Reina baru saja pindah ke kompleks perumahan baru atas permintaan suaminya karena lingkungan rumah lamanya sudah tak senyaman dulu. Tetangga sebelah rumahnya adalah seorang pria hot berotot bernama Nathan yang katanya adalah seorang duda keren.
Tetapi tetangganya yang lain ada yang menyebarkan rumor kalau Nathan bercerai dari istrinya karena ternyata ia adalah seorang gay. Reina jadi penasaran dengan tetangga barunya dan bertekad untuk mencari tahu yang sebenarnya. Yuk, kita simak kisah Reina yang ceria tapi kadang juga penuh lika-liku ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sitting Down Here, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Reina Merajuk
Sambil menunggu Reina dan Reifan yang sedang mengantri tiket bioskop, Nathan mengajak Reza untuk membeli cemilan. Setelah selesai mengantri, mereka pun mulai bersiap masuk ke teater masing-masing.
Film yang akan Reina dan Nathan tonton selisih 10 menit dengan film robot yang akan di tonton oleh Reza dan Reifan yang sudah masuk terlebih dahulu.
Reina dan Nathan hanya diam saja. Reina terlihat tegang, sementara Nathan sebaliknya merasa nyaman dan santai.
"Muka kamu tegang banget kayak mau nonton film horor, Rein" Ujar Nathan sambil tersenyum menggoda.
"Ga tau ya, perasaan aneh aja gitu nonton sama kamu"
"Ini kan baru pertama kali, berarti nantinya kita harus sering nonton biar kamu ga tegang"
"Ih, ga mau ah! Ini aja karena mas Reifan yang minta, kalau sengaja ngajak nonton kamu nanti ga bisa konsen nonton karena kamu ganggu aku terus"
"Emang kamu tau kalau aku akan ganggu kamu kalau lagi nonton? Ini aja baru pertama kali kan kita nonton bareng"
"Iya sih... "
"Udah di panggil tuh, kita masuk yuk!"
"Ya udah ayo deh" Reina terlihat kurang bersemangat.
_***
Setelah masuk ke dalam bioskop, ternyata Nathan benar-benar menonton film tersebut dan tidak berisik sama sekali. Reina sempat memandang Nathan dengan heran.
"Apa?" Tanya Nathan kepada Reina
"Kamu benar-benar nonton film ini"
"Ya, emang seharusnya begitu, kan?"
"Aku pikir kamu akan tidur di sepanjang film"
"Kan aku bilang kalau dulu aku suka nemenin mamaku nonton, kalau aku tidur pastinya mamaku akan ngambek seperti kamu juga, kan?"
"Iya sih... Hehehe..."
Lalu mereka kembali menonton film tersebut sampai di adegan terakhir yang membuat terharu sampai membuat Reina menangis. Akibat terbawa perasaan dan ingin menghibur Reina, tanpa sadar muka mereka berdekatan dan Nathan langsung merespon dengan mencium Reina, yang awalnya hanya ingin mengecup, lama kelamaan mereka jadi saling bertukar saliva sampai film selesai dan muncul credit title di layar.
Ciuman Nathan sangat dahsyat. Reina belum pernah di cium seperti itu, bahkan oleh suaminya sendiri. Seperti yang pernah Laney katakan, Nathan memang pencium ulung. Ciuman mereka terhenti karena mereka kaget dengan suara orang-orang di sekitar mereka yang akan keluar ruangan bioskop.
Reina dan Nathan menjadi sama-sama tersentak dan kaget. Reina pun sampai kaget dengan dirinya sendiri yang bukannya menghindar malah membalas ciuman Nathan. Tapi belum selesai Reina meredakan debaran jantungnya, Nathan malah menciumnya lagi untuk yang kedua kali, tapi kali ini Reina masih sempat mendorong muka Nathan agar ia tak menciumnya lagi. Setelah itu lampu bioskop menyala kembali, tanda film telah usai dan mereka harus meninggalkan ruangan.
***
Setelah keluar dari bioskop, Reina langsung memukul lengan Nathan dengan keras.
"Apa-apaan sih kamu kok jadi menciumku sampai dua kali?"
"Yang pertama aku terbawa suasana, kau pun juga begitu. Tapi yang kedua, karena aku memang menginginkannya."
"Aku tidak terbawa perasaan atau suasana, kau hanya memanfaatkan momen untuk menggodaku!"
"Dan nyatanya berhasil, kan?"
"Tidak!"
"Kau menciumku balik, akuilah Reina"
"Tidak ada yang perlu ku akui dan kau seharusnya minta maaf!"
"Aku tidak akan minta maaf untuk sesuatu yang ingin kulakukan."
"Kau seharusnya minta maaf dan berjanji untuk tidak melakukan itu lagi, Nate! Apa susahnya sih melakukan itu?"
"Baiklah, aku akan minta maaf atas ciuman yang pertama karena aku tidak sengaja melakukannya. Tapi aku tidak akan minta maaf atas ciuman yang kedua karena aku menginginkannya, juga aku tidak akan berjanji untuk tidak akan melakukannya lagi, karena pastinya aku akan melakukannya lagi. Ingat itu, Reina" Ucap Nathan sambil mendekatkan mukanya ke muka Reina seperti hendak menciumnya lagi tapi Reina langsung menjauh.
"Ugh! Kau menyebalkan sekali, Nate!"
"Teruslah berkata begitu walaupun yang kau rasa adalah sebaliknya."
"Hidupku baik-baik saja dan aku tidak ingin membuat kekacauan dengan mulai menciummu seperti wanita agresif yang selama ini suka mengejarmu!"
"Hidupmu membosankan Rein, dan kau butuh hiburan karena suamimu tak selalu ada untukmu. Sedangkan aku bersedia untuk membuatmu senang sampai kau tergila-gila padaku dan menginginkan lebih" Bisik Nathan di telinga Reina yang merasa geli mendengarnya. Atau merasa terangsang?
"Sudahlah, kita harus kembali ke depan. Reza dan mas Reifan sudah menunggu. Film mereka pasti sudah selesai lebih dulu dari kita. Bersikaplah seolah tak terjadi apa-apa"
"Terserah kau sajalah" Ucap Nathan sambil mengangkat bahu.
Reifan heran melihat Reina yang kelihatan cemberut setelah menonton film bersama Nathan.
"Ada apa? Kenapa mukamu cemberut seperti itu, bun?" Bukannya kamu seharusnya senang udah nonton film yang kamu mau?" Tanya Reifan.
"Ga ada apa-apa, yah. Kita pulang aja yuk!'
"Kamu yakin? Biasanya kamu suka sambil liat-liat baju dulu kalau di mall."
"Ngga, langsung pulang aja"
"Oke deh. Ayo ja, kita pulang"
"Ga beli mainan dulu, yah?" Tanya Reza yang terlihat kecewa.
"Ga, lain kali aja ya sayang. Bunda lagi agak kurang enak badan nih" Ucap Reina yang sebenarnya kasihan juga melihat Reza yang masih ingin main di mall.
Ya udah deh... " Jawab Reza dengan lesu.
"Mmm... Reifan, karena tak ingin menggangu, sebaliknya aku pulang sendiri aja deh"
"Emang kamu ada rencana lain setelah ini, Nathan?"
"Sebenarnya sih enggak... "
"Ya udahlah ikut kita aja pulang bareng!"
"Tapi... "
"Udahlah, ayo ikut kita!"
"Oke deh"
***
Di dalam mobil, Reza tiba-tiba ingin bertukar tempat duduk dengan Reina. Ia ingin duduk di depan bersama ayahnya. Jadilah Reina duduk bersebelahan dengan Nathan di kursi belakang.
Reina masih banyak diam dan masih cemberut. Jadi ia duduk berjauhan dengan Nathan. Reifan yang masih penasaran akhirnya bertanya kepada Nathan.
"Istriku kenapa ya Nathan, dari tadi cemberut aja. Kamu tau ga kenapa?"
Reina langsung memberi kode kepada Nathan untuk tidak memberitahukan yang sebenarnya.
"Ehm... Itu... Tadi aku... Ketiduran, jadinya Reina marah sama aku sampai sekarang" Ujar Nathan sambil memasang ekspresi muka malu.
Reifan yang mendengarnya langsung tertawa.
"Ooh... Pantesan... Ternyata kamu sama aja kayak cowok-cowok lain!"
"Iya, aku pulang malam sekali jadi waktu tidur aku masih kurang. Maaf ya, Reina" Ujar Nathan sambil mengulurkan tangannya. Walau awalnya ragu, akhirnya Reina menyambut uluran tangan Nathan.
"Ya udah aku maafin, tapi lain kali kalau ngantuk bilang aja ga usah memaksakan diri untuk ikut dan nemenin aku nonton"
"Baiklah" Ujar Nathan sambil sekilas mengedipkan matanya ketika Reifan sedang tak melihat ke arah mereka. Reina kembali memelototi Nathan.
Setelah sampai di rumahnya, Nathan langsung pamit masuk ke rumahnya dengan alasan ingin beristirahat. Lalu keluarga Reifan juga masuk ke dalam rumah mereka dan beristirahat sebentar kemudian makan siang bersama.