My Hot and Mysterious Neighbour

My Hot and Mysterious Neighbour

Bab 1 Perkenalan yang Memalukan

Reina membuat cukup banyak bolu kukus untuk ia bagikan kepada para tetangga barunya. Anak semata wayangnya yang bernama Reza sedang mengamati Reina yang sedang menaruh satu persatu bolu kukus buatannya ke piring untuk ia bagikan ke para tetangga.

"Bunda yakin ada yang mau makan bolu buatan bunda?" Tanya Reza dengan polos

"Yakinlah. Emang kenapa? Kamu kan dari tadi nyobain dan bilang enak"

"Enak sih, tapi... "

"Tapi apa?"

"Tapi bunda janji jangan marah ya sama aku"

"Iya, bunda janji ga akan marah sama kamu, tapi uang jajan kamu bunda potong yaa... "

"Ya udah deh ga jadi bilang"

"Iiih... Jangan bikin bunda penasaran deh! Ayo bilang! Ya udah bunda janji ga akan potong uang jajan Eja, tapi bunda ga janji ga akan ga marah! Hehehe... "

"Gimana sih aku jadi bingung..." Reza sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya udah anterin bunda aja yuk bagi-bagi bolu kukus!"

"Kalau aku ga mau, nanti uang jajan aku di potong lagi ga?"

"Ish, kamu nih! Ya udah yuk ikut aja!" Ujar Reina sambil menggandeng tangan Reza di sebelah kiri sementara tangan kanannya membawa piring berisi bolu kukus yang akan ia bagikan.

Tetangga depan rumah dan sebelah kiri rumah Reina sedang tidak ada di rumah, jadi ia hanya menitipkan bolu kukusnya kepada Asisten rumah tangga mereka. Sekarang tinggal membagikan bolu kukus ke tetangga di sebelah kanan rumah Reina.

Reina mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban dari pemilik rumah. Reina baru saja akan membalikan badannya dan kembali ke rumahnya ketika tiba-tiba pintu di buka dari dalam. Reina hampir tak bisa berkata-kata ketika melihat orang yang membuka pintu adalah seorang pria yang tampaknya baru saja habis mandi karena ia hanya memakai handuk.

Reina hampir mengeluarkan air liur melihat badan berotot pria itu yang terlihat sangat menggiurkan.

"Ya? Ada yang bisa di bantu?"

"Ah... Eh... Oh... Saya... Saya tetangga baru di sebelah" Reina hanya memberikan bolu kukus yang ia pegang setelah itu ia malah berlari ke dalam rumah sambil menggandeng tangan Reza.

Reifan, suami Reina bingung melihat istrinya yang terlihat ngos-ngosan dari luar rumah bersama Reza, anak mereka.

"Kamu kenapa? Kok ngos-ngosan kayak abis lari di kejar anjing?" Tanya Reifan kepada Reina.

"Itu bunda tadi abis liat... " Belum selesai Reza bicara, Reina malah menutup mulutnya dengan tangan. Reifan jadi tambah bingung melihat kelakuan istrinya yang kadang memang suka bertindak absurd.

"Ga... Ga ada apa-apa kok, mas... Hehehe..." Reina enggan untuk menjelaskan kepada suaminya karena takut ia marah atau cemburu jika ia bilang baru saja melihat badan tetangga barunya yang hot. Mengingat itu membuat Reina menjadi kepanasan dan mengambil air dingin di kulkas.

Beberapa lama kemudian, pintu rumahnya ada yang mengetuk. Reifan yang sedang menonton televisi bersama Reza lalu berdiri hendak membuka pintu, tetapi Reina menawarkan agar ia saja yang membuka pintu.

Sebelum membuka pintu, Reina terlebih dahulu mengintip di jendela. Ternyata yang mengetuk pintu adalah tetangga sebelah yang tadi hanya memakai handuk, tapi sekarang ia sudah memakai kaos dan celana jeans. Reina lalu membukakan pintu.

"Hai, masih ingat saya? Tadi kamu ke rumah saya lalu kabur. Kamu baru pindah kesini ya?"

Reina yang merasa gugup tidak sanggup menjawab, ia hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Perkenalkan, saya Nathan." Pria itu lalu menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Reina kembali hanya menganggukkan kepalanya.

"Setidaknya bolehkah saya tahu namamu?" Tanya pria bernama Nathan itu.

"Eeeng... Saya... Saya... " Reina masih gugup dan sulit berkata-kata ketika tak lama kemudian Reifan muncul di dekat Reina.

"Ada tamu ya Bun... Kok kamu diam aja? Tamunya ga di suruh masuk?"

"Iya... Itu... Anu..." Reina kembali tergagap.

"Hai, saya Nathan, tetangga sebelah rumah" Kali ini Nathan mengulurkan tangannya kepada Reifan.

"Saya Reifan, dan ini istri saya, Reina" Ujar Reifan sambil menyambut uluran tangan Nathan.

"Mari masuk!" Ajak Reifan kepada Nathan

"Terima kasih" Nathan kemudian masuk ke ruang tamu.

Reza muncul ke ruang tamu untuk mengintip tamu yang datang.

"Ooo.. Ini om yang tadi ya yang ga pake baju?"

Ketiga orang dewasa yang berada di ruangan itu kaget mendengar ucapan Reza. Lalu Nathan berinisiatif membuka percakapan.

"Eh iya, tadi saya baru habis mandi ketika Reina datang" Ujar Nathan mencoba menjelaskan kepada Reifan yang sedang memelototi istrinya.

"Iya, makanya tadi bunda kabur sambil gandeng tangan aku!" Ujar Reza lagi dengan polosnya. Muka Reina yang sudah merah menjadi tambah merah seperti tomat baru matang dari pohon. Lalu akhirnya ia bisa mengucapkan kata-kata juga demi untuk mengalihkan perhatian.

"Duduk dulu mas, saya buatkan minum dulu ya sebentar!" Reina segera lari ke dapur untuk mencari aman.

Suasana ruang tamu berubah menjadi kaku. Di menit-menit pertama Reifan dan Nathan hanya saling diam tanpa ada satu pun yang mulai membuka percakapan.

Reza yang sedari tadi mengamati malah jadi yang pertama membuka percakapan.

"Om sama ayah kok diem-dieman aja dari tadi? Lagi marahan ya?"

"Ah, ngga apa-apa kok. Kamu namanya siapa?"

"Aku Reza, om. Tapi kadang bunda panggil aku Eja, karena waktu kecil aku belum bisa ngomong huruf R. Sekarang udah bisa dong. Nih... Rrrr.... Rrrr...."

Nathan tertawa melihat ulah Reza. Begitu pula dengan Reifan. Akhirnya suasana mencair berkat kepolosan Reza.

"Reza sekarang umur berapa?" Tanya Nathan kepada Reza.

"Mau tau aja atau mau tau banget? Hehehe... "

"Mau tau banget" Ujar Nathan sambil menyeringai, memperlihatkan gigi-giginya yang putih dan bersih.

"Aku umur tujuh tahun om, kelas 1 SD."

"Oooh... Umur tujuh tahun udah keliatan gede ya" Ujar Nathan.

"Iya anak sekarang memang lebih besar badannya di banding waktu saya kecil dulu" Ujar Reifan akhirnya menimpali obrolan Reza dan Nathan. Lalu Nathan kembali merespon ucapan Reifan.

"Iya betul, mas. Dulu waktu saya seumuran Reza, badan saya kecil dan pendek. Waktu SMP juga saya masih kecil. SMA baru mulai besar" Ujar Nathan sambil mengingat masa kecilnya sambil tersenyum.

"Kalo ayahku kata eyang waktu kecil udah tinggi, om. Tapi badannya kurus. Makanya kata eyang sekarang ayahku tambah tinggi jadi kayak tiang listrik" Ujar Reza kembali menimpali obrolan Reifan dan Nathan.

"Ah, kamu nih malu-maluin aja! Masa ayah di samain sama tiang listrik sih!" Ujar Reifan pura-pura ngambek di depan Reza.

"Ih eyang emang beneran ngomong gitu, yah! Kalau ga percaya telepon aja eyang!" Reza protes karena ayahnya tak percaya dengan ucapannya.

"Ya udah deh ayah percaya..." Reifan akhirnya pasrah. Daripada Reza ngambek, ia rela jadi tiang listrik demi Reza. Setelah itu Reifan dan Nathan sama-sama menertawakan kepolosan Reza.

Episodes
1 Bab 1 Perkenalan yang Memalukan
2 Bab 2 Bolu Kukus Bantet
3 Bab 3 Working on Sunday?
4 Bab 4 Tombol Like
5 Bab 5 Pelampiasan
6 Bab 6 Pembalasan
7 Bab 7 Reina Cemburu
8 Bab 8 Hobi Baru Nathan
9 Bab 9 Investigasi Reina
10 Bab 10 Misteri Rabu Malam
11 Bab 11 Nonton Bareng
12 Bab 12 Reina Merajuk
13 Bab 13 Erika, si Janda Agresif
14 Bab 14 Nathan Curiga
15 Bab 15 Janji Nathan
16 Bab 16 American Breakfast
17 Bab 17 Tertangkap Basah?
18 Bab 18 Adik Kecil yang Pemilih (21+)
19 Bab 19 Reina di Interogasi
20 Bab 20 Butuh Reifan
21 Bab 21 Kekasih Gelap
22 Bab 22 Father's Day Event
23 Bab 23 Reifan Ketahuan
24 Bab 24 Reina Bertemu Laney
25 Bab 25 Efek Lelah Nathan
26 Bab 26 Rencana Jalan-jalan
27 Bab 27 Reina Belajar Menyetir
28 Bab 28 Reina Insecure
29 Bab 29 Reifan Akhirnya Pulang
30 Bab 30 Jangan Menjauh Dariku
31 Bab 31 Duel Ulang
32 Bab 32 Tamu tak Disangka
33 Bab 33 Kebohongan Reifan Terungkap
34 Bab 34 Penjelasan untuk Weni dan Winda
35 Bab 35 Balas Dendam Reina
36 Bab 36 Akhirnya Menyerah (21+)
37 Bab 37 The Morning After
38 Bab 38 Nathan di Keroyok
39 Bab 39 Pengakuan Nathan
40 Bab 40 Bicara dengan Reza
41 Bab 41 Pengajuan Perceraian (21+)
42 Bab 42 Reifan Akhirnya Muncul Lagi
43 Bab 43 Reifan Ingin Bertahan
44 Bab 44 Reza Hilang?
45 Bab 45 Reza Akhirnya Ditemukan
46 Bab 46 Reza Pulang
47 Bab 47 Mediasi
48 Bab 48 Ayo Menikah
49 Bab 49 Sidang Pertama
50 Bab 50 Reina Ingin Mandiri
51 Bab 51 Sidang Kedua
52 Bab 52 Mary Your Daughter
53 Bab 53 Cherish You
54 Bab 54 Tak Jadi Cemburu?
55 Bab 55 Peringatan dari Chef Bobby
56 Bab 56 Weni dan Winda Curiga
57 Bab 57 Interogasi
58 Bab 58 Pekerjaan Pertama Reina
59 Bab 59 Pekerjaan Pertama Reina (2)
60 Bab 60 Reina Resign, Nathan di Skors
61 Bab 61 Menyelesaikan dengan Cara Elegan
62 Bab 62 Proses Penangkapan Tom Browning
63 Bab 63 Melamar Bersama Reza
64 Bab 64 Reina Hamil?
65 Bab 65 Perjuangan Reina untuk Bekerja
66 Bab 66 Perjuangan Reina untuk Bekerja (2)
67 Bab 67 Berdamai dengan Reifan
68 Bab 68 Dubai, Here We Come
69 Bab 69 Reina dan Nathan di Sidang
70 Bab 70 Hilman Sang Penyelamat
71 Bab 71 Persetujuan dan Perdamaian
72 Bab 72 Kanaya Kembali
73 Bab 73 Kanaya Kembali (2)
74 Bab 74 Pre-Wedding
75 Bab 75 Hari yang di Tunggu
76 Pengumuman : Terima kasih dan Pamit
77 Bab 76 Hot and Yummy Cooking
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan yang Memalukan
2
Bab 2 Bolu Kukus Bantet
3
Bab 3 Working on Sunday?
4
Bab 4 Tombol Like
5
Bab 5 Pelampiasan
6
Bab 6 Pembalasan
7
Bab 7 Reina Cemburu
8
Bab 8 Hobi Baru Nathan
9
Bab 9 Investigasi Reina
10
Bab 10 Misteri Rabu Malam
11
Bab 11 Nonton Bareng
12
Bab 12 Reina Merajuk
13
Bab 13 Erika, si Janda Agresif
14
Bab 14 Nathan Curiga
15
Bab 15 Janji Nathan
16
Bab 16 American Breakfast
17
Bab 17 Tertangkap Basah?
18
Bab 18 Adik Kecil yang Pemilih (21+)
19
Bab 19 Reina di Interogasi
20
Bab 20 Butuh Reifan
21
Bab 21 Kekasih Gelap
22
Bab 22 Father's Day Event
23
Bab 23 Reifan Ketahuan
24
Bab 24 Reina Bertemu Laney
25
Bab 25 Efek Lelah Nathan
26
Bab 26 Rencana Jalan-jalan
27
Bab 27 Reina Belajar Menyetir
28
Bab 28 Reina Insecure
29
Bab 29 Reifan Akhirnya Pulang
30
Bab 30 Jangan Menjauh Dariku
31
Bab 31 Duel Ulang
32
Bab 32 Tamu tak Disangka
33
Bab 33 Kebohongan Reifan Terungkap
34
Bab 34 Penjelasan untuk Weni dan Winda
35
Bab 35 Balas Dendam Reina
36
Bab 36 Akhirnya Menyerah (21+)
37
Bab 37 The Morning After
38
Bab 38 Nathan di Keroyok
39
Bab 39 Pengakuan Nathan
40
Bab 40 Bicara dengan Reza
41
Bab 41 Pengajuan Perceraian (21+)
42
Bab 42 Reifan Akhirnya Muncul Lagi
43
Bab 43 Reifan Ingin Bertahan
44
Bab 44 Reza Hilang?
45
Bab 45 Reza Akhirnya Ditemukan
46
Bab 46 Reza Pulang
47
Bab 47 Mediasi
48
Bab 48 Ayo Menikah
49
Bab 49 Sidang Pertama
50
Bab 50 Reina Ingin Mandiri
51
Bab 51 Sidang Kedua
52
Bab 52 Mary Your Daughter
53
Bab 53 Cherish You
54
Bab 54 Tak Jadi Cemburu?
55
Bab 55 Peringatan dari Chef Bobby
56
Bab 56 Weni dan Winda Curiga
57
Bab 57 Interogasi
58
Bab 58 Pekerjaan Pertama Reina
59
Bab 59 Pekerjaan Pertama Reina (2)
60
Bab 60 Reina Resign, Nathan di Skors
61
Bab 61 Menyelesaikan dengan Cara Elegan
62
Bab 62 Proses Penangkapan Tom Browning
63
Bab 63 Melamar Bersama Reza
64
Bab 64 Reina Hamil?
65
Bab 65 Perjuangan Reina untuk Bekerja
66
Bab 66 Perjuangan Reina untuk Bekerja (2)
67
Bab 67 Berdamai dengan Reifan
68
Bab 68 Dubai, Here We Come
69
Bab 69 Reina dan Nathan di Sidang
70
Bab 70 Hilman Sang Penyelamat
71
Bab 71 Persetujuan dan Perdamaian
72
Bab 72 Kanaya Kembali
73
Bab 73 Kanaya Kembali (2)
74
Bab 74 Pre-Wedding
75
Bab 75 Hari yang di Tunggu
76
Pengumuman : Terima kasih dan Pamit
77
Bab 76 Hot and Yummy Cooking

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!