【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Kerja Sama
Sesuai perjanjian jika malam ini aku dan Nuga akan berangkat ke Dieng untuk bekerja sama,itupun kalo jadi.Setelah solat Magrib,aku menata barang-barangku untuk di bawa ke Dieng nantinya.Setelah itu aku keluar kamar,duduk santai sambil nonton tv.
Saat asik menonton,ponsel ku berdering menandakan ada yang menelepon ku.Nomor asing terlihat di layar ,aku pun segera mengangkat.
" Hallo ,Assalamualaikum,dengan siapa ya ? " tanyaku setelah mengucap salam.
" Hai Dek ,aku Naina,aku yang besok mau prewed di Dieng,salam kenal ya."
" Ohh ya kak salam kenal juga,bagaimana kak jadi berangkat malam ini atau gimana ? "
" Jadi kok jadi,Ohh ya apa Nuga udah ngomong ke kamu kalo kita ngga sehari di sana,soalnya dari pagi aku mau tanya langsung belum ketemu sama sekali sama Nuga,terus juga ponselnya ngga aktif,untung langsung kepikiran buat nyari nomor kamu di IG "
" Loh belum tuh kak,saya juga ngga tau kalo ponselnya ngga aktif,biasanya sih ada ngirim pesan beberapa kali.Tapi emang dari pagi ini sama sekali ngga ada kabar.
" Oalah gitu ya , terus kamu bisa kan kalo kita 2 hari di sana,soalnya jujur aja aku banyak rekomendasi MUA dari saudara dan teman kerja,cuma aku lebih sreg sama rekomendasi dari Nuga,apalagi setelah tau itu kamu."
" Loh kak Nai udah tau saya ? darimana kalo boleh tau ?." tanyaku dengan bahagia luar biasa,benarkah sudah seterkenal itu diriku.Haha
" Udah dong ,banyak yang tau kamu kok,aku tau dari beberapa orang yang l akun IG nya ngetag kamu setelah mereka dirias kamu.Kebetulan pas sebelum Nuga ngomong aku udah mau booking kamu sendiri,eh dia udah nawarin duluan.Hehe."
" Ohh ya gimana ? kamu bisa kan kalo 2 hari di sana " Lanjutnya.
" Bisa kak ,nanti ijin dulu ngga apa-apa " jawabku.
" Ohh oke,kalo gitu nanti berangkat nunggu kabar dari Nuga,udah dulu ya Ga ,bye ," ucapnya mengakhiri panggilan setelah aku menjawabnya.
Telepon berakhir bersamaan dengan Mahest duduk di sampingku.
" Loe jadi berangkat sama Nuga ?." tanya Mahest.
" Jadi kenapa ?."
" Wih beneran tuh bunga bakalan makin mekar,seharian kan nanti sama Nuga "
" Dua hari malah. "
" Lah jadi nambah aja tuh si hari.Loe ngga takut apa sama Nuga "
" Gue lebih takut ngadepin loe yang makin gila Hest."
" Yakin loe ngga takut sama tuh bocah,di makan baru tau rasa loe. "
" Ngga usah kelewatan ngawurnya deh Hest jadi orang." jawabku jengah.
Baru saja kami berdiam,adzan isya terdengar.Aku bangkit dari duduk untuk ke kamar mandi guna mengambil air wudhu.
Setelah solat aku keluar dari mushola,di ruang tengah sudah tidak ada manusia sama sekali.Orang maksudnya.Hehe.
Aku masuk kamar,bingung mulai meraja lela.Eaa.
Aku membuka ponsel,ternyata sudah ada pesan dari Nuga.
Nuga : Ga nanti gue jemput loe ke rumah.
Mie : Oke,jam berapa ?
Nuga : Jam 21.00 an,tadi kak Nai udah berangkat duluan sama calonnya buat nyari penginapan yang paling deket lokasi.
Mie : Berarti kita cuma berdua ?
Nuga : Iya ,kenapa ? kalo ngga nyaman kita bisa masing-masing.
Mie : Ohh ngga ,cuma nanya doang.Oke gue tunggu.
Nuga : Sip.
Tanpa Ba bi bu ,aku langsung bersiap,kerena di rumah,aku memang tidak pernah memakai baju panjang selain pas musim dingin dan keluar rumah,bukan hanya aku,Mahest dan mamak pun sama,tapi seringnya kita pakai pendek kalo pas malam sih,maklum di Desa itu pasti kadang ada aja yang bertamu entah tetangga atau keluarga yang beda Rt ataupun yang jauh mendadak datang.Jadi lebih santai pas malam.
Sudah rapi dan wangi menurut pandangan mataku di depan cermin dan tercium dari lubang hidungku sendiri.Aku keluar kamar.Di ruang tengah Mamak sedang duduk nonton tv sendiri.
" Berangkat jam berapa Ga ? " tanya mamak
" Bentar lagi Mak,nunggu Nuga datang,ohh ya yang lain mana ?."
" Bapak keluar ,Mahest kayanya tidur."
Sedang asik mengobrol terdengar suara mobil berhenti di depan rumah.
" Itu Nuga kayanya Ga ,liat sana," ucap mamak menyuruhku untuk melihat.
" Iya Mak " aku berjalan ke arah pintu.
Tepat saat aku membuka pintu,Nuga sudah di depan pintu mengucap salam.
" Assalamualaikum " ucap Nuga memberi salam.
" Waalaikumsalam ,masuk dulu Nu " jawabku.
Nuga masuk dan duduk di sofa setelah aku menyuruhnya.
" Loe mau minum apa ? " tanyaku.
" Ngga usah,gue barusan udah minum di luar."
" Di luar ? loe habis ketemuan ? " tanyaku dengan heran.
" Ngga ,cuma nongkrong sama temen."
" Ngga yakin gue,soalnya muka loe menjual banget."
" Ngga usah ngawur,mending loe siapin deh apa aja yang mau di bawa,udah semua kan ? apa masih ada ?."
" Udah semua tinggal angkut."
" Ya udah yuk gue bantu."
Setelah semua barang yang aku bawa masuk mobil,kami berdua langsung berangkat.
Di perjalanan kami hanya diam,bingung mau ngobrolin apa,lagian kalo ketemu ngga sampai sedekat ini jadi canggung kalo mau memulai obrolan.
" Kalo ngantuk tidur dulu Ga ngga usah di tahan." ucapnya menghentikan keheningan.
" Ngga deh,ntar loe melek sendiri kan ngga asik."
" Ngga asik ?." tanya Nuga sambil menoleh ke arah ku.
" Iya lah,loe capek-capek nyetir gue malah molor ngga sopan banget." jawabku mantap.
" Loe emang beda dari yang lain. " ucapnya sambil senyum yang terus menatap ke depan.
" Ohh ya,keliatan nya loe rada pucat,loe sakit ?" tanyaku yang baru ngeh kalo Nuga sedikit pucat.
" Aman ,gue cuma kedinginan doang.".
Kami kembali terdiam setelah sedikit berbincang dan tak terasa sudah sampai di penginapan.
Kami turun dari mobil.
" Ehh gue baru sadar mobil loe bagus banget warnanya," ucapku takjub melihat warna mobil yang sedikit di modif jadi Black Pink.Manis kali ya ,haha.Tidak usah di sebutkan mereknya ya penonton ,intinya mobil di cerita ini tidak ada yang begitu bikin terjungkal terguling terpuruk terjebak dan terlalu tinggi menghalu.Yang umum saja,itu udah istimewa bagi penulis.
" Loe suka ?." tanya Nuga
" Suka ,bagus keliatan manis.Kapan ya gue punya," jawabku sambil mengangguk.
" Bukanya loe udah punya ?,"
" Emang loe pernah liat gue naik mobil ?,"
" Ngga sih,cuma pas itu pernah liat Bapak sama adik loe naik mobil,emang bukan punya sendiri ?."
" Ohh itu sih punya Bapak bukan punya gue Nu,keluarga kita cuma punya mobil 1 itu aja yang lebih biasa dari punya keluarga loe,di rumah loe mobil berjejer ada 3 kan ,bener-bener beruang banget." jawabku panjang lebar.
Nuga hanya tersenyum tanpa menjawab ucapanku.
" Ohh ya ,kita langsung masuk apa gimana ? " tanyaku lagi.
" Masuk aja kak Nai sama calonya udah nunggu di dalam paling."
" Ohh ya udah ayo." jawabku tanpa beban,melupakan bahwa ada barang yang harus diturunkan.
" Loe masuk duluan aja."
" Loh kok gitu,emang loe mau kemana ? ".
" Ambil barang gue yang belum diturunin,loe juga ada kan ? ,biar sekalian gue ambil loe masuk dulu."
" Ohh ya , gue lupa Nu,hehe" jawabku cengengesan.
" Bawa sendiri-sendiri aja deh ,kayanya loe beneran sakit deh ngga cuma kedinginan." lanjutku.
Akhirnya setelah kami mengambil barang masing-masing,kami masuk dan bertemu dengan kak Nai dan beserta calon suaminya.
" Dek kenalin ini calon suamiku ,panggil aja Nando " ucapnya mengenalkan calon suaminya kepadaku.
" Ah iya kak salam kenal ,saya Marga." ucapku yang diangguki oleh kak Nando.
" Ohh ya kalian mau langsung istirahat apa mau makan dulu ?." tanya kak Nai.
" Gue langsung itirahat aja deh kak,loe mau makan apa ngga Ga " jawabnya dan bertanya denganku.
" Saya juga langsung istirahat aja kak ,biar besok fresh " jawabku sambil tersenyum.
Lalu kami berpisah,aku dan Nuga ke kamar yang akan kami tempati dan kak Nai dan calonnya keluar entah kemana.Ada 2 kamar yang kak Nai sewa,1 untukku dan kak Nai dan yang 1 untuk kak Nando dan Nuga.Kamar kami disengaja saling berhadapan,agar mempermudah komunikasi dan meminta tolong jika ada sesuatu yang darurat.
...****************...
Keesokan harinya ,aku bangun pagi seperti biasa untuk solat subuh tapi tidak dengan kak Nai,karena kami beda keyakinan.Tapi walaupun kak Nai tidak solat dia tetap bangun pagi,katanya karena terbiasa denger adzan subuh dan melalukan pekerjaan rumah untuk membantu sang mama,setelah itu baru berangkat kerja.
Sedang bersiap,ponsel kak Nai berdering menandakan ada yang menelepon.
" Hallo,gimana Mas ? "
" Oke ,kita juga udah siap kok,bentar lagi kita kesana ".
Begitulah isi percakapan kak Nai di telepon yang pasti dengan kak Nando.
Setelah nya kami keluar menemui kak Nando dan Nuga.Duduk santai sambil menunggu waktu sarapan tiba.Sekarang masih jam 06.00 pagi.Duduk saling berhadapan.
" Eh baru ngeh ternyata outfit kalian sama, " ucap kak Nai dengan senyum sumringah.Yang membuat kami bertiga memandang ke arah kak Nai.
" Bukan kamu Mas,tapi mereka berdua," lanjutnya dengan menunjuk aku dan Nuga.
Setelah mendengar ucapan kak Nai,aku dan Nuga saling pandang.Kami tersenyum canggung ke arah mereka.
" Apa kalian punya hubungan lebih dari teman ? kalian kelihatan cocok soalnya." tanya kak Nando dengan senyum menggoda.
" Hehe ,ngga kok kak ,ini cuma kebetulan sama " jawabku dengan canggung.
" Ngga yakin kita ya Mas ? " jawab kak Nai yang malah ikutan menyetujui ucapan kan Nando.
Bagaimana tidak mereka menganggap kami sepasang kekasih.Outfit kita memang sama,aku memakai gamis polos warna ivory dengan pashmina warna yang sama dan di padukan dengan outer jaket warna hitam,sedangkan Nuga memakai kaos dan celana warna ivory yang dipadukan dengan jaket warna hitam.Cocok kan.Haha.
...****************...
Dua hari berlalu.Kini aku rebahan mengistirahatkan tubuh,rasanya lelah dan letih.Tapi ada hal yang membuat aku bertanya-tanya,selama 2 hari bekerja,Nuga selalu terlihat pucat dan sering diam meskipun bekerja dengan profesional.Ingin menanyakan langsung aku gengsi jika sedang bersama dengan yang lain,setelah kerja pun jarang membuka ponsel.
Tapi sekarang aku berniat untuk menanyakan,apakah dia sedang sakit tapi memaksakan untuk tetap bekerja atau bagaimana.Beruntung kak Naj sedang keluar dengan calon suaminya lagi entah kemana.Heran aku dengan mereka,tidak ada lelahnya sama sekali,aku yang hanya merias dan membantu Nuga sedikit-sedikit saja rasanya tidak karuan lelahnya.Mungkin karena mereka terlalu bahagia lahir batin menyambut hari pernikahannya kali ya makanya ngga ada rasa lelah sama sekali.
Baru saja mau mengetik pesan,Nuga malah sudah menelepon duluan,segera aku mengangkat panggilannya.
" Ga ,tolongin gue ,gue ngga kuat " ucapnya lirih.
" Loe kenapa ? ,tunggu bentar gue ke sana sekarang." jawabku yang langsung ku akhiri panggilan dan segera keluar kamar untuk ke kamar Nuga.Aku mengetuk pintu kamar Nuga,terdengar jawaban yang samar dari dalam menyuruhku untuk masuk
" Nu,loe kenapa ? " tanyaku setelah aku masuk dan melihat Nuga berbaring terlentang dengan sebelah tangan menutup matanya,dia juga belum ganti baju sama sekali.Hanya melepas sepatunya saja.
" Tolong ambilin obat di ransel gue,tadi gue udah berusaha duduk tapi ngga kuat "
" Oke bentar " aku langsung mengambil ransel Nuga yang terletak di lantai sebelah meja kamar.
" Nih ,loe kenapa ? " tanyaku dengan mengulurkan obat padanya.
" Bantuin gue duduk Ga , " pintanya sebelum mengambil obat dari tanganku.Sedikit ragu aku membantu Nuga bangun untuk duduk dengan menarik kedua lengannya,kenapa dua-duanya ya karena dia berat bestie ,aku ngga kuat.Hehe.Setelah duduk dia mengambil obat yang tadi aku letakkan di meja sebelum membantu Nuga duduk.
" Loe kenapa sih sebenarnya ? ," tanyaku lagi setelah Nuga selesai meminum obatnya.
" Loe lihat sendiri kan ,gue sakit Ga malah masih nanya," jawabnya yang malah membuat aku jengkel.
" Bukan itu maksudnya ,gue tau loe sakit tapi sakitnya itu loh sakit apa Nuga,, " ketusku.
" Yang gue rasain sih pusing sama mual ,ngga tau kenapa." jawabnya.
" Nu ,jangan-jangan loe hamil lagi " jawabku ngawur sambil nyengir.
" Marga Banyu Punggawa,,mau gue buktiin ngga kalo gue cowok tulen." ucapnya dengan tatapan tajam bak elang ke arah ku dan perlahan bangun dari duduknya untuk mendekati ku tapi sialnya keberuntungan tidak berpihak padanya.Dia jatuh dalam keadaan mengenaskan.
Bruggh ,,
" Akhh ,Marga kenapa loe malah menghindar sih " ucapnya setengah merintih menahan sakit.
" Kalo ngga menghindar dari loe ,gue bisa jadi penyet,loe berat gue ngga akan kuat Nu." jawabku antara kasihan dan menahan tawa.
Bagaimana tidak menahan tawa coba,Nuga terjatuh dalam posisi tengkurap dan otomatis jidat klimis dan bibir sexy nya mencium lantai sedikit keras.
" Itu ,anu Nu gue cuma bercanda tadi kenapa di anggap serius sih jadinya jatuh kan loe , " jawabku dengan meringis melihat Nuga bangun dengan sempoyongan.
" Bukanya nolongin loe malah ceramah Ga ,ya Allah " jawabnya sembari duduk di kasur.
" Maaf gue emang sengaja ngga mau nolongin ,soalnya loe sama beratnya kaya beban hidup gue."
" Astaghfirullah Marga,bener-bener minta di nikahin loe ya ," jawabnya yang membuat aku tak dapat lagi menahan tawa.
" Ha ha ha ,,"
" Diem atau gue cipok " ucapnya mengancam tapi masih terdengar sambil menahan sakit.Seketika aku terdiam dan hening sesaat,kemudian Nuga kembali berucap.
" Sorry kalo gue bikin loe mikir yang macem-macem ,gue cuma mau ganti baju tadi."
" Ngga apa-apa ,gue tau loe gimana jadi ngga mungkin loe sepicik itu jadi cowok." jawabku.
" Makasih udah percaya dan udah mau gue repotin,kembali ke kamar loe gih udah malam,loe harus istirahat."
" Oke ,kalo butuh bantuan lagi loe langsung panggil gue aja,sebisa nya gue bakal bantu loe." jawabku lalu berjalan untuk keluar kamar.
" Yakin ? bantuin balas perasaan aja ngga mau gimana yang lain." ucapnya tanpa ragu,tepat sebelum aku menutup pintu kamarnya.
" Ehh kalo itu,itu urusan loe sama Tuhan aja ngga usah libatin gue." jawabku sembari menutup pintu.