"Aku ini kamu anggap istri bukan sih mas! Pulang kerja tidak pernah menyapaku, langsung main HP sampai lupa waktu, waktu sholat pun kau lupa" sentak Andin. "Diam kau! Aku ini lelah bekerja, pulang2 malah denger kau ngomel? Tak tau diri! Ini rumahku! Ini kehidupan ku, kau cuma numpang tak usah mengatur ku" jawab Firman tak mau kalah.
Deg
Andin terkejut dengan penuturan suaminya. Apa dia bilang? Ini rumahnya? Hah yang benar saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuma Utari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Kedatangan Perusuh
"Andiiinnn ndinnnn... " teriak Firman dari luar rumah
"Apasih mas datang datang langsung teriak, salam mas salam. Kalau masuk itu ucap salam"protes Andin pada Firman.
" Kamu kenapa kucel gini? Belum mandi kamu? Udah jam 5 sore begini belum mandi" jawab Firman setelah ia melihat istrinya dengan dandanan kumel. Rambut dicepol asal, daster sobek di bagian ketiak. Keringat dimana mana. Sumpah itu sangat membuat Firman mual. Lihat,belum lagi bekas jerawat dimana-mana .Mana istri cantiknya dulu yang sangat ia banggakan di depan teman temannya. Sekarang fisiknya sudah tak jauh dari seorang pembantu.
"Iya, aku belum mandi mas, baru selesai beres beres rumah" jawab Andin dengan malas.
"Hah sudahlah, aku mau ke kamar" jawab Firman yang langsung nyelonong masuk ke kamar.
"Kalau mau aku cantik kasih aku nafkah yang lebih mas. Lagian kamu seharian ini kemana sih, katanya cuma ke rumah ibu, tapi kok sampai hampir maghrib" omel Andin.
"Memang kenapa kalau aku lama di rumah ibu. Udah mending kamu siapkan makan malam yang banyak karena ibu dan Mulan mau kesini habis isya"
"Kenapa mas?"
"Kenapa apa maksudmu? Ibuku mau berkunjung kamu tidak suka?" sentak Firman.
"Suka mas, iya aku akan masak"
"Gitu aja harus pake protes"
"Sholat ashar dulu mas" Andin berusaha mengingatkan suaminya.
"Hmmm" Firman hanya berdehem saja.
_Habis Isya_
"Assalamu'alaikum. Fiirrr firmannnn, kemana sih masmu itu, istrinya juga kemana. Udah 10menit kita berdiri disini. Huh" keluh bu Winda.
"Gatau bu, lelet sekali istrinya mas Firman" saut Mulan.
"Walaikumsalam" jawab Andin dari dalam rumah.
"Ayo bu, Mulan masuk"
"Gitu kek dari tadi bukain pintu!" Sentak bu Winda pada menantunya.
"Mana Firman? " tanya bu Winda setelah masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu.
Andin sempat terkejut saat melihat 2 koper lumayan besar yang dibawa ibu mertua serta adik iparnya. Apa mereka mau menginap? Batin Andin.
"Heh ngelamunnn" ucap bu Winda dengan keras.
"Eh maaf Bu. Ah mas Firman ada di kamar. Habis maghrib tadi tidur"jawab Andin dengan gugup.
"Oh ya udah biarin tidur. Udah masak kan kamu ndin? "
"Sudah Bu" jawab Andin.
"Yaudah yuk Mulan kita makan" ajak bu Winda pada anak perempuan nya.
"Ayo buuu" jawab Mulan.
Selesai makan, bu Winda dan Mulan bergegas menuju kamar tamu tanpa membersihkan bekas mereka makan. Andin yang melihat itu hanya tersenyum kecut.
Di dalam kamar ternyata Bu Winda dan Mulan sedan berbicara serius.
"Buu tadi setelah makan siang pas mau pulang dari kampus aku lihat mas Firman lagi gandeng perempuan Buu" ucap Mulan pada ibunya.
"Serius kamu? Siapa? Apa jangan2 masmu selingkuh? " balas bu Winda.
"Gatau aku bu, eh tapi perempuan ini cantik sekali Buu, bodynya baguss, pokoknya cantik lahh. Orang kaya kayanya Buu"
Tidak sadar si Mulan ini kalau Andin si kakak ipar dulunya juga cantik paripurna. Dasar.
"Kalau masmu selingkuh gimana dengan si Andin?"tanya bu Winda.
" Ya gatau bu, kalau aku nih, Biarin aja mas selingkuh. Lagian istrinya itu udah gendut, jelek bisanya ngabisin duit" omel Mulan.
"Iya juga ya. Yaudah besok tanya masmu aja"
"Iya bu, duuhh ini kamar sempit banget. Mana gada kipas. Ngapain sih bu pake nginep disini 3hari"
"Udah diam. Namanya juga rumah kontrakan. Mau ngerjain si Andin ibu ini"
"Ssstttt anak kecil jangan banyak tanya"
"Uda 22tahun aku buuu"
Begitulah perdebatan antara ibu dan anak di dalam kamar tamu rumah kontrakan Andin.
Selepas membersihkan dapur, Andin bergegas menuju kamar putrinya. Ia berniat melihat apakah putrinya sudah tidur atau belum.
"Loh cantiknya ibu kok belum tidur. Ada Pr ya nak? " tanya Andin pada putrinya
"Gada bu, masih pengen belajar saja" jawab Fara.
"Yasudah kalau gitu ibu tunggu disini ya. Kalau sudah mengantuk bilang sama ibu biar ibu temani sampai Fara tidur" jawab Andin seraya tersenyum.
Sedikit cerita tentang rumah yang ditempati Andin ini sebenarnya adalah rumah hadiah dari orangtua Andin sebagai kado pernikahannya. Lumayan luas rumah ini, dengan 2 kamar utama dan 1 kamar tamu. Dan kamar mandi di dalam kamar. Rumah inipun masih atas nama orangtua Andin. Namun Andin mengaku kepada Firman bahwa rumah ini adalah rumah kontrakan. Firman pun tidak tahu menahu tentang jatuh tempo pembayaran rumah ini. Karena ia memang tidak mau tahu. Walaupun orangtua Andin tidak menyetujui pernikahan putrinya, tetapi mereka tetap memberikan hadiah berupa rumah. Awalnya Andin akan diberikan rumah yang lumayan besar. Berupa 2 lantai. Namun Andin menolak dengan tegas. Betapa tidak punya malu ia jika menerima hadiah rumah besar dari orangtuanya. Karena ia sudah membangkang dengan tetap menikah dengan Firman.
Setelah Fara tertidur, Andin segera masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Firman yang mengetahui istrinya masuk ke dalam kamar buru2 mematikan panggilan teleponnya dengan seseorang di sebrang telpon.
"Loh mas tadi bukannya udah tidur yaa? "Tanya Andin
" iya udah, sekarang kebangun pengen buang air "jawab Firman.
"Mas Firman kenapa langsung matiin HP ya? Duh jadi curiga, astagfirullah jangan su'udzon duh" batin Andin.
"Oh iya, besok kan hari minggu, aku mau ketemu temenku di luar besok" ucap Firman setelah keluar dari kamar mandi.
"Kenapa keluar sama temen mas? Kenapa ga ngajak Fara keluar. Hari minggu pasti Fara seneng di ajak keluar"
"Ehmmmm.. Gabisa aku, udah kadung janjian kemarin. Maaf Ndin. Yaudah aku mau tidur" jawab Firman dengan nada sedikit dilembutkan.
"Baiklah"
Hening. Setengah jam berlalu, namun diantara Andin dan Firman belum ada yang berniat untuk menyelami dunia mimpi.
"Mas, sudah 2bulan kamu tidak menyentuhku" ucap Andin tiba-tiba.
"Eeeh.. Maaf sayang akhir2 ini mas sangat kelelahan. Maaf yaa" ucap Firman sembari membelakangi Andin.
Andin hanya bisa menghela nafas.
_Keesokan harinya_
"Hoaaammmm... Mbakku masak apa?" tanya Mulan pada Andin yang sedang menyapu halaman.
"Lihatlah sendiri Lan di meja" jawab Andin. Dia risih dengan belek di mata Mulan. Juga aroma tidak sedap adi adik iparnya itu.
"Lain kali kalau keluar kamar pastiin bersih dulu mata kamu, belek nya kemana-mana" ucap Andin sambil berlalu dari hadapan Mulan.
"Whattt??? Kurang ajarrr"gerutu Mulan tapi tak ayal ia segera masuk ke dalam kamar mandi dan cuci muka.
Sekarang semua anggota keluarga sudah berkumpul hendak menikmati sarapan yang sudah dibuat Andin.
" jangan banyak2 kamu ambil nasi Ndin, nanti tambah bengkak, tidak betah suamimu“ sindir bu Winda terang-terangan di depan Andin.
Firman dan Mulan hanya membelalakkan mata mendengar penuturan ibunya.
Andin hanya menarik nafas dan berkata "kalau aku tidak makan banyak nanti energiku cepat habis bu, mengurus pekerjaan rumah juga cepat capek"
"Halah alesan, ibu dulu juga ngurus rumah. Ga capek2 banget tuh"jawab bu Winda
Astagfirullah. Keluarga iniiii...