NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Permaisuri

Reinkarnasi Permaisuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Chicklit
Popularitas:328.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Shafa Marwah

Liu Wen adalah seorang dokter bedah di abad 21. Namun, saat terbangun dari tidurnya ia mendapati dirinya tengah berada di zaman kuno. Dia telah mengarungi ruang dan waktu dan kini berada di tubuh seorang istri dari pangeran Jin yang tampan. Wanita ini bernama Liu Li, seorang yang tidak dapat diandalkan dan mudah ditindas orang lain.

Namun Liu Li dan Liu Wen merupakan dua kepribadian yang berbeda. Bagaimana Liu Wen menghadapi orang-orang di sekitarnya sebagai Liu Li?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shafa Marwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Mansion

"Bawa bayi putri Ming ke halaman dan berjemur selama setengah jam. Ke depannya lakukan setiap pagi dan sore harus berjemur. Tunggu, apa ada masalah dengan buang air besarnya? Apa warnanya?" tanya Liu Li pada pelayan.

"Warna putih," jawab pelayan.

"Mengapa bisa putih? Harusnya warna hijau. Makanan apa yang kamu berikan padanya?"

"Ini ..." Pelayan berlutut karena takut, "beberapa hari ini dia hanya minum susu dan sedikit air putih. Saya tidak memberinya apa-apa selain itu."

"Ibu suri, aku akan membuat resep obat baru. Kita akan melihat perkembangannya selama dua puluh empat jam. Bila tidak ada kemajuan ... aku khawatir ..."

"Ada apa? Katakan!" Ratu nampak gelisah.

"Bila obat tidak berpengaruh, berarti hal ini disebabkan oleh atresia bilier. Penyakit ini akan menyebabkan cairan empedu menumpuk, satu-satunya cara untuk mengobatinya adalah operasi," jelas Liu Li.

"Operasi?! Membuka perutnya?! Bayi sekecil ini ..." keluh ratu.

"Kita lihat perkembangannya. Bila kondisinya masih sama, operasi harus dilakukan."

"Liu Li, apa kamu masih kuat? Kamu sendiri sedang terluka." Ibu suri khawatir melihat keadaan Liu Li yang masih lemah.

"Ibu suri, aku tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir."

"Pergilah istirahat," perintah ibu suri.

"Tolong minta tabib untuk menjaga bayi putri Ming. Bila ada sesuatu segera panggil aku."

***

Pencarian pangeran Jin di gunung Tian Liang masih terus dilakukan.

"Cari dengan teliti, jika di sekitar sini tidak ada, maka perluas area pencarian!" Perintah Wei Hong.

"Aku menemukan yang mulia di sini!" Teriak salah satu pengawal dari dalam gua kecil.

Pangeran Jin tergeletak di tanah, kondisinya cukup parah dengan banyak pendarahan di tubuhnya.

"Pangeran!"

Kemudian pangeran dibawa pulang ke istana mansionnya.

"Pangeran, kamu sudah sadar," ucap Liu Li yang tengah berada di sisi ranjang pangeran.

"Liu Li, apa kamu baik-baik saja?"

"Aku baik. Jangan banyak bergerak. Lukamu sudah kuobati. Istirahatlah."

"Luka ini bukan masalah besar."

"Bukan masalah besar? Kamu pingsan karena kehilangan banyak darah. Untung saja Wei Hong bisa segera menemukanmu."

"Apa kamu terus menungguiku di sini?" tanya pangeran dengan nada menggoda.

"Pangeran adalah seorang pasien sekarang. Jangan menggoda dokter."

"Bagaimana rumput itu?"

"Putri Ming selamat. Tapi ..."

"Ada apa?"

"Bayinya tidak dalam kondisi yang baik. Aku akan mencoba teknik akupuntur, tapi bila tidak berhasil sepertinya aku harus melakukan operasi padanya hari ini. Tapi bila operasi itu gagal ... maka ..." Bila operasi gagal dan menyebabkan kematian, maka nyawa Liu Li pun dalam bahaya.

"Ada aku di sini. Aku akan mendukungmu." Pangeran memegangi luka di dadanya yang terasa nyeri, "ukh!"

"Bagaimana bisa? Pangeran sedang terluka."

"Aku akan menemanimu ke istana pangeran Zheo. Tidak akan ada yang berani melukaimu."

Pangeran Jin dan Liu Li menuju istana pangeran Zheo dengan menaiki kereta kuda.

"Putri syukurlah Anda sudah di sini! Cucu raja dalam bahaya. Silakan ikuti saya untuk pergi melihatnya." Tak disangka, pelayan yang hendak menjemput Liu Li di mansion pangeran Jin, bertemu di pintu gerbang istana pangeran Zheo.

"Aku harus bergegas," ucap Liu Li pada pangeran Jin yang duduk di tandu.

"Pergilah, aku akan menyusulmu."

Pelayan dan Liu Li segera menuju tempat di mana cucu raja dirawat.

"Huhuhu ... Yin Yin ... jangan menakuti ibu, kamu bangun. Tolong bangun ..." Putri Ming menangis di sisi ranjang putrinya, "Liu Li, tolong selamatkan Yin Yin. Aku mohon padamu!" seru putri Ming saat melihat Liu Li memasuki ruangan.

Liu Li melihat nafas Yin Yin yang tersengal-sengal. Kemudian ia segera membuka gulungan jarum peraknya. Diambilnya salah satu jarum, dengan hati-hati ia menusukkan di area dada Yin Yin, "Yin Yin, bertahanlah!"

Seketika itu juga Yin Yin menangis, "oeeeek oeeeek."

Berhasil! Kalau begitu teknik akupuntur ini bisa menyembuhkan Yin Yin, batin Liu Li senang.

"Kalian keluarlah dulu. Aku harus segera melakukan akupuntur pada Yin Yin."

"Kami mengandalkanmu," ucap putri Ming.

"Aku akan berusaha."

Semua orang menunggu di luar dengan gelisah.

"Kreeek." Pintu dibuka.

"Putri, bagaimana keadaan Yin Yin?" Putri Ming tak sabar menunggu Liu Li yang baru saja membuka pintu.

"Yin Yin baik-baik saja," ucap Liu Li dengan senyum lega di wajahnya.

"Benarkah?" Putri Ming sungguh senang mendengarnya.

"Ya, sekarang hanya perlu dirawat dengan baik untuk proses penyembuhannya."

"Kami sungguh berterima kasih padamu."

"Sudah menjadi tugasku."

"Mari kita pulang. Kamu harus istirahat, wajahmu pucat sekali," kata pangeran Jin.

"Baiklah." Liu Li saat ini dalam kondisi yang kurang baik karena kurang istirahat dan kurang tidur.

Malam ini Liu Li tidur dengan nyenyak hingga pagi menjelang.

"Tuan putri, Anda sudah bangun." Nenek Zao berdiri di sisi ranjang.

Liu Li menggeliat, "Nenek, aku ingin berendam air hangat."

"Akan segera saya siapkan, apa putri menginginkan yang lain?"

"Tidak."

Beberapa saat kemudian Liu Li telah menikmati berendam air hangat. Nenek berdiri dibalik penyekat ruangan.

"Pa --" Nenek Zao tidak menyelesaikan kalimatnya karena pangeran Jin menginstruksikannya untuk diam.

"Ssst!"

Nenek Zao segera undur diri dan membiarkan pangeran masuk ke dalam.

"Nenek, ada apa dengan selir-selir itu?" tanya Liu Li yang tak tahu bahwa nenek Zao telah pergi, "Semalam kudengar mereka bertengkar untuk berebut memijat kaki pangeran. Aku tidak akan pernah melakukannya!"

"Benarkah?" Pangeran muncul di balik penyekat pintu.

Karena terkejut, Liu Li secara tak sadar berdiri seketika dan ia baru menyadari beberapa detik kemudian kalau dia sedang mandi, "kyaaaaaa ... dasar tidak tahu malu!"

Pangeran menyembunyikan keterkejutannya karena melihat tubuh Liu Li yang polos, ia membalikkan badan, "cepat kenakan pakaianmu!"

"Jangan berbalik! Jangan mengintip!" Liu Li dengan cepat keluar dari bak mandinya dan memakai pakaian yang ada di sampingnya.

"Kamu terlalu percaya diri."

"Pangeran, istrimu ini cantik, bodinya seperti gitar Spanyol. Laki-laki mana yang tak akan tertarik."

"Gitar Spanyol? Apa itu?"

Liu Li telah selesai mengenakan bajunya dan berjalan ke arah meja kursi.

"Pangeran ada keperluan apa mencariku? Bagaimana lukamu? Aku harus memeriksanya," ucap Liu Li sambil duduk di kursi.

"Apa kamu punya masalah dengan selir-selir?"

"Tidak."

"Selir Fu Rong datang memberi hormat." Fu Rong berdiri di ambang pintu, "ah, pangeran juga berada di sini." Dia membungkuk memberi hormat.

"Masuklah," ucap pangeran.

"Fu Rong ingin melihat keadaan putri. Kudengar putri sedang tidak sehat."

"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Liu Li.

"Syukurlah kalau begitu. Fu Rong akan sangat sedih bila putri sakit."

Perempuan ini benar-benar manis sekali mulutnya. Di drama-drama kolosal, biasanya para selir ini akan bermain trik untuk menjatuhkan istri utama, batin Liu Li.

"Pangeran apa kakimu masih terasa pegal? Fu Rong akan memijat pangeran lagi."

Liu Li tahu dibalik dari perkataan sekir Fu Rong, ia hanya ingin memperlihatkan bahwa semalam mereka menghabiskan malam berdua.

"Malam ini ada rapat penting dengan para menteri, sepertinya aku akan pulang terlambat," jawab pangeran.

"Ini kebetulan sekali. Ada selir Fu Rong di sini," ucap Liu Li, "Liu Li ada permintaan pada pangeran."

"Katakan."

"Selama ini tanggung jawab mansion pangeran dipegang oleh selir Fu Rong, saat ini Liu Li sebagai istri pangeran sudah siap untuk mengambil alih. Dulu Liu Li terlalu fokus belajar ilmu medis sehingga melalaikan tugas sebagai istri pangeran." Selama ini selir Fu Rong berperan seolah-olah dia adalah istri pangeran. Dengan kedudukan sebagai anak menteri pertahanan, ayahnya memegang peran penting dalam kerajaan.

"Baiklah. Liu Li akan mengambil alih."

"Fu Rong dengan senang hati menyerahkannya," ucap Fu Rong dengan lembut.

1
nadira ST
ayo gebukin sampai lumpuh
Lyana Zuelaa
mirip komik yang judulnya "Gadis Beracun", bedanya ini pelayannya perempuan sedangkan di komik itu pelayannya laki-laki
Aisyah Ica Alzan Izaan
menarik
Christy Oeki
ceria selalu
Christy Oeki
sejahtera selalu
Christy Oeki
sukses selalu
Christy Oeki
bahagia selalu
Christy Oeki
sukses selalu
Christy Oeki
ceria selalu
Christy Oeki
sehat selalu
Christy Oeki
trus ceria
Christy Oeki
sehat selalu
Isabel Hartono
lanjut
est
iya pangera yebelin semoga liu sama yg lain yg lebih baik
Eti Yulianti
tor keren banget ....lanjut dong
Ajib Azam
lanjut up tor
azka aldric Pratama
di tunggu Thor up nya 👍👍
azka aldric Pratama
.
Depa Nelah
ku pernah baca cerita begini di mangatoon tapi dengan judul yang beda sama persis
Masnaini Ismail
katanya tamat tp masih lanjut ini..bosan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!