NovelToon NovelToon
Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bayi Satu Milliar Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Malam itu, Ajela dijual oleh ibunya seharga satu miliar kepada seorang pria yang mencari gadis perawan. Tak ada yang menyangka, pria tersebut adalah aku! Aku yang membeli Ajela! Dia dipaksa menjalani sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan Mama masih tega menganggap Ajela sebagai wanita panggilan?

Ajela dianggap tak lebih dari beban di keluarganya sendiri. Hidupnya penuh penderitaan—dihina, diperlakukan tidak adil, bahkan sering dipukuli oleh ibu dan kakak tirinya.

Demi mendapatkan uang, Ajela akhirnya dijual kepada seorang pria yang mereka kira seorang tua bangka, jelek, dan gendut. Namun, kenyataan berkata lain. Pria yang membeli Ajela ternyata adalah pengusaha muda sukses, pemilik perusahaan besar tempat kakaknya, Riana, bekerja.

Bagaimana Riana akan bereaksi ketika menyadari bahwa pria yang ia incar ternyata adalah orang yang membeli Ajela? Dan bagaimana nasib Ajela saat malam kelam itu meninggalkan jejak kehidupan baru dalam dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Dahi Alvian berkerut tipis.Perlahan ia membuka dompet milik Ajela . Lancang memang, tetapi tidak ada pilihan lain. Mungkin di dalam dompet ada nomor telepon atau sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk. Namun, tak ada petunjuk apapun di dalam dompet lusuh tersebut.

Hati Alvian pun kembali nyeri bak ditusuk belati tajam ketika menemukan dua lembar pecahan 10 ribuan dan juga selembar 5 ribuan.

"25 ribu? Uang yang dia punya hanya segini?" Lagi, Alvian bergumam. Angka 25 ribu sudah pasti hanya recehan baginya.

Berbeda dengan Ajela . Uang ini mungkin ia gunakan untuk mengisi perut.

Tapi, bisa makan apa dia dengan uang segini? Bahkan untuk membeli secangkir kopi yang biasa dinikmati Alvian di kafe saja tidak akan cukup.

Alvian menekan rasa aneh yang seolah memaksa bola matanya berair. Ia seorang pria dewasa dan pantang baginya untuk meneteskan air mata.

Alvian mengeluarkan ponsel dari saku celana. Baru membuka saja sudah terlihat puluhan pemberitahuan panggilan tidak terjawab dan juga puluhan pesan masuk. Alvian tak memerdulikan. Ia sudah dapat menebak itu dari mama, oma atau Riana karena ia meninggalkan acara pertunangan begitu saja.

"Astaga, Al. Kamu ke mana saja? Tante dan oma marah besar karena kamu sudah mengacaukan malam ini dan membuat malu!" Omelan panjang Galih menjadi sambutan menyebalkan saat panggilan terhubung. Tetapi, bukan Alvian namanya jika peduli.

"Tolong cepat ke sini, bawakan pakaian bersih dan dompetku yang ketinggalan di kamar!" Bukannya menanggapi omelan Galih, Alvian malah memberi perintah seenak jidat.

"Memangnya kamu di mana sekarang?"

"Aku ada di Rumah Sakit Cipta Harapan," jawabnya. "Oh ya, jangan beritahu siapapun kalau aku ada di sini. Termasuk mama, oma, apalagi Riana!"

"Memangnya kenapa? Lagi pula sedang apa kamu di sana?

Kenapa tadi tidak cepat kembali ke hotel? Apa kamu sadar kekacauan macam apa yang sudah kamu perbuat?"

Hela napas Alvian terdengar berat. "Ceritanya panjang, nanti kujelaskan. Bawa saja yang kuminta sekarang!"

Sebenarnya hati Galih masih dipenuhi perasaan jengkel. Alvian benar-benar membuatnya repot malam ini. Namun, mendengar nada Alvian yang datar, ia memilih untuk tidak banyak bertanya.

"Oke-oke, tunggu! Di rumah sakit mana tadi?"

"Cipta Harapan. Unit bersalin."

"Aku segera ke sana."

"Tapi ingat, jangan sampai mama atau siapapun tahu aku di sini."

Panggilan terputus. Alvian kembali bersandar di kursi ruang tunggu. Merasa bingung dengan dirinya sendiri. Sebenarnya Alvian merasa tidak perlu sepeduli itu dengan Ajela . Tetapi hati kecilnya tak dapat mengabaikan wanita itu.

Bagaimana pun juga ia adalah laki-laki pertama yang menyentuh Ajela , meskipun anak yang dilahirkan wanita itu bukan benihnya.

*

*

Alvian masih duduk di ruang tunggu ketika dari kejauhan melihat Galih datang dengan membawa sebuah paper bag di tangan. Laki-laki itu sempat terkejut melihat kemeja bagian depan sang bos yang penuh noda darah.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Suara Galih memecah keheningan malam.

"Tidak apa-apa. Aku hanya habis menolong orang."

Apa? Menolong orang?

Rahang Galih terbuka lebar. Ajaib sekali Tuan Alvian yang terhormat memiliki kepedulian terhadap orang lain. Selama ini Alvian terkenal merupakan orang yang sedikit angkuh dan tidak peduli dengan urusan orang lain.

"Jadi kamu meninggalkan acara pertunanganmu hanya karena menolong orang? Memang tidak ada orang lain di hotel?" Pertanyaan sarkas dari Galih membuat Alvian mendengkus kesal.

"Sudahlah! Mana pakaian bersihnya?"

"Nih! Dompet ada di dalam situ juga!" Sambil menahan kesal, Galih menyerahkan paper bag di tangannya kepada Alvian. Tanpa kata pria itu langsung menuju toilet yang berada tak jauh dari ruang tunggu.

Usai mengganti pakaiannya yang penuh noda darah, Alvian kembali ke ruang tunggu. Galih masih setia menunggu di sana.

"Kenapa masih di sini?" tanya Alvian. Dia pikir Galih sudah pulang setelah menyerahkan pakaian tadi.

Galih mendongak menatap bos sekaligus sepupunya itu. Masih terlihat geram. "Kamu pikir aku jalangkung yang datang tak jemput pulang tak diantar?"

"Tidak lucu!"

Alvian duduk di samping Galih.

Menatap nanar pintu ruang operasi yang tak kunjung terbuka.

Hingga 30 menit berselang ....

"Suami pasien?" Panggilan dari seorang dokter membuyarkan lamunan Alvian.

"Iya." Alvian langsung berdiri menghampiri sang dokter.

Membuat Galih melongo heran.

Bisa-bisanya Alvian mengaku sebagai suami dari wanita yang tadi ditolongnya.

"Bagaimana keadaan Ajela , Dokter?"

Wanita tersebut tampak sedikit ragu. Ia mengambil napas sebelum berbicara. "Untuk saat ini pasien masih dalam pengaruh obat bius. Bayinya lahir dengan selamat, berjenis kelamin laki-laki. Тарі maaf sebelumnya, perlu kami sampaikan bahwa kondisi anak Anda cukup lemah. Berat badannya juga kurang dan harus segera mendapat penanganan."

Untuk kesekian kali Alvian merasakan seperti ada tikaman jarum menancap di dadanya.

Bayinya kurang berat badan.

Alvian dapat menebak bahwa selama menjalani kehamilan Ajela hidup serba kekurangan sehingga tak dapat memberi gizi yang cukup untuk bayi dalam kandungannya.

"Baik, Dokter. Tolong lakukan yang terbaik untuknya."

Dokter meminta Alvian untuk ikut dengannya memasuki ruang operasi. Setibanya di dalam, Alvian melirik Ajela yang masih terbaring lemah di ranjang pasien. Tubuhnya hanya terbalut kain berwarna hijau. Sementara di sudut ruangan ada sebuah box bayi. Seorang perawat baru saja membaringkan bayi kecil itu.

Perlahan Alvian mendekat ke arah box bayi. Memberanikan diri menatap bayi mungil yang terbaring di sana.

Dan, waktu seperti terhenti kala Alvian menatap wajah bayi mungil itu. Betapa tidak, bayi kecil yang lahir dari rahim Ajela itu memiliki wajah serupa dengan Alvian. Bak pinang dibelah dua. Bentuk wajah, hidung, dan bibir.

Dalam jantung yang berpacu cepat, Alvian meraih tubuh kecil nan lemah itu. Mendekap di dadanya. Ada rasa hangat yang ia rasakan ketika memeluknya. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya meleleh juga.

Tangisan bayi yang terdengar lemah itu berhasil meluluhlantakkan kerasnya hati seorang Alvian Setyo Darmawan.

Bersambung~

1
aRwanA
qsi ajela parnuan dah seharusny bawa ke psikiater thor kekny si ajela traumA,ni juga ngapain si riana malah di buay dekt sma ajela ,awas dia bis celakai ajela kapan2
Kolomlangit
Jadi, mau plagiat sampai bab berapa nih? 🥲
aRwanA: eamng plagiat kah ni judulnya ap
total 1 replies
tina
lanjut kak
Lina
aaaa Thor kurang ,gak kerasa saking seru nya
S.gultom: sabar ya kak, saya usahakan dauble update 🙏🙏
total 1 replies
Mitha Ali
baguuuussss
aRwanA
waw bNyak thor bBya bacanya jadi seneng
S.gultom: semangat bacanya ya💚💚
total 1 replies
aRwanA
ayo alvian cepat ketemukan tu dah ada laki2 yang ngincer loh wkwk,kli gak gercep kau bakal kehilangan tu anak sma ajela,syukurin tu mamaya terlalu sombong pang ih
Novansyah
lanjut kk kalau update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab
S.gultom: sabar ya kak🙏🙏, saya akan mencoba update Sampai 4 bab ya kak🙏, makasih sudah mampir🙏🙏
total 1 replies
aRwanA
mamamu tu egois walupun ankmu nnti juga di pandang drajat lagi mana mau ngaku wkwk,,kecuali si ajela anak orng kaya yakin dah diterima sma mMami🤣🤣🤣
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Rini Kuswanti
crita nya bagus JD sy baca LG meski prnah baca di novel sebelah
aRwanA
bagus lebih baik ajela pergi roh mamanya alviab juga gak setuju dia teelalu memandang deajat seseorng biarkan ajela memulai usaha biar meeeka menyesal
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Nira Sakharina
bagus sih alur ceritanya
S.gultom: makasih kak, jangan lupa dukung novel ini ya kak💚, agar author selalu semangat ❤️❤️
total 1 replies
tina
lanjut
Lina
lanjut ceritanya bagus
Lia puspita sari
Luar biasa
Warsini Sini
bagus dan bikin gemes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!