pernikahan, bagi sebaian orang adalah kata kata yang paling mengerikan. Karena terdapat tanggung jawab yang cukup besar didalamnya, belum lagi berbagai macam cobaan yang pasti akan ada menghampiri. Maka dari itu, banyak yang berfikir ribuan kali untuk memilih kata "aku siap untuk menikah" walau usia mereka sudah cukup matang.
Tapi tidak bagi dua anak manusia yang sudah dimabuk cinta ini, mereka tak perduli dengan apa yang ada didepan sana, yang terpenting mereka bisa selalu bersama untuk saat ini dan selamanya.
Bahkan mereka nekat kabur bersama dan melakukan pernikahan tanpa adanya satu orang pun keluarga termasuk orang tua mereka. Usia tidaklah jadi soal bagi keduanya.
Bagaimana kah kisah kedua anak manusia ini dalam menjalani pernikahan diusia dini...??
ikuti kisah mereka...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Danny dan Aletta sudah berada didalam restoran bersama dengan mama serta mommy. Sedangkan papa Danny ternyata tidak bisa hadir, karena ada meeting mendadak yang tidak bisa ditinggalkan.
Begitu juga dengan Dimitri yang berhalangan hadir, dengan alasan pekerjaan diluar kotanya belum selesai. Acara makan malam yang memang sudah dirancang oleh kedua orang tua mereka ini, dimanfaatkan oleh Arsel untuk menjalankan rencananya.
Disaat Aletta, Danny dan kedua mama mereka tengah bercanda, seorang pria dengan pakain pelayan berjalan disebelah meja mereka dan menjatuhkan bolpoint yang dia bawa. Mengerti akan maksud dari pria itu, Aletta pun meminta izin untuk kekamar kecil, dan sesaat ia memasuki ruangan itu, tiga wanita juga masuk kedalam sana.
Nampak diujung jalan Arsel yang sudah menggunakan jaket dan helm salah satu perusahan transportasi online sudah menunggu. Sudah sepuluh menit lamanya Aletta berada didalam kamar kecil. Dahlia yang berniat ingin melihat sang anak, harus menundanya karena sapaan dari seorang gadis "mamah, kakak, disini juga ternyata.? ehh ada mommy Dimitri juga."
"Kamu ngapain disini.? sama si monyet ini lagi." tanya Danny
"Biasa aja itu mulut nyet, buset deh..!! loe lupa apa kan mantan ketua osis kita ulang tahun dan ngerayain dimari." sahut Adam
"Tau nih kakak, aku kan udah bilang, tadi aku mau nebeng sama kakak tapi kakak lagi pergi sama mama, ya udah aku telfon aja kak Adam minta jemput. Aku juga udah bilang sama mama." jelas adik Danny.
"Oiya ya lupa gue..!" kata Danny
"Hemm..!!" cebik Adam dan adik Danny bersamaan.
"Aletta mana, kok gak ada.?" tanya Adik Danny.
"Lagi ditoilet." jawab mama Aletta
Dan nampak diujung jalan motor yang dikendarai Arsel menyala dan mulai berjalan meninggalkan area restoran. Danny yang melihat pun langsung berdehem memberi kode kepada adiknya dan Adam jika misi mereka berhasil, korban telah dieksekusi. Mereka pun bisa sedikit bernafas, walau masih ada ketakutan dan kekawatiran dihati mereka.
"Kok lama ya Aletta.? mommy cek dulu sebentar ya." Dahlia langsung bergerak menuju ketoilet restoran tersebut. Tak beselang lama Dahlia sudah kembali kemeja dengan wajah panik dan pucat. "Aletta Danny Aletta hilang...!!" teriak Dahlia
Danny beserta sang adik juga Adam, kembali beraksi dengan pura pura panik juga. "hilang gimana mom.?"
"Hilang gimana tante..?" tanya Adam
Mama Danny pun tak kalah panik "hilang gimana maksudnya..?"
Dengan Wajah yang sudah pucat dan tubuh gemetar Dahlia coba menjelaskan " iya hilang dia enggak ada ditoilet cuma ada tas sama ponselnya aja ini." sembari meletakkan tas yang dimaksud keatas meja. Seketika suasana pun riuh, para pengunjung restoran lainnya yang melihat pun ikut mengomentari.
"Cobe cek keruang VIP tempat tuh ketua osis bikin acara nyet...!!" usul Danny
"Kita aja yang kesana, cek sendiri sama kita." kata mama Danny
Mereka pun bergegas menuju keruang VIP yang dimana acara sang mantan ketua osis berlangsung. Dibukanya pintu ruangan itu oleh Dahlia tanpa permisi, nampak disana ada Andre, Dini, Lisa, Maya, dan delapan orang lainnya, yang disinyalir ada temen teman yang punya acara.
"Ada apa ini..? kanapa nyet.?" tan pura pura Andre.
"Eh maaf, apa ada Aletta disini.?" tanya Dahlia
"Maaf tante, Aletta belum dateng. Saya juga lagi nungguin mereka ini" ditunjuk sipemilik suara kearah Danny dan adiknya, sertan Dimas "sama Arsel juga untuk mulai acaranya." lanjut si pemilik suara yang tak lain adalah orang bayaran Arsel.
"Arsel, memang Arsel diundang juga.?" tanya Dahlia kembali
"Iya tante..!"
"Terus belum dateng dia..?" Dahlia lagi lagi bertanya.
"Tadi udah dateng tante, tapi setelah terima telfon dia langsung pergi." jawab sang pemilik acara.
"Aduh Danny gimana ini.?" tanya Dahlia frustasi
"Sabar mom, kita cari dulu aja." ucap Danny
"Ada apan sih nyet.?" tanya Andre
"Aletta hilang.!" jawab Danny
"APA...!" ucap para bocah kurang ajar.
"Kok bisa.? gimana ceritanya.?" tanya Andre
"Daddy, hubungi Daddy Danny, hubungi Deddy." seru Dahlia memotong ucapan Andre. Belum sempat sempat Danny menghubungi Dimitri, suara notifikasi pesan masuk keponsel Dahlia. Diambilnya langsung ponsel itu secepat kilat,tapi belum sempat dibaca pesan dari Aletta, panggilan sang suami sudah terlebih dulu masuk diponselnya "Iya halo Dad.!"
"Itu kakak kenapa mommy..? maksud dia apa kirim pesan sama Daddy gini.?" kata Dimitri diseberang sana.
"Mommy enggak tau maksud kakak apa, mommy enggak tau pesan yang dikirim keDaddy apa, mommy juga enggak mau tau. Yang Daddy mesti tau kakak hilang, kakak enggak ada. Cuma ada tas sama ponselnya aja ini." balas Dahlia
"Apa.!! Mommy yang bener kalo ngomong.?"
"Ini udah bener banget Daddy, gimana ini.? mommy mesti gimana.?" masih dengan suara paniknya.
"Daddy pulang sekarang, tungguin Daddy disitu."
Setelah sambungan suara terputus, mommy pun langsung membuka pesan yang dikirim oleh Sekar.
"Daddy, mommy maafin kakak ya kalo selama ini kakak banyak salah, maafin kakak udah membuat daddy dan mommy kecewa. Kakak pengen banget bikin Daddy sama mommy bahagia, pengen banget. Tapi bukan dengan kakak nikah sama Danny, kakak punya pilihan sendiri Dad, mom. Jadi kakak harap Daddy sama Mommy bisa ngertiin gimana perasaan kakak. Daddy sama mommy jangan sedih ya, harus terus bahagia. Karna sekarang kakak juga bahagia bareng sama orang yang kakak cintai. Jaga kesehatan ya Dad, Mom, jangan sampe sakit. Suatu saat nanti kakak pasti pulang bersama dengan orang yang sudah membuat kakak bahagia. Jadi sebelum saat itu tiba Daddy sama Mommy harus janji sama kakak untuk selalu baik baik aja, agar bisa melihat kebahagian kakak. Salam untuk Revan ya Daddy, Mommy.
PELUK CIUM SAYANG DARI KAKAK BUAT DADDY,MOMMY DAN EVAN."
"Kakak.!" seketika teriakan dan tangisan Dahlia pun pecah, tubuhnya pun luruh kelantai. Seisi ruangan semakin panik, mereka yang sudah tau akan rencana ini, hanya bisa saling bertukar pandang. Menyaksikan betapa pilunya tangisan Dahlia, memunculkan rasa bersalah dan penyesalan dihati mereka. Tapi demi kebahagiaan kedua sahabatnya, mau tidak mau mereka harus melakukan ini. Mendukung apa yang sudah menjadi pilihan sahabat mereka.
Tak lama muncullah papa Danny dan langsung menanyakan bagaimana kronologi kejadiannya. Setelah mendengar cerita dan mengetahui kronologinya sudah dipastikan itu bukan kasus penculikan. Mereka pun memutuskan untuk tidak melaporkan kepolisi.
Papa Danny langsung memanggil kembali para orang suruhannya yang selama ini mengawasi Danny dan Aletta untuk kembali bertugas dan mencari keberadaan Aletta. Begitu juga dengan Dimitri yang langsung menyebar orang orangnya untuk mencari putri kebanggaannya itu.
Setelah membereskan kekacauan yang sudah dibuat sesaat setelah Aletta hilang, keluarga Danny beserta Dahlia kembali kekediaman Dimitri. Menunggu sang tuan rumah kembali dari luar kota. Dahlia yang tak henti hentinya menangis dipelukan mama Danny, menambah ketidak enakan dihati Danny, adiknya dan kelima sahabat yang lain.
