NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:117.8k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sila, seorang gadis karier dari dunia modern yang tajam lidah tapi berhati lembut, terbangun suatu pagi bukan di apartemennya, melainkan di sebuah istana mewah penuh hiasan emas dan para pelayan bersujud di depannya—eh, bukan karena hormat, tapi karena mereka kira dia sudah gila!

Ternyata, Sila telah transmigrasi ke tubuh seorang selir rendahan bernama Mei Lian, yang posisinya di istana begitu... tak dianggap, sampai-sampai namanya pun tidak pernah disebut dalam daftar selir resmi. Parahnya lagi, istana tempat ia tinggal terletak di sudut belakang yang lebih mirip gudang istana daripada paviliun selir.

Namun, Sila bukan wanita yang mudah menyerah. Dengan modal logika zaman modern, kepintarannya, serta lidah tajamnya yang bisa menusuk tanpa harus bicara kasar, ia mulai menata ulang hidup Mei Lian dengan gaya “CEO ala selir buangan”.

Dari membuat masker lumpur untuk para selir berjerawat, membuka jasa konsultasi percintaan rahasia untuk para kasim.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Keesokan harinya, istana gempar.

Pasukan penjaga kerajaan bersiap. Para menteri bersidang. Kaisar sendiri tampak gelisah.

Suku Lang, dikenal sebagai suku kuat dengan kekuatan fisik luar biasa, dikenal tak mudah ditaklukkan dengan senjata saja.

“Kita harus kirim pasukan lebih banyak!” seru Panglima Rui.

Tapi sebelum Kaisar menjawab, suara lembut namun yakin menyela.

“Bagaimana jika kita kirim makanan saja?”

Semua menoleh.

Mei Lin berdiri di pintu aula.

“Makanan?” gumam Kaisar.

Mei Lin melangkah pelan. “Suku Lang terkenal keras dan kuat. Tapi bukan berarti mereka tak punya rasa lapar. Jika mereka datang dengan amarah, maka kita suapi dengan kehangatan. Aku akan buat makanan yang membuat mereka… berpikir dua kali sebelum maju.”

Strategi Sup Asam Manis

Selama tiga hari, dapur rahasia Mei Lin bekerja tanpa henti. Mereka membuat ribuan porsi makanan khusus: sup tulang lembu asam manis dengan rempah hangat dan sayuran akar gunung.

Setiap porsi dibungkus dalam daun teratai dan dikirim ke titik perbatasan—oleh utusan berpakaian netral, bukan pasukan kerajaan.

Di dalamnya disisipkan pesan dari ‘rakyat kota timur’:

"Kami tidak mengenal kalian, tapi kami tahu rasa lapar. Kami membagikan ini sebagai sesama manusia yang takut perang."

Kaisar sempat ragu.

Namun tiga hari kemudian… utusan kerajaan kembali dengan kabar luar biasa.

“Pasukan Suku Lang… mundur.” seru urusan kerajaan

Kaisar berdiri dari singgasananya. “Apa?!”

Utusan mengangguk. “Pemimpin mereka berkata, belum pernah dalam hidup mereka mencicipi kuah sehangat itu. Mereka memilih menunggu… dan mengirim utusan damai.”

Ibu Suri tertawa hingga air matanya keluar. “Selir satu ini… bisa mengalahkan perang dengan kuah!”

Selir yang Ditakuti dan Dicintai

Hari itu, para pejabat dan prajurit mulai memandang Mei Lin bukan sebagai wanita istana biasa, tapi sebagai penyelamat yang berpikir cepat dan bertindak cerdas.

Sementara di aula para selir…

“Dia bukan selir, dia tukang masak dengan mulut licin!” desis salah satu.

“Aku lebih baik membuat patung dari mentega daripada bersaing dengannya,” keluh yang lain.

Namun tak satu pun yang bisa membantah—Mei Lin kini bukan hanya bintang istana… tapi sudah menyentuh hati rakyat.

Malam Tenang di Balkon

Qin Mo menatap Mei Lin yang duduk di ujung balkon, menatap bulan.

“Anda tahu, nona Mei Lin… nona satu-satunya selir yang bisa memukul musuh dengan sendok.” ujar Qin Mo

Mei Lin tertawa pelan. “Aku belum pernah menang angkat pedang… tapi mungkin, satu mangkuk kuah hangat lebih tajam dari pisau.”

Qin Mo mengangguk. "Anda benar.”

Lalu mereka terdiam.

Namun satu hal pasti.

Kaisar, rakyat, dan bahkan musuh kini tahu…

Selir Mei Lin bukan selir biasa.

Keesokan harinya

“Yang Mulia Kaisar!”

Seorang utusan datang berlari ke aula utama, napasnya tersengal dan wajahnya penuh kecemasan.

“Desa Hua di selatan terkena wabah… penyakit kulit yang membuat para petani tak bisa bekerja. Lumbung mereka pun kosong. Kelaparan menyebar!”

Kaisar berdiri dengan wajah gelap.

“Panggil semua tabib kerajaan! Kita harus segera kirim bantuan.”

Namun di tengah keramaian para pejabat yang mulai ribut mengusulkan ini dan itu, seorang wanita berselendang hijau melangkah ringan ke tengah aula.

Tentu saja—Selir Mei Lin.

"Anda lagi…” bisik salah satu pejabat senior. “Tak cukup menghentikan perang dengan sup, sekarang mau menantang penyakit?”

Mei Lin tersenyum manis.

“Penyakit bisa diobati, Tuan Menteri. Tapi ketakutan lebih cepat menular jika kita hanya saling berteriak tanpa solusi

Perjalanan Rahasia ke Desa Hua

Mei Lin meminta izin langsung pada Kaisar. Bukan sebagai selir. Tapi sebagai utusan penyelamat.

“Aku ingin pergi ke desa itu,” ujarnya mantap. “Tapi tidak sebagai bangsawan. Izinkan aku menyamar dan membawa beberapa pengawal serta tabib istana.”

Kaisar menatap dalam.

“Kau tahu risikonya?”

Mei Lin mengangguk. “Tapi lebih berisiko membiarkan rakyat mati perlahan.”

Qin Mo, yang berdiri di sisi, sudah mengemasi perlengkapan bahkan sebelum Mei Lin selesai bicara. “Kami siap.”

Sesampainya di desa Hua, mereka disambut pemandangan yang memilukan.

Anak-anak kurus kering, warga dengan ruam dan luka di tubuh, serta ladang kering tak terurus. Wabah membuat para petani takut bersentuhan, dan kelaparan menambah penderitaan.

Namun Mei Lin tidak panik.

Pertama-tama, ia membuka dapur umum sederhana dari gerobak bekal yang dibawa. Ia mulai memasak bubur beras hangat dengan daun herbal penurun panas dan penambah imun. Hasil risetnya sendiri dari buku perpustakaan kota yang ia pinjam diam-diam.

“Satu mangkuk untuk setiap keluarga, pagi dan malam!” perintahnya.

Tabib istana yang ikut serta mengobati luka-luka, tapi hasilnya tidak signifikan… hingga Mei Lin menemukan catatan kuno dari lumbung desa.

“Dulu… ada mata air tua yang dipercaya menyembuhkan luka dan menyehatkan kulit,” gumamnya sambil membaca gulungan lusuh.

Qin Mo langsung memimpin tim kecil mencari mata air itu di kaki bukit.

Dan betul saja—mata air itu masih mengalir, meski tertutup ilalang.

Mei Lin langsung memerintahkan: “Kita alirkan air ini ke desa! Bersihkan luka dengan air ini, lalu makan bubur herbalku. Aku ingin laporan tiap dua hari.”

Penyebar Ketakutan

Namun, tak semua senang dengan kedatangan Mei Lin.

Di desa itu, seorang mantan pejabat lokal bernama Wu Fan diam-diam menyebar isu:

“Itu semua akal-akalan selir kerajaan! Mereka tak peduli rakyat, hanya ingin pujian!”

Tapi sayangnya bagi Wu Fan, ia ketahuan mencuri bahan makanan bantuan dan menjualnya ke pedagang luar desa.

Dengan bukti di tangan, Qin Mo menyeretnya ke tengah alun-alun dan membacakan hukuman.

“Atas pengkhianatan dan penghambatan bantuan kerajaan, kau dihukum penjara seumur hidup!”

Rakyat pun bersorak lega.

Dan Mei Lin?

Ia hanya mengangkat alis. “Lain kali, jangan menantang perempuan yang bisa mengalahkan perang dengan mie.”

Tiga minggu setelah misi itu, desa Hua mulai pulih.

Wabah tak menyebar, luka mulai sembuh, dan ladang kembali ditanam.

Kabar tentang keberhasilan Selir Mei Lin menyebar hingga ke kota utama dan akhirnya masuk ke telinga Kaisar.

Ia segera memanggil menterinya.

“Aku ingin kunjungan ke desa Hua. Kali ini bukan untuk menyamar… tapi untuk memberi penghargaan.”

Rasa yang Tak Bisa Dibeli

Hari itu, Kaisar tiba di desa bersama rombongan kecil. Warga sudah menyiapkan penyambutan sederhana: kain merah tergantung, anak-anak bernyanyi, dan… panci besar berisi bubur herbal Mei Lin.

“Izinkan kami menyajikan bubur penyelamat,” kata kepala desa.

Kaisar mencicipi satu sendok, lalu tersenyum kecil. “Hangat… dan penuh rasa kasih.”

Mei Lin yang berdiri di sisi hanya tertawa pelan.

“Siapa sangka, satu panci bubur bisa menyelamatkan satu desa.”

Ibu Suri dan Surat Rahasia

Sementara itu, di istana, Ibu Suri menerima surat rahasia dari seorang pelayan kepercayaannya yang ikut ke desa.

Isinya hanya satu kalimat:

"Putra Anda bisa mengandalkan banyak orang, tapi hanya satu yang bisa menyelamatkan nyawa dengan masakan: Selir Mei Lin."

Ibu Suri tersenyum kecil. “Akhirnya, istana punya mutiara yang tak hanya cantik, tapi juga berguna.”

Selir-Selir yang Tersingkir

Saat Mei Lin kembali ke istana, ia disambut dengan senyum manis dan… tatapan penuh bara dari para selir lainnya.

“Dia lagi…”

“Tidak cukup jadi penyelamat istana, sekarang dia juga penyelamat desa?!”

Namun tak satu pun yang bisa menyaingi kenyataan: Kaisar yang sudah pulang duluan pun sekarang menyambut Mei Lin langsung di gerbang istana dengan ucapan,

“Selamat datang, penyelamat rakyatku.”

Dan dengan itu, pengaruh Mei Lin… semakin kuat.

Bersambung

1
kurnia rahayu
👍👍👍💪💪💪
mong air
sesuai untuk bacaan santai2...tiada intrik berat..
myukai pwatakan Pemaisuri mei lin.jarang2 sbegitu..Author,,tbaik..😚
Asihfitr
endingnya mei lin hamil LG brarti anaknya 5 tp blm melahirkan udh end
Asihfitr
endingnya mei lin hamil LG brarti anaknya 5 tp blm melahirkan udh end
Hastin71
sayang kalau di lewatkan setiap episodenya...ceritanya pembelajaran sekali,Thor
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 👍👍👍👏👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒕𝒑 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒋𝒅 𝒀𝒖𝒏 𝒁𝒉𝒊 𝒅𝒏 𝒅𝒖𝒂"𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒋𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒊𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒕𝒑 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒏𝒐𝒗𝒆𝒍 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒎𝒃𝒚𝒂𝒓 𝒅𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒉𝒓𝒔 𝒂𝒏𝒋𝒍𝒐𝒌 𝒈𝒂𝒓𝒂" 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒄𝒂𝒖 🤦‍♀️🤦‍♀️😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑳𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑱𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 😒😒
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒚𝒂 𝒌𝒐𝒌 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 🤔😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒊𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒓𝒊𝒑𝒍𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒍𝒈 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒉𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👍👍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!