Keyla Salsabila, rela mengorbankan dirinya dalam sebuah pernikahan kontrak. Demi mendapatkan biaya untuk pengobatan sang Ibunda yang tengah sakit keras.
Hubungan pernikahannya dengan Edgar, pria yang menawarkan pertolongan dengan sebuah perjanjian kontrak awalnya jelas terasa hambar. Hingga berjalannya waktu, benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Namun, ego mereka lebih besar menutupi cinta yang sudah lama bersemi.
Lantas, akankah mereka memilih tetap bersama atau malah memutuskan untuk berpisah sesuai surat perjanjian pernikahan?
Mari sama-sama kita simak perjalanan cinta mereka dalam cerita author amatir berikut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iing Nirmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Keyla menarik napas dalam kemudian mengeluarkan kembali. Andai bisa menolak, ingin rasa nya Keyla mengatakan tidak. Menatap satu persatu orang yang di sana, tatapan tajam langsung Edgar layangkan sebagai ancaman.
"Keyla terima, Yah." Jahut Keyla tersenyum pada ayah nya, lebih tepat nya senyum paksa.
"Alhamdulillah! " mereka kompak mengucap syukur. Edgar menghela napas lega, tanpa sadar bibir nya tertarik membingkai senyum bahagia.
"Semoga aku sanggup bertahan dalam waktu yang sudah di tetap kan, " gumam Keyla dalam hati.
"Gimana kalau akad nikah nya di laksanakan 3 hari ke depan! " usul nya. Semua mata langsung menatap pada Edgar dengan mimik wajah berbeda-beda.Orang tua Edgar pun menatap bingung, bukan kah sebelum nya Edgar keberatan pernikahan nya di majukan.
Mata Keyla membola menatap Edgar yang tersenyum pada nya, membuat Keyla dongkol bukan main.
"Kenapa harus secepat itu? "tanya Ayah tak kalah terkejut nya.
"Mungkin nak Edgar sudah tidak tahan, Yah." goda bunda tersenyum pada Edgar.
"Pasti dia ingin cepat-cepat menyiksa ku." gumam Keyla lirih.
"Ah, eh iya. " Edgar salah tingkah mendengar godaan calon mertua nya.
"Lebih cepat lebih baik Pak, Bu. Bukan kah niat baik harus di segerakan. " Timpal Papa ikut bersuara.
Setelah mendapatkan kesepakatan bersama, Edgar pun membawa orang tua nya pulang.
Edgar mencium takzim tangan orang tua Keyla, sebelum beralih menjulurkan tangan nya pada Keyla.
"Apa? " Keyla menatap bingung tangan Edgar di hadapan nya.
"Salim, saya mau pulang! " seru Edgar lembut tapi tegas, dengan tangan masih menggantung di udara.
"Ngak! bukan muhrim, " tolak Keyla tegas.
Dengan kecewa Edgar menempelkan punggung tangan nya sendiri ke bibir Keyla.
"Edgar, " pekik nya marah, Edgar langsung mengikuti langkah orang tua nya keluar rumah.
"Aku yakin, Keyla bisa mengembalikan Edgar ku seperti dulu." Mama membatin menatap senang Keyla dan Edgar.
"Semoga ini yang terbaik. " Papa pun ikut membatin, ia sadar mereka terlalu keras pada Edgar selama ini, tapi semua itu mereka lakukan untuk kebaikan Edgar sebagai pewaris tunggal keluarga Addison.
Tiga hari kemudian.
Edgar sudah rapi memakai pakaian serba putih pakaian pengantin nya, lengkap dengan peci bewarna senada.
mematut diri nya di depan cermin, terlihat sangat gagah dan berkarisma.
"Selamat tinggal Olivia! " ucap nya tersenyum kecut, kembali mengingat sosok gadis yang pertama kali bisa menggetarkan hati sekaligus menghancurkan nya.
Mama menyembulkan kepala nya di balik pintu menatap pada Edgar yang juga menatap nya.
"Ayo kita berangkat sekarang! "
Mama tersenyum menatap putra semata wayang nya yang sebentar lagi akan bergelar suami.
Tak banyak yang hadir di pernikahan Edgar dan Keyla, hanya keluarga inti kedua nya dan juga tetangga terdekat, bonus Nana teman dekat Keyla.
Mobil mewah keluarga Addison sampai di rumah sederhana orang tua Keyla. Semua orang turun termasuk 2 orang adik perempuan Edgar.
Ayah dan bunda menyambut hangat kedatangan keluarga Addison. Bisik-bisik tetangga pun terdengar memuji keberuntungan Keyla mendapatkan suami orang kaya.
Jantung Edgar berdebar hebat, saat penghulu mulai duduk di hadapan nya. Nervous itu lah yang sedang Edgar rasa kan, mungkin karena ini hal baru bagi nya. Meskipun pernikahan kontrak, entah mengapa ada keinginan di hati kecil Edgar menikah cukup satu kali seumur hidup.
Keyla menoleh saat mendengar pintu kamar di buka, bunda masuk ke dalam kamar Keyla yang sudah di rias menjadi kamar pengantin.
"Key..Apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu? " tanya bunda, duduk di sebelah Keyla yang baru saja di rias.
"Key yakin Bun, do'a kan Key semoga rumah tangga Keyla bahagia. " Keyla tersenyum manis meyakin kan Bunda.
"Pasti Nak,ayo keluar! acara nya akan di mulai, " ajak bunda, menuntun Keyla berjalan.
"Maafkan Key Bun terpaksa harus berbohong. " Keyla menatap miris pada bunda nya, yang terlihat begitu bahagia menyambut pernikahan mereka.
Nana yang sedari tadi hanya diam menjadi pendengar antara ibu dan anak itu. Juga berharap Tuhan mampu merubah takdir mereka, pernikahan yang di awali dengan kesalahan bisa menjadi pernikahan sesungguh nya membawa kebahagiaan.
Edgar menatap Keyla tak berkedip, memakai kebaya modern bewarna putih make up natural menghiasi wajah nya, semakin memancarkan kecantikan alami yang Keyla miliki.
Bunda mengantar Keyla duduk di samping Edgar, yang masih menatap Keyla dengan tatapan takjub.
"Cantik, " gumam Edgar tanpa sadar, yang masih bisa di dengar oleh Keyla dan juga Malik yang di sebelah nya.
"Apakah sudah bisa kita mulai? " tanya penghulu menatap kedua pengantin di hadapan nya.
"Hah! " reflek Edgar mengalihkan tatapan nya pada penghulu.
"Nanti aja di pandang sepuas hati kalau udah sah, "goda penghulu terkekeh.
Edgar membuang muka karena malu, sedangkan Keyla hanya diam tak bereaksi apa pun meskipun ia tahu Edgar memperhatikan nya sejak tadi.
Edgar menjabat tangan ayah Keyla yang akan menikah kan mereka.
"Saya nikah kan dan kawin kan engkau Edgar Emiliano Addison bin Emir Addison dengan putri kandung ku Keyla Salsabila dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan satu set perhiasan berlian di bayar tunai. " Ayah menyentak kan tangan nya dan langsung di sambut Edgar dengan tegas dan lugas nya.
Edgar menjawab kalimat qabul dengan satu kali tarikan nafas.
"Bagaimana saksi? " penghulu melirik saksi yang sebelah kanan dan kiri mereka.
"Sah, "
"Sah."
Keyla memejam kan mata nya saat kata sah menggema di ruang tamu kecil rumah nya, sebuah kata yang sudah merubah status nya menjadi seorang istri.
Babak baru dalam hidup Keyla sudah di mulai, sanggup kah Keyla hidup bersama pria arogan seperti Edgar? Keyla sendiri pun tidak berani membayangkan nya.
"Nak, cium tangan suami mu! " Suara Bunda menyentak kan Keyla.
Keyla berubah posisi tubuh nya, tangan terulur mencium punggung tangan pria di hadapan nya, yang tak lain adalah suami nya sendiri.
Ada rasa hangat yang menjalar dalam diri Edgar saat bibir tipis nan ranum itu menyentuh punggung tangan nya.
Tanpa di sangka, Edgar memajukan tubuh nya mencium kening Keyla lama. Mata Keyla terpejam meresapi ciuman basah di kening nya, seperti ada rasa cinta menyertai ciuman itu, tapi entah lah, Keyla sendiri pun tidak terlalu berharap.
****
Readers ku terkasih, maaf ya kalau cerita nya kurang greget dan juga masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata dan bahasa nya. Masih tahap belajar semoga suka ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. arah kan jempol nya pada ikon like nya, komen dan vote ya, dan tap love nya.
To be continued.
