Kinan hanyalah gadis biasa, dirinya mengadu nasib pergi ke kota bersama temannya setelah mendapatkan informasi kalau ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, demi kebutuhan dan juga ingin mengurangi beban keluarga Kinan akhirnya pergi ke kota jakarta, Di sana Kinan harus berhadapan dengan Daniel pria tampan yang bahkan tidak pernah terpikirkan dalam hidupnya. Mampukah Kinan bertahan di jakarta atau memilih pulang dan melanjutkan sekolah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon II, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah, Itu Artinya Suami Istri
Pak Yanto mengebut membawa mobil membelah jalan menuju vila khayangan untuk menjemput Pak Arman dan kedua orang tua Daniel tak lupa juga anak-anak Bersama Sinta Pak Yanto tiba di vila.
Tak butuh waktu lama penghuni Vila masuk kedalam mobil untuk ke rumah Kinan, Bunda Tata menceritakan semuanya kepada Bu Tari lewat sambungan telpon, Mendengar itu Bu Tari menangis lagi mendengar Kinan hamil dan itu anak Daniel. Tapi tidak ada pilihan selain menerima Kinan sebagai menantunya.
Pukul 9 malam penghulu yang kebetulan tidak jauh dari kediaman Kinan datang. Tidak ada persiapan khusus jadi semua alakadarnya. Kinan memakai gamis yang ada, Daniel memakai kemeja putih yang di bawa bunda Tata. Dirinya membawa itu untuk berjaga-jaga. Mas kawin hanya berupa uang 100 ribu itu pun Kinan memintanya dengan perasaan bingung. Tidak tau harus meminta apa kepada Daniel terlebih keadaan semua begitu mendadak.
Sinta membawa Kinan ke ruang keluarga yang mana semua orang ada di sana.
Tetangga Kinan yang berada di sekitar rumah menggunjing dari luar. Mendengar pernikahan mendadak itu. Sebab Kinan di nikahi pria kota pasti karena hamil duluan! Tebakan mereka memang benar Kinan tengah mengandung anak Daniel laki-laki yang saat ini duduk bersama Kinan.
Kedua orang tua Daniel saling menguatkan di saat perasaan marah mereka mulai melunak ketika melihat kedua orang tua Kinan yang nampak lebih terpukul, Bu Anis terus saja menangis dalam pelukan pak Danu yang nampak tegar. Mau bagaimana lagi. Dirinya hanya bisa pasrah dan legowo, Melihat Daniel ingin rasanya laki-laki paruh baya itu menghajarnya karena sudah merenggut masa depan putri sulungnya akan tetapi Bunda Tata memohon dengan sangat agar dirinya menerima Daniel sebagai menantunya. Tidak ada alasan pak Danu menolak Daniel karena Kinan pasti akan menjadi bahan omongan orang dan semua keluarga. Menikahkan mereka berdua dengan cepat adalah pilihan terbaik.
Kinan terisak di samping Daniel yang tengah melakukan ijab Kabul. Tubuhnya terasa menggigil amat hebat perasaannya pun tak karuan. Diam-diam melirik kedua orangtuanya yang nampak terpukul terlebih ibunya. Lalu melirik kedua orangtua Daniel yang juga sama terpukul nya.
Ya Allah kali ini ujian yang engkau berikan amat berat, usiaku baru 17 tahun ya Allah, aku masih ingin bersekolah dan di kemudian hari bisa bekerja dengan baik agar mama sama bapak bisa aku bahagiakan, tapi sekarang aku harus menikah.
Kinan bergumam dalam hatinya, terus meminta kekuatan dan ampunan atas apa yang telah terjadi.
"Silakan Pak Danu." pak penghulu meminta kepada pak Danu untuk mengeluarkan tangan.
Tangan bergetar dan dingin ingin mengulur ke arah Daniel, Dengan mantap Daniel menerima tangan calon mertuanya itu.
Pak penghulu memberi tahu kepada Pak Danu dan Daniel sebelum melakukan ijab Kabul. Keduanya mengangguk paham tanda mengerti.
Daniel terlihat tenang, wajahnya yang tampan itu nampak siap walaupun hatinya tak karuan. Dalam hidupnya yang penuh warna bersama Sarah, harus di kuburnya. keinginan hidup bersama Sarah pun tak akan pernah terjadi, di sampingnya ada sosok gadis belia yang akan menjadi tanggung jawabnya. Suami istri akan tersemat ketika ijab Kabul selesai.
Kalau di tanya apakah dirinya menerima Kinan sebagai istrinya pasti Daniel akan menolak dengan keras. Akan tetapi kedua orangtuanya dan orang tua Kinan tidak salah pun Kinan itu sendiri, di sini dirinya lah yang salah menyeret tubuh Kinan tempo hari pun adalah kesalahannya. Kata khilaf bahkan tidak akan merubah apapun, mau tidak mau Daniel harus menerima Kinan terlebih sekarang ada benih yang tidak berdosa dalam rahim Kinan.
"Saya terima Nikah dan kawinya Kinanti Rahayu binti Muhammad Danu dengan maskawin berupa uang 100 ribu rupiah di bayar tunai."
"Sah?" tanya pak penghulu kepada para saksi yakni paman Kinan dan pak Arman, masih-masing saksi dari keluarga.
Keduanya saksi mengangguk. "Sah."
Kinan menangis lagi, entah kenapa hatinya terasa lapang dan tenang, ada perasaan lain ketika Daniel menyebut namanya.
Sekarang aku sudah menjadi istrinya.