NovelToon NovelToon
Aku Kalah Dengan Yang Baru

Aku Kalah Dengan Yang Baru

Status: tamat
Genre:Poligami / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:100.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Sepuluh tahun menikah bukan menjadi jaminan untuk terus bersama. gimana rasanya rumah tangga yang terlihat adem-adem saja harus berakhir karena sang istri tidak kunjung mempunyai anak lantas apakah Aisy sanggup di madu hanya untuk mendapatkan keturunan?? saksikan kisahnya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Beberapa Bulan kemudian.

Waktu begitu cepat berjalan, kondisi Aisy sudah mulai membaik, seiring dengan berjalannya waktu dan rutin konseling ke psikiater akhirnya saat ini Aisy sudah mulai benar-benar menerima takdir yang mulai ditentukan oleh Sang Kuasa.

Aisy duduk di kursi kamarnya, senyumnya terbesit, bukan karena kalah, namun karena ia sudah mulai melepaskan semua kesakitan yang ada di dalam hatinya perlahan.

kamar ini menjadi saksi, bagaimana diamnya dia, tidak terimanya dia dengan takdir, tapi di pagi ini wanita itu sudah mulai bisa menerimanya dengan damai, bahwa Kehidupan yang dulu terasa berhenti, kini perlahan bergerak lagi.

Aisy menatap jendela kamarnya yang terbuka, angin pagi membawa aroma embun dan daun basah. Di luar sana burung-burung kecil berkicau, seolah ikut menyambut keputusannya untuk berdamai dengan masa lalu.

Tangannya menyentuh bekas gelang rumah sakit beberapa waktu lalu yang masih ia simpan di meja rias. Benda kecil itu menjadi pengingat, betapa jauh dirinya terjatuh dan betapa berat proses untuk kembali berdiri.

Kini, tak ada lagi air mata yang jatuh karena Reyhan. Hatinya mungkin masih retak, tapi retak itu tak lagi menjeratnya. Ia tahu, cinta tidak selalu berarti memiliki, dan melepaskan bukan berarti menyerah hanya tanda bahwa ia ingin menyelamatkan dirinya sendiri.

Suara langkah seseorang terdengar di luar pintu. Aisy menoleh perlahan, dan beberapa detik kemudian pintu itu terbuka. Reyhan muncul di ambang pintu, membawa sekotak buah tangan dan seulas senyum yang tampak canggung.

"Ais, ini untukmu," ucap Reyhan.

Ais tersenyum ringan meskipun ada sedikit getir dihatinya. "Taruh saja di meja, dan terima kasih banyak," sahutnya.

Sejenak Reyhan mulai menatap wanitanya itu, wanita yang sekarang sudah bangkit dari rasa sakitnya, begitu banyak proses yang harus dilewati sampai di titik ini, sebagai suami ia merasa bangga meskipun penyesalan selalu membayangi hatinya.

"Ais aku ingin bicara," ucap Reyhan kembali mengetuk keheningan.

Aisy mendongak lalu menganggukkan kepala sebagai simbol ia mengijinkan suaminya itu berbicara.

Reyhan pun mulai mengatur ucapannya, agar tidak melukai hati istrinya. "Begini Aisy, usia kandungan Arsinta sudah menginjak 9 bulan," ucapnya dengan nada penuh hati-hati.

"Ya terus," sahut Aisy segera kali ini wanita itu lebih sedikit tenang mendengar suaminya menyebut nama madunya.

"Mung-mungkin ini akan menyita waktu lebih banyak Ais," kata Reyhan dengan nada gugup.

Ais hanya terdiam dengan senyum samarnya. "Mungkin saat ini dia lebih membutuhkan kamu dari pada aku, terlibihnya dia sudah mempunyai seorang anak yang sudah lama kamu nanti, tapi di sisi lain apa kamu pernah berpikir kalau itu merupakan hal yang adil," jelas Aisy. "Kau terus menerus menyuruhku untuk bersabar, tapi kau sendiri tidak mengerti arti sabar yang sesungguhnya," ujar Aisy.

"Maksudmu gimana?" tanya Reyhan.

"Kau terus menerus menyuruhku bersabar, tapi pada kenyataannya kau sendiri tidak bisa berbuat adil, sabarku kau jadikan tameng untuk menutupi kekuranganmu, dan sabarku, kau manfaatkan agar kamu bisa lebih berlama-lama di rumah istri keduamu, karena menurutmu aku istri yang sabar," sahut Aisy.

Reyhan tersentak, mendengar penuturan dadi istrinya, memang selama beberapa bulan ini ia sudah mulai melupakan Aisy, dengan bermodalkan kata-kata sabar yang tiada ujung.

"Ais bukan maksudku begitu," ujar Rayhan.

"Kau tidak bermaksud begitu tapi kau melakukannya," sahut Aisy.

Dia sejenak menggantung hingga tidak lama kemudian suara handphone membuka kesunyian itu.

Reyhan melihat nama Arsinta yang tertera di layar handphone-nya sementara Aisy hanya menatap wajah Reyhan penuh dengan senyuman pahit.

"Maaf Ais ada telepon," ucapnya dengan gugup.

"Angkat saja."

Suara di seberang telepon terdengar tergesa, nyaris panik.

"Mas... perutku sakit banget, kayaknya aku mau lahiran!" suara Arsinta terdengar parau, diiringi isak kecil yang membuat Reyhan refleks menegang.

Reyhan berdiri spontan. "Sinta? Tenang ya, aku ke sana sekarang!"

Aisy menatapnya dari tempat duduk, tanpa sepatah kata. Ia tahu, detik ini juga, kehadirannya kalah lagi oleh keadaan. Reyhan tampak kebingungan sejenak, antara ingin menenangkan Aisy atau segera berlari keluar.

"Ais..." Reyhan menatapnya, suaranya bergetar, “Aku harus pergi sekarang. Ini—dia butuh aku.”,

Aisy tersenyum tipis, mencoba tegar meski dada terasa sesak. “Pergilah, Rey. Aku sudah biasa ditinggalkan. Hanya saja kali ini… aku tidak akan menunggumu lagi.”

Kata-kata itu membuat langkah Reyhan terhenti sejenak. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi lidahnya kelu. Ia tahu, Aisy tidak sedang marah. Ia hanya lelah.

“Maaf, Ais,” lirihnya.

Aisy mengangguk pelan. “Tidak apa-apa. Aku sudah memaafkanmu bahkan sebelum kamu minta maaf. Aku hanya tidak bisa melanjutkan hidup dengan terus berharap pada seseorang yang sudah memilih jalan lain.”

Keheningan panjang menyelimuti kamar itu.

Reyhan akhirnya melangkah keluar, meninggalkan aroma obat dan semilir angin yang masuk dari jendela. Suara pintu menutup terdengar pelan, tapi di hati Aisy, suara itu terasa seperti pintu yang menutup bab lamanya dengan Reyhan.

Beberapa menit kemudian, Aisy berdiri, melangkah ke arah jendela yang terbuka. Ia memandangi langit biru yang mulai disinari matahari pagi. Udara masuk, menelusup lembut ke kulitnya. Untuk pertama kalinya, Aisy benar-benar bisa menarik napas lega tanpa merasa bersalah.

“Terima kasih, Tuhan,” bisiknya lirih. “Akhirnya aku bisa ikhlas.”

Tangannya menggenggam gelang rumah sakit yang sejak tadi masih ia pegang, lalu meletakkannya perlahan di atas meja rias. Benda itu bukan lagi simbol luka, tapi tanda perjalanan, dari kehancuran menuju kesembuhan.

"Tuhan apakah ini sudah saatnya aku melepas semua kenangan bersama Mas Reyhan dengan damai."

Bersambung .....

1
Arieee
bagus👍👍👍👍👍
Narti Sunarti
d tunggu kisah arsinta nya thor,,, semangat💪💪🥰🥰
Kasih Bonda
di tunggu thor 💪
Kasih Bonda
next Thor semangat
Lee Mbaa Young
arsinta ini ucapannya gk nyadar kayak korban 🤣.
apa katanya sering di tinggal orang yg di anggap baik. hai hello km di tinggal krn kelakuanmu kayak dajjal. hamil dng siapa eh njebak laki orang. betina ini pelaku macak korban. syukurin lo anakmu mnderita niat nya pingin anaknya hidup enak malah blangsak.
Ayumarhumah: maksudnya keluarganya dia kakak
... keluarganya ....
total 1 replies
Aurel
lanjut
Kasih Bonda
next Thor semangat
gaby
Awal critanya bagus, tp makin ksini penulis menggiring opini bahwa pelakor berhak bahagia. Padahal kejahatan yg paling zholim adalah merusak kebahagiaan org lain. Penulis mendukung pelakor, mungkin pengalaman pribadi jd pelakor. Untuk para pelakor dluar sana, asal kalian tau, kebahagiaan yg kamu ambil cm fatamorgana. Namanya tipu muslihat setan, yg dosa rasanya nikmat. Ntar kalo dah bertahun2 nikah akan hambar jg. Karena manusia ga ada yg sempurna. Kalo mau nyari istri sempurna smp kiamat ga bakal ketemu, pasti ada kekurangannya. Ujung2nya gonta ganti pasangan demi mencari kesempurnaan yg ga mungkin ada.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Lee Mbaa Young
kluarga lahir Dr luka, ya km mmbuat luka buat istri sah untuk membangun kluarga baru biar Azam punya bapak 🤣🤣 bner banget omonganmu arsinta.
untung dah di buang Reyhan, kl gk ketahuan paling masih petentang petenteng merasa menang jd lakor.
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Narti Sunarti
di tunggu upnya thor💪🥰
Kasih Bonda
next Thor semangat
Lee Mbaa Young
Azzura semoga nnti km gk malu ibumu jd pelakor, kasian banget ibumu dapatin bpk mu Dng cara licik njebak laki orang lo 🤣
Lee Mbaa Young
Bayi yg satu anak sah tp cara dapatin nya secara halal. Semoga jd anak yg sholeh dan sukses.
Yang satu anak sah tp cara dapatin nya dng cara haram 🤣.
Semoga nnti gk njebak laki kaya sperti ibumu dan gk jd pelakor.
Lee Mbaa Young
Semoga gk jd pelakor ntar dewasa, atau ngrebut laki orang apalagi njebak laki kaya 🤣🤣.
Lee Mbaa Young
Anak sah tp hasil ngrebut bapak nya idih apa gk malu anakmu itu nnti punya ibu pelakor semoga gk nurun saja.
Kasih Bonda
next Thor semangat
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
baerarti nanti dia kalo nikah nyari bapaknya ya... semoga aja bapaknya udah mati....😤😤😤
Lee Mbaa Young: Semoga anak e gk nurun ibuknya hamil di luar nikah trus nglakor. mn tau ntar hidup miskin trus njebak laki kaya misal njebak anak keny 🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!