NovelToon NovelToon
Another Life

Another Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Si Mujur
Popularitas:149.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Caca Lavender

Bagaimana jika kamu yang seharusnya berada di ambang kematian justru terbangun di tubuh orang lain?

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Alisa Seraphina. Ia mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh gadis lain. Alisa menjalani sisa hidupnya sebagai seorang gadis bernama Renata Anelis Airlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca Lavender, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Rudi melirik melalui kaca spion. Sopir itu merasa sangat bersalah karena telah mengecewakan sang nona muda. Lihatlah Rena sekarang, gadis yang biasanya terus mengoceh sepanjang perjalanan ke sekolah, kini hanya diam sambil menatap jalanan di luar.

Tak ada suara yang keluar dari mulut gadis 18 tahun itu. Setelah mobilnya sampai di halaman sekolah, Rena pun langsung keluar tanpa mengucap apapun kepada sopir pribadinya.

Sepanjang perjalanan menuju kelas, semua perhatian tertuju kepada Rena, lebih tepatnya pada perban yang membalut dahi kiri gadis itu. Rena mengabaikan semua tatapan penuh tanya yang dilemparkan oleh seisi sekolah. Peduli apa mereka, pasti hanya penasaran.

Setelah duduk di bangku miliknya, Rena pun mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

...Paman Rudi...

^^^Tidak perlu mengantarku ke tempat bimbel.\^^^

^^^Nanti langsung jemput saat pulang saja.\^^^

Rena menghela napas panjang. Ia benar-benar lelah dengan keadaan. Anggap saja ia baru terbang sekali setelah jatuh berkali-kali, tapi kini kembali dihempaskan lagi hingga terjatuh dengan telak. Rasanya sakit sekali, baik fisik maupun batinnya.

...----------------...

Sepulangnya dari sekolah, Rena pun berjalan kaki menyusuri kota. Ini pertama kalinya ia berjalan kaki di kota ini, karena biasanya ia akan diantar jemput oleh Rudi. Suasana sore hari yang sejuk setidaknya bisa sedikit memberikan ketenangan di dalam hati Rena.

Ketika melewati sebuah jembatan, ingatan tentang malam ketika ia dibunuh itu pun terlintas. Rena menatap sungai lebar di bawahnya sambil tersenyum tipis saat mengingat kejadian itu.

“Padahal aku baru mati sekali, tapi kenapa rasanya sudah seperti mati berkali-kali,” Rena pun terkekeh pelan, “aku jadi tidak takut mati lagi.”

Gadis itu berpegangan pada pagar pembatas jembatan sembari mencondongkan tubuhnya ke depan. Ia menikmati embusan angin sungai yang terasa lembut membelai wajahnya.

“Hah… segarnya,” gumam Rena sambil memejamkan matanya dan semakin mencondongkan tubuh ke depan.

Tiba-tiba…

Grep!

Rena tersentak saat merasakan lengan kirinya ditarik oleh seseorang. Jantungnya terasa hampir lepas saja akibat kencangnya tarikan itu. tubuhnya terhuyung dan hampir jatuh jika saja orang itu tidak menahannya.

Rena mendongak untuk melihat siapa yang dengan lancang menarik tangannya. Gadis itu terdiam melihat orang yang tadi menarik tangannya adalah seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan topi menutup kepalanya, serta masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Pupil hitam dengan sorot mata tajam bak elang itu mampu mengunci kedua manik coklat Rena.

“Kalau mau mati, jangan di sini.”

Suara berat laki-laki itu mampu menarik kewarasan Rena yang sejak tadi tenggelam dalam manik tajam si lelaki.

“Hah? Mati? Siapa yang mau mati?” bingung Rena.

Tanpa menjawab ucapan Rena, laki-laki itu pun langsung menarik lengan Rena menjauh dari jembatan. Rena yang tidak tahu hendak dibawa kemana itu pun malah terdiam dan hanya mengikuti langkah laki-laki yang lebih tinggi darinya itu.

Mereka berdua memasuki sebuah minimarket yang tidak jauh dari jembatan tadi. Rena hanya memandang laki-laki berpakaian tertutup itu yang sedang mengambil 2 cup mie instan dan 2 minuman soda. Rena yang tidak bisa melepaskan pandangan dari si lelaki, dan si lelaki yang melakukan aktivitasnya tanpa mengatakan apapun. Membayar belanjaan, menyeduh mie instan, dan meminta Rena untuk duduk di sebelahnya.

Laki-laki tadi menyodorkan 1 cup mie instan yang sudah diseduh kepada Rena, “makan.”

“Huh?” bingung Rena, lalu menatap mie instan itu, “a-aku sedang diet.”

Rena menunjukkan cengiran canggungnya saat laki-laki itu menatapnya datar.

“Kenapa tidak bilang dari tadi?” kesal laki-laki itu.

Meskipun kesal, tapi ia tetap beranjak dari tempat duduk dan membelikan sebuah onigiri untuk Rena.

“Ini,” Rena menerima onigiri itu, “kalorinya lebih sedikit dari mie instan.”

Rena membuka bungkus onigiri itu perlahan, sambil sesekali melirik laki-laki di sebelahnya yang hendak bersiap untuk makan. Ketika laki-laki itu membuka masker hitamnya, Rena pun langsung menutup mulutnya dengan nafas tercekat.

'Dia…!,'

“Tolong jangan berteriak,” ucap laki-laki itu saat menyadari Rena sudah hampir berteriak.

Rena menelan ludah kasar, lalu berbisik pelan, “kamu Nathaniel Alexander, kan? Aktor dari Arial Entertainment?”

Laki-laki itu mengangguk pelan, “kamu mengenalku ternyata.”

“Tentu saja,” pekik Rena tertahan, “kamu sangat terkenal.”

Laki-laki bernama berusia 23 tahun itu tersenyum simpul, “panggil saja Nathan. kalau kamu?”

“Aku Renata. Renata Anelis,” seru Rena memperkenalkan diri.

Rena tidak menyangka bisa bertemu secara langsung dengan aktor papan atas seperti ini. Apakah Rena penggemar berat Nathaniel? Hmm… tidak juga. Tapi bertemu dengan seorang selebriti pasti merupakan pengalaman yang luar biasa, kan.

‘Tunggu, aku kan juga calon selebriti,’ batin Rena narsis.

“Dahimu kenapa?” tanya Nathan sambil melihat dahi kiri Rena yang dibalut perban.

“Hah? Oh, tidak apa-apa,” ucap Rena sambil tersenyum tipis, “bukan hal yang bagus untuk diceritakan.”

Nathan hanya menganggukkan kepala, lalu kembali memakan mie instan, “apa yang membuatmu ingin bunuh diri tadi?”

“Apa? Bunuh diri?” bingung Rena.

Jadi itu alasan Nathan menarik lengannya tadi. Laki-laki itu pasti mengira dirinya tadi hendak melompat ke sungai.

“Astaga, aku tidak ingin bunuh diri. Aku tadi hanya menghirup udara segar dari sungai,” jelas Rena.

Nathan hanya diam sambil mengalihkan pandangan setelah mendengar ucapan Rena, mungkin ia merasa malu karena sudah salah paham.

“Eh, tapi terima kasih,” ucap Rena segera, “pikiranku tadi memang sedang kacau.”

“Lain kali jangan berdiri di tepi jembatan, yang tadi itu sangat berbahaya,” ucap Nathan memperingatkan.

Rena mengangguk sambil mengulum senyum. Pipinya menghangat mendengar perkataan Nathan yang seolah sedang mengkhawatirkan dirinya.

“Memang di mana alamat rumahmu? Kenapa kamu berada di sini? Masih memakai seragam sekolah lagi,” tanya Nathan sembari memindai penampilan Rena.

“Oh, rumahku jauh dari sini. Aku sedang menuju ke tempat—” mata Rena membelalak ketika mengingat sesuatu, “bimbel! Astaga, aku ada bimbel!”

Nathan langsung memakai maskernya ketika tatapan beberapa orang mengarah kepada mereka setelah mendengar suara panik Rena. Gadis itu memerlukan waktu lebih lama untuk sampai di tempat bimbel karena ia memilih untuk berjalan kaki. Dan ia pasti akan telat jika tidak segera berangkat saat ini juga.

“Terima kasih, ya. Tapi aku harus segera pergi,” ucap Rena merasa tidak enak karena harus meninggalkan orang yang membelikannya makanan.

“Daah~ sampai jumpa!!” Rena langsung berlari keluar dari minimarket.

“Hati-hati!” teriak Nathan dengan suara tertahan yang pastinya tidak bisa didengar oleh Rena.

Tanpa disadari siapapun, laki-laki dengan lesung pipit manis itu diam-diam tersenyum di balik maskernya.

'Manis sekali.'

...----------------...

1
Ade Olif
knp bab nya ga bisa dibuka
iis juarsa
ditunggu up nya author 😊
siti nurkhasanah
lanjutkan Thor keren ceritanya
Nitnot
dapet banget, othor sayang... lanjut yyyy
Nitnot
Luar biasa
Aliyah Rengat
mana lanjut an nya Thor
Ayu Dani
itulah realitanya hidup memang bgtu rena
Ayu Dani
lagian aneh banget si rena asli masa anak orang kaya males segala-galanya cuma main games aja kalo gue sih perawatan biar cantik gak gendut ya Thor wkwkwkwk/Grin//Grin//Grin/
Aliyah Rengat
Thor mana lanjut an nya
Nuryuniati Haryono
setuju banget.. biar p Hendra tambah geram... 😁😁
mentari
huft.. seandainya Nathan itu sebenarnya crazy rich yang cossplay jd artis. kira2 hendra gimana ya reaksinya.
Iis Kurniasih
Author ko Rena yg asli yg ada ditubuh Alisa tidak diceritakan..... bagaimana kehidupannya.... hrsnya diselipkan jg ceritanya Author..... 💕
Caca Lavender: di chapter belakangan ya kak...
total 1 replies
Iis Kurniasih
/Rose//Heart/
alina@
menarik. berharap Nathan nya ada indentitas tersembunyi yang membuat kalah telak 2 keluarga.
Ayu Dani
ngeselin banget apa gunanya coba ternyata sama lemahnya ngeselin dech
Ayu Dani
dasar rena bego pantesan nsif orang otaknya isinya main games Mulu
buat Alisa semangat nikmati hidup jgan kya yg ono nya
Ayu Dani
naif sekali hidup rena pdhl kehidupan asli banyak yg mendambakan hidup bergelimang harta lah ini cm d suruh belajar sekolah sm merubah penampilan mlah .....haddew
Yogi Hasbulah
jangan bilang ini tanda 2 mau balik ketubuh masing-masing
Caca Lavender: tunggu chapter selanjutnya ya kak...
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
terbalik itu thorr.. Alisa untuk jiwa Rena yg di tubuh Alisa dan Rena untuk jiwa Alisa yg di tubuh Rena..
Caca Lavender: gitu deh kak pokoknya, author jg jd bingung huhu... yg penting ngerti lah ya maksudnya
total 1 replies
Siesca Anwar
bagus 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!