Kanza Olivia Millano, gadis cantik berusia 20 tahun yang harus berjuang sendirian untuk membiayai hidupnya sendiri, Kanza tinggal bersama Paman dan bibinya, tetapi mereka tidak memperlakukan Kanza dengan baik..
akankah kehidupan Kanza berubah?..
yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya:)
happy reading♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alsha13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Arghhh." teriak Kanza saat melihat seorang laki laki yang membuka pintu toilet itu.
"kenapa kau teriak?." tanya laki laki itu.
"bagaimana aku tidak teriak, kenapa kau membuka pintu hah." ucap Kanza.
"pintunya saja tidak terkunci." jawab laki laki itu.
"astaga apa aku lupa mengunci pintu." batin Kanza.
"kenapa kau diam? sedang apa kau disini?." tanya laki laki itu.
"ya memangnya aku sedang apa jika berada di toilet." ketus nya.
"apa kau mengikuti ku kemari?." tanya Kanza.
"buat apa aku mengikuti mu." jawabnya.
"dasar mesum." ucap Kanza.
"hei aku tidak mesum, mungkin kau sengaja tidak mengunci pintunya." ucap nya.
"what, kau saja yang sengaja membukanya dengan paksa iya kan?." elak Kanza.
"tidak, kau yang lupa mengunci pintunya." ucap nya.
"dasar kadal air mesum, minggir kau." ucap Kanza dan meninggalkan laki laki itu.
"kadal air?" hewan apa itu?." gumam nya.
Laki laki itu masuk ke dalam toilet.
Kini Kanza sudah kembali bersama yang lainnya, dia kembali dengan memasang wajah masam.
"kenapa wajahmu masam begitu." bisik bian yang melihat wajah adiknya.
"tidak apa apa kak." jawabnya.
Mereka pun melanjutkan mengobrol, tak lama kemudian laki laki itu datang bergabung dengan mereka. Kanza melebarkan matanya melihat pemuda yang bersama nya barusan.
"sedang apa dia disini Tante." tanya Kanza kesal saat melihat pemuda itu.
"memang nya kenapa sayang, sepertinya kau sangat kesal padanya." tanya elena.
"dia sangat menyebalkan Tante." ucap Kanza.
"memang nya apa yang telah dia lakukan sampai membuat mu kesal." tanya elena.
"dia membuka pintu toilet tanpa mengetuknya Tante." ucap Kanza.
"tidak mommy, aku kira toilet nya kosong jadi aku membuka nya saja." jawab pemuda itu.
Kanza meletotkan matanya terkejut pada pemuda itu yang memanggil elena dengan mommy.
"apakah dia anak nya Tante elena? Aduh mati gue." batin Kanza.
"kenapa kau diam, tadi saja kau banyak bicara." tanya pemuda itu.
"tidak." jawabnya dengan ketus.
Sontak membuat semua orang tertawa, tapi tidak dengan pemuda itu dan Kanza.
"Kanza perkenalkan dia anak tunggal ku, dia Mahendra Edgar Addison." ucap elena yang membuat Kanza terkejut.
"jadi kadal air mesum ini anak Tante." ucap Kanza.
"heii aku tidak mesum." ucap mahen.
"kau mesum."
"sudah sudah, nanti kalian berjodoh." ucap Giyan memisahkan kedua manusia yang berdebat.
"Tidak." Jawab mahen dan Kanza bersamaan.
"nah kan, kalian ini memang jodoh." ucap Jonathan.
Semua orang tertawa akan tingkah Kanza dan mahen.
"Giyan karna ini sudah larut, aku akan pamit." pamit Doni.
"kalian tidak akan menginap terlebih dulu?." tanya Giyan.
"tidak Giyan, lain waktu saja." jawab Doni.
"baiklah hati hati di jalan." ucap Giyan.
"baik, terimakasih atas jamuannya, aku pamit dulu." ucapnya.
"kakek, Tante, paman Jo, aku pamit ya sampai jumpa lagi." ucap nya dan memeluk mereka bergantian.
Mereka pun pamit dari mansion Giyan dan kembali ke mansion nya. kini Kanza tertidur di dalam mobil, dan setelah satu jam perjalanan, mereka pun tiba di mansion.
"biar aku yang menggendong nya Grand pa, kau langsung beristirahat saja." ucap bian.
"baiklah." jawabnya.
Kini bian menggendong Kanza ala bridal style, dan membawa nya ke kamar, setibanya di kamar bian langsung menidurkan Kanza di ranjang nya.
bian mengecup kening Kanza, lalu ia meninggalkan kamar Kanza dan menuju kamarnya.
"dia sangat cerewet." gumam mahen dengan tersenyum.
Tok
Tok
"masuk." ucap mahen.
"kau belum tidur sayang." tanya elena.
"belum mommy, mommy kenapa tidak tidur?." tanya mahen pada mommynya.
"mommy belum mengantuk sayang." ucapnya.
"mommy ingin menanyakan sesuatu apa boleh?." tanya elena.
"tanyakan saja mom." ucapnya.
"apa kau menyukainya?." tanya elena.
"siapa mom?."
"siapa lagi kalau bukan gadis yang cerewet itu." ucap elena dengan tersenyum.
"apa mommy menyukai nya?." tanya mahen.
"ya mommy menyukai nya." ucapnya dengan tersenyum.
"hmm, jika mommy sudah menyukai nya, akupun sama menyukai gadis cerewet itu." ucapnya.
"baiklah, yasudah sekarang kau istirahat." ucap elena dan mengecup kening mahen.
Elena meninggalkan kamar mahen dan kembali ke kamarnya.
kn udah d suruh panggil mommy