NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:767
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gading

Anak saya akan sekolah disini, dan saya harap kalian tidak mengatakan apa yang bisa membuat dia merasa marah ataupun ketakutan" ungkap Galuh datar

"Iya juragan" jawab semuanya

"Galuh jahat!" Teriak Sahara dan Galuh menatap tajam Sahara yang sedang berdiri di samping Dimas

"Sahara diam" bisik Dimas

"Sahara kesal" umpat Sahara menghentakkan kakinya

"Saya pamit pak, saya titip Gibran sekolah disini dan saya harap dia bisa betah disini" ucap Galuh

"Baik pak Galuh, saya akan pastikan Gibran nyaman sekolah disini" jawab wali kelas itu

"Gibran, kamu bisa duduk di bangku Dimas, dia sendirian" ucap guru tersebut

"Iya pak, terima kasih" jawab Gibran yang tidak memperkenalkan dirinya lagi setelah Galuh sendiri yang memperkenalkan dia

"Selamat datang di sekolah kami" sapa Dimas menepuk bahu Gibran

"Iya, aku pasti betah disini, teman temanku disini semua" jawab Gibran

Pelajaran di mulai dan mereka kembali tenang hingga jam istirahat tiba

"Ayo ke kantin" ajak Sadam

"Lo nggak bawa bekal dari mama Lo kan?" Tanya Panji meledek

"Tadinya mama maksa buat bawa bekal, tapi gue tolak karena gue bilang gue mau berbaur dengan yang lain" jawab Gibran

"Beraur dia bilang, dikira kita ini rakyat jelata padahal iya sih" balas Galang tertawa

"Dim, Lo jangan bawa pacar gaib Lo lagi ya, gue trauma" ucap Restu

"Dimas punya pacar gaib" tanya Gibran

"Si Restu suka ngawur memang, masa karena merinding gue makan di pisahin separuh dia langsung ketakutan" jawab Dimas

"Gue yakin Lo bisa lihat hantu kan? Buktinya Lo sering ngobrol sendiri" celetuk Panji

"Gue nggak ngobrol sendiri, gue selalu di pantau papa gue" jawab Dimas menunjukkan earphone bluetooth yang dia pakai setiap hari agar mereka tidak curiga

"Hahaha pantesan aja kamu sering nggak nyambung kalau di ajak ngobrol, ternyata anak papa ya" ledek Galang

"Ya kamu tahu sendiri lah" jawab Dimas

"Aku jemput Rahma dulu ya" ucap Galang

"Kapan dia jadian sama Rahma?" Tanya Gibran

"Kayanya baru tadi pagi deh, dia kan memang ngincar Rahma sejak dulu" jawab Sadam

"Mau pesan apa?" Tanya Gibran

"Mau traktir nih?" Tanya Restu

"Iya, biar gue yang bayarin kalian" jawab Gibran yang di beri uang saku lebih oleh Galuh untuk mentraktir teman temannya

"Asik.. gue mau beli batagor sama es jeruk" jawab Panji

"Gue mau mie ayam ah sama es teh" jawab Restu

"Aku mau nasi goreng aja biar kenyang" jawab Sadam

"Dimas mau apa?" Tanya Gibran

"Den Dimas, sudah nenek bawakan bekal dari rumah" ucap Rukmini yang tidak mau Dimas menerima uang ataupun makan dari keluarga Galuh

"Wah Lo curang dim" ucap Restu

"Sorry, mama akhir akhir ini takut karena lihat berita keracunan di sekolah" jawab Dimas gugup dan mengambil kotak bekal yang di bawa Rukmini

"Terima kasih nek" ungkap Dimas sopan

"Makan yang banyak ya nak" jawab Rukmini mengusap rambut Dimas

Dimas tersenyum sambil mengangguk, dia tahu mungkin Rukmini khawatir kalau uang yang di pakai Gibran adalah hasil dari pesugihan Galuh

"Sahara mau" ucap Sahara dan Rukmini juga mengusap rambut Sahara kemudian pergi dari sana

"Nah kan apa gue bilang, keluarga Dimas itu punya indra keenam, neneknya tadi ngusap apaan coba?" Tanya Panji

"Ngusap angin" jawab Sadam tertawa

"Ayo ah pesan, nanti si Galang dan Rahma gue pesenin bakso aja " ajak Restu menarik tangan Panji

"Keluarga kalian kompak ya?" Tanya Gibran

"Ya, begitulah, kami saling menjaga apalagi aku disini orang baru, dan harus jaga sikap dan nama baik keluarga Darmawan" jawab Dimas tersenyum manis

"Aku iri padamu" gumam Gibran pelan

"Jangan iri tuan muda, anda punya saya juga yang menemani Anda" bisik Hala yang juga selalu menjaga Gibran Secara diam diam

Hala selalu menganggap anak dari Galuh adalah anaknya juga karena setiap Galuh melakukan hubungan intim dia akan ikut merasuki Galuh untuk mendapat tenaga yang menjadi sumber dari kekuatan Hala, jadi saat ada perempuan yang berhubungan dengan Galuh dan dia hamil, otomatis Hala akan melindungi anak itu, dan sejauh ini hanya istri Galuh saja yang sudah melahirkan dua anak dari Galuh

"Dia sama dengan Dimas, diikuti di Hala" bisik Sahara

"Hala itu siapa?" Ketik Dimas di handphone miliknya agar tak ada yang tahu

"Hala, jin peliharaan Galuh yang makan dari air sperma dan darah suci perempuan" jawab Sahara cukup membuat Dimas terkejut

"Dulu aku punya kakak juga, namanya Gading, tapi dia sudah tidak ada, jika Masih ada umurnya pasti sekitar dua puluh tujuh tahun" ungkap Gibran

"Dia meninggal?" Tanya Dimas

"Dia menghilang, entah kemana, kami masih mencarinya sampai sekarang" jawab Dimas

"Dia tersesat di alam gaib, tempat para manusia dan jin bisa bertemu, dia menyukai seorang qorin dari perempuan yang jadi budak Galuh" jawab Sahara dan Hala Langsung keluar dari dalam badan Gibran

"Katakan sekali lagi, dimana dia?" Tanya Hala mendekati Sahara

Grep

"Mundur Hala!" Ucap Rukmini menahan Hala dengan tongkat miliknya agar tidak mendekati Sahara

"Katakan dimana anakku!" Bentak Hala membuat gelas di atas meja semua orang pecah

Prang prang prang

"Aakhhh!" Pekik semua orang

"Kenapa ini, kenapa semua gelas disini pecah" teriak seorang murid lari dari sana karena takut

Dimas berpura pura tidak melihat Hala yang ternyata adalah sosok yang dia cium tangannya saat di pasar malam, karena di kira bodyguard Galuh

"Dim, kamu tidak apa apa?" Tanya Gibran

"Nggak apa apa ko, kita pindah yuk, aku takut gelasnya pecah lagi, mungkin karena kacanya sudah retak" ajak Dimas dan Gibran setuju

"Katakan dimana anakku!" Bentak Hala

"Kamu mengaku ayahnya tapi kamu tidak tahu kalau dia tersesat di antara alam gaib dan alam manusia, hutan larangan sebelah Timur" jawab Rukmini yang tahu Gading mengikuti qorin budak Galuh yang sudah meninggal

"Kamu tahu padahal ini terjadi sejak lima tahun lalu, kenapa kamu tidak menolongnya!" Ucap Hala

"Sepertinya kamu lupa Hala, tugasku adalah melindungi keturunan Darmawan bukan keluarga Galuh" jawab Rukmini

"Sahara mau ke Dimas" ucap Sahara pergi dari sana

Bersambung

1
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!