NovelToon NovelToon
SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM

SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Mermad

Mohon untuk dibaca setiap bab, ya. Jangan ada yang diskip sebagai bentuk penghargaan kepada penulis yang sudah membuat cerita.

King Arkan Foster, seorang pria berusia 25 tahun, mahasiswa. Arkan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang lebih tua darinya di dalam bus.
Siapa sangka Arkan bertemu kembali dengan wanita itu di sebuah bar tempat Arkan bekerja. Karena mabuk, si wanita mengajak Arkan menikah dan Arkan menghabiskan malam bersama perawan tua itu.
Tanpa diduga wanita itu adalah ibu dari temannya sekaligus dosen di kampus Arkan kuliah.
Sementara, Adelia terpaksa tetap menjalani pernikahan rahasia dengan teman putranya karena suatu hal.
Bagaimana pernikahan Rahasia Arkan dengan wanita itu?
Apa yang akan terjadi jika akhirnya, teman Arkan mengetahui pernikahannya dengan sang ibu?
Dan rahasia apa yang dimiliki Adelia maupun Arkan?

Please Follow akun ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Mermad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlakuan Tidak Ramah

Arkan mematikan mesin motor, pria itu memarkirkan motor di halaman rumah Adelia. Bersyukur rumah Adelia berpagar, setidaknya motor Arkan aman. Meskipun tidak diparkir di garasi. Pria itu melirik jam masih menunjukkan pukul 11 malam. Arkan menekan tombol kunci rumah temannya itu. Ia langsung masuk dan melewati ruang nonton. Pemuda itu melihat Adelia dan Shaga tengah menonton televisi. Arkan sedikit heran, mengapa mereka tumben belum tidur. Biasanya jika jam segini mereka telah tidur dan juga Arkan jarang melihat mereka kompak menonton.

"Hi!" Arkan menyapa mereka dan bergabung duduk di samping Adelia.

Adelia dan Shaga menoleh sekilas, kemudian melanjutkan menonton televisi, sambil memakan camilan. Mereka seperti mengabaikan keberadaan Arkan. Namun, dapat dilihat tatapan sekilas tersebut mengandung kebencian.

"Nonton apa?" tanya Arkan lagi, dia masih tidak peka jika kedua orang itu tengah tidak suka padanya.

"Kau bisa lihat sendiri," terdengar nada kesal dan tidak ramah keluar dari mulut Shaga.

Arkan melihat ke depan, layar televisi tengah menampilkan acara mid night show yang mengundang para artis dan mewawancarainya. Entah seputar kehidupan pribadi maupun tentang kesuksesan mereka dalam berkarir. Bagi Arkan acara itu hanya seperti pamer kekayaan, dan itu tidak menarik baginya membuat orang yang menonton iri saja.

"Yah, sudah selamat menonton, aku akan langsung tidur. Hari ini sangat melelahkan." Arkan bangkit dari sofa, bersiap melangkahkan kakinya.

"Dari mana kau?" serempak Adelia dan Shaga bertanya. Arkan menghentikan langkah dan membalikan tubuh kembali melihat ke arah Adelia dan Shaga. Heran dengan tatapan mereka yang tidak biasa dan terkesan tidak suka. Bahkan, jika tatapan bisa melukai, maka sekujur tubuh Arkan telah banyak memar dan berdarah.

"Bertemu seseorang," jawab Arkan singkat. Dia tidak harus menjelaskan kemana saja ia pergi. Toh, Adelia tidak akan peduli.

Sementara Shaga dan Adelia curiga, jika Arkan habis bertemu Shanaz. Pasti mereka melakukan percintaan panas sehingga Arkan kelelahan. Terutama Shaga, yang telah mengetahui sepak terjang Arkan, mustahil Arkan, belum mendapatkan Shanaz dan menidurinya. Jika dilihat reaksi Shanaz yang sangat memuja Arkan, bisa dipastikan Shanaz akan dengan mudah menyerahkan dirinya kepada pria seperti Arkan.

"Shanaz?" tebak Shaga, ia sangat penasaran, apakah Arkan benar telah bercinta dengan Shanaz sesuai perkiraannya. Atau setidaknya Arkan baru saja bertemu Shanaz.

"Ya dan bukan," jawab Arkan ambigu.

"Maksudmu?" Adelia tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya. Awas saja jika dia menemukan bukti hubungan Arkan dan Shanaz maka dia punya kesempatan untuk menceraikan Arkan.

"Ya, karena aku memang bertemu Shanaz, tapi aku terakhir bukan bertemu dengannya." Arkan belum ingin memberitahu Shaga dan Adelia bahwa ia telah kembali bekerja. Mulai besok Arkan sudah bisa masuk kerja.

"Apa kau bertemu, Ryan?" selidik Shaga, dia telah menghubungi Ryan dan bertanya apakah Arkan ada bersamanya. Padahal karena Shaga ingin memastikan bahwa Arkan tidak berjumpa Shanaz. Shaga mendengar saat Shanaz meminta Arkan ke apartmentnya.

"Tidak! Oh, please ada apa ini? Kenapa aku merasa seperti seorang tersangka? Apa yang kalian pikirkan?" Pria itu menatap Shaga kemudian beralih ke Adelia.

Shaga dan Adelia bersikap kikuk, tidak menyangka Arkan akan menyerang mereka dengan langsung tanpa basa-basi.

"Itu hanya perasaanmu saja." Shaga kembali duduk di sofa.

Arkan melihat roti yang berada di atas meja, pria itu membungkuk untuk mengambil roti.

"Aku sangat lapar." tangan Arkan sudah hampir menyentuh roti, tiba-tiba Adelia mengambil roti tersebut dan menyingkirkan sisanya jauh dari Arkan.

"Jika mau, kau bisa membelinya sendiri," sarkas Adelia. Raut tidak bersahabat terpajang jelas di wajah cantiknya.

"Baiklah, kalian sepertinya sedang dalam kondisi tidak baik. Aku akan ke kamar." Arkan meninggalkan mereka dan menuju kamarnya.

Keesokan paginya.

Arkan menuruni tangga menuju dapur dia telah sangat terlambat bangun. Entah kenapa pikiran pria itu sangat lelah. Satu sisi dia tidak ingin Adelia mengetahui bahwa dia telah memiliki tunangan, satu sisi lagi dia ingin Adelia cemburu. Namun, tidak ingin hal ini dijadikan senjata oleh Adelia untuk bercerai.

Pria itu memasuki dapur, di sana telah ada Adelia dan putranya. Arkan mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih. Arkan juga  mengambil roti yang telah ada di meja dan meletakkannya di piring.

"Maaf, itu punyaku." Shaga mengambil roti itu lagi dari piring Arkan.

Arkan bersiap untuk mengambil roti lain yang ada di piring. Namun, Adelia dengan cepat mengambilnya.

"Ini punyaku, kalau mau buat sendiri," sarkas Adelia. Arkan menatap Adelia dan Shaga yang mengunyah roti dengan ekspresi tidak menikmatinya. Benar saja, hanya menggigit sepotong mereka telah meletakkannya kembali ke piring.

Arkan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah ibu dan anak ini. Pria itu yakin bahwa Shaga menyukai Shanaz, mungkin Arkan bisa membantunya sekaligus memanfaatkan putra sambungnya, agar Shanaz lepas darinya.

"Shaga! Apa kau ada acara sore ini?" tanya Arkan.

"Kenapa?" Shaga menoleh ke arah Arkan. Pria itu tengah mengoles rotinya dengan selai coklat hazelnut.

"Aku berencana pergi nonton dan mengajak Shanaz juga Ryan." Arkan memotong roti dan memasukannya ke dalam mulutnya. Pria itu mengunyah dengan perlahan.

Shaga begitu nama Shanaz disebut tentu saja menjadi senang. Sementara, Adelia semakin kesal, wanita itu mengambil piringnya dan meletakannya ke wastafel dengan sedikit melempar. Arkan menoleh ke arah Adelia, begitu juga Shaga.

"Mama?" tegur Shaga yang melihat Adelia mencuci dengan berisik.

"Kenapa?" Adelia tidak bisa menahan kekesalan.

"Apa Mama sedang marah?" Shaga tahu saat ibunya marah.

"Tidak," elak Adelia, dia meletakkan piring di tempatnya dan melap tangan. Wanita itu kembali ke kursi dan mengambil piring Shaga dan Arkan, padahal Arkan belum selesai memakan rotinya.

Shaga dan Arkan saling pandangan, tidak tahu apa salah mereka yang membuat mood Adelia hancur.

"Mama yakin tidak ada masalah? Apa ada mahasiswa yang membuatmu kesal?" tanya Shaga, pria itu menyeruput kopinya.

"Ya, ada satu mahasiswa yang membuat Mama kesal, seharusnya dia tidak usah ada di kelas Mama atau dimanapun," maki Adelia.

Arkan merasa bahwa mahasiswa yang dimaksud Adelia adalah dirinya.

"Apa aku mengenal mahasiswa ini? Aku bisa memberinya sedikit pelajaran." Ucapan Shaga tersebut sontak membuat Arkan tersedak, pria itu terbatuk-batuk dan bergegas meraih air putih yang berada di depannya

"Tidak usah, Mama tidak ingin kau mengotori tanganmu untuk seseorang yang tidak pantas itu," ejek Adelia, wanita itu menoleh kepada Arkan dengan tatapan mengintimidasi. Enak saja dia akan pergi menonton dengan Shanaz, gadis cantik itu, apa dia lupa bahwa dia telah menikah? Gayanya seperti tidak ingin bercerai tapi masih saja membawa wanita lain untuk jalan.

🍒🍒🍒

1
habibulumam taqiuddin
makanya jadi orang jangan bgt.
chiara azmi fauziah
bertele2 maaf ya thor aku unfolow ya
Lady_MerMaD: yah sayang sekali pdh 4 bab lagi tamat🤭
total 1 replies
zee nvh
Woww, berasa kejutan thorrr /Grin/
Devi Rahmanita
brp umur si wanita thor
Lady_MerMaD: 38 tahun.
total 1 replies
zee nvh
ah sweeet bgt /Drool/
zee nvh
fix gengsian semuaaa 🤣
habibulumam taqiuddin
buang jauh-jauh kata cerai di kepala kalian. buang rasa jaim itu
zee nvh
serius, bgs bgt ceritanyaaa /Determined/
Lady_MerMaD: Terima kasih
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
buang jauh- jauh pikiran bercerai. apa g kasihan sama anakmu arkhan
Harun Gayam
perasaan kemarin udah kubaca updat yg judul kecewa tapi sekrang kok sama persis dg updatan yg sebelum ini , ini sistemnya yg eror atau gimanasih
khanazawa
thor perasaan ini udah di up deh ,kok ngulang?
Harun Gayam: betul, ini othornya yg eror atau.sistemnya sih
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
tidak usah bercerai. kasihan anak mu
habibulumam taqiuddin
katakan isi hati mu. makanya jangan cerai
habibulumam taqiuddin
adelia. minta maaf sama suamimu. jadi isteri yg berbakti kepada suami.
habibulumam taqiuddin
batalkan omongan mu. jangan egois .
Laarni Ibrahim
Adelia akan meminta doctor mengatakan pada Arkan kalau bayi mereka gugur...
habibulumam taqiuddin
perempuan gila. kasar sekali sm suami
habibulumam taqiuddin
jangan mau
riska handhi
ceritanya bagus
Nyonya Nasution
sangat suka crita nya Thor semangat 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!