"Satu luka, akan kubalas dengan seribu luka yang lebih menyakitkan!"
Dara Queen Bramasta
🌿🌿🌿
Tanpa alasan, Dara dicampakkan dan ditinggal menikah oleh kekasihnya, Ibra.
Sakit hati mendalam yang dia rasakan mengubah Dara menjadi wanita dingin dan tak berperasaan. Hatinya telah diliputi oleh dendam, dan tujuan hidupnya hanya satu, membuat pengkhianat itu menderita.
Lalu setelah ia berhasil membalas sakit hatinya, mampukah Dara berdamai dengan keadaan dan hatinya? Bisakah ia membuka hati yang terlanjur mati rasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok Dara
"Tapi kalau kau ingin melihat betapa jahatnya aku, aku bisa menunjukkannya!"
Wajah Dara berubah dingin. Tanpa senyum, dengan tatapan tajam yang terlihat menyeramkan dimata Cantika.
"Kau memang iblis!"
"Hahah, benar. Aku memang iblis. Dan kau lah yang membuatku seperti ini!" Dara kembali terlihat santai, "Jadi, kau sudah menentukan pilihanmu?"
"Kau!!" tunjuk Cantika, "Aku tidak akan melepaskan Ibra! Dengar ini, Dara. Ibra tetap akan bersamaku apapun yang terjadi!"
Dara mengangguk - anggukkan kepalanya, "Baiklah, kalau begitu selamat menikmati hidup susah. Kita lihat, seberapa lama kau sanggup melewatinya!"
"Kau akan membayar semuanya Dara! Aku pastikan kau akan menyesal!"
"Aku tunggu. Sekarang, silahkan keluar dari ruanganku!"
Cantika menghentakkan kaki, menatap tajam ke arah Dara. "Kau akan menyesal!"
Dara tertawa setelah kepergian Cantika, "Kau pikir mudah melawanku? Ini hanya awal Cantika. Kau yang menantangku. Jadi, bersiaplah"
Dara mengambil ponselnya, kemudian menghubungi seseorang, "Lakukan sesuai rencana. Bonusmu akan sampai lima detik lagi"
Tut
"Kita lihat seberapa besar keangkuhanmu, Cantika. Aku pastikan kau akan memohon padaku!"
Dara tersenyum menyeringai.
Sementara di kediaman Indra, Indira tampak mengemas beberapa barang yang akan ia bawa. Rumah yang mereka tempati puluhan tahun terpaksa harus ditinggalkan.
"Maafkan aku, Ma. Maaf karena lagi - lagi aku membuatmu susah"
Indira menggeleng, "Papa sudah berusaha maksimal. Begitupun dengan Ibra, mungkin sudah jalannya kita seperti ini. Kita pasti bisa melewatinya"
"Semua ini karena Dara!" seru Cantika yang baru tiba
"Jangan menyalahkan orang lain. Ini sudah nasib kita, Cantika" sahut Indira pada menantunya
"Tidak! Aku yakin semua sudah di mereka rencanakan. Mereka sengaja balas dendam pada kita!"
"Kalaupun benar, sekarang kita tidak bisa melakukan apa - apa selain pasrah dan menerima keadaan"
"Papa masih bisa mengatakan hal itu? Padahal Papa juga ikut andil dalam hal ini!"
Indra menatap menantunya, "Maksudmu apa, Cantika?"
Cantika terkekeh, "Papa sudah membuat Dara sakit hati bahkan sejak dia masih pacaran dengan Ibra. Papa terus menyakiti dia. Dan sekarang lihat akibatnya. Dia membalas perbuatan Papa. Dan yang harus menanggung getahnya kita semua!Seharusnya dari awal Papa menentang hubungan mereka. Bukan memberi kesempatan dan membiarkan mereka menjalin hubungan padahal Papa tahu jika Ibra akan menikah denganku!"
"Cukup Cantika!" bentak Indira, "Tidak sepantasnya kamu menyalahkan mertuamu atas hal ini! Semua sudah terjadi! Tidak perlu mencari siapa yang salah dan benar! Apa kamu pikir semua bisa kembali seperti semula?"
"Memang tidak, tapi seandainya mereka tidak menjalin hubungan hal ini tidak akan terjadi!"
"Berhenti Cantika! Kamu sudah keterlaluan!"
"Ibra!"
Ibra mendekati istrinya kemudian menatap Cantika dengan tajam, "Tidak ada yang salah dalam hal ini. Jadi jangan menyalahkan Papa"
"Tapi memang benar-"
"Kalaupun ada yang perlu disalahkan, akulah orangnya!"
"Ibra!"
Ibra menatap kedua orang tuanya, "Aku yang tidak tegas dalam menentukan pilihan. Aku yang salah"
"Apa maksudmu mengatakan itu? Jadi kau menyesal menikah denganku?"
"CUKUP! HENTIKAN PERDEBATAN INI!" teriak Indra, "Masalah ini tidak akan selesai meski kalian berdebat! Sekarang kemasi barang - barang kalian! Kita harus segera meninggalkan rumah ini!"
Cantika mendengus kesal, dia pergi meninggalkan ruang tamu. Ibra menghela nafas, "Maaf atas sikap Cantika. Tolong jangan dimasukkan ke dalam hati"
Indra ikut menghela nafas, "Papa paham. Sekarang segeralah berkemas. Kita harus pergi secepatnya"
🌿🌿🌿
Usai mengemasi barang - barang, mereka segera meninggalkan rumah. Indira menatap sendu rumahnya. Rumah yang puluhan tahun di tinggali kini bukan miliknya lagi.
"Kita pergi sekarang"
Ibra mengemudikan mobilnya menuju ke rumah yang sudah mereka beli. Rumah yang jauh lebih kecil dibanding rumah yang baru mereka tinggalkan tadi.
Tidak ada percakapan selama perjalanan. Semua diam dengan pikiran masing - masing. Ibra berkali - kali menoleh ke samping dimana Papanya duduk. Wajah paruh baya itu tampak lebih tua. Kantung mata dan keriput tampak begitu kentara. Terlihat jelas jika Papanya menyimpan begitu banyak beban pikiran.
Ibra hanya mampu menghela nafas sembari melanjutkan perjalanan kerumah baru mereka.
Hingga beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah perumahan. Mobil Ibra berhenti tepat didepan rumah bercat putih. Ukurannya tampak minimalis, tanpa taman dan halaman yang kecil. Didepan rumah tampak berdiri seorang pria tua.
"Baguslah kalian sudah tiba. Aku hanya ingin menyampaikan, seseorang sudah membeli rumah ini dengan harga lima kali lipat. Jadi, maaf kalian bisa mencari rumah lain. Uangnya sudah aku transfer kembali"
"Tidak bisa seperti ini, Pak. Kami duluan yang membeli rumah ini!" seru Cantika
"Memang benar. Tapi orang gila mana yang menolak harga lima kali lipat dari harga penjualan? Apalagi tanpa tawar menawar dan cash pula. Saya minta maaf, silahkan kalian cari rumah lain. ya permisi dulu"
"Loh Pak! Pak!"
"Sudah Cantika. Kita bisa cari rumah lain" ucap Indira
Mereka kembali masuk kedalam mobil. Ibra menghubungi beberapa kantor pemasaran perumahan. Namun, satu pun mengatakan tidak ada rumah kosong.
"Ini aneh, tidak satupun ada yang kosong"
"Ini pasti ulah Dara!"
"Berhenti menyalahkan orang lain Cantika"
Perempuan itu tersenyum sinis, "Bela saja terus wanita simpananmu itu!"
Ting
[Kalau masih tidak menemukan tempat tinggal, kamar pembantu dirumahku banyak yang kosong. Masih bisa menampung kalian semua]
"Dara!!!"
dia blm tau spa lwannya,msih ngeyel aja nyri mslh sm singa betina....
Alamt bobo d toilet dong tu ulat bulu,mga aja ga ada yg nolongin....
😂😂😂
Dia tuh msh pnya otak ga sih???
pdhl dia msh d bri ksmptan biar bs brbh lbh baik,tplh mkin jd aja klkuannya....cckkk...
jd,cantika nyruh orng buat goda rey????
Slmt.....bntr lg pst klian hncur.....
Udh d kabulin y ibra...dlu kn km yg mau kluar,skrng glirn bs kluar mlah ga rela....trima aja lh,udh tkdir....
Glirn mau srius,mlah ibra nkah sm cantika...
Atw mngkin dia sngja nykitin dara buat bls dndm????
Skrng hdpnya udh hncur,ibra jg sm....mau apalgi cba?????
lbh baik ky gt,buat apa brthan klcma bkin skit....ibu tirinya aja brani ngmbil kptusan ko,tg pnting bsa cri kbhgiaan sndri...apalgi ibra yg msh muda,yg msa dpn'ny msh pnjng....
psah sm cantika mngkn jln trbaik,biar bsa jlni hdp msing2.....
Slmt y rey sm dara....rjin2 lh ccok tnam,biar ppa axel sm mma raya cpt jd opa oma.....
Nmanya orng ga wras tu y gt..pdhl udh d ksih pringtan biar dia tobat,mlh mkin dndam...tar bkin end aja lh,biar d bwa mati tu dndm....