NovelToon NovelToon
Takdir Jodoh Ku

Takdir Jodoh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11

"Ya Allah , bagaimana aku bisa mengajak nya datang ke rumah , dan bertemu bunda sama ayah " monolog Athar sambil mencengkram kuat setir mobil nya . Ya setelah tadi mengiyakan permintaan sang bunda , Athar langsung pamit pergi . Tujuan nya ,entahlah kemana , namun diri nya masih berupaya keras berpikir bagaimana cara nya agar bisa membawa gadis yang sudah menjadi istri nya itu untuk bertemu dengan kedua orang tua nya.

Bisa saja Athar memaksa nya , namun sekali lagi , ingatlah bahwa Athar juga sudah tau bagaimana sifat gadis yang di nikahi oleh nya itu. Gadis itu badgirl , kalau Athar memaksa nya , malah akan membuat bunda dan ayah nya syok berat melihat tingkah nanti . Oh ayolah , Athar tidak mau membuat kecewa bunda dan ayah nya .

Ciiit

Athar memarkirkan mobilnya di depan sebuah butik, Athar berulang kali menghembuskan nafas nya kasar , yang pertama diri nya lakukan adalah membelikan baju terlebih dahulu untuk istri nya itu. Tidak mungkin jika nanti Quila akan memakai pakaian keseharian nya .

Bisa Athar tebak , jika Quila pasti tidak memiliki pakaian yang tertutup . Mengingat bagaimana dua kali bertemu dengan istri nya itu . Istri nya itu selalu memakai pakaian yang terbuka , dengan kepala nya tidak mengenakan hijab . Athar akan mencoba meminta pada istri nya itu untuk berpakaian tertutup . Semoga saja gadis itu mau .

Athar turun dari dalam mobil dan langsung masuk ke dalam butik tersebut .

"Wow pilihan yang sangat bagus , pasti istri anda sangat menyukai nya " puji salah seorang wanita pelayan butik tersebut , ketika Athar menarik sebuah gamis lengkap dengan hijab nya , dan menyerahkan nya pada wanita itu untuk di bungkus .

Athar hanya tersenyum tipis . "Berapa ?" Tanya Athar .

Wanita pelayan butik itu tersenyum , ketika melihat ekspresi pria yang ada di depan nya ini , sungguh sangat luar biasa menurut nya . Sangat minim ekspresi . Dan menjaga pandangan nya . Wanita itu sampai di buat takjub , karena pria itu sama sekali tidak memandangi nya .

"Lima ratus ribu pak . " Sahut wanita itu .

Athar meraih dompet yang ada di saku celana nya , lalu mengambil uang berwarna merah, dan memberikan nya pada sang pelayan tersebut .

"Terimakasih,  assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam " sahut sang pelayan ,lalu setelah punggung Athar menghilang , pelayan itu menjerit tertahan .

"Ya Allah , beri aku yang seperti itu ! Udah ganteng , romantis , setia banget lagi . Mandang perempuan aja enggak " monolog nya .

"Kak Athar . .."

Suara seseorang yang memanggil nama nya membuat Athar yang akan masuk ke dalam mobil urung , Athar menoleh ke belakang , tepat pada seorang gadis yang tengah menatap ke arah nya .

Athar menoleh sekilas , lalu membuang pandangan nya ke arah samping .

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam Lifa " Sahut Athar . Ya yang memanggil Athar adalah Alifa . Gadis itu tadi berencana akan pergi ke butik itu juga , namun ketika melihat Athar keluar dari dalam butik itu , Alifa langsung mengejar nya ,

Alifa memilin ujung hijab nya . Agak canggung berhadapan dengan Athar , karena masalah hubungan kedua nya.

"Emmm bisa bicara sebentar?" Tanya Alifa .

Athar menghembuskan nafas nya kasar , agak nya Athar lupa jika diri nya harus membicarakan sesuatu pada gadis yang ada di hadapannya ini . Namun mengingat diri nya hanya seorang diri , dan bertepatan Alifa juga seorang diri , Athar menolak nya , Athar tidak mau terjadi fitnah , apa lagi mengingat status diri nya yang sudah menjadi seorang suami .

"Maaf Lifa , kayak nya kakak enggak bisa , emmm Kakak juga ada yang ingin di bicarakan sama kamu , tapi enggak sekarang ya. " Ucap Athar lembut .

Alifa mengangguk kan kepala nya . "Baiklah kak, dan Alifa butuh penjelasan mengenai semua ini " ucap Alifa .

Athar mengangguk kan kepala nya . "Iya , kalau begitu kakak pergi dulu assalamualaikum" ucap Athar ,

"Wa'alaikum salam ".

Mobil Athar melaju  , meninggalkan area butik tersebut , Alifa masih diam tidak bergeming menatap kepergian mobil milik Athar .

Alifa menghela nafas nya kasar . "Apa pun itu kak , aku yang akan tetap menjadi istri kamu , aku enggak akan biarin siapa pun miliki kamu kak . " Monolog Alifa

Sesampainya di rumah kediaman Hadi , Athar langsung melangkah kan kaki nya menuju ke depan rumah tersebut . Tangan Athar terulur , mengetuk pintu berwarna coklat tua itu .

Tidak lama pintu tersebut terbuka , tampak lah seorang wanita yang Athar perkiraan seusia bunda nya , dia Sera-- Aunty istri nya , Athar sudah mengenal nya , saat tadi malam Athar mengantar istri nya itu . Athar menoleh sekilas dan kembali menunduk kan kepala nya .

"Assalamualaikum , " ucap Athar ,

"Wa'alaikum salam , masuk Thar . Quila lagi di dalam kamar , oya aunty mau ke kantor om Darka , kamu jaga Quila ya " ucap Sera.

Athar mengangguk kan kepala nya . "Iya aunty " sahut Athar .

Sera tersenyum , setelah itu melangkah kan kaki nya pergi .

Tinggallah Athar sendirian , Athar menghembuskan nafas nya kasar , lalu masuk ke dalam rumah mewah milik mertua nya itu. Ya rumah milik mertua nya itu lebih mewah dari rumah nya . Entah lah Athar juga tidak tau pasti siapa mertua nya , dan apa pekerjaan nya .

Athar mengedarkan pandangan nya kesana kemari , ingin mencari keberadaan istri nya , namun hasil nya nihil , Athar tidak menemukan nya . Ingin mencari letak keberadaan kamar nya juga tidak mungkin , rasa nya terlalu lancang bagi nya.

Ingin bertanya pada seorang pelayan , namun Athar tidak melihat keberadaan seorang pelayan , ya mbok Mar pembantu rumah tangga di kediaman Hadi sedang belanja bulanan . Dan hari ini rumah itu tampak sangat sepi . Hanya ada Quila di dalam rumah tersebut .

Athar mendesah , lalu mendudukkan dirinya di sofa ruangan tamu tersebut , berharap istri nya itu akan keluar dari dalam kamar .

Tiga puluh menit, Athar menunggu Quila , namun Quila sama sekali belum menampakkan diri nya , Athar bangkit dari duduk nya ingin keluar dari rumah tersebut , namun langkah kaki nya terhenti ketika melihat siluet tubuh mungil itu melangkah sambil bersenandung kecil .

Athar tertegun melihat nya sekilas . Athar menegangi dada nya , ada desir aneh yang terasa di dalam dada nya . Entah lah, rasa nya Athar baru kali ini merasakan nya .

Ketika tubuh mungil itu sudah ingin keluar dari dalam rumah tersebut , Athar langsung melangkah kan kaki nya lebar , Athar yakin gadis mungil itu sama sekali tidak melihat nya .

"Kamu mau kemana ?" Tanya Athar .

Quila yang hendak melangkah kan kaki nya lagi tersentak kaget , lalu menoleh ke samping tepat dimana keberadaan Athar .

Sejenak , mereka berdua sama-sama terpaku. . sampai Athar berdekhem , lalu menatap kembali wajah gadis nakal nya itu .

"Kamu mau kemana ?" Tanya Athar lagi , membuat Quila tersentak , lalu melengos ke samping .

"Jalan lah !" Sahut nya .

Athar langsung mencengkal lengan Quila . Saat gadis itu hendak melangkah kan kaki nya kembali.  "Ikut saya . , Kita akan bertemu dengan kedua orang tua saya "

Deg

Quila langsung menggeleng-gelengkan kepala nya. "Enggak. Gue enggak mau !" Tolak Quila .

"Ikut Shaquila . "

"Enggak mau , emang nya Lo siapa sih ngatur-ngatur gue . Gue mau cabut ah , lepasin " desis Quila sambil mencoba melepaskan cekalan tangan Athar .

Athar tersenyum tipis . Membuat Quila yang melihat nya terpaku , sungguh senyuman tipis Athar , membuat jantung Quila berdebar tidak karuan .

'ya ampun ganteng banget ' batin Quila .

"Saya suami kamu kalau kamu lupa !"

"Tapi --"

"Saya tidak terima penolakan Shaquila. " Tekan Athar dan menatap tajam ke arah Quila , membuat Quila menelan saliva nya susah payah.

Quila mendesah kesal . Agak takut melihat raut wajah pria itu ketika berbicara seperti itu

"Oke , oke . " Sahut nya pasrah .

"Yaudah ganti baju. " Titah Athar .

Quila mengerutkan kening nya . "Gue baru mandi , ini baju masih bagus kok . Udah lah , enggak usah ganti baju "

"Baju kamu tidak sopan Shaquila ."

"Tapi baju gue kayak gini semua . Gue enggak punya gaun "

Athar menghembuskan nafas nya kasar , lalu melangkah kan kaki nya menuju sofa tadi , meraih paperbag yang memang di bawa nya tadi .

Setelah nya Athar memberikan nya pada Quila . "Pakai " ucap nya .

Quila tersenyum , lalu mengambil nya , melihat isi yang ada di dalam nya , seketika Quila membulat kan kedua bola mata nya .

"Apa apan ini ?! Lo suruh gue pake pakaian kayak gini. Is enggak benget " omel Quila .

Athar menghembuskan nafas nya kasar ."pakai Shaquila " desis Athar .

Quila menggeleng kan kepala nya. "Enggak , gue enggak mau , kalau Lo maksa , serah , gue juga enggak bakalan pergi" sahut Quila

Athar tersenyum miring , lalu melangkah kan kaki nya mendekati Quila , membuat Quila reflek mundur kebelakang .

"L-- Lo mau a--apa?" Tanya Quila saat jarak wajah Athar sangat dekat dengan nya.

"Pakai , atau tidak saya yang akan pakaikan pakaian itu ke tubuh kamu " ucap Athar .

Quila langsung membulat kan kedua bola mata nya . "Iya iya , gue pake " lalu mendorong tubuh Athar, setelah nya Quila meraih paperbag itu dan berlari menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar nya .

Sedangkan Athar menghela nafas nya kasar .

1
Nur Afin
tk ada cerita lagi dh habis/tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!