Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Sejak pagi tadi Nabila merasa tubuhnya kurang baik, sudah beberapa kali Nabila pergi ke toilet karena rasa mual.
" Nab, lo istirahat aja atau ga lo pulang deh " ucap Aurel dengan khawatir
" Gue ga apa apa, nanti juga baikan " jawab Nabila dengan santai
" Kalau ga kuat jangan di paksa Nab, lo udah pucet. Lagian sih lo jarang makan, kenapa sih ? "
" Engga apa apa sumpah, udah lo fokus kerja aja "
Nabila tak ingin membuat orang lain khawatir, ia mencoba menguatkan dirinya untuk bisa bertahan.
...
Setelah selesai praktek Rian mengajak Bara untuk duduk di taman rumah sakit, sambil menikmati secangkir kopi keduanya duduk bersama.
" kayaknya gue mau pindah Bar, atau mungkin gue balik ke apartemen gue " ucap Rian dengan lesu
" Jadi nyerah nih ? "
" Sepertinya, ya mungkin emang takdir ga izinin gue sama dia balik "
" Ri, gue emang ga tau Peris soal hubungan kalian. Tapi kalau menurut gue emang Nabila ga tau yang sebenarnya aja mungkin, dan kalau Nabila tau yang sebenernya mungkin dia bisa pertimbangkan buat balik sama lo "
" Entahlah Bar, yaudahlah gue cabut dulu. Gue mau pulang aja, lagian hari ini udah ga ada praktek lagi "
" Yaudah hati hati "
Rian meninggalkan Bara sendirian, sejujurnya Bara juga kasian kepada Rian namun ia sendiri belum bisa berbicara dengan Nabila.
...
Begitu jam pulang tiba Aurel dan Rio langsung menawarkan Nabila untuk pulang bersama.
" Gue naik ojek aja deh " ucap Nabila
" Udah deh lo ga usah nolak, nurut sekali kali " jawab Roi
Karena malas berdebat akhirnya Nabila menerima tawaran dari kedua temannya itu.
Mereka segera turun ke lantai bawah, namun baru saja mereka keluar dari lift Nabila tiba tiba tak sadarkan diri dan terjatuh.
" Roi, gimana nih Nabilan pingsan " ucap Aurel dengan panik
" Gue ambil mobil, lo nanti bawa Nabila ke sofa sana " kata Roi dan Aurel mengangguk
Baru Roi hendak keluar dari Lobby, Roi berpapasan dengan Dion yang baru saja tiba.
" Sorry Nabila mana ya " tanya Dion
" Ahh pas banget, Nabila pingsan kita mau bawa dia kerumah sakit " jawab Roi
" Pingsan ? " Dion langsung berlari menghampiri Nabila
Disana sudah banyak kerumunan orang yang melihat Nabila, Dion pun menggendong Nabila untuk masuk kedalam mobil Roi.
Dengan segera mereka pergi kerumah sakit, Aurel pun sangat khawatir dengan kondisi Nabila.
Begitu tiba dirumah sakit mereka langsung membawa Nabila keruang IGD, Bara yang sedang berkeliling melihat Nabila yang tengah berbaring tak sadarkan diri.
" Kenapa ini ? " tanya Bara kepada rekan kerja Nabila
" Tiba tiba pingsan dok, tapi dari pagi teman saya sepertinya sempat muntah ". Jelas Aurel
Bara lansung meminta perawat menangani Nabila, tak lupa Bara juga langsung menghubungi Rian mengenai Nabila.
Karena kondisinya yang kurang baik, Nabila pun harus mendapatkan perawatan intensif.
Bara langsung menempatkan Nabila di kamar VIP, ia ingin Nabila bisa beristirahat dengan tenang.
....
Rian yang baru saja tiba dirumah sakit langsung mencari Bara.
" Kenapa dia Bar ? " tanya Rian panik
" Lo liat sendiri aja deh Ri, titip pasien gue " kata Bara dan Rian mengangguk
Begitu mendapatkan informasi kamar Nabila, Rian segera berlari menuju kamar Nabila.
Didapan pintu kamar ada Aurel yang berdiri, dengan segera Rian menghampiri Aurel.
" Nabila gimana Rel ? " tanya Rian
" Lo mau ngapain lagi ? Emang ga bisa ya kalau udah mantan tuh ga usah ganggu '
" Nabila pasien gue, gue dokter dirumah sakit ini "
" Ooo "
" Rel, gue mau nanya sama Lo "
" Nanya apa ? "
" Lo udah kasih tau ke Nabila belum soal kejadian di Jogja waktu itu "
Aurel mencoba mengingat ingat apa yang Rian katakan kepada dirinya.
" Rel, jangan bilang lo lupa "
" Astaga, Iyah gue lupa Ri. Tapi lo ga bohong kan sama gue "
" Gue berani sumpah Rel, dia cuma saudara gue "
" Yaudah nanti gue coba ngobrol, tapi ga sekarang ya "
" Gue cuma pengen lurusin aja masalah itu Rel, setelah itu gue ga akan ganggu dia. Gue akan pindah dari sana, gue juga akan menjauh dari Nabila "
" Iya nanti gue coba ngomong ke Nabila, sekarang biarin Nabila istirahat dulu "
" Hmm "
Aurel kembali masuk kedalam ruangan Nabila, kini hanya Aurel satu satunya harapan Rian.
....
Malam ini Nabila ditemani oleh Bara, Bara meminta kepada yang lainnya untuk pulang beristirahat.
" Nab, gimana udah mendingan belum " tanya Bara
" Lumayan Mas " jawab Nabila dengan lemas
" Nab gue ga tau ini waktu yang tepat atau bukan, gue juga ga ngebela lo atau ngebela Rian. Gue juga ga tau apa apa soal hubungan kalian dulu, tapi Rian cerita sama gue kalau lo mutusin dia tiba tiba itu apa bener ? "
" Bener, dia ga salah Mas. Setelah gue putusin dia, gue blok semua yang berhubungan sama dia "
" Alasannya apa Nab kalau gue boleh tau lo mutusin dia ? "
" waktu itu gue sama Rian LDR jakarta - Jogja. Pernah sekali saat Rian mau pergi gue kerumah dia, ketemu sama orangtua dia. Dan disaat itu gue sempat denger kalau Rian mau di jodohin, ya tapi gue masih mikir kalau Rian milih gue Mas. "
" Singkat cerita, akhirnya kita LDR. Saat itu komunikasi gue sama Rian jelek banget, bahkan beberapa kali gue tuh kesel sama dia Mas. Hingga akhirnya gue ngajak Aurel sahabat gue itu buat ke Jogja, gue tau tempat dia tinggal saat kuliah dan tanpa dia tau gue kesana. "
" Saat gue datang, gue ngeliat dia lagi pelukan sama cewe mas. Coba lo bayangin gimana ga sakit hati gue, malam itu gue langsung putusin dia. Gue ga mau denger penjelasan apapun dari dia Mas, gue blokir semua sosial media dan apapun yang berhubungan dengan dia. "
Bara mendengarkan dengan serius apa yang Nabila ceritakan
" Nab, lo pernah ga denger penjelasan dari Rian ? Ya gue ga maksud bela, cuma kalau menurut gue Lo salah Nab. Lo tau ga anak kedokteran itu pusing Nab, bisa jadi dia ga sering hubungi lo karena sibuk. Dan bisa jadi juga cewe yang lo liat meluk Rian itu saudaranya, lo ga pernah kan tanya ke dia "
Nabila diam dan berpikir, benar yang Bara katakan tak pernah sekalipun Nabila bertanya siapa wanita itu.
" Saran gue, coba deh kalian ngobrol baik baik. Rian itu masih sayang sama lo Nab, tapi demi kebahagiaan lo dia mau rela pergi. Yaudah kita bahas lagi nanti, sekarang lo istirahat dulu deh udah malem "
Nabila mengangguk, ia pun memikirkan apa yang Bara ucapkan kepada dirinya.
Tapi kemana Rian akan pergi ?