Cinta Satu Malam Bersama Mafia 2
Selesai berbicara Alvonso, dokter Kennath dan Ronald keluar dari ruangan dan menyusul istrinya Laras, dokter Maria dan Clarisa.
Mereka berpisah di hotel dan pulang ke rumah masing - masing. Alvonso mengemudi mobil dan di sampingnya istrinya Laras sedangkan Mama Alvonso dan ke tiga anaknya duduk di kursi pengemudi.
Dalam perjalanan tidak ada percakapan semua masing - masing tenggelam dalam pemikiran masing - masing. Terlebih Laras selama kehamilan Laras mudah lelah di tambah semalam dirinya digempur suaminya berkali - kali hingga benar - benar lelah. Tidak butuh lama Laras tertidur di dalam mobil.
Tidak terasa sampailah mereka di mansion milik Alvonso. Mereka semua masuk ke dalam kecuali Laras di gendong ala bridal style oleh suaminya karena tidak tega membangunkannya.
Laras dibaringkan diranjang oleh Alvonso secara perlahan.
cup
" Terima kasih sayang atas semua yang kamu lakukan padaku, hidupku kini lebih berwarna mempunyai istri yang cantik, baik hati dan juga anak - anak yang luar biasa. Aku bangga bisa memiliki kalian semuanya. Sungguh kalian harta yang ternilai bagiku." gumam Alvonso sambil mengecup kening istrinya.
Alvonso mengganti pakaian santai dan berbaring di samping ranjang milik istrinya dan istirahat sambil memeluk istrinya.
Tidak terasa waktu sudah mulai sore Laras terbangun dari tidurnya dan memandang wajah tampan suaminya.
( " Aku bersyukur mempunyai suami yang sangat tampan dan mencintaiku juga anak - anakku." batin Laras).
Kemudian Laras melepaskan pelukan suaminya dan mengambil pakaian ganti dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
ceklek
Laras membuka pintu kamar mandinya dan di lihatnya suaminya sedang duduk di ranjang sambil memandangi wajah istrinya tanpa berkedip. Laras berjalan dan duduk di samping suaminya.
" Sayang, aku minta sayangku harus jujur jangan berbohong padaku?" pinta Laras
" Apakah selama ini aku berbohong?" tanya Alvonso balik
" Mas memang tidak pernah berbohong padaku dan aku ingin Mas juga harus jujur saat ini." pinta Laras kembali.
" Bertanyalah, mas akan jujur." jawab Alvonso
" Aku ingin tahu apakah Mas memberikan obat perangsa***g kepada kami?" tanya Laras menyelidik
" Maksudmu apa sayang? mas tidak mengerti?" tanya Alvonso pura - pura kurang paham.
" Mas, memberikan obat perangsa***g kepadaku, sahabatku Maria bersama Kak Ronald juga sahabatku Clarisa bersama kak Kennath di malam pertama, karena kami semua mengalaminya." tanya Laras sambil menatap tajam ke arah suaminya.
Alvonso berusaha menelan saliva dengan susah payah, Alvonso baru ingat kalau istrinya itu tidak mudah dibohongi apalagi dengan kepandaiannya bisa meretas cctv terasa tidak mungkin untuk berdusta.
" Iya aku memberikan ide itu dan menyuruh pelayan untuk memberikannya, tapi?..." ucap Alvonso menggantung
" Tapi apa?" tanya Laras lagi sambil menatap tajam ke arah suaminya.
" Tapi pelayan yang kusuruh perutnya mules dan meminta temannya menggantikannya tapi temannya lupa malah di kasihkan ke kita juga." ucap Alvonso menunduk takut sama istri yang menatapnya seperti singa.
" Dikasihkan ke kita juga maksudnya?" tanya Laras lagi
" Aku rencana buat pasangan mereka berdua Kennath dengan istrinya dan Ronald dengan istrinya tapi pelayan itu lupa, semua minuman diberikan obat peransan***g jadi semalam kita main gitu deh." jawab Alvonso sambil nyengir kuda
Laras hanya menepuk jidat tidak percaya suaminya yang arogant terhadap orang lain ternyata sangat usil terhadap sahabatnya dan juga sahabat Laras.
" Kenapa kamu menjahili mereka?" tanya Laras penasaran.
" Aku punya ide menjahili Kennath dengan istrinya agar mereka bisa merasakan malam pertama karena aku tahu sifat Kennath orangnya pemalu dan tidak berani melakukan itu dengan istrinya sedangkan Ronald dengan istrinya biar mereka berdua bisa bermain lagi karena ku dengar dari Ronald kalau Ronald sering mengeluh katanya istrinya tidak mau lagi berhubungan suami istri dengan alasan masih sakit karena itu aku berinisiatif memberinya obatnya lagi." ucap Alvonso sambil senyum pepsodent.
" Maksud mas apa? apakah maksud mas kalau sahabatku Clarisa dan kak Ronald waktu malam pertama mas beri obat perang*** ng?" tanya Laras tidak percaya suaminya benar - benar usil.
Alvonso hanya menganggukkan kepalanya perlahan sambil memegang dua kuping miliknya pertanda minta maaf.
" Aku janji tidak mengulangi lagi" ucap Alvonso tersenyum menampilkan dua baris giginya yang putih tanpa melepaskan ke dua tangannya.
( " maaf sayang ngga janji soalnya sifatku sulit hilang." batin Alvonso ).
Laras ingin ketawa melihat sikap suaminya seperti anak kecil tapi berusaha ditahannya. Laraspun melepaskan pegangan ke dua tangan Alvonso yang menggantung di dua telinganya dan memegang ke dua tangan suaminya kemudian menggenggamnya.
" Janji ya sayang? tidak melakukan itu lagi? apakah mas tidak berfikir jika melakukan itu lagi dan ternyata kita juga terkena imbasnya karena kita usilin mereka seperti kejadian semalam? gimana ternyata kandunganku bermasalah terimbas dengan diriku juga, apakah mas merelakan aku dan ketiga anak kita yang di dalam kandungan meninggalkanmu selamanya?" tanya Laras
deg
deg
Alvonso terkejut tidak menyangka kalau keusilannya bisa membahayakan nyawa istri dan ke tiga anaknya sama seperti apa yang dikatakan sahabatnya Kennath.
" Tidak, maafkan aku sayang, aku janji tidak akan melakukan itu lagi, sungguh aku tidak sanggup jika mesti kehilanganmu karena kamulah nafas hidupku tanpamu aku juga akan mati." ucap Alvonso sambil memeluk istrinya dan tidak terasa air matanya keluar.
" Sudah lupakan yang penting mas sudah sadar dan tidak melakukan itu lagi." ucap Laras sambil melepaskan pelukannya karena merasa punggungnya basah dan mendorong pelan suaminya dan menghapus air mata yang keluar dari kedua mata milik suaminya dan menghapusnya dengan kedua ibu jari tangannya.
" Terima kasih, kamu memang istri terbaikku yang selalu memaafkan suamimu yang tidak sempurna dan sering berulang kali melukaimu." ucap Alvonso dan memeluknya kembali.
" Aku juga tidak sempurna sayang tapi kita bisa saling melengkapi, aku juga sangat mencintaimu dan aku meminta maaf jika aku melukai hatimu." ucap Laras
" Tidak sayang, kamu tidak pernah melukaiku justru akulah yang sering melukai hatimu." ucap Alvonso
" Ssstt sudah sayang lupakan, aku laper ingin makan, ketiga anak kita dalam perut sudah teriak minta di isi nasi." ucap Laras
" Ayo sayang kita makan." jawab Alvonso
Merekapun keluar dari kamarnya dan berjalan ke meja makan, di sana sudah ada ke tiga anaknya dan juga mama Alvonso.
Merekapun makan bersama tanpa suara hanya dentingan sendok yang saling beradu dengan garpu dan piring.
Selesai makan mereka menuju keruangan keluarga bercanda dan tertawa bersama sungguh keluarga yang harmonis.
xxxxxx
Kini usia kandungan Laras menginjak 9 bulan kurang tinggal menghitung hari kelahiran. Laras dan Alvonso pergi ke dokter kandungan untuk mengecek kondisi janinnya.
Sampai di rumah sakit Laras dan Alvonso bertemu ke dua sahabat Alvonso yaitu Ronald dan Clarisa dan juga dokter Kennath dan dokter Maria yang juga sedang mengecek kandungan.
*** dokter Maria yang seorang dokter kandungan semenjak hamil sering muntah - muntah dan mual hingga badannya menjadi lemas membuat suaminya dokter Kennath melarang istrinya bekerja menjadi dokter kandungan.
Laras dan Alvonso masuk pertama terlebih dahulu. Kondisi ke tiga anaknya sehat semua tidak ada masalah tapi karena perutnya sudah besar dan kembar tiga disarankan untuk caesar. Merekapun setuju usul dokter kandungan. Jenis kelaminnya 2 perempuan dan satu jenis kelamin laki - laki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Salsa Mughinal hayati09
semangat terus sih, cuma dikit tegang
2022-09-28
0
Berdo'a saja
👍👍👍👍👍👍👍👍👏
2021-11-07
0
susiani
cek cek
2021-07-09
0