Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka dan Bantuan
Baru saja Sera datang, mansion tampak dihias. Suasana terlihat lebih indah dan mempesona. Para pelayan berlalu lalang mengerjakan tugas mereka.
"Aku akan ke kamar dulu Daddy." Ujar Sera.
"Iya. Jangan lupa bersiap untuk malam nanti."
"Ya Daddy!" Sera menaiki tangga dengan barang-barang yang dibelinya berupa buku.
"Ok, mari kita......."
Bruk! Paper bag berisi buku itu terlepas dari tangan Sera. Seiring dengan itu, Sera merasakan sebuah rasa sakit yang begitu menghantam di kepalanya. Tangannya terasa tersengat dan membuat seluruh tubuhnya kehilangan keseimbangan, seketika tubuh Sera terjatuh di karpet lembut yang menjadi alas kamarnya.
Kepala Sera mengadah, dengan lintasan ingatan yang menerjang kepalanya. 'Lihatlah! Apa ini orang dari keluarga terpandang? Konyol sekali! Sini, aku bantu bersihkan!'
'Tidak sopan sekali!'
'Kau sangat tampan, kau juga kaya. Tapi, kau bukan tipe ku. Tapi..... Kita bisa saling menguntungkan bukan?'
'Aku tidak mau berhubungan dengan gadis seperti mu!'
'Lebih baik pergi saja dan kita bersenang-senang!'
'Sera, jangan mengecewakan mommy dan Daddy lagi. Ok?'
"Hah!Haahhhh!" Napas Sera langsung memburu, dia tampak melakukan perjalanan jauh. Tubuhnya masih terasa membeku di tempatnya. Tubuhnya juga berkeringat, matanya tampak bergerak tak beraturan.
"I-tu ternyata..... Pemilik tubuh ini sungguh bermasalah! Dan..... Saudari nya itu?"
"Kak! Kak Sera, ini aku Lexa!" Ketukan pintu terdengar dari luar.
"Ishh! Menyebalkan! Kenapa dikunci segala? Biasanya nggak!" Gerutunya pelan.
"Kak? Kak Sera?" Panggilnya lagi sambil memperbaiki wajahnya.
"Kenapa?" Balas Sera dengan datar.
"Kakak habis olahraga ya? Berkeringat sekali." Ujar Lexa.
"Katakan, ada apa?"
"Hmmm, aku ingin mengajak kita berias bersama. Hari ini ada tamu kan?" Jelas Lexa.
"Tidak perlu, aku bisa." Jawaban Sera membuat Lexa tidak puas.
"Tapi kak, biasanya kan begitu?"
"Itu biasanya. Sekarang tidak! Lagipula, aku banyak melakukan hal di kamarku. Dan itu privasi, jadi.... Kau paham bukan?"
"Privasi? Kak....."
"Dengar Lexa. Aku harus merapikan barang-barang ku dan juga belajar. Jadi, kembalilah ke kamarmu dan bersiap untuk malam nanti!"
"Kak tunggu!" Lexa menahan pintu yang ingin ditutup oleh Sera.
"Kak, aku mau bantu kakak untuk milih pakaian....."
"Aku bisa sendiri. Tidak perlu, terimakasih!"
"Eh tunggu kak! Aku..... Aaaaaa!" Lexa terjatuh saat menggunakan energi yang cukup besar untuk mendorong pintu.
"Aduh, siku ku....."
"Aku ingin buka pintunya, malah kau pegang terus. Jatuh kan?" Sera sedikit mengeraskan suaranya, telinga nya menangkap derap langkah kaki yang mendekat.
"Lexa, kenapa disitu?" Bingung Lea melihat putri bungsunya.
"Dia jatuh mommy! Dia membuka pintu dengan tenaga dalam. Jadi jatuh, untung ada karpet." Jelas Sera, Lexa perlahan bangkit sambil mengelus sikunya.
"Iya mommy. Tapi......"
"Mommy kenapa kesini?" Sera langsung memotong pembicaraan.
"Mommy mau lihat gaun mu untuk acara nanti."
"Ya mommy! Aku juga datang untuk itu. Tapi, kakak bilang....."
"Aku bilang, aku bisa mommy. Aku bisa sendiri. Mommy percaya kan?"
"Ok, mommy percaya. Ayo Lexa, sini mommy lihat lukanya." Lea mengajak Lexa keluar. Mata gadis itu masih menatap Sera.
"Sampai jumpa malam ini!" Sera melambaikan tangannya seiring pintu ditutup.
"Rasakan itu!" Ujar Sera dengan senang.
"Aku yakin ada sesuatu kenapa..... Lexa bisa bersikap seperti itu. Kalau diperhatikan, dia memiliki kemiripan.Tapi, kenapa? Apa penyebab nya?"
*********************
"Aduh, perih.... Sakit....." Ujar Lexa sambil meniup sikunya.
"Sudah tidak apa nona Lexa. Sebentar lagi juga kering. Mau dibantu untuk bersiap nanti nona? Nona pastinya akan terlihat lebih mempesona dibandingkan dengan nona pertama." Jelasnya.
"Tentu saja! Aku harus lebih sempurna! Aku ini cantik, dan pintar!"
"Benar nona. Nona pintar, semuanya ada pada nona. Tidak seperti nona pertama."
"Luka ini juga karena nya."
"Ah! Apa nona pertama sengaja?"
"Apa maksud mu?" Tanya Lexa.
"Maksud nya, nona pertama ingin tidak ada kehadiran nona Lexa. Kan, Tuan muda Castillo datang." Ujarnya pelan tapi membuat Lexa tidak suka.
"Tapi, kak Alex tidak akan menerima perjodohan itu."
"Nona harus pastikan! Lagipula, Tuan muda Castillo lebih cocok dengan nona Lexa. Nama kalian saja mirip, pasti jodoh!" lanjutnya lagi.
Bersambung.....
jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🙏
semoga ketahuan n di gagalin