NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dosen / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Felicia Sonda

CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. Menyenangkan diri sendiri

Sara sudah sampai di mall yang mereka sudah sepakati bersama tadi.

"Ra kita lihat lihat dalaman dulu yuk" kata dina.

"Oke"

Mereka melihat lihat dalaman dan membeli beberapa lembar.

"Wa lihat din, disana ada obral pakaian tu. Lihat yuk"

"Gaskan"

Sara dan dina melihat apa saja yang mereka sukai. Kesukaan dina dan Sara hampir sama. Sama sama suka barang diskon. Dan tidak menyukai membeli barang yang bermerek. Karena kegunaan tas atau pakaian yang mahal sama dengan yang murah. Bukan karena tak mampu, tapi memang tidak ada niat sama sekali.

"Wa cantik yang ini, cocok sama kamu ra."

"Kamu beneran."

"Iya bener. Ini cantik"

"Tidak boleh di lewatkan kalau begitu."

Mereka benar benar menghabiskan waktu dengan melihat lihat barang yang mereka suka dan membelinya.

"Ra kita ke sana yuk"

"Kemana"

"Ke toko itu. Eee tapi tunggu dulu lihat disana,"

"Mana si"

"Toko itu. Itu bukannya si ulat bulu ya. Tapi sama siapa dia"

"Iya ya. Mungkin saudaranya"

" Mana ada saudara seperti itu merangkul rangkul pinggang segala"

"Itu urusan dia. Biar sajalah. To bukan urusan kita juga kan dia mau sama siapa"

"Iya juga si. Tapi kasihan pak dimas yang tidak tahu saja kalau diduakan sama si ulat bulu."

"Sudah yuk. Kita makan dulu ya. Saya sudah lapar ini."

"Okelah".

Mereka memasuki kafe yang ada di mall itu.

"Ternyata dimas hanya dijadikan tempat mendapatkan uang" batin Sara.

"Kamu kenapa Ra. Kok melamun?" Kata dina yang dari tadi mengajaknya bicara.

"Dari tadi saya ngomong sama kamu loh."

"Iya maaf. Tadi kamu ngomong apa".

"Tadi saya tanya kamu mau makan apa. Ini ada menunya."

"Mmmm saya pesan ayam sama cumi saja. Yang pedas ya. Sama minumnya es teh saja."

"Mbak saya pesan udang sama cumi pedas ya." Kata dina ke karyawan kafenya.

"Baik. Mbaknya tunggu sebentar ya kami siapkan makanannya dulu". Kata karyawan

"ra tadi kamu kenapa melamun" kata dina lagi

"Tidak ada apa apa. Hanya mikir saja apa dimas tahu tentang kelakuan pacarnya yang dia sangat cintai itu"

"Kamu benar. Pak dimas benar benar di bodohi sama ulat bulu itu. Pak dimas hanya di manfaatkan saja."

"Iya. Gadisnya tidak tahu diri"

"Apa kamu kasihan sama suami kamu itu hehe"

"Kasihan ada. Tapi saya tidak mau mencampuri urusan dia. Yang di salahkan pasti saya juga akhirnya. Kamu tahu kan ulat bulu itu pandai drama."

"Benar juga. Biarkanlah mereka. Semua pasti nantinya akan ketahuan oleh pak dimas."

Makanan akhirnya datang. Mereka menyantap makanannya sambil bercerita.

*****

"Kenapa dia belum pulang. Apa dia tidak pulang malam ini. Atau dia kembali kerumah orang tuanya" kata dimas yang mondar mandir di dekat pintu depan menunggu bintang datang.

"Tidak mungkin. Dia tidak akan menyusahkan orang tuanya. Ya itu tidak mungkin." Katanya lagi menjawab sendiri pertanyaannya.

Saat masih bertanya tanya, suara mobil memasuki pekarangan rumah.

"Itu suara mobilnya" dimas langsung lari ke ruangan tengah langsung duduk. Dimas tidak mau bintang lihat kalau dia sedang menunggunya.

Sara membuka pintu dan masuk. Dia melihat dimas diruangan tengah dan tak menyapanya sama sekali. Sara terus berjalan menenteng belanjaannya tanpa menegur suaminya itu yang terus menatapnya.

"Tunggu. Kamu dari mana saja." Kata dimas akhirnya karena tak terima tidak di sapa sama sekali.

"Kenapa. Kamu tidak lihat apa yang saya bawa. Kata Sara cuek.

"Oww kamu lagi jalan sama laki laki lain ya. Hebat kamu. Sampai segitunya hanya ingin dibelikan apa apa tidak ingat kalau sudah punya suami. Apa kamu tidak punya uang. Apa kamu kekurangan uang. Sampai sampai laki laki lain yang nafkahi kamu.

"Haha, kamu sadar kalau kamu bicara kan. Yang tidak ingat kalau sudah menikah itu kamu. Dan juga jangan asal menuduh kamu. Selama saya menikah dengan kamu, saya tak pernah menggunakan uang kamu sama sekali. Dan saya tidak menganggap kamu suami seperti orang orang yang sudah menikah di luaran sana. Kamu tidak usah melarang larang saya jalan sama siapa pun. Ingat kita hanya menikah diatas kertas saja. Yang lebih layak kau anggap istri itu si sintia. Kalian sudah tidur sama dan juga kau lebih memberikan nafkah ke dia iya kan haha. Dan ingat saya tidak perlu mengemis sama laki laki untuk mendapatkan uang. Saya bisa mendapatkan sendiri dengan bekerja hasil jerih payahku sendiri. Dan satu lagi, urus saja pacar kamu itu tidak usah peduli dengan saya mau jalan sama siapa dan dengan siapa" kata Sara. Setelah mengeluarkan unek unek nya, Sara berjalan naik ke kamarnya.

Dimas hanya diam mendengar semua apa yang keluar dari mulut istrinya itu. Dia baru sadar selama empat bulan lebih ini dia tidak pernah memberikan nafkah sama sekali ke istrinya. Dimas hanya melihat Sara yang kini sudah hilang di depannya.

"Ya ampun saya baru sadar. Saya tidak pernah memberikan apa apa ke Sara. Kenapa bisa saya sampai lupa" batin dimas sambil duduk termenung di kursi. Karena lelah dengan apa yang terjadi, dimas naik ke kamarnya dan berbaring.

Keesokan paginya Sara dan dimas sama sama keluar dari kamarnya.

Sara berjalan terus tanpa memperdulikan dimas.

"Tunggu ra" kata Dimas

"Ada apa lagi"

"Ini"

Dimas menyodorkan kartu hitamnya dan memberikan kearah Sara.

"Ini apa maksudnya"

"Pakai ini untuk ke butuhan kamu."

"Haha. Kamu ini lucu ya. Tidak usah seperti ini, memberikan saya kartu segala. Saya hanya istri diatas kertas. Saya bukan istri pada umumnya di luaran sana. Dan ingat sebentar lagi kita akan pisah. Kamu ingat kan kalau kontrak itu hanya berlaku sampai enam bulan saja. Sekarang sudah berjalan empat bulan lebih, dan itu tandanya sisa sebulan lebih saya jadi istri kontrak kamu. Jadi tidak usah repot repot membiayai kehidupan saya. Puji tuhan saya masih bisa memenuhinya."

Dimas terdiam lagi mendengar kata kata istrinya itu. Semua yang keluar dari mulut istrinya semuanya membuat dimas kaget dan sadar akan dirinya yang belum bisa menjadi suami yang baik.

"Selamat pagi asisten han" sapa Sara yang bertemu asisten han di luar rumah.

"Pagi nona. Anda sudah mau berangkat ya"

"Iya. Duluan ya"

"Iya nona. Anda hati hati"

"Daaaaaa" Sara tersenyum ramah dan melambaikan tangan ke asisten han. Semua itu tak luput dari pandangan dimas.

"Ayo berangkat."

"Baik tuan"

"Han kamu jangan terlalu dekat dengan Sara. Saya tidak suka"

"Memangnya kenapa tuan. Saya kan hanya menyapa nona Sara saja"

"Tidak usah banyak tanya kamu. Kalau saya bilang tidak suka ya tidak suka"

"Pasti tuan dimas sudah menyukai nona Sara tapi tak menyadarinya." Batin asisten han.

1
ErNawati
lanjutttt
Vivi Alfia Dewi
kapan di bikin nyesal si Dimas Thor,gak sabar juga lihat lakor ke grebek Dimas.
terus knp sara gak di bikin istri yg tegas pintar,malah di bikin kalah sama gundik.
bahasanya juga pakai kata saya kek gmn gitu Thor.
kek ngmng sama orang lain bukan orang dekat.
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Felicia Sonda: makasih sudah mampir🙏. jangan lupa di like ya kak
total 1 replies
Vivi Alfia Dewi
episode ini mohon di hapus karna sudah di abdet di episode ke 18
Felicia Sonda: iya mbak. maaf saya salah masukkan🙏
total 1 replies
Mak Lyly
rada lierur sara pa bintang masih nyimak/Smile/
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Mưa buồn
Gak kecewa sama sekali! 😃
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
paulina
Kece abis!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Dayra Malay
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!