NovelToon NovelToon
Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Beda Usia
Popularitas:122.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Helliosi Saja

Sebuah insiden kecil memaksa Teresia, CEO cantik umur 27 tahun, menikah dengan Arga, pemuda desa tampan umur 20 tahun, demi menutup aib. Pernikahan tanpa cinta ini penuh gengsi, luka, dan pengkhianatan. Saat Teresia kehilangan, barulah ia menyadari... cintanya telah pergi terlalu jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Helliosi Saja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2- menikah

Hujan deras membasahi bumi malam itu. Di rumah Pak Lurah, suasana tegang menyelimuti ruangan yang diterangi lampu petromaks. Teresia duduk menunduk, menahan isak tangisnya. Rambutnya yang basah menempel di pipi, dan bajunya sudah kusut bercampur lumpur. Arga duduk di sampingnya, wajahnya pucat, matanya tak sanggup memandang warga yang berkumpul di dalam rumah itu.

Pak Lurah menarik napas panjang, menatap kedua anak muda itu dengan mata penuh pertimbangan.

“Kita semua tahu aturan di desa ini. Kalian berdua ketahuan berduaan di tempat gelap, di bawah hujan pula. Tidak ada jalan lain. Malam ini juga kalian harus menikah.”

“Pak, kami nggak ngapa-ngapain! Saya cuma nolongin Mbak ini yang jatuh di sawah!” suara Arga bergetar, berusaha meyakinkan semua orang.

Teresia menatap penuh harap.

“Iya, Pak. Saya terjatuh, dan Arga menolong. Tolong percaya pada kami...”

Namun warga sudah terlanjur menaruh curiga. Bisik-bisik terus terdengar di sudut ruangan.

“Jangan-jangan memang ada apa-apa...”

“Nama baik desa ini harus dijaga...”

Pak Lurah memutuskan.

“Cukup. Warga sudah berkumpul. Tidak ada waktu menunggu pagi. Kita undang Pak Kiai sekarang. Malam ini kalian menikah, biar besok tak ada fitnah.”

Air mata Teresia jatuh makin deras, bercampur dengan air hujan yang menetes dari ujung rambutnya. Arga memejamkan mata, pasrah dengan keadaan yang menimpa dirinya dan gadis asing itu.

Pak Kiai datang tak lama kemudian, membawa kitab dan sorban. Beberapa warga menjadi saksi. Di ruang tamu rumah Pak Lurah, di antara bau tanah basah dan suara hujan, prosesi ijab kabul digelar.

Dengan tangan gemetar, Arga mengucapkan kalimat sakral:

“Saya terima nikahnya Teresia binti adrian dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar tunai.”

Hening sejenak, lalu suara saksi dan warga serempak menjawab:

“Sah! Sah! Sah!”

Teresia menangis makin keras, hatinya remuk. Pernikahan impiannya bukan begini yang dia bayangkan. Sementara itu, Arga hanya bisa menatap lantai, menyembunyikan rasa bersalah dan bingung di dadanya.

Setelah akad selesai, warga perlahan membubarkan diri. Pak Lurah menepuk pundak Arga.

“Arga, ini ujian. Jaga istrimu baik-baik. Jangan biarkan fitnah menyebar lebih jauh.”

Arga hanya mengangguk pelan. Ia menatap Teresia, lalu berkata lirih, “Ayo kita pulang.”

Mereka berjalan pulang di bawah rintik hujan yang mulai reda. Rumah Arga yang sederhana menyambut mereka. Dinding kayu yang lapuk, atap seng yang meneteskan sisa hujan, dan suasana sepi menemani langkah mereka masuk ke dalam.

Di dalam rumah, suasana makin canggung. Arga mencoba berbicara, suaranya pelan.

“Mbak... bajumu basah, mandi dulu aja. Nanti pakai baju aku ya. Aku ada kaos oblong sama celana santai. Maaf kalau nggak layak…”

Teresia mengangguk tanpa kata. Arga mengambil baju bersihnya, lalu memberikannya pada Teresia.

“Ini... maaf seadanya.”

Setelah Teresia masuk ke kamar mandi, Arga duduk di kursi kayunya, menunduk memikirkan nasib. Tak lama, Teresia keluar dari kamar mandi. Kaos oblong kebesaran itu menutupi tubuhnya, dan celana santai Arga yang kedodoran membuat wajahnya semakin polos dan lugu. Arga terpaku sejenak — betapa cantiknya perempuan itu, meski hanya dengan baju lusuh.

Arga menunduk lagi, tak berani menatap lama-lama.

“Aku... aku tidur di luar aja. Kamu di kamar.”

Teresia hanya mengangguk. Suaranya masih tercekat. Malam itu mereka tidur di ruang terpisah. Arga menggigil di atas tikar ruang depan, sementara Teresia memandangi langit-langit rumah kayu itu, matanya basah menahan sedih.

Di luar, hujan telah berhenti. Tapi badai di hati mereka baru saja dimulai.

 

1
David Ginting
sangat bagus
Darmawangsyah Dhamar
sebenarnya kurang nyaman bacanya.
Darmawangsyah Dhamar
knpa jdi begini insidengnya.cerita yang begini udh banyak.harusnya Arga dicintai walaupun hanya orang biasa.
Darmawangsyah Dhamar
pasti mbak tere nanti menyesal nie
Darmawangsyah Dhamar
jdi sedih./Cry//Cry/
Darmawangsyah Dhamar
semoga rahasia Rio ketahuan.setelah Arga menyerah
Darmawangsyah Dhamar
awalnya erita berbeda dengan lain,tpi sampai ditenga h hampir sama.dri orang ternyata pewaris konglomerat.
Darmawangsyah Dhamar
ternyata udh banyak yang tau keburukan Rio
Darmawangsyah Dhamar
sabar Arga
Merryati Sakoi koi
iklan muluk bsan.
ione
/Sob/
atik
bagus
Johan Iskandar
woy tor. kelakuan jaka makin menjijikkan tau. normal dikit napa
Johan Iskandar
woy. gk subuhan dulu
Johan Iskandar
arga sdh lupa sholat juga kyanya🤣
nuraeinieni
mama nya vina belum mengenal jaka makanya sikapnya begitu.
nuraeinieni
kwkwkw,sabar ya vina hadapi jaka yg somplak tp bikin kamu tersenyum dgn segala kekonyolannya.
Johan Iskandar
pake kecelakaan lg.. lebay
Darmawangsyah Dhamar: jangan2 nanti amesia lagi
total 1 replies
nuraeinieni
walaupun jaka jail,tp dia baik,buktinya ibu dan adiknya jaka sangat pada vina.
Johan Iskandar
tere?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!