NovelToon NovelToon
ZONA AMAN DAVINA

ZONA AMAN DAVINA

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: timio

Kisah cinta mama dan papa cukup membuatku percaya bahwa luka terkadang membawa hal manis, bagaimana mama pergi agar papa baik-baik saja, tanpa mama tahu, papa jauh lebih terluka sepeninggalnya.

Begitu juga dengan Tante Tania dan Appa Joon, tidak ada perpisahan yang baik-baik saja, tidak ada perpisahan yang benar-benar ikhlas. Bedanya mereka berakhir bersama, tidak seperti mama dan papaku yang harus berpisah oleh maut.

kukira kisah mereka sudah cukup untuk aku jadikan pelajaran, tapi tetap saja, aku penerus mereka dan semua ketololannya.

Aku, Davina David.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maaf, Vina

Di taman belakang rumah sakit, Satu-satunya tempat yang bebas dari tenda-tenda pengungsi, Davina duduk diam disana, hatinya terbang jauh ke Seleste Ville. Tidak bisa ia fungkiri, ia anak manja kesayangan papa, appa, dan tantenya, juga kedua adiknya Juan dan Yena, ia rindu rumah. Ia rindu dipeluk kala harinya berat.

Ia menempelkan ponselnya ke daun telinganya, satu bulir air bening meluncur tanpa permisi di pipi mulusnya.

📞 Pap... Lagi apa?

📞Bryan : Lagi ngopi nak di balkon baru balik dari rumah sakit. Kenapa hm? Suara cantiknya anak papa kenapa rada rada begitu. Hayo ngaku.

📞 Davina : Huaaa....... Papa..... Hikss... Mmm... Aaa... Papah... Huaaa...

Brugh brugh... Srrkkk.. Terdengar seperti ponsel Bryan direbut paksa.

📞 Vinaya... Ada apa nak? Ada apa? Eoh?? Wae.. Wae...? Vinaya... Kamu dengar appa...??!!

📞 Davina : Hikss.... Huaaaa... Appa.... Appa ah.... Huaaa... Mmm... Aaa... Bogossippoyo appa... Aaa...

Akhirnya kedua ayahnya hanya mendengarkan putri mereka menangis jejeritan, keduanya tahu Davina tidak sedang dalam bahaya atau kesakitan, ia hanya rindu.

Hampir dua puluh menit tangisan itu berlangsung hingga Davina benar-benar mematikan teleponnya, ada yang melihatnya dari jarak yang tidak terlalu jauh, menatapnya dengan sedih, tapi takut mendekat. Ia sedang menyesal, menyesal sadar terlalu lama, bahwa perasaannya mutlak, tapi otaknya terlalu lama menolak.

.

.

Baru beberapa saat berselang, seseorang dilihatnya mendatangi Vina dengan dua cup minuman ditangannya. Pria ber dimple saingannya lalu Kai melangkah mendekat untuk mendengarkan.

"Udah dong cantik, ngga usah diinget lagi, harusnya kamu ngamuknya dari dulu."

"Hiks.... ", tangisannya kembali.

"Aohhh... Cengeng bener." seru Ricky sambil mengusap air mata Davina, netra Kai spontan melebar. Davina disentuh orang lain, rivalnya.

"Aku malu-maluin banget ya? Aku se lamban apa sih Ricky? Aku lelet banget ya? Bahkan aku ngga dikasih waktu buat ngomong kenapa aku lama waktu itu? Se ngga penting itu ya?".

Pertanyaan itu kembali melukai Kai yang bersembunyi di sudut tak terlihat oleh Davina ataupun Ricky, tapi Kai jelas melihat segala pergerakan mereka berdua. Seperti saat ini, Ricky berjongkok dan dengan bebasnya ia membuka sepatu Davina.

"Masih sakit hm?".

"Sedikit."

"Udah tiga bulan masih sakit? Vin ayo periksa sekarang, udah infeksi itu. Astaga Davina... Ayo, ini si Kai bener-bener gua racunin ntar malem. Ngga ada otak, sumpah."

"Ricky, I'm really okay."

"Okay apanya? Harusnya kamu bilang didepan muka dia, INI KAKI GUA LUKA PARAH KE TUSUK PAKU, CUMA KARENA PERMASALAHAN UKURAN PERBAN LU ITU, ANAK SETAN.... harusnya gitu ngga sih... ", kesal Ricky.

"Hahahahah... Ricky... Ahahahahha...".

"Malah ketawa? Aku marahnya serius ini."

"Aku juga ketawanya serius, iya bener, aku sampai lupa ternyata gara-gara perban lejen itu, perban khusus yang ketukar sama Kids Camp, ngga sengaja ada paku nyasar, aohhh ngilu bener kalo diingat-ingat. Udah ah, ngga enak. Sini matchanya, Clarennya mana?".

"Halah itu anak, ada anak bedah umum baru, biasa tebar pesona. Punya pesona juga engga." Seru Ricky dengan wajah julidnya.

"Fix aku ngga salah departemen lagi."

"Here.... ", seru Ricky sambil menarik bahu Davina agar menyandarkan kepalanya di bahu lebar itu.

"You can use my shoulder." Davina tersenyum, dan benar-benar menyandarkan kepalanya di bahu Ricky.

Orang yang mengintip dari kejauhan kembali terluka, semua asal kesakitan dan luka Davina ternyata datang dari dirinya sendiri, orang yang Davina sebut si sempurna spek dewa. Mau dibuat bagaimana juga ia tidak bisa memutar waktu, apa yang akan ia lakukan sekarang? Gadis yang diinginkannya benar-benar memotong dirinya.

🍁🍁

Keesokan harinya Davina muncul kembali di post Kai untuk mengambil barang-barang pribadinya yang masih tertinggal disana. Ia datang se awal mungkin agar tidak bertemu dengan Kai. Ia benar-benar tidak ingin melihat wajah Kai lagi.

Klek

Pintu dibuka dan ditutup kembali.

"Anjir"

Davina memejamkan matanya, ia tahu siapa yang datang, niat hati ingin menghindari ternyata malah bertemu seperti ini.

"Vina... ", suara itu dalam dan lirih, khas Kai yang dulu sempat menggetarkan hati Davina di awal pertemuan.

"Maaf... Maafin aku Vina... ".

"Iya." jawab Davina datar tanpa berbalik, ia masih sibuk menyusun barang-barangnya.

"Liat aku.. ", suara lirih, yang kian lama membuat Davina merasa kasihan, putus asa sekali. "Vina... "

"Emangnya kamu gimana sampai harus diliatin?", ketus Davina lagi.

"Vin, jangan pergi dari sini. Aku akan lakuin apapun mau kamu asal kamu jangan pergi, aku ngga akan ngomong sembarangan lagi, ngga akan protes apa-apa lagi, cukup temani aku aja, Vin." Suara itu kembali terdengar merengek.

"Kenapa lagi ni orang, kenapa jadi menye-menye begitu." Batin Vina dan berbalik.

"Dia, berantakan."

"Jangan pergi, Vin. A-aku ngga bisa."

"Aku udah cukup-cukup kenyang kerja bareng kamu, jangan samakan semua orang kayak kamu. Ngga semua orang bisa, Kai. Kamu hebat, banget. Aku akui itu. Tapi kamu paksa orang supaya bisa sama dengan kamu, maaf aku ngga bisa. Aku sayang sama diri aku sendiri, jadi dari pada aku gila, mending aku jauh-jauh aja dari kamu. Jangan ada kasus-kasus Davina yang lain lagi." Lalu ia pergi, meninggalkan Kai yang mematung.

Mau dibuat bagaimana pun ia lah penjahatnya sekarang. Bahkan cara mendekati wanita saja ia tidak paham, plot twistnya ia pernah bertunangan, tapi tidak tahu cara mendekati.

Yap, perjodohan, pada masanya.

🍁🍁

Pov Davina :

Hari pertama ku bekerja tanpa Kai. Woahhhhh leganya, partnerku baik, tampan, ahh Kai juga tampan, sangat tampan malah tapi agak gila, gila pintarnya. Ricky mas dimple soft spoken ini bener-bener bikin hatiku tenang kerja seharian, dia kebalikan dari Kai. Benar-benar 180° perbedaanya, bukan artinya Kai hebat Ricky tidak.

Hanya saja, Kai lebih gesit. Itu saja tapi tidak sampai mempengaruhi kinerjanya sebagai dokter, ia cekatan, hanya Kai yang memang kelebihan hebat saja.

Di bulan ke enam ini, banyak relawan yang mengundurkan diri dari sana. Sama seperti Davina yang awalnya diharapkan mau bekerja sama selama enam bulan, yang lain tidak memperpanjang masa bakti mereka. Claren si anak baik malah menetap disana, bukan semata-mata mengikuti Davina, ada dokter tampan di bedah umum yang sedang ia incar.

.

.

Claren atau Claire, mba bule medok asli Surabaya

.

Maka dari itu tugas mereka semakin banyak, apalagi Davina yang harus membagi dirinya dengan Kids Camp dan pos nya Ricky, membuatnya agak kewalahan. Sungguh menjadi bantuan yang besar ketika mereka mendapat kabar ada relawan yang datang kepada mereka dalam satu bus, berisi 30 orang, serasa disiram air es ditengah kemarau panjang. Berbeda dengan Kai, ia memilih tidak memiliki partner sama sekali sejak Davina pindah dari post nya

.

.

.

Kai yang spek dewa itu benar-benar mati akal dibuat gadis satu ini. Pria yang nyaris sempurna yang tidak paham memperlakukan wanita, benar ia pernah bertunangan, tapi Kai tipe yang bodo amat sekali, si wanita lah yang lebih agresif, membujuk, dan sebagainya, ia tidak melakukan semua itu, tapi si wanitanya.

Belum lagi interaksi manis antara Ricky dan Davina, ia jelas melihat Ricky memperlakukan Davina lebih dari seorang teman, meskipun Davina kelihatan biasa saja.

Apakah ia harus confess? Apa tidak aneh mengakui cintanya disaat keduanya masih perang dingin?

.

.

.

TBC... 🍁

1
Mamah Mput(Bilanoure)
huwaaaaa Dady namu 💜💜💜
Timio: hehehe blio debut 💜
ikutin terus ya my 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!