Perkenalan tokoh:
1. Lavinka putri adhiwijaya adalah gadis polos, lugu, imut, manis dan cantik. Dia adalah putri keluarga adhiwijaya putri dari salah satu pemilik perusahaan terbaik diindonesia, lavinka adalah wanita berhijab
2. Kevin Alexander adalah CEO dari Alexander sky dan Kevin Alexander juga merupakan seorang bos mafia yang terkenal dingin dan juga sangat kejam kepada musuhnya.....
gimana kisah cinta mereka? ikutin terussss yahh gaesssss
BTW INI CERITA PERTAMA AUTHOR, JADI KALO MISAL ADA KEKURANGAN KATA AUTHOR MOHON MAAF YAH GAESS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durex'z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
"Ya siap..... Loh kamu bukannya Kevin Alexander?" Tanya laras terkejut dengan tatapan sulit diartikan.
Mendengar ucapan laras Adhiwijaya membuat Kevin gugup, entah mengapa dia merasa sangat gugup padahal sebelumnya dirinya tak pernah segugup, ini sebelum nya.
Apalagi saat melihat tatapan laras, membuat Kevin semakin gugup.
"Aduhhh, harus jawab apa ini gua tegang banget anjir,kek habis maling kotak amal anjir lah" ujar Kevin mengumpat pada dirinya sendiri.
Laras yang melihat Kevin diam saja pun bingung, dengan tatapan polosnya yanga sama seperti tatapan polosnya lavinka.
"Kamu sakit? Kok diem aja?" Ujar laras bingung dengan pandangan polos yang sama seperti milik lavinka.
Mendengar ucapan laras membuat Kevin menjawab.
"Ngga kok tante saya ga sakit" jawab Kevin. "Ternyata lavinka mirip banget sama ibunya bahkan kepolosan mereka pun sama" batin Kevin dalam hati sambil kembali menundukkan kepalanya.
"Ayo masuk nak, kamu temennya lavinka?" Tanya laras lagi pada Kevin.
"I-iya tante" ujar Kevin gugup, entah mengapa Kevin begitu gugup menghadapi calon mertua nya itu. Anjayyyy calon mertua ga tuh? Wkwkkw.
"Bentar yah, tante panggilin lavinkannya dulu" ujar laras beranjak memanggil lavinka.
Didepan kamar lavinka.
TOK TOK TOK TOK.....
"Sayang ada temen kamu tuh di bawah" ujar laras pada putrinya.
"Temen aku? Siapa mah?" Tanya laras saat sudah keluar dari kamarnya.
"Kevin Alexander" ucap laras dengan polos nya.
"Hahhhh?! Dia bos aku mah!!!" Ujar lavinka melotot.
"Mamah tau, cuma katanya dia temen kamu" ujar laras dengan polosnya.
Dua wanita polos itu saling tatapan.
"Udah gih temuin dulu, mama suruh bibi untuk buat minum dulu" ujar laras.
"Iya mah" ujar lavinka.
Setelah itu dua wanita itu pun turun kebawah, laras membantu putrinya menuju ruang tamu.
Melihat kedatangan dua wanita itu membuat Kevin semakin canggung. Yang membuat Kevin canggung adalah kenapa keluarga Adhiwijaya seolah biasa saja, padahal sudah tau bahwa dirinya berasal dari keluarga Alexander.
Apalagi sikap dari ibu lavinka yang merupakan nyonya besar keluarga Adhiwijaya terlihat sangat ramah.
"Yaudah kalian ngobrol aja, kalo gitu tante mau bikin minum dulu yah" ujar laras tersenyum ramah.
"Ga usah repot-repot tante" ujar Kevin sungkan.
"Ga repot kok,lagian yang bikinin juga bibi" ujar laras.
"Mahhh aku mau jus alpukat dikasih susu coklat ya mah" ujar lavinka.
"Iya sayang" ujar laras tersenyum dan menuju dapur.
Setelah itu keadaan ruang tamu begitu canggung, karna hanya ada mereka berdua.
"Mmm pak, ada apa kesini?" Tanya lavinka memulai pembicaraan.
Mendengar pertanyaan lavinka membuat Kevin semakin bingung menjawab apa.
"Ya kali gua jawab kalo gua khawatir sama dia? Kan ga mungkin" ujar Kevin membatin.
Melihat Kevin hanya diam dan melamun, membuat lavinka mengerutkan keningnya.
"Pak?? Bapak ga sakit kan?" Tanya lavinka pada Kevin yang hanya diam saja.
"Ngga saya ga sakit, saya kesini karna khawa..... engga maksud saya, saya heran kenapa kamu tiba tiba ga masuk kerja" ujar Kevin hampir keceplosan.
"Duhhh vinnn bodoh banget lo, hampir ketauan kan?!" Bantin Kevin.
"Kaki saya masih sakit pak, saya juga udah izin sama bapak, dan sudah saya kirim lewat email bapak" jelas lavinka apa adanya.
Mendengar ucapan lavinka membuat Kevin semakin canggung.
"Saya ga buka email" ujar Kevin.
Setelah itu hening dan suasana di ruang tamu semakin canggung bagi Kevin dan untuk lavinka? Tentu saja gadis itu biasa saja.
Tak lama kemudian laras datang membawa minuman dan camilan.
"Silahkan di nikmati,yaudah kalian lanjut ngobrol aja" ujar laras meninggalkan ruang tamu.
Melihat laras, membuat Kevin semakin gugup, bahkan wajah Kevin sampai memerah.
Setelah itu lavinka menatap wajah Kevin yang memerah dan bertanya dengan polosnya.
"Pak, anda sakit? Wajah bapak memerah?" Ujar lavinka mendekat dan memeriksa kening Kevin apakah demam atau tidak.
Melihat jarak antara dirinya dan lavinka begitu dekat membuat Kevin semakin gugup.
Setelah itu pandangan Kevin jatuh pada bibir mungil lavinka, bibir itu begitu seksi menurutnya.
"Saya ga sakit, saya gak papa" ujar Kevin datar menyembunyikan ke gugup annya.
Mendengar suara datar Kevin membuat lavinka menjauh, dan duduk kembali ketempat nya.
"Pak, silahkan diminum" ujar lavinka karna belum melihat Kevin menyentuh minuman nya.
"Baik, saya minum" ujar Kevin mengambil minuman nya dan meminum nya.
"Ternyata kalo dirumah di juga pake pakai hijab? Bahkan ibunya pun sama" ujar Kevin dalam hati.
Tak lama kemudian Kevin pamit pulang.
"Kalo gitu saya permisi, saya ada rapat" ujar Kevin datar.
"Baik pak, makasih udah jenguk aku" ujar lavinka, dan mengantar Kevin ke halaman rumahnya.
Setelah itu Kevin masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan rumah keluarga Adhiwijaya.
Saat masuk kedalam rumah, lavinka membereskan gelas kotor di ruang tamu bekas minumnya dan Kevin.
Saat sedang mencuci gelas tiba-tiba laras datang.
"Kemana nak Kevin? Udah balik?" Tanya laras yang baru saja keluar dari kamarnya dan tak menemukan Kevin di ruang tamu.
"Iya mah udahan balik ke kantor" ujar lavinka Dengan polos nya.
"Yaudah kamu istirahat gih, kamu ga boleh banyak gerak, kakinya masih sakit" ujar laras menyuruh putrinya itu untuk istirahat.
"Iya mah...." ujar lavin mengeringkan tangannya menggunakan lap, lalu berjalan di bantu sang mamah kembali ke kamar.
@@@@@
Di markas BLACK SUPREME.
"Ah haus banget gue" ujar Frank keluar kamarnya yang ada di markas BLACK SUPREME.
Saat sedang berjalan dirinya melihat ruangan bosnnya menyala, yang menandakan ada orang di dalamnya, namun saat masuk keruangan tersebut, Ternyata ruangan tersebut kosong.
"Kok aneh lampunya nyala, kan harusnya mati? Padahal kan tadi udah gua matiin dan kok lampu kamar bos mati sih?" Gumam Frank pelan.
Harusnya ruangan milik Axel Lampung mati dan lampu kamarnya yang hidup.
"Wah jangan-jangan ada setan" ujar Frank menelan ludahnya kasar.
Dengan langkah perlahan dan sedikit gemetar Frank mem beranikan diri untuk mengecek kamar milik bosnya.
Saat masuk Frank meloto melihat ada yang tidur dikamar bosnya itu. Dengan panik Frank mengambil sapu dan memukul orang yang sedang tidur.
"Setan!!!! Pergi dari sini!!!!!" Ujar Frank mengambil sapu dan memukul orang yang sedang tidur itu.
Brakk!!! Bughh!!!!!!
Bahkan sangkik kencang nya, sampai sapu itu patah. Orang tertidur itu bangun dengan badan babak belur.
"Woiiii bangsatttt" umpat orang itu dalam kondisi babak belur.
Mendengar suara yang sangat familiar di telinganya, membuat Frank melotot.
"Lo-loh Ternyata bos" ujar Frank tersenyum bodoh dan membuang sapu di tangannya.
"Loh mau bunuh gua bangsat?!" Umpat Axel kesal.
"Mmm, tak kira tadi hantu bos" ujar Frank dengan mempertahankan senyum bodohnya.
"Setan matane picek!!! Gua bunuh lu bangsatt" ujar axel berdiri dan mengambil sapu lalu menghajar Frank.
"Huaaaa..... ampunnn bosssssss, gua kagak tau" ujar Frank berlari keluar kamar.
Dan terjadi lah aksi kejar-kejaran di antara mereka.
"Tangkap Sialan itu!!!" Perintah axel pada anak buahnya, dan anak buah nya langsung mengejar Frank.
"Sialan Frank bangsat, badan gua sakit semua!!!" Umpat axel sambil menatap Frank yang berlari kocar kacir dikejar oleh anak buahnya.