NovelToon NovelToon
Nasibku Yang Selalu Beruntung

Nasibku Yang Selalu Beruntung

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pisesa Safwan

Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

motor

" Assalamu'alaikum sebelumnya kepada bu mayang sekeluarga, saya paryono sebagai ayah dari Tristan, bermaksud untuk melamar billa untuk anak saya Tristan. Semoga ibu mayang sekeluarga tidak keberatan dengan kedatangan kami. " Ucap pak paryono.

" Walaikum salam. Saya marwanto kakaknya mayang, dan selaku wali dari billa, mengucapkan selamat datang dan untuk lamaran tersebut kami serahkan kepada mayang dan putrinya billa. " Ucap paman nya billa.

Mereka pun memandang bu mayang dan billa secara bergantian. Dan berharap jawaban yang sangat memuaskan untuk malam ini.

" Saya sebagai ibunya billa menyerahkan kepada anak saya nabilla. " Ucap bu mayang.

" Saya menerima mas Tristan sebagai calon suami saya. " Ucap billa mantap.

" Alhamdulillah. " Ucap semua orang yang ikut mengantarkan dika.

AcarabyangAcara yang selanjutnya adalah bertukar cincin antara Tristan dan billa. Ini pun adalah kaki pertama mereka berpegangan tangan satu sama lainnya .

" Alhamdulillah semuanya lancar. " Ucap Tristan dalam hati nya.

Setelah itu mereka makan bersama untuk menghormati adat istiadat yang ada di sana. Setelah selesei mereka pun bercengkrama dan membicarakan tentang pernikahan mereka berdua.

" Baiklah jadi pernikahan Tristan dan billa akan di lakukan besok. Dan itu adalah ijab qobul terlebih dahulu. Jika mau mengadakan acara besar itu terserah mereka berdua mau kapan. Dan semuanya sudah di urus oleh saudara saya. " Ucap bu mayang.

" Apakah tidak Apa-apa seperti itu bu mayang. Saya selaku papa nya Tristan akan melakukan persiapan pesta untuknya jika memang di perlukan dan mereka mau. " Ucap pak damar.

" Pa Terima kasih, tapi biar Tristan saja yang akan memikirkannya. Karena Tristan masih harus wisuda nanti hari sabtu. Biarkan Tristan dan billa ijab qobul dulu saja besok. " Ucap Tristan.

" Apakah kamu tidak mau nak jika papa berikan pesta untuk kalian. " Ucap sedih pak damar.

" Pa bukan Tristan tidak mau pa. Biarkan kami ijab dulu saja yang penting sah dulu dimata agama dan negara. Untuk pestanya nanti saja jika memang billa mau. " Ucap Tristan.

" Baiklah jika memang itu yang kalian mau. Papa tidak akan memaksa. Tapi jika ada apa-apa bilang sama papa. " Ucap pak damar.

" Iya pa. Terima kasih untuk tawaran nya. "

" Billa selamat ya akhirnya bisa nikah sama kakakku juga. " Ucap nina.

" Ih kamu ini bikin aku malu saja. Jadi mas Tristan beneran jadi kakak kamu sekarang. " Ucap billa.

" Iya lah itu yang di inginkan papa dan mama. Jadi kak Tristan jadi kakak ku sekarang. Dan aku juga senang karena akhirnya aku punya kakak dan sebentar lagi punya kakak ipar juga. " Ucap nina.

" Alhamdulillah kita dari sahabat jadi saudari dong sekarang. " Ucap billa.

" Iya dong billa eh kakak ipar. " Ucap nina.

Semua orang pun tertawa mendengar tingkah lucu mereka berdua. Dan masih banyak lagi yang di bicarakan tentang hal besok diijab qobul Tristan dan billa.

Karena sudah selesai maka keluarga Tristan pun pamit untuk kembali kerumah mereka. Dan billa seperti tidak ikhlas berpisah dengan Tristan.

" Mas jangan pulang, nginap disini saja ya. " Ucap billa.

" Tunggu 1 hari lagi ya, mulai besok mas siap menemani kamu kemana saja. " Ucap Tristan.

" Billa ini sudah malam biarkan mas Tristan pulang dan istirahat. Maafkan billa pak paryono dan bu lilis. Dia menang anak yang manja. Karena sudah lama di tinggal oleh ayah kandungnya. " Ucap bu mayang.

" Tidak Apa-apa bu mayang. Karena Tristan adalah calon suaminya. Jadi tidak masalah untuk itu, dan Tristan memang harus memanjakan istrinya kelak. " Ucap pak paryono.

Akhirnya dengan berat hati billa pun mengijinkan tristan untuk kembali pulang. Dan keluarga mereka pun saling bersalaman satu sama lainnya dan kembali pulang ke rumah masing-masing.

Dan Tristan bersama keluarganya dan tetangga yang mengantarkan juga kembali ke rumah mereka Masing-masing. Tristan pun segera masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian yang dia kenakan.

Setelah itu dia keluar dari kamar dan ingin bertemu dengan kedua orang tuanya. Ternyata masih ada om pandu di depan rumah mengobrol dengan ayahnya.

" Om. Saya kira om sudah pulang. " Ucap Tristan

" Belum ini om baru juga kesini karena ada yang ingin om bicarakan sama kamu. " Ucap om pandu.

" Oh baiklah om, Tristan buatkan kopi dulu ya om sama ayah disini saja dulu. " Ucap Tristan.

" Tidak usah repot-repot nak sudah ada air putih ini. " Ucap om pandu.

" Tidak repot kok om, tunggu sebentar. " Ucap Tristan. Lalu masuk kedalam rumah. Dan berjalan kedapur untuk membuatkan kopi untuk mereka bertiga.

Tidak lama Tristan pun kembali keluar dengan membawa kopi untuk ayah dan om pandu, tidak lupa untuk dirinya sendiri. Dan Tristan segera duduk di kursi yang kosong.

" Silahkan ayah dan om dinikmati kopinya. " Ucap Tristan.

" Terima kasih nak kamu memang anak yang baik. " Ucap om pandu.

" Sama-sama om. "

Setelah mereka menikmati kopinya, mereka pun banyak membicarakan tentang masalah besok juga.

" Hoam, ayah kedalam dulu ya nak sudah ngantuk ini. Silahkan pandu jika masih ingin berbicara dengan Tristan. " Ucap ayah Tristan.

" Iya par, aku juga belum ngantuk masih nunggu damar juga, katanya mau kesini sebentar lagi bersama temannya. Dia juga ingin bertemu Tristan juga. "

" Jadi papa mau kesini Om. " Ucap Tristan.

" Iya katanya temannya mau ketemu sama kamu. Entah apa yang akan mereka inginkan untuk bertemu denganmu. " Ucap om pandu.

" Oh baiklah kalau begitu aku pamit untuk istirahat dulu ndu, silahkan mengobrol sama Tristan dan menunggu pak damar. " Ucap pak paryono dan segera masuk menuju kamarnya.

" Om sebenarnya apa yang ingin om bicarakan, katakan om sepertinya tidak sederhana yang ingin om katakan. " Ucap Tristan

" Kamu tahu saja jika om ingin berbicara serius kepada kamu. "

" Katakan om apa yang ingin om katakan. "

" Begini nak, sebenarnya teman damar mau minta tolong untuk kamu membeli motornya, karena anaknya masuk rumah sakit dan butuh biaya untuk itu. Dan damar habis membeli mobil jadi tidak bisa membayarnya. Jadi damar minta tolong sama om untuk mencarikan pembeli. Om hanya tahu kamu, jadi om menawarkan untuk kamu, barangkali kamu minat. " Ucap om pandu.

" Memangnya motornya apa om, dan kira-kira harganya berapa. " Ucap Tristan.

Om pandu pun mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan kepada Tristan. Sebuah motor sport Ninja 250 ABS se warna hijau. Tristan pun sebenarnya juga ingin memilikinya.

" Tristan sebenarnya juga ingin memiliki motor ini om, jika harganya terjangkau malam ini juga Tristan akan membayarnya om. "

" Teman pandu bilang, dia membutuhkan uang 25 juta untuk pengobatan anaknya. Dan jika kamu mau nanti om bilang sama damar. "

1
Was pray
urusan jual beli mobil gak kelar2....😇😇😇
koen
semangat terus ya thor utk menulis nya,
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
koen
bab 1, membosankan
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu
Was pray
gak terlalu cepat nikahnya? alangkah baiknya bila tristan sukses dulu, paling enggak udah punya penghasilan tetap walau gak besar, yg penting bisa menopang hidup keluarga baru nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!