NovelToon NovelToon
Meraih Cinta Sang Ajudan.

Meraih Cinta Sang Ajudan.

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:252.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Wanita Biasa

Keinginan untuk memiliki bagi seorang gadis pada laki-laki yang sangat ia kagumi, rasa itu besar namun ia tak berani menyimpulkan bahwa itu adalah rasa suka dan sayang. Ia lebih memilih untuk menyimpulkan bahwa itu hanyalah sekedar rasa mengagumi saja.

Gadis itu berpikir, bak langit dan bumi bagidirinya untuk memiliki sang pujaan. Seorang prajurit berpangkat Mayor itu banyak di gandrungi oleh kaum hawa.

Sebuah keteguhan dari pendirian sang prajurit berpangkat mayor, membuat dirinya mempunyai sifat dingin terhadap lawan jenis. Bukan dia tidak mempunyai keinginan untuk memiliki pendamping hidup, namun dia sudah lelah selalu di sandingkan dengan wanita yang menurutnya salah.

Sehingga ia pun mempunyai prinsip, jika cinta akan datang dengan sendirinya. Tanpa harus merubah pribadinya yang di bilang super dingin oleh orang yang mengenalinya.

"Cinta akan datang dengan sendirinya, " Sampai akhirnya ia menyadari jika cinta benar-benar datang dengan send

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12.

Setiap pagi Syifa mempunyai tugas merawat luka Mayor Ararya, sehingga rekan kerja Syifa bertanya-tanya kenapa Syifa yang di tugaskan untuk merawat Mayor Ararya. Padahal kan Syifa bukan lah orang medis.

Syifa enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdengar nyaring di telinganya.

"Pak. Anda selaku chef di sini tapi kok anda tidak marah ada salah satu anak buah anda malah bekerja di bagian pekerjaan lain ? " Tanya Sri pada Pak Taufik kepala Chef yang ada di rumah dinas itu.

"Memang seharusnya saya menegur dia, tapi apa yang di kerjakan oleh ya itu atas perintah atasan. Saya tidak bisa apa-apa. " Jawab Pak Taufik selaku Senior Sri.

"Perintah atasan ? " Pekik Sri yang semakin penasaran, dan akhirnya Sri menggali informasi tentang Syifa.

Sri memang selama ini tidak mau ada pekerja yang menyaingi kinerjanya saat bekerja.

Syifa pun datang ke ruang dapur itu, Syifa sangat terlihat cantik dengan kesederhanaannya itu. Sri merasa terganggu dengan apa yang ada dalam diri Syifa, padahal kalau di lihat-lihat penampilan Sri dan Syifa sangat beda jauh.

Sri adalah wanita cantik dengan wajah yang begitu mulus begitupun dengan badannya yang terlihat sangat bagus karna pola makan dan perawatan yang selalu ia lakukan. Sementara Syifa walaupun badannya sama-sama terlihat bagus tapi wajah Syifa masih terlihat natural tanpa perawatan khusus seperti Sri.

"Maaf Pak Taufik, saya di perintahkan untuk membawa sarapan Mayor Ararya pagi ini. Apa yang harus saya buat ? " Tanya Syifa ramah melewati Sri tanpa mau menyapanya, karna sungguh perbuatan Sri waktu itu sangat membuat Syifa kesal.

Pak Taufik melihat sekitar, " Kamu buatkan saja sarapan yang tinggi akan Protein. Kamu pasti sudah tahu itu. Saya sedang mengerjakan pekerjaan lain. "

"Baik Pak, terimakasih. " Jawab Syifa sangat terlihat sopan.

"Permisi Mbak. " Ucap Syifa kaki ini pamit pada Sri.

Sri tak menjawab ucapan Syifa.

Seperti biasa Syifa menyiapkan makanan yang berupa sayur-sayuran, setelah selesai Syifa membawa semua apa yang di perlukan Mayor Ararya dalam satu nampan.

Walaupun Sri terus berbisik pada temannya yang Syifa yakin itu tentangnya ia tidak perduli, karna jika Syifa terpancing dengan sikap Sri itu akan sangat merugikan diri Syifa sendiri.

"Put ... Aku keluar dulu ya ? " Ucap Syifa pada Putri.

Putri melihat isi dari nampan yang di bawa Syifa, " Wow terlihat sangat lezat. Emm ... Kalau di cium baunya ini sih pakai bumbu cinta iya kan ? " Goda Putri.

"Husssttt ... Jangan begitu, lihat gank Sri saat melihat kita. " Jawab kecil Syifa.

"Oh ... Iya .. Iya .. Ya sudah kamu hati-hati. " Putri membiarkan Syifa pergi.

Syifa hanya tersenyum pada Putri, lalu ia mulai melangkah pergi keluar dapur itu menuju kamar Mayor Ararya.

"Wow ... Pagi-pagi seperti ini kamu mau kemana ? " Tanya Hans saat bertemu Syifa di ruangan yang menuju kamar Mayor Ararya.

Leo menyenggol lengan Hans. " Jangan ganggu dia, dia sedang melaksanakan tugasnya untuk merawat Komandan. "

Hans menatap Syifa. " Lah kenapa harus dia ? padahal kan Sri lebih senior di banding dia. "

"Sri tidak paham dengan dunia medis, jadi dia yang di tunjuk oleh Pak Joko. " Jawab Leo semakin membuat Hans tak mengerti.

"Permisi Pak, " Syifa pun memilih untuk pergi dari mereka berdua.

"Ya .. Silahkan, pastikan makanan dan obat itu sampai dengan baik pada Tuannya. " Goda Leo.

Syifa tersenyum manis, " Pasti Pak. Saya sudah paham itu. "

Leo pun memberikan jalan untuk Syifa.

"Memang dia mengerti Medis ? Dia juga kan sama PRT di sini. " Ucap Hans.

"Dia Mahasiswi kedokteran Hans, kaget kan Lo ? " Jawab Leo.

Hans tak percaya, " Hah ... "

"Sudah-sudah jangan terkejut seperti itu, jangan ganggu dia. Atau tidak Lo yang akan kena hukuman Mayor Ararya. " Jelas Leo yang berjalan ke arah ruang makan, begitu juga dengan Hans yang mengekor di belakangnya.

Syifa mengetuk pintu kamar itu, jika belum di persilahkan masuk ia tidak akan masuk. Karna ia sangat tahu bentuk kemarahan seperti apa yang akan di tunjukan Mayor Ararya saat ada yang berani melakukan hal tanpa seijinnya.

"Masuk. " Beberapa menit suara itu pun terdengar.

Syifa membuka pintu kamar itu, ia melihat Mayor Ararya sedang menyimpan handuk bekas ia pakai di jemuran kecil yang ada di balkonnya.

"Pagi Pak ? " Ucap Syifa meletakkan nampan itu di meja kerja Ararya.

"Kenapa harus di antarkan lagi ke kamar ? Saya bisa turun sendiri kok. Saya tidak mau terkesan manja atas sikap kamu ini. " Seperti biasa Ararya menyambut ucapan ramah Syifa dengan ucapan dingin dan datarnya.

"Pak Joko yang memerintahkan saya Pak, lagian luka bapak itu belum boleh terkena angin luar takut terkena bakteri. Jadi ya saya yang harus mengantarkan sarapan ini. " Jelas Syifa membuka penutup makanan itu.

"Ayo duduk Pak, biar saya bantu. " Pinta Syifa yang biasa saja.

"Di suapi lagi ? " Tanya Ararya. " Tidak usah, saya bisa sendiri Kok. "

"Baik lah, kalau begitu saya tunggu di luar. Selesai anda sarapan saya akan mengganti kain penutup luka itu. " Jawab Syifa.

"Emm .. " Jawab Ararya singkat tidak mau menahan Syifa saat keluar dari dalam kamarnya.

Saat hendak mengambil gelas minum, Ararya merasa tangannya sangat keras dan sakit.

"Saya bilang juga apa Pak, sudah lah jangan beranggapan saya akan memikirkan jika anda manja Pak. Luka anda itu di telapak tangan, jadi akan susah mengambil apapun. " Syifa yang belum sempat keluar kamar Ararya langsung kembali saat melihat Ararya kesusahan.

Ararya pun pasrah dengan sikap Syifa.

Suara ponsel Syifa saat itu terus berdering, Syifa tak mau mengangkat sambungan telpon itu karna kini ia sedang menyuapi Ararya.

"Saya seperti bayi tahu tidak kalau kamu suapi terus seperti ini, mulai besok tidak usah seperti ini lagi. " Ucap Ararya sangat merasa tidak pantas.

"Biarkanlah dua hari ini anda menjadi bayi kopasus Pak, lagian anda kan sakit. Sudah lah jangan gengsi seperti itu. Lagian saya sering kok menyuapi seorang prajurit yang sudah tua saat di rawat di rumah sakit. " Jawab Syifa.

"Apa bayi kopasus ? Jangan kurang ajar kamu. " Timpal Ararya. " Angkat saja dulu teleponnya biar hp kamu itu diam tidak seperti pemiliknya terus berbicara. "

Syifa pun tersenyum mendengar Omelan Ararya, " Baik Pak. Sebentar ya ? "

Syifa pun menjauh dari Ararya, di sela-sela Syifa membelakangi Ararya. Ararya langsung menenangkan dirinya sendiri. Karna sungguh ia merasa tak menentu saat berada dekat dengan Syifa.

"Oh ini Dokter Irwan, saya pikir siapa. Sudah Dok saya sudah melakukan apa yang sudah anda sarankan. "

"Dokter Irwan ? Jadi kemarin dia bertukar nomor ponsel dengan Doker Irwan ? Ucap Ararya dalam hatinya.

1
charis@ŕŕa
love love
charis@ŕŕa
knp ini gk di lanjut???
apkh ini ud tamat
Ibnu Ardhi
kok lama ya up nya
Isnaini Isnaini
Buruk
Isnaini Isnaini
Kecewa
Arini S Dyah
sikap syifa jng dibuat terllu murah donk... cewek pny harga diri lhaa.. jaim dikit kan gpp
Mahpudoh
Luar biasa
Mahpudoh
Buruk
bhunshin
si mayor udah berani pelak peluk bae
bhunshin
si Syifa pasti gemetaram bgt🤣🤣🤣
bhunshin
si Sri 🐜 rangrang kudu dibasmi
Diah Darmawati
kok lama y gk up
Asri Iqrok
ayo kak ditunggu updatenya
Nina Meylina
ini jg SM blm up Lg padahal udh bulak balik buka
Ita Mariyanti
strong Syifa 💪💪
Ita Mariyanti
maksimal bgt Syifa ki jd caltu 😘😘
Ita Mariyanti
kapok mu Tiara kn sembur akhirnya 😁😁👍👍👍
Ita Mariyanti
Syifa keren 😍😍😍
Ita Mariyanti
😱😱😱😱 muantabb Syifa 👍👍👍
Dwi Winarni Wina
Syifa mendonorkan darahnya buat calon mertuanya sampai terkapar dirawat,,,
Arrarya punya firasat syifa tdk sedang baik2 aja dan firasat arrarya btl skl syifa lg terbaring sakit,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!