata bergerak perlahan dan mulai membuka matanya dan menatap suaminya dengan mata sayu sambil tersenyum.