NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ibu.

Jodoh Pilihan Ibu.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Tukar Pasangan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Dijodohkan dengan pria kaya raya? Kedengarannya seperti mimpi semua perempuan. Tapi tidak bagi Cloe.

Pria itu—Elad Gahanim—tampan, sombong, kekanak-kanakan, dan memperlakukannya seperti mainan mahal.

“Terima kasih, Ibu. Pilihanmu sungguh sempurna.”

Cloe tak pernah menginginkan pernikahan ini. Tapi siapa peduli? Dia hanya anak yang disuruh menikah, bukan diminta pendapat. Dan sekarang, hidupnya bukan cuma jadi istri orang asing, tapi tahanan dalam rumah mewah.

Namun yang tak Cloe duga, di balik perjodohan ini ada permainan yang jauh lebih gelap: pengkhianatan, perebutan warisan, bahkan rencana pembunuhan.

Lalu, harus bagaimana?
Membunuh atau dibunuh? Menjadi istri atau ... jadi pion terakhir yang tersisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Pilihan untuk diam.

Cloe berdiri di sisi jendela kamar, melihat bunga bermekaran tertata rapi dan menari bersama angin. Dia semakin mengencangkan pegangan pada selimut yang menutupi tubuh telanjangnya, pada bekas-bekas sentuhan Elad malam tadi.

Rambut berantakan, jejak kelelahan tersisa dari matanya yang sendu. Dulu dia adalah bunga yang menari bebas seperti bunga di halaman sana. Bedanya Elad hadir sebagai angin badai yang mencabut Cloe dari akarnya.

“Apa yang kau lihat?” Elad datang memeluknya dari belakang—baru terbangun. Entah ke mana letak malunya, dia tidak segan lagi berjalan dan menempel tanpa sehelai benang pun dekat Cloe.

Kecupan-kecupan kecil mendarat di tengkuk Cloe setelah Elad menyingkirkan rambutnya. Dia bisa menjadi pria yang paling manis, juga paling memancing emosi.

Sosok manipulatif berbahaya.

“Ayo mandi bersama.”

Cloe diam saja sewaktu tubuhnya diangkat, terlalu lelah untuk melawan, pun Elad tetap akan memaksa apapun jawaban Cloe dan bagaimana Cloe menghabiskan banyak tenaga untuk mendorongnya menjauh.

Dia memandikan Cloe secara lembut, seperti dia menjaga barang termewah atau seperti menjaga kancil peliharaannya di halaman belakang.

“Cloe, bagaimana bisa kulitmu semakin lama semakin cantik?”

“Benarkah? Aku tidak merasakan apapun. Mungkin kulit kekasihmu-lah yang semakin lama semakin jelek.”

“Astaga, Cloe. Jangan memulai pertengkaran di pagi yang indah ini.”

“Menurutku enggak ada pagi yang indah di dalam penjara.”

Mereka akan bertengkar lagi jika Elad meladeni ucapan Cloe. Setelah tiga bulan menikah, dan tidur bersama, Elad mulai terbiasa. Elad tidak punya waktu untuk jenuh karenanya.

Apa Cloe tidak mencoba lari lagi setelah semua itu? Tentu saja tidak, beberapa cara telah ia lakukan: nekat memanjat ke seluruh ventilasi di kamar mandi, menyiksa pelayan yang memegang kunci, sampai menghancurkan barang-barang mahal di rumah.

Dia seperti wanita yang telah kehilangan seluruh akal sehat.

Usai mandi dan bercermin cukup lama, Cloe turun ke bawah untuk memeriksa apa yang akan ia makan pagi ini. Akan tetapi pemandangan di depannya sangat sibuk. Aroma masakan mewah memenuhi udara, pelayan lalu lalang, dan ruang tamu dirapikan hingga berkilau. Cloe memperhatikan dari tangga atas, rasa penasaran membuncah.

“Siapa yang akan datang?” tanyanya pada salah satu pelayan.

“Sepupu Tuan Elad, Nyonya. Tuan Sehan.”

Nama itu asing. Tapi begitu langkah Cloe turun dan memasuki ruang tamu, jantungnya langsung berhenti berdetak sejenak.

Pria itu...

Sosok pria yang kini duduk bersandar santai di sofa, berbicara ringan dengan Elad yang turun lebih dulu daripada Cloe—ialah pria yang pernah ia lihat malam itu, di tengah kota, di bawah cahaya lampu jalan dekat jembatan panjang dan diantara sikap abai orang di sekitarnya.

Orang yang merencanakan untuk menghabisi Elad.

Ia tak tahu namanya saat itu. Tapi wajah itu tak mungkin salah. Tegas, sedikit dingin, dan ekspresi puas yang sama. Sekarang ia tahu, namanya Sehan.

Pria itu menoleh padanya, lalu tersenyum seolah melihat benda menarik.

“Elad, itu istrimu?” tanyanya dengan nada heran sekaligus tertarik.

“Iya,” jawab Elad ringan. “Namanya Cloe.”

“Cloe,” ulang Sehan. “Cantik. Sangat cantik. Nama dan wajahnya.”

Cloe berdiri kaku. Tapi ia memaksakan senyum tipis, langkahnya pelan mendekat, menahan napas agar tidak terlihat tegang.

“Senang bertemu, Sehan,” ucapnya.

“Hm.” Sehan mengangguk, matanya menelusuri wajah Cloe. “Aku yakin aku pernah lihat wajah ini di suatu tempat. Tapi ... lupa di mana.” Dia menjepit dagu, berpikir keras.

Cloe tersenyum lebih lebar, menutupi jantung yang berdetak terlalu cepat. “Mungkin di majalah, atau di dokumentasi pesta pernikahan kami.” Cloe yakin Sehan tidak ada waktu pesta pernikahan, karena Cloe tidak mungkin melewatkan orang yang hampir membunuhnya itu.

“Mungkin,” jawab Sehan ringan. Tapi sorot matanya menyipit, seolah mencoba menyingkap sesuatu.

Elad memotong suasana dengan obrolan bisnis ringan, tak menyadari ketegangan di udara. Cloe duduk di tepi sofa lain, menjaga jarak, tapi tetap dalam lingkaran pandang Sehan.

Pikirannya berpacu. Apa yang harus ia lakukan?

Kalau Sehan tahu siapa dia sebenarnya, kalau Sehan tahu dia melihat dan mendengar rencana malam itu ... apakah dia akan mencoba membungkamnya?

Dan yang lebih penting; kenapa Elad bisa sedekat itu dengan pria yang mungkin sedang merencanakan kematiannya?

Cloe diam-diam berpikir: Haruskah aku bilang ke Elad? Tapi bagaimana jika dia tidak percaya? Tidak, tidak! Mungkin bagus jika dia berhasil membunuh Elad, maka Cloe akan bebas.

Tangannya gemetaran memikirkan itu, dadanya tiba-tiba nyeri. Segera dia menggelengkan kepala. ‘Ini demi masa depanku. Sampai kapan aku hidup bagaikan peliharaan? Jika bukan Elad yang mati, mungkin aku yang mati.’

Dan yang paling menakutkan—bagaimana kalau Sehan sadar kalau aku adalah gadis yang waktu itu melompat ke sungai demi kabur dari mereka?

Dan yang paling menakutkan, bagaimana jika Sehan sadar kalau Cloe adalah gadis yang waktu itu melompat ke sungai, demi kabur dari mereka ternyata masih hidup. Apalagi berada sangat dekat dengan Cloe.

“Ada apa, Sayang?” panggil Elad membuat Cloe terkejut keluar dari lamunan. “Duduklah di sini.” Dia menepuk pahanya, bukan sofa.

Cloe mendengus, pergi. Elad ingin bersikap romantis di depan sepupunya. Apa Sehan tahu Elad memiliki kekasih? Ya, harusnya tahu mengingat si pembunuh tidak mungkin tidak memperhatikan targetnya.

Jika Cloe menurut, dan duduk di sana, maka Cloe akan terlihat semakin menyedihkan. Diberi gelar: Istri Bodoh.

“Sarapan sebentar lagi siap, ingat untuk turun,” tutur Elad, meneriaki Cloe yang melenggang acuh tak acuh.

“Hei, kau memiliki kekasih, kan? Berikan istrimu padaku.”

“Kau bosan hidup?”

Sehan tertawa. “Dasar kau memang bajingan.” Lantas meyeruput kopi di gelasnya. “Ngomong-ngomong, wanita seperti apa dia?”

“Pemberontak dan keras kepala. Tidak jarang membuatku sakit kepala.”

“Elad.” Sehan menyandarkan punggungnya ke sofa, mengangkat satu alis. “Wanita keras kepala seperti itu, kau pertahankan karena cinta, atau karena kewajiban pewaris?”

Elad terkekeh. “Entahlah, aku hanya menjalani hidupku sebagaimana mestinya.”

“Tidak. Kau terlalu posesif, itu saja.” Sehan menatap ke arah tangga, tempat Cloe tadi menghilang. “Tapi aku mengerti. Wanita seperti itu ... ada sesuatu dalam matanya. Seolah dia menyimpan banyak hal.”

Elad menajamkan tatapannya. “Apa maksudmu?”

“Tak ada.” Sehan mengangkat tangannya, santai. “Aku hanya suka memperhatikan orang.”

Di lantai atas, Cloe bersembunyi di balik tirai tipis di kamar, menatap ke arah ruang tamu dari celah kecil. Ia tak bisa mendengar jelas, tapi ia bisa menebak arah pembicaraan dari ekspresi mereka. Dan Sehan, pria itu terlalu santai. Terlalu pandai menyembunyikan niat.

Cloe memutar otaknya. Kalau benar Sehan datang untuk menghabisi Elad, kenapa sekarang? Setelah tiga bulan? Atau ini hanya kunjungan pemantauan sebelum aksi?

Bersambung....

1
Rittu Rollin
yuk up nya dtunggu ya thor
Rittu Rollin
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!