NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Si Kembar

Mengejar Cinta Si Kembar

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Keluarga / Angst / Tamat
Popularitas:62.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia Erland dan Erlita.. Mereka terlahir hanya berbeda beberapa menit saja. Si kembar dengan sikap dan sifat yang sangat berbeda. Jika bukan ada kemiripan di wajah mereka. Mungkin tidak akan ada yang menyangka jika mereka adalah saudar kembar.

Hingga suatu saat Erland dan Erlita harus bertemu dengan lawan jenis mereka yang tiba-tiba mengejar mereka dengan alasan cinta.

Mungkin Erland akan jatuh cinta lebih dulu dari Erlita? Atau bahkan sebaliknya.. Ikuti kisahnya hanya di Mengejar Cinta Si Kembar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memangnya Kau Siapa Bagiku?!

Motor yang di kendarai Pendy terparkir dengan sempurna di parkiran kampus  bersamaan dengan mobil Erland yang juga terparkir di sampingnya. Hati Adriana sudah sangat berdebar, takut akan ada sebuah pertikaian.

Adriana turun dari atas motor, lalu dia membuka helmnya tapi entah kenapa dia tidak bisa membukanya. Sampai Pendy membukakan helm yang Adriana pakai. Hal itu semakin membuat kesal seseorang yang melihatnya di dalam mobil. Erland segera turun dan menatap tajam pada Adriana dan Pendy.

Duh. Mati aku, kenapa tatapannya menakutkan sekali.

Pendy sebenarnya sangat ingin tertawa lepas melihat tatapan Erland yang jelas sekali tanpa sadar dia telah menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Perasaan yang dia sendiri mungkin tidak menyadarinya. Hal itu malah membuat Pendy semakin gencar untuk mendekati Adriana, biarkan saja Erland semakin kesal padanya dan pada akhirnya akan mengakui perasaannya sendiri pada Adriana.

Adriana mendakati Erland, dia harus memiliki inisiatif sendiri disaat seperti ini. "Kak, sini biar aku bawakan tasnya"

Tanpa berkata apapun, Erland langsung melemparkan tasnya kepada Adriana yang untungnya langsung sigap menangkap tas itu. Meski dia sedikit terkejut dan hampir kewalahan saat Erland melemparkan tas itu padanya.

"Hei, kau! Jangan kasar seperti itu pada wanitaku!"

Hah..

Adriana langsung menoleh dan menatap Pendy dengan mata terbelalak kaget. Namun saat melihat kedipan satu mata dari Pendy, membuat dia sadar jika Pendy memang sengaja mengatakan itu di depan Erland. Meski Adriana tidak mengerti apa tujuan Pendy melakukan itu.

Sementara Erland sudah mengepalkan kedua tangannya hingga urat-urat tangannya terlihat menonjol. Erland benar-benar tidak bisa mengendalikan perasaan kesalnya. Dia menoleh dan menatap tajam pada Adriana, tanpa berkata apapun dia menarik kembali tas miliknya dalam dekapan Adriana. Pergi begitu saja meninggalkan Adriana yang kebingungan dengan sikapnya itu.

"Kak Pendy apaan si? Pake bilang aku ini adalah wanitamu segala. Kak Erland juga kenapa pergi begitu saja, apa dia marah ya"

Kau memang benar-benar bodoh ya Ri, apa kau tidak sadar jika Erland sudah memliki perasaan yang lebih padamu.

Pendy mendekati Adriana dan merangkul bahu gadis itu. Mengajaknya untuk segera masuk ke kelas mereka. Adriana menurut saja, meski dia masih terus memikirkan sikap Erland barusan.

"Eh, Kak aku mau ke kantin dulu ya" Adriana melepaskan rangkulan tangan Pendy di bahunya.

"Oke"

Adriana membeli sarapan untuk Erland, karena dia tahu jika pria itu sering mengabaikan waktu sarapan. Apalagi jika dia tinggal di apartemennya. Di perjalanan setelah dari kantin, Adriana tidak sengaja berpapasan dengannya Beno dan Riki.

"Kak Ben, Kak Riki dimana Kak Erland?"

"Duh Ri, kau melakukan apalagi si sampai membuat si Erland uring-uringan gak jelas gitu" Beno langsung mencecar Adriana

"Aku gak ngelakuin apa-apa kok, sekarang Kak Erland dimana?"

"Udah deh Ri, lebih baik sekarang kamu gak usah nemuin Erland dulu. Dia lagi dalam mood buruk, jadi gak usah di temui dulu" kata Riki

Adriana malah semakin bingung dengan itu, dia tidak mengerti kenapa Erland bisa sampai semarah itu. Padahal Pendy hanya bercanda saja, dan kalaupun dia marah hanya karena Pendy mengatakan jika Adriana adalah wanitanya. Kenapa juga Erland harus marah? Jika dia memang tidak memiliki perasaan apapun padanya.

"Kak, aku udah belikan dia sarapan. Jadi aku harus kasih ini ke dia, udah Kakak tenang saja aku bakal baik-baik aja kok. Sekarang kasih tahu aja dimana Kak Erland"

Riki menghela nafas, dia tahu jika Erland tidak mungkin melakukan hal kasar  pada Adriana. Tapi, melihat mood pria itu yang sangat buruk. Riki tetap harus waspada, karena singa jantan seperti Erland jika sudah murka pasti bisa melahap siapa saja yang berada di depannya.

"Yaudah, aku anterin aja. Erland ada di rufftop. Lagi ngerokok dia"

Adriana menghela nafas, dia tahu jika Erland suka merokok di setiap dia banyak fikiran. Adriana pernah melihatnya saat dia berkunjung ke kediaman Aditama untuk bertemu Kakak perempuannya. Saat itu Adriana tidak sengaja melihat Erland yang sedang merokok.

Adriana mengikuti Riki hingga mereka sampai di rufftop kampus. Adriana melihat Erland yang sedang duduk di salah satu bangku disana dan menghisap asap nikotin yang berasal dari rokoknya.

Saat Adriana ingin berjalan mendekatinya, namun lengannya langsung di cekal oleh Riki. Adriana menoleh den melihat Riki yang menggelengkan kepalanya dengan wajah yang tegang. Sebenarnya saat ini Adriana ingin tertawa melihat wajah Riki yang ketakutan hanya karena dirinya akan menghampiri Erland. Tapi bukan saatnya dia untuk tertawa sekarang.

"Udah Kak, aku gak papa kok. Lagian Kak Erland gak mungkin makan aku juga. Dia bukan kanibal 'kan"

"Kamu itu Ri, masih sempat-sempatnya bercanda. Dia itu emang bukan kanibal, tapi dia singa jantan yang sedang ngamuk. Dia bisa makan kamu kapan aja"

Adriana hanya terkekeh mendengarnya, dia melepaskan cekalan tangan Riki di pergelangan tangannya. Lalu melangkah maju mendekati Erland dengan kotak sandwich masih di tangannya.

Tanpa berkata-kata, Adriana menyodorkan kotak sandwich itu di depan Erland, membuat pria itu mendongak dan menatap ke arahnya, lalu kembali menatap lurus ke depan. Tidak berniat mengambil kotak makanan yang di sodorkan oleh Adriana.

"Untuk apa datang kesini?"

Pertanyaan bernada dingin itu membuat Adriana menghela nafas. Dia duduk di samping Erland dengan memangku kotak makanan itu di atas pangkuannya. "Kakak marah sama aku? Maaf ya kalau aku melakukan kesalahan"

"Untuk apa aku marah padamu hanya karena kamu bersama pria lain. Cih.. Memangnya kau siapa bagiku? Hanya seorang pembantu, tidak lebih dari itu"

Ada goresan luka di hati Adriana mendengar itu. Tapi, dia sudah terbiasa dengan kata-kata tajam menusuk hati yang terucap dari Erland. Jadi, Adriana sudah terbiasa dengan itu. "Iya ya, lagian aku percaya diri sekali sampai mengira Kakak marah padaku karena hal bodoh seperti itu"

Erland menoleh dan menatap wajah Adriana yang terlihat sedikit sendu. Apasi yang telah kau katakan, dia jadi sedih 'kan. Dasar bodoh kau Erland.

"Yasudah kalau begitu aku pergi dulu Kak, sebentar lagi masuk kelas" Adriana beranjak dari duduknya dan menyimpan kotak makanan di atas bangku, dia berbalik dan melangkah meninggalkan Erland. Menghampiri Riki yang masih berwajah tegang.

Adriana merangkul lengan Riki dan mengajaknya pergi darisana. "Sudah ayo Kak kita pergi. Kak Erland tidak akan apa-apa 'kan padaku"

Riki mengikuti langkah Adriana dengan sesekali menengok ke arah Erland. "Iya si Ri, tapi apa kamu tidak takut saat melihat tatapan tajam milik Erlan itu.. Ihh.. Dia udah kayak mau nelen orang aja tahu"

Adriana tertawa mendengarnya, meski sebenarnya hatinya masih terasa nyeri ketika mengingat ucapan Erland barusan. Dirinya memang tidak berarti apa-apa bagi pria itu, selain sebagai pembantunya. Adriana saja yang terlalu percaya diri sampai mengira Erland marah karena melihat dirinya bersama pria lain.

Dasar bodoh kau Ri.

Bersambung

Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya.. Berikan bintang rate 5

1
Marya Dina
ini sekual de crita yg mana ya thor.
Nita.P: masama.. itu sequel dari dua judul ya.. semoga menikmati ceritanya 😊😊
Marya Dina: mksih y thorr.
total 3 replies
Nyi Arifin Bwi
Kejutan janda TPI masih perawan Ayah ...
Nyi Arifin Bwi
Suatu saat kmu sembuh harus ungkap kejahatan iparmu Land ,saudara kembarmu tertekan , TPI dia juga mau berkorban demi ginjalmu, TPI itu juga akal"an dia, bisa jadi kecelakaanmu juga atas ulah iparmu, biar dia keluargamu merasa berhutang Budi, semua karena dendam pribadinya sama pendy,
Nyi Arifin Bwi
Kenapa jadi egois , Land pacarmu itu cinta tulus, aiss
Nyi Arifin Bwi
Cepat ambil mic Land,nyatakan cinta, ...
arika
,ok
uyhull01
good kak , kusuka karyamu👍
Nita.P: mampir di noda dan luka yuk.. langsung klik profil author
total 1 replies
uyhull01
ehhh udah End tenyta , stlah lama gk bisa on pas on mlah tamat😢
uyhull01
special banget pokoknya Pen🤭
uyhull01
janda rasa prawan dong Lit🤭
uyhull01
yq serem juga Pen klo liat dgan mta kpla sendri,
uyhull01
posesif nya ini si Erland🙈
uyhull01
klo gak nyampe gtu gak bakalan puas Land🤭
uyhull01
kmu gak bakalan tp wanita itu kecentilan Erland,
uyhull01
di tantang gtu mah hayu aja ya Lit,
uyhull01
hayo apa itu yng tegang tegak tp bkan keadilan🤭🤭
otw bucin ni si Pendy,
uyhull01
kan mreka itu dah tau kmu istrinya Erland,
uyhull01
hahha itu mah jaman lebay dulu kali pcran pgil ayah bunda mama papa🤣🤣🤣
uyhull01
habis manis sepah d buang dong gtu mah,
uyhull01
wehhh mlah di bully lgi dia,,
Land kmu kmna sii ??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!