Update setiap hari.
Celine dituduh membunuh Ny. Lyn. Jason menyiksa Celine dengan sangat kejam. Akan tetapi sebuah bukti menyatakan Celine tidak bersalah. Perlahan rasa cinta di hati Jason mulai muncul.
Tetapi satu persatu masalah mulai muncul setelah mereka berdua memutuskan untuk menikah. Di saat Jason sudah cinta mati dengan Celine. Pria di masa lalu Celine muncul dan mengagalkan semua rencana yang sudah mereka buat.
Akankah hubungan Celine dan Jason berhasil sampai tahap pernikahan? Apakah Celine tetap memilih Jason dibandingkan pria di masa lalunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12 Pemakaman
Pak Jim membopong Celine turun ke lantai bawah. Pria paruh baya itu masih tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Helena yang melakukannya. Tapi hati nuraninya berkata lain. Tidak mungkin wanita sebaik Helena tega melakukannya.
"Pak Jim, apa yang terjadi? Nona Celine?" Pelayan pribadi yang selalu mengurus Celine muncul. Wanita itu terlihat panik melihat gaun yang dikenakan Celine kini dipenuhi darah.
"Kembali ke kamarmu, Dea!" perintah Pak Jim. Dia tidak mau menjelaskan apapun saat ini. Pria itu hanya ingin melakukan tugasnya sebelum pergi. Ya, dia juga ingin ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Nyonya Lyn di sana.
Dea menutup mulutnya. Dia juga tidak bisa berbuat banyak. Pelayan wanita itu berlari pergi meninggalkan Pak Jim yang masih membopong Celine.
"Pak Jim, aku tidak mencelakai Mama." Celine kembali mengeluarkan suara. Air mata kembali menetes. Bahkan semakin deras setiap detiknya.
Pak Jim menekan tombol rahasia yang tersimpan di balik vas bunga. Saat ditekan, sebuah pintu rahasia terbuka lebar. Pak Jim menuntun Helena masuk ke dalam lorong temaram itu. Lorong itu menuju ke ruang bawah tanah. Semakin ke bawah semakin gelap dan dingin.
"Dimana ini, Pak Jim? Kenapa aku harus di hukum seperti ini?"
"Untuk sementara waktu. Anda tinggal di tempat ini dulu, Nona." Pak Jim membuka salah pintu yang ada di lorong itu. Membawa Celine masuk ke dalam. Hanya ada alat-alat penyiksaan. Darah kering dan sebuah kursi. Tempatnya memang didesain untuk ruang eksekusi. Helena terlihat ketakutan. Ingin sekali dia kabur saja agar tidak dikurung. Tapi, Pak Jim tidak akan membiarkan Helena kabur. Itu hanya akan membuat semua orang berpikir kalau Helena memang seorang pembunuh.
"Pak Jim." Helena masih bisa melihat jelas wajah Pak Jim.
Entah apa yang akan dia lihat jika nanti pintu itu sampai tertutup rapat. Karena memang tidak ada cahaya sedikitpun di ruangan itu. "Waktu saya masuk ke dalam kamar Mama. Mama sudah terluka. Sudah ada pisau di perut mama. Mama menarik pisau itu dan memberikannya kepadaku. Mama tidak sadarkan diri setelahnya. Saat aku ingin berteriak Jason sudah ada di sana."
Pak Jim kembali menatap wajah Celine. Kejadiannya begitu cepat dan semua bukti ada di Celine. Sungguh perkara yang sulit untuk dipecahkan. Apa lagi kamar Nyonya Lyn tidak ada camera cctv.
"Maafkan saya, Nona." Pak Jim melangkah pergi. Sebenarnya dia tidak tega. Namun dia bisa apa?
"Pak Jim, jangan tinggalkan aku sendirian. Bebaskan aku Pak Jim." Celine terus saja berteriak.
Bersamaan dengan itu, pintu kembali ditutup rapat. Di kunci. Aroma anyir tercium dengan jelas. Ada bau busuk yang begitu menusuk. Sebenarnya sudah berapa banyak orang yang mati di ruangan itu? Apa Celine selanjutnya? Celine duduk di lantai dan menunduk. Sejenak wanita itu hanya menangis sembari meratapi nasibnya yang begitu buruk.
"Aaaarrgh!" teriak Celine kesal. Dia melampiaskan kekesalannya di tengah ruang gelap yang begitu dingin dan kotor.
***
Di sebuah pemakaman, terlihat segerombolan orang memakai baju serba hitam. Suasana terasa begitu hening dan dingin. Langit yang mendung dan rintik hujan yang mulai menetes seolah mewakili perasaan Jason yang kini sedang patah hati. Pria itu hanya bisa menangis sambil memandang batu nisan dihadapannya. Wanita yang selama ini sangat disayangi dan dicintai oleh Jason harus pergi untuk selama-lamanya.
Semua terasa seperti mimpi. Padahal tadi malam mereka baru saja bertemu. Ada rasa menyesal di hati Jason karena harus pergi meninggalkan kamar itu. Seharusnya dia di sana saja sampai pagi. Menjaga ibu kandungnya agar semua baik-baik saja.
Hari ini merupakan hari paling menyedihkan bagi semua penghuni rumah utama. Sosok wanita yang sangat mereka sayangi dan mereka hormati harus pergi dengan cara yang begitu tragis. Sebagian penghuni rumah tidak percaya jika Celine yang melakukannya. Akan tetapi, sebagian lagi justru mengutuk keras perbuatan Celine. Bahkan menginginkan kematian wanita itu.
Di saat semua orang sudah pergi meninggalkan areal pemakaman, Jason masih ada di sana. Menatap batu nisan ibunya sambil terus mengucapkan maaf. Tidak ada satu orangpun yang berani mengganggunya.
Pak Jim berjalan menghampiri Ben. Kini mereka juga harus memikirkan nasip Celine. Setelah ini pasti giliran wanita itu yang mendapat amukan dari Jason.
"Tuan, apa anda sudah berhasil menemukan buktinya?" Pak Jim sangat tidak sabar. Baginya waktu yang mereka miliki sangat berarti.
"Belum. Camera cctv di rusak. Aku masih mengirimnya ke ahli agar rekaman di dalamnya bisa terselamatkan. Tapi, aku yakin Nona Celine tidak salah." Ben memandang ke arah Jason lagi. "Namun, akan sangat sulit untuk menghalanginya." Ben tahu betul seperti apa kejamnya seorang Jason Lionidas jika pria itu sudah marah.
"Lalu, apa yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan nyawa Nona Celine, Tuan? Saya tidak mau jika Nona Celine sampai tewas di tangan Tuan Jason." Pak Jim semakin gelisah.
"Kita tidak bisa menghentikan Tuan Jason untuk menyiksa Nona Celine. Tapi, kita bisa membuat tubuh Nona Celine kuat untuk menghadapi siksaan itu. Pak Jim, beri Nona Celine vitamin, obat atau apapun itu agar daya tahan tubuh Nona Celine kuat. Beli yang paling bagus. Mahal juga tidak masalah. Aku akan membayarnya. Pastikan Nona Celine menghabiskan makanan dan minumannya. Nona Celine harus tetap hidup sampai aku berhasil menyelidiki kasus ini."
Pak Jim mengangguk setuju. "Tapi, Tuan. Mau sehebat apapun vitamin yang nanti kita berikan. Nona Celine hanya seorang wanita lemah. Daya tahan setiap orang berbeda. Bagaimana kalau ...."
Ben menepuk pundak Pak Jim. "Nona Celine wanita yang kuat. Sekarang aku harus pergi. Tugas menjaga Nona Celine aku serahkan ke Pak Jim. Kita harus bekerja sama."
Pak Jim mengangguk. "Baik, Tuan."
***
Kabar kematian Nyonya Lyn sudah sampai ke telinga Celine. Tadi pelayan yang membawakan makanan telah menceritakan semuanya. Kini Celine menangis di dalam ruangan gelap tersebut. Satu-satunya orang yang dia harapkan bisa membebaskannya telah tiada. Celine sudah tidak bisa berharap banyak dengan kehidupannya yang sekarang. Seakan-akan malaikat pencabut nyawa sudah siap menjemputnya.
Pintu terbuka. Pelayan wanita mengambil piring dan gelas yang sudah kosong. Celine sengaja menghabiskannya. Setidaknya dia tidak akan mati dalam keadaan kelaparan. Tiba-tiba pelayan wanita itu menyuntikkan sebuah cairan di lengan Celine.
"Apa yang kau lakukan?" Celine terlihat protes.
"Nona, saya dan Pak Jim percaya kalau anda tidak bersalah. Sekarang anda harus kuat. Anda nggak boleh kalah. Anda harus bertahan sampai Tuan Ben berhasil membersihkan nama anda." Pelayan wanita itu segera pergi. Dia tidak memiliki banyak waktu untuk mengobrol dengan Celine.
Celine diam sambil mencermati ulang perkataan pelayan tadi. "Apa maksudnya? Aku harus bertahan? Setelah ini apa yang akan terjadi pada hidupku?"
Pintu kembali terbuka lebar. Jason berdiri dengan tatapan yang begitu mengerikan. Celine berdiri dan memandang Jason dengan lemah. Wanita itu berusaha mengeluarkan kata. Namun dia kembali diam melihat rantai yang kini ada di tangan Jason.
"Sekarang giliranmu! Aku akan menyiksamu sebelum membunuhmu. Kau harus mati ditanganku sendiri!"
dan kenapa kelemahan robert itu helena....sehingga robert ingin sekali membunuh helena
aduh helena kenapa malah nemuin robert sih.....
cinta yg berubah jd obsesi
mngkin benar ada baiknya aberzio n jason bekerja sama kesampingkan ego dulu biar bis amengalahkan si robert yg psiko itu
dan karena musuh itu juga hidup kalian jadi makin terasa lebih hidup dan berwarna gak monoton n flat tugitu ajah..
mau juga donk shoping tanpa melihat harga n beli semua yg disuka🤣🤣🤣
aberzio pasti akan melindungi istrinya
percayalah aberziomu sangat bisa diandalkan
eyh ato itu trik musuh yang sebenarnya udah ngintai helena diam diam..🤔
mudah²an hanya kebetulan
penuh misteri ini....
aku masih penasaran sm sosok siapa yg berniat membunuh helena dulu sampe sekarang
beda sama aberzio dia malah jatuh cinta saat helena menjalankan misi...n sll melindunginya diam² setiap ada misi untuk helena