Aku Menikahi Anak Angkat Ku

"Ya tuhan... kau pertemukan kami didalam sebuah hubungan yang aku sendiri tidak mengerti, pria ini adalah anak dari suami ku yang berarti adalah anakku... tapi kenapa kau selalu menabur duri didalam perlajalanan hidup ku? Dulu kau ambil ibu ku, kemudian ayah ku sendiri tidak lagi mencintai ku

Dan kini disaat aku menemukan sebuah keluarga yang bisa mencintai dan menyayangi ku kau justru membiarkan dia terluka separah ini... tuhan berdosakah jika aku juga ingin bahagia? Hinakah aku jika mencintai keluarga ku? Salahkah aku jika mengharapkan keadilan dari mu?

Tuhan apapun takdir mu untukku... aku bersumpah akan menjaga suami dan anakku, dan aku tidak akan pernah meninggalkan mereka dalam suka maupun duka karena mereka adalah alasan ku untuk tetap bertahan didalam setiap ujian yang kau berikan padaku" Ucap Alika didalam hati sembari membelai rambut Dean dengan lembut.

"Dia sudah tidur... kau gantilah pergilah mandi dan berganti pakaian aku sudah membelikan mu pakaian dan juga makanan" Ucap Johan dengan sembari menaruh tanganya dipundak Alika.

"Anak ini... apakah dia sungguh anak kita?" Sahut Alika balik bertanya.

"Tentu. kenapa kau menanyakan itu?" Ucap Johan bingung.

"Kenapa tuhan tega sekali memisahkan aku dengan anakku ini, aku baru mengenalnya dihari pernikahan kita dan waktu kebersamaan kita belum sampai satu pekan tapi kami begitu saling menyayangi seperti ibu dan anak pada umumnya" Ucap Alika sembari beranjak dari duduknya dan berdiri menghadap Johan dan menatap kedua matanya dengan seksama.

"Sejak kecil Dean memang tidak pernah merasakan kasih saya seorang ibu, tapi semenjak kau datang dia merasa sangat bahagia bukan hanya dia tapi juga aku. Kedatangan mu sudah merubah kehidupan kami

Kesedihan, kesepian, dan jarak diantara kami terhapuskan. Semenjak kau hadir didalam kehidupan kami, kau adalah alasan kebahagiaan kami... karena itulah ku mohon jangan pernah tinggalkan kami walau hanya sesaat'' Sahut Johan sembari terus manatap wajah Alika dengan penuh ketulusan.

Mendengar ucapan Johan, Alika merasa sangat bahagia. Karena untuk pertama kalinya dia bisa merasakan ketulusan cinta, meskipun dia tau jika Johan bukanlah orang yang mudah untuk mencintai tetapi dia bisa merasakan ketulusan cinta yang sangat dalam dari tatapan mata Johan dengan binar mata indahnya.

"Aku mencintai mu Alika, istri ku. Aku bersyukur sudah menikahi mu dan aku akan hidup bersama mu kita bertiga selamanya akan terus bersama" Ucap Johan dalam hati yang kemudian memeluk Alika dengan erat. didalam pelukan Johan, Alika merasakan kehangatan cinta yang sesungguhnya.

"Ayah, ibu apa kalian melupakan aku?" Tanya Dean yang terbangun dari tidurnya dan melihat orang tuanya berpelukan mesra.

"Eum... kau bangun? Ada apa? Apa punggung mu sakit? perlu ibu panggilkan dokter?" Ucap Alika bertanya karena cemas.

"Biar aku yang panggil dokternya" Ucap Johan menambahkan.

"Ayah, ibu... aku terbangun bukan karena sakit" Sahut Dean dengan lirih.

"Lalu kenapa? Apa kau haus? Atau lapar?" tanya Alika dengan penuh perhatian.

"Bukan"

"Lalu ada apa?" Ucap Johan ikut bertanya.

"Tadi aku bermimpi" Sahut Dean dengan lirih dan singkat.

"Mimpi apa?" Sambung Alika bertanya.

"Aku memimpikan diri ku tenggelam lalu ayah mencoba menolong ku tapi akhirnya ayah juga ikut terjatuh dan tenggelam, kemudian ibu datang untuk menolong kami kedua tangan ibu memegang kami... dan ibu harus membuat pilihan untuk menyelamatkan salah satu dari kami, tapi" Dean menghentikan ceritanya dan tiba-tiba merasa sakit dan perih dibagian luka bekas operasinya.

''Dean kenapa?" Tanya Alika yang khawatir saat melihat wajah Dean yang kesakitan. melihat hal itu Johan bergegas pergi untuk memanggil dokter.

''bu... katakan jika ibu menyayangi ku" Sahut Dean sembari menahan rasa sakit.

"Dean... ibu menyayangi mu, sangat menyayangi mu... kau harus cepat sembuh agar kita bisa cepat pulang sayang, ibu berjanji akan melakukan apapun tapi tolong bertahanlah" Ucap Alika yang mulai panik.

"Alika... aku juga sangat menyayangi diri mu, aku tau ini salah karena aku mencintai dirimu istri ayahku sendiri tapi Alika, kau adalah ibu tiri ku meskipun begitu aku pun tidak bisa membohongi perasaan ku jika aku sangat mencintai dirimu... maafkan aku"

Saat dokter tiba dokter segera memeriksa Dean dan memberinya obat pereda rasa sakit juga obat anastesi. Melihat keadaan Dean, Alika merasa sangat bersalah terhadapnya karena jika saja Dean tidak berusaha melindungi Alika maka hal seperti ini pasti tidak akan pernah terjadi kepadanya.

''Dokter apa yang terjadi padanya?" Tanya Alika yang merasa bingung dan juga khawatir.

"Dia tidak apa-apa hal ini biasa terjadi pada pasien yang baru saja menjalanin operasi, dan dia terlalu memaksakan diri untuk bergerak hal itulah yang memicu terjadinya rasa sakit dilukanya" Sahut dokter memberikan penjelasan.

"Dokter kapan anakku bisa pulih?" Tanya Alika penuh harap.

"Dalam tiga hari lukanya pasti sudah membaik, dan dia bisa mulai bergerak bebas kemudian pada hari kelima dia sudah boleh pulang" Sahut dokter dengan ramah yang kemudian berpamitan.

Alika kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan merenungi segalanya. Didalam kamar mandi Alika menyalakan air dan menangis sekuat yang dia bisa, sementara itu Johan duduk disamping Dean dan terus berdoa untuk kesembuhan anaknya.