NovelToon NovelToon
Wanita Idaman Ketua Mafia

Wanita Idaman Ketua Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: MJ.Rrn

Elang Langit Perkasa, sifat yang dimiliki Elang sangat sesuai dengan namanya. Bebas, kuat dan juga pantang terkalahkan. Dan yang membuatnya semakin brutal karena terlahir di keluarga Mafia.
Dari sekian banyak wanita yang mendekatinya, hanya seseorang yang bisa mencuri hati Elang, Raysa Putri Ayu. Wanita yang dia temui di waktu yang salah, wanita yang menyelamatkan nyawanya. Tapi untuk mendapatkan Raysa tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan ekstra dan juga air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MJ.Rrn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelicikan Philips

Satu persatu barang mulai ditampilkan di hadapan semua mafia, perebutan sengit mulai terjadi disana. Tapi Elang masih duduk dengan tenang, dia tidak tertarik dengan apapun. Hanya kalung permata itu satu-satunya tujuan Elang. 

2 jam berlalu, akhirnya sampai juga di akhir acara. Hanya dua item lagi yang tersisa, yaitu nya kalung dan seorang wanita. Keduanya sudah berada di dalam kotak kaca dan di perlihatkan kepada semua orang.

“Anda mau keduanya tuan?” Tanya Heru menggoda Elang, Elang menggelengkan kepala.

“Saya hanya mau kalung, tapi kalau kamu mau wanita itu, ambillah.” Jawab Elang, Heru langsung tertawa sumringah mendengarnya.

Philips yang duduk tidak jauh dari Elang, menoleh dengan tatapan licik kepadanya, pria itu tersenyum tipis mengedipkan matanya. Elang membalas dengan tatapan dingin, sedikitpun Elang tidak merasa takut maupun gentar.

“Baiklah tuan-tuan semua, kita sudah sampai di puncak acara. Kalung yang berada di hadapan kalian semua sudah kami share ke email masing-masing, disana kami jelaskan dengan detail dan terinci, jadi saya tidak perlu untuk menjelaskan lagi. Dan wanita di depan tuan juga barang bagus, kami pastikan kalian semua tidak akan kecewa. Untung kalung kami buka dengan Harga 1 Milyar dan wanita ini 300 juta. Sekarang kita mulai dari kalung dulu, saya tentunya juga penasaran siapa yang akan mendapatkannya.” Ucap seorang pria yang menjadi host malam ini.

Semua para mafia mulai mengangkat tangan dan menyebutkan harga yang mereka tawarkan, termasuk Philips dan Heru. Elang di wakilkan oleh Heru, Heru terlihat berjuang keras untuk mendapatkannya.

Elang mengepalkan kedua tangan geram dan menggertakkan giginya melihat ke arah Philips, pria itu selalu menghalangi Heru. Yang tersisa saat ini hanyalah Philips dan Heru, persaingan sengit sangat terasa saat ini, mereka berdua sama-sama berjuang untuk mendapatkannya.

“10 Milyar.” Teriak Philips lantang, Heru langsung menoleh kepada Elang. 

Nominal yang disebutkan Philips sudah tidak masuk akal, Heru bisa merasakan kalau Philips menjebak mereka.

“Bagaimana tuan?” Tanya Heru.

“Kamu tidak perlu berjuang lagi.” Jawab Elang.

“Tapi tuan…” Bantah Heru, Elang tersenyum tipis dan Heru langsung paham dari senyuman itu.

“Bagaimana tuan Heru, apa anda sudah menyerah dengan harga terakhir yang disebutkan tuan Philips?” Tanya Host didepan mereka, semua mata langsung melihat ke arah Heru dan Elang. Heru menjawab dengan anggukan kepala.

“Sepertinya persaingan untuk mendapatkan kalung ini cukup sampai disini, tapi kami masih memberi kesempatan sampai hitungan ketiga.” Ucap Host, Philips dengan tatapan tajam menatap kearah Elang. Terlihat kemarahan dari wajahnya, sebenarnya Philips juga tidak rela akan membayar dengan nominal sebanyak itu, dia hanya ingin mempermainkan Elang. Dia sengaja menyebutkan nominal yang gila-gilaan dan ketika harga kalung itu sudah melambung tinggi dan tidak masuk akal, makanya dia akan berhenti. Tapi ternyata malah dia yang di jebak oleh Elang.

Elang tersenyum licik kearah Philips, dia sudah paham dengan gaya permainan Philips karena selama ini setiap ada acara seperti ini, maka Philips akan menjadikan Elang sebagai target permainannya.

“Kesempatan pertama….silahkan kalau ada yang mau menambahkan lagi.” Teriak Host, semua orang masih diam.

“Kesempatan kedua….” Ujar pria itu lagi setelah terdiam selama 5 menit, semua orang disana masih diam dan mereka sama-sama penasaran siapa yang akhirnya mendapatkan kalung itu.

“Hmmm sepertinya kalung ini akan jatuh di tangan tuan Philips karena tidak ada yang menyaingi harga darinya, tapi saya masih akan memberikan kesempatan ketiga. Saya akan hitung sampai 10, kalau tetap tidak ada yang menambah lagi, maka fix kalung ini jatuh ke tangan tuan Philips.” Teriak host, pria itu mulai berhitung.

Semua para mafia terlihat tegang, bahkan mereka bergantian melihat ke arah Philips dan Elang. Elang masih bersikap santai, pria itu duduk dengan tenang dan tidak terlihat pergerakan apa-apa darinya.

“Brenxxx kamu Elang..” Gumam Philips didalam hati, dia menatap marah ke arah Elang. Philips tidak rela membuang uangnya sebanyak itu hanya untuk sebuah kalung.

“Lima.” 

“Enam.” 

“Tujuh.” 

“Delapan.” 

Host berhenti berhitung, pria itu diam selama 5 menit dengan perasaan harap-harap cemas.

“Sembilan.” Pria yang ditugaskan menjadi host malam ini menghela nafas kasar dan bersiap untuk menyebutkan nomor terakhir sebagai penentu siapa yang akhirnya mendapatkan kalung itu malam ini.

“Sepu….” 

“10 Milyar, 1 juta rupiah.” Ucap Elang lantang di hadapan semua orang, pria itu berdiri dengan tatapan yang dingin dan juga angkuh.

“Sepuluh, Deal….harga terakhir adalah 10 Milyar, satu juta rupiah di menangkan oleh tuan Elang Langit Perkasa.” Teriak host, pria itu menghela nafas lega sembari tertawa senang.

Heru bertepuk tangan, dia bahkan tidak menduga dengan apa yang akan dilakukan oleh bosnya itu. Awalnya Heru berpikir Elang benar-benar menyerah, ternyata Elang sengaja untuk membungkam Philips supaya tidak terus menaikkan lagi harga kalung itu.

“Bangxxx, Elang Brenxxx.” Teriak Philips marah, Elang tersenyum sumbing menatapnya dan kembali duduk.

“Heru, waspada.” Ucap Elang, Heru menganggukkan kepala dan segera memberi kode kepada para anggota mereka.

Elang mengingatkan Heru karena dia mulai melihat gelagat aneh pada Phillips, setelah Philips mengumpat, pria itu langsung tersenyum licik kearah Elang

Tidak perlu menunggu lama, 3 menit setelah itu semua lampu di dalam gedung padam total tanpa sedikitpun pencahayaan. Suasana juga mulai mencengkam, Elang masih duduk dengan santai sembari berhitung didalam hatinya.

“Satu, Dua, Tiga.” Gumam Elang dan hitungan ketiga lampu kembali menyala.

Philips terkejut luar biasa, semua mata menatap marah ke arahnya karena posisi Philips saat ini berada di depan kotak perhiasan bersama dua orang anggotanya dan juga sebuah kunci.

Elang segera berdiri dan melangkah ke arah Philips, pria itu dengan tatapan tajam penuh amarah meraih kerah baju Philips dan menggenggamnya.

“Anda tidak pernah berubah, dari tahun ketahun anda selalu berbuat licik dan busuk seperti ini. Jangan bermain-main dengan saya Philips, saya sudah jengah. Saya malam ini berusaha untuk sportif, tapi anda tetap dengan kelicikan anda. Atau sudah saatnya Anda saya pensiunkan, karena semua orang disini sudah muak dengan kelakuan anda.” Ucap Elang lantang, semua para mafia disana menganggukkan kepala setuju.

Philips diam seribu bahasa, dia tidak mampu melawan karena semua anggotanya dilumpuhkan oleh anggota Elang. Tapi 2 menit setelah itu Philips langsung tertawa lepas, dia mengejek Elang.

“Apa beda kamu dengan saya anak muda, kamu juga bukan manusia, jadi jangan bersikap sok suci dihadapan saya.” Teriak Philips, pria itu meludahi Elang tapi Elang bisa mengelak dengan cepat.

“Saya akan menjadi binatang bila berhadapan dengan binatang seperti kamu.” Balas Elang murka, kedua mata mafia itu saling bertatapan tajam.

Semua orang disana memilih untuk diam dan tidak ingin ikut campur, bahkan para panitia pun tidak ada yang berani memisahkan mereka berdua.

“Lepaskan saya.” Teriak Philips memberontak, Elang tersenyum sumbing.

“Malam ini saya akan melepaskan kamu, saya ingin melihat apa kamu akan berubah atau lebih buruk. Ingat kalau kamu dalam pantauan saya, saya tidak segan-segan menghabisi kamu.” Balas Elang, pria itu mendorong tubuh Philips hingga pria itu jatuh dan mendarat di sudut meja.

“Elang Langit Perkasa, saya tidak akan menuruti perkataanmu. Kamu akan menerima balasan dari saya.” Teriak Philips tertawa lebar mengerikan segera berdiri dan keluar dari ruangan itu.

Semua orang disana termasuk Elang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, si tua bangka itu memang sangat susah untuk dibina. Makanya Elang berjanji, suatu hari dia yang akan membinasakan Philips dengan tangannya sendiri.

Bersambung...

1
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Syafrika
bagus....
MJ.Rrn: keren reni lah level 6, brrarti lah lamo gabung di siko
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!