Tidak ada yang tahu pasti bagaimana takdir telah di gariskan. Almira Kanaya tidak sengaja menumpahkan jus milik salah seorang pria yang bernama Hafiz Muhammad Adnan.
kejadian tak terduga tersebut ternyata menarik keduanya dalam hubungan abstrak yang cukup membuat hati mereka porak-poranda bak rollercoaster. penasaran? mari simak kisahnya.
note : cerita ini murni dari tulisan author dilarang untuk di coppy paste, jika terdapat maka akan berusan dengan undang-undag hak cipta. ☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hikma Arzam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27. Kebenaran
lima perempuan yang kini dikumpulkan di tengah lapangan itu saling menatap. mereka ketakutan. sebagian terserang rasa bersalah. namun sebagian nya lagi tidak. ada tujuh orang laki-laki berpakaian serba hitam mengelilingi mereka. tangan lima perempuan itu terborgol.
Dari kejauhan sebelah kanan. nampak tiga pemuda dengan stelan jaz senada. Hafiz, Hanan dan Haya. berjalan beriringan menuju ke arah mereka.
"ganteng banget." puji salah satu perempuan yang memakai hijab biru.
"tak apalah ditahan panas-panas seperti ini asal pemandangan nya mereka." tambah yang satunya lagi.
"Diam." ujar seorang penjaga yang ada di belakang mereka.
Tiga pemuda itu tiba. tepat dihadapan lima perempuan yang menatap mereka takjub.
Hafiz menatap mereka tanpa tersenyum. sama halnya dengan kedua manusia dingin di samping nya.
Para pengawal yang mengelilingi lima perempuan itu memisahkan diri. tinggallah lima pelaku yang kini takjub sekaligus ketakutan.
"Haya kontraknya." ucap Hafiz percaya diri.
Haya menggaruk kepalanya yang tiba-tiba saja gatal. ia menatap dua manusia yang melihatnya dengan dingin. "tertinggal." ucap Haya pelan.
Hanan mendengkus. rasanya ingin marah. Hafiz membuang muka. mereka seperti orang yang ingin memancing tapi lupa umpan. memalukan. namun ia kemudian mengalihkan dengan cara lain saja.
"kenapa kalian melakukan hal itu?" tanya Hafiz dingin. ini adalah salah satunya cara agar tidak canggung.
Lima perempuan itu menunduk. mereka bingung untuk menjawab.
"sudahlah. tidak perlu bertanya seperti itu, karena yang membenci tidak punya alasan." ucap Hanan.
"kalian adalah contoh nyata pembunuh yang berlagak lugu." tambah Haya.
Hanan maju begitu pula Hafiz. mereka menatap secara dekat lima pelaku itu. "dimana hati kalian saat melakukan ujaran kebencian ha!" bentak Hanan.
"maaf." ujar salah satunya.
"jika saja ucapan maaf itu bisa membangkitkan orang-orang yang bunuh diri. mungkin saya akan melepaskan kalian dengan mudah." ujar Hafiz.
"kalian manusia. tapi hati kalian layaknya setan. cih!" kali ini Haya yang berkomentar.
"kami melakukan semua ini karena disuruh." jelas perempuan berhijab hitam.
"iyaa kami hanya mencari uang tambahan." tambah salah satunya.
"jangan berdalih dengan keadaan ekonomi. kalian seharusnya berpikir. apa tindakan kalian benar? menghujat orang secara personal di media sosial itu adalah kejahatan. jangan menggapangkan suatu masalah hanya dengan kata maaf atau klarifikasi." jelas Hafiz geram.
"kirim saja mereka ke penjara." ujar Hanan.
"jika kalian ingin selamat. beritahu kami siapa yang membayar kalian." tanya Haya.
"kami tidak tahu. akunnya anonim. dia hanya mengirim sejumlah uang atas nama Farhana."
Haya, Hafiz dan Hanan tampak saling menatap. itu adalah ulah Angeline. mereka yakin. Haya langsung memberi pesan kepada dua pengawal nya untuk menindak lanjuti pengakuan lima pelaku. jika Angeline terbukti maka ia harus di jebloskan ke penjara.
"bawa mereka ke penjara. kalian harus bertanggung jawab atas perbuatan kalian." putus Hafiz pada akhirnya.
Lima perempuan itu memohon-mohon agar tidak di jebloskan. mereka masih pelajar yang baru saja legal punya kartu tanda penduduk. namun tiga pemuda itu seolah menulikan pandangan. para pengawal yang menjaga tadi langsung bergegas menyeret mereka pergi.
Terkadang sanksi itu terlihat kejam. namun dengan adanya hukuman orang-orang yang berbuat salah akan berfikir untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi pada waktunya. mereka bertoga kembali tanpa melihat lagi ke belakang.
"ayo jalan!" titah para pengawal itu.
Lima perempuan yang menjadi pelaku itu meringis, menangis dan juga menyesal. mereka tidak bisa membantah lagi. ini adalah hukuman.
...----------------...
Almira tampak shok saat melihat klarifikasi Angeline. ia sebenarnya belum sepenuhnya percaya bahawa yang membuat namanya buruk adalah Angeline. baginya perempuan itu masih punya sisi lembut. namun ternyata Angeline lah yang melakukan semua hal itu.
"see, dia memang berencana menjatuhkan kamu sejauh-jauhnya." ujar Bella kesal.
"yaa, kukira dia akan melakukan hal-hal secara fisik. tapi ternyata dia berani membuat hal-hal semacam ini." jelas Almira.
"setidaknya kebenaran nya sudah terungkap. semoga setelah ini tidak ada lagi masalah." timpal Bella.
Mereka kemudian berjalan lurus ke arah parkiran tanpa memperhatikan orang-orang lagi tang ada di sekeliling. kejadian hari ini terlalu berat. perubahan emosi Almira jelas porak-poranda. di lima jam terakhir iniia banyak tatapan mencemooh. ucapan penghinaan. puncaknya perbuatan Namifa dan gengnya. rasanya istrahat dirumah tanpa memikirkan semua ini adalah opsi yang paling tepat.
Para teman-teman mereka yang juga melihat berita klarifikasi itu langsung berbisik-bisik. "nggak nyangka ya ternyata itu semua fitnah."
"mana yang ngeklaim Almira kemarin sok suci. malu ngga tu orang."
"bukan hanya itu, banyak yang bilang Almira tidak ada apa-apa nya dibandingkan Angeline. ternyata justru idola mereka yang tidak ada apa-apa nya dibandingkan Almira hahaha."
"kalau aku jadi si pembela Angeline malu banget sih. udah capek-capek ngebela eh ujung-ujungnya dia yang bermasalah."
Enam orang laki-laki dan perempuan yang melingkar di bawah pohon itu asik menertawakan kebodohan orang-orang yang termakan fitnahan.
Namifa lebih-lebih. ia membanting ponsel nya saat melihat berita itu. "kenapa sih Angeline harus klarifikasi. ini ibarat aku kejatuhan tangga dua kali. sialan." rutuk gadis bergamis toska itu.
teman-teman nya tampak bergidik. mereka juga merasa gedeg pada idola bosnya itu.
"tapi apakah kita akan diam saja setelah penghinaan Almira tadi?" tanya Ulfa salah satu sahabat Namifa.
"arghhh. soal pembalasan kita fikirkan nanti. yang jelas aku masih sakit hati atas pembalasannya tadi. kita harus menyusun strategi yang lebih baik untuk membalas Almira kali ini." ujar Namifa kesal.
"baiklah. tapi rumor nya keluarga Almira itu bukan keluarga biasa. mereka punya kekuasaan yang tidak semua keluarga punya." Jelas Jena wakil ketua dari geng Namifa.
"just rumor. biar orang takut." timpal Alya.
"tidak perlu takut. kita semua termasuk dari keluarga kaya raya bukan? hanya keluarga Almira yang tidak jelas asal-usul nya. ralat dengan sahabatnya itu Bella. meskipun terkadang mereka pulang pergi menggunakan mobil mewah bisa saja itu hanya mobil pinjaman untuk rebranding diri mereka agar disegani bukan." tambah Namifa.
"terserah. yang jelas untuk pembalasan kali ini saya tidak ingin ikut-ikutan. rumor itu bisa saja benar dan saya tidak ingin keluarga saya jadi korban." ujar Alya berlepas diri.
"cih.pengecut" hardik Ulfa dan Jena.
"terserah kalian mau menilai saya seperti apa. yang jelas saya takut. karena kita tidak seklas dengan Almira. jangan gegabah." ingat Alya. meskipun ia juga kesal dengan Almira dan Bella tapi soal rumor keluarga Alya tidak ingin ikut campur lagi.
Bukti paling kuat yang kini muncul dibenaknya adalah Angeline dengan suka rela mau membuat klarifikasi. alya yakin betul pasti ada yang mendesak Angeline untuk melakukan klarifikasi tersebut. jika dilihat dari seberapa berpengaruh nya dia di media sosial. keluarga Angeline yang terkenal kaya. pasti ada hal-hal yang sampai membuat Angeline mau.
Namun untuk menyampaikan opininya itu Alya rasa tidak perlu karena keadaan Namifa yang terlalu percaya dengan kemampuan keluarga nya. ya Alya akui keluarga Namifa adalah keluarga terkaya di salah satu kota ini. bisnis mereka luar biasa ada di mana-mana. tapi dari rumor yang ia dengar Keluarga Almira adalah keluarga yang memegang kendali bisnis.
...****************...
Dion tersenyum bangga pada adiknya. meskipun kesalahan Angeline tidak bisa dihapus kan. setidaknya Angeline berbesar hati untuk mengakui semua itu di depan media.
"terimakasih sudah mengakui." puji Dion.
"aku tidak terima ini. citraku di media hancur kak." protes Angeline.
"citramu di media tidak lebih penting dibanding hancurnya keuangan kita Angel. terlebih ibu. Ayah akan menyiksa ibu karena ulahmu jika semua itu terjadi." jelas Dion pada akhirnya. ia kini jujur tentang masalah ibu mereka.
Angeline tergugu. "apa selama aku di Singapore ayah masih memukuli ibu?" tanyanya.
"tidak.dan sekarang aku bangga karena kamu mau memperbaiki semua ini. lupakanlah Hafiz." pinta Dion.
tiket yang ia pesan kini sudah berhasil. Angeline langsung bergegas ke bandara tanpa membawa barang-barang apapun lagi.
"seyou adikku. jadikanlah semua ini pelajaran. kembali lah kenegara yang selama ini kau tinggali. dan kembali lah dengan keadaan dan hati yang tidak penuh dendam lagi." ucap Dion seraya memeluk adik satu-satunya itu.
"Bella jangan gitu lah."
ceritanya keren banget seriuss😁✨✨
jangan lupa mampir di karya aku ya thor. terimakasih