NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:660.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

Niat Savana memberikan kejutan untuk tunangannya, malah membuat dirinya yang dikejutkan saat mendapatkan fakta kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain. Kecewa, patah hati, Savana melampiaskannya dengan pergi ke club malam.

Entah apa yang terjadi, keesokan harinya ia mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan seorang pria tampan. Pria yang mampu memikatnya dengan sejuta pesona, meski berusia jauh lebih tua darinya. Lambat laun Savana jatuh cinta padanya.

Javier Sanderix namanya dan ternyata ia adalah ayah dari sahabat karibnya Elena Sanderix. Tak peduli hubungan diantara mereka, Savana bertekad akan mendapatkan Xavier dan kekonyolannya pun dimulai, perbedaan usia tak jadi masalah!

Akankah Savana berhasil menjerat si om yang sudah membuatnya terpesona? Ataukah hanya patah hati yang akan ia rasakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Kekompakan dua sahabat

...🍁🍁🍁...

"Mona, sudah kubilang jangan dekati aku lagi! Kumohon...aku sedang bekerja, apa kau tidak lihat?" Javier mulai kesal dengan Mona yang datang tanpa pemberitahuan dan menganggunya.

Sudah berulang kali Javier menolak perjodohan ini tapi mamanya yang bernama Margaretha tetap bersikukuh menjodohkannya dengan wanita itu. Bahkan Javier pernah mengatakan bahwa ia menolak untuk menikah lagi.

"Aku akan pergi kalau kau setuju untuk dinner malam ini denganku. I'm promise Javier." bujuk Mona pada pria itu.

"Tapi aku--"

"DADDY!"

Suara teriakan melengking dari seorang wanita, membuat Javier, Mona dan Leo yang ada disana langsung melihat ke arahnya. Terlihat Elena dan Savana berjalan bersamaan dengan raut wajah yang marah.

Ow, ow, wajah Javier saat ini seperti ketahuan selingkuh saja. Terutama dari Savana yang semalam ia acuhkan pesan-pesannya dan panggilan telepon tadi pagi. Ada terbersit rasa bersalah, tapi tetap saja Javier cuek dan berusaha membatasi diri dari Savana.

Brengsek memang! Tapi Javier ingin terlepas dari Savana dengan cara gadis itu memutuskannya.

"Daddy, kenapa kau bersama dengan wanita freak ini dad?" tanya Elena dengan berkacak pinggang, atensinya menatap jijik pada Mona. Begitu pula dengan Savana, dia merasa lebih cantik dari si Mona.

"Kenapa kau marah begitu baby? Bukankah Tante akan segera menjadi mommymu? Tentu kau harus membiasakan diri untuk melihat kebersamaan Tante dan Daddymu." kata Mona sambil menggamit tangan Javier dengan manja. Mona tak luput dari senyumannya yang membuat kedua sahabat itu bebal.

Beraninya dia menyentuh kekasihku?

Jangan ditanyakan lagi bagaimana perasaan Savana saat ini, ia yang mulai menyukai Javier tentu saja marah kekasihnya di pegang-pegang seperti itu.

Ish! Aku tak mau punya ibu tiri seperti dia! Dasar rubah. Batin Elena kesal.

"Elena, lakukan sesuatu!" bisik Savana pada sahabatnya itu.

"Oke! Nanti kau ikuti isyaratku ya." bisik Elena.

Savana manggut-manggut. Sementara Javier, Mona dan Leo tampak melihat kedua anak gadis itu dengan bingung.

"Kau serius mau jadi mommyku?"

"Tentu saja baby," mata Mona langsung berbinar-binar hanya dengan pertanyaan itu saja dari Elena.

"Elena...apa yang kau katakan?" Javier menatap Elena dengan bingung. Apa yang ia rencanakan sebenarnya?

Disisi lain Savana diam saja karena ia tau bahwa sahabatnya itu memiliki sebuah rencana.

"Oke kalau begitu, pertama-tama ayo kita makan siang bersama! Kau, daddyku, om Leo dan Savana. Kita makan siang bersama sekarang!" tegas Elena sambil tersenyum menyeringai. Lalu ia menggandeng tangan Mona dan membawanya menjauh dari Javier, mereka masuk ke dalam mall dan berencana untuk makan siang disana.

Savana? Oh jadi gadis ini adalah Savana yang membuat tuan Javier kepikiran?

Leo melirik ke arah Savana, gadis cantik dan imut yang sudah memikat hati Javier itu. Tapi menurut Leo, Savana terlalu muda bagi Javier. Savana lebih cocok jadi anaknya.

Savana tersenyum melihat itu semua, lalu ia pun mendekati Javier. "Om...kenapa om tidak--"

"Leo pergilah duluan!" ujar Javier yang membuat perkataan Savana terpotong. Leo mengangguk paham, lalu ia pun berjalan menyusul Elena dan Mona yang sudah ada di dalam mall.

"Ada apa?" tanya Javier dingin.

"Om, kenapa om tidak membalas pesan dan panggilanku? Semalam aku menunggu balas dari om." ucap Savana meminta penjelasan dari Javier.

"Apa aku harus menjelaskan itu?" tanya Javier ketus.

Savana terheran-heran dengan perubahan sikap Javier, semalam pria itu begitu lembut tapi sekarang sikapnya kembali dingin. "Om...tentu saja om harus menjelaskannya kenapa om tidak membalas semua pesan dan panggilan dariku. Kita kan sudah menjalin hubungan, jadi sudah sepantasnya kalau aku tau apa yang terjadi dan apa yang dilakukan oleh kekasihku."

"Hah! Apa gaya pacaranmu memang seperti ini Savana?" Javier menatap Savana dengan sinis dan menusuk ke dalam hatinya.

"Maksud om apa?" tanya Savana sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

"Kau selalu menghubungi kekasihmu pada larut malam? Apa kau tidak tahu jam tidur?"

"Ma-maaf jika om memang terganggu, tapi bukankah om juga tidak membalas semua pesan dan panggilanku meski om sedang online. Aku hanya meminta penjelasanmu, tapi kau malah balik marah padaku. Sebenarnya aku tidak paham apa salahku sehingga kau begini." jelas Savana dengan sedih, lalu dia melangkah pergi dari sana meninggalkan Javier seorang diri.

Savana tau perasaan Javier belum serius padanya untuk saat ini. Tapi Savana akan berusaha mengambil hati pria yang sudah menjamah tubuhnya itu.

"Haaihhh....kapan dia akan mmeinta putus denganku?" Javier gusar. "Kata-kata tidak cukup, sepertinya dengan tindakan."

Javier memutuskan untuk mencari cara agar Savana menjauhinya. Entah apakah ia berhasil atau tidak .

*****

Di restoran di dalam mall, kini Elena, Savana, Javier dan Mona berada di satu meja yang sama. Mereka memesan makanan, awalnya mereka hanya makan biasa sampai Elena menyuruh nyuruh Mona untuk mengambilkan ini itu padanya.

Elena dan Savana mengerjai Mona habis-habisan. Ya, mereka berdua memang kompak dan tak heran di sebut kembar cantik. Dalam hal kejahilan pun mereka kompak.

"Aduh...duh Tante, maaf ya. Tanganku kepeleset Tan." kata Savana dengan raut wajah bersalah setelah menumpahkan minuman pada baju Mona.

Huhu, rasakan mau Monakor.

Savana mengedipkan sebelah mata pada Elena dan kali ini Elena yang beraksi .

Mona mendengus tapi mencoba sabar. "Tidak apa-apa kok sayang." wanita itu masih mempertahankan senyumannya. Sementara Javier cuek saja, dari kejauhan Leo melihat itu dan menahan tawa. Ia tak menyangka bahwa Savana dan Elena sangat kompak menjahili Mona.

Sialan! Jalangg..jalangg kecil ini benar-benar membuatku muak. Kalau bukan karena ada Javier disini, aku sudah menjambak mereka berdua terutama si Savana ini.

"Biar Elena bantu bersihin ya Tante," Elena beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil tisu. Namun tangannya sengaja menyenggol piring berisi makanan yang ada diatas meja dan mengenai paha Mona.

"Yah! Tante maaf, Tante aku tidak sengaja!" kata Elena dengan raut wajah bersalahnya.

"Tidak apa-apa, tante ke kamar mandi dulu ya." ucap Mona sambil mengusap bahu Javier.

"Aku antar ya sayang," tanpa disangka-sangka Javier mengatakan sayang pada Mona.

Sayang itu sungguh sangat menusuk hati Savana, apa yang sebenernya Javier lakukan? Dia yang mengajak pacaran tapi sikapnya begini?

Namun kata sayang itu membuat Mona berbunga-bunga. Ia menggandeng tangan Javier dengan manja. "Iya sayang!"

Akhirnya Javier menyadari pesonaku juga.

Om sebenarnya om kenapa? monolog Savana dalam hatinya bingung.

...*****...

1
Nivia Olive
Alur di luar negeri tapi makan nasi, hehehehe
Tita Avrillian Wulandari
Buruk
Tita Avrillian Wulandari
Kecewa
Erlina Ibrik
Javier menyebalkan !😤
Erlina Ibrik
Savanah terlalu polos ,mudah luluh😶
Erlina Ibrik
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
nuraeinieni
ceritanya bagus
Siti Nur Janah
apa itu ayahnya
Siti Nur Janah
Alhamdulillah. apa yg mendonorkan mata itu neneknya sendiri Karena udah sakit sakitan
Siti Nur Janah
Savana buta
Siti Nur Janah
tuh kan bener cuma bohong
Siti Nur Janah
ya maklum karena reunian dgn mantan jd lupa janji
Siti Nur Janah
wah mantan kembali
Siti Nur Janah
ooh apa itu elena? oo kamu ketahuan , ciuman lagi
Siti Nur Janah
bilang bos kalo memang ada rasa sebelum terlambat
Siti Nur Janah
kapok. kalau anakmu tau pasti akan marah padamu javier
Siti Nur Janah
kau mau bunuh bpkmu?
Tinik Kristi
Buruk
RossyNara
hey ada yang terbakar tapi bukan wajan eh ternyata hati om duda yang terbakar,,,,, sookor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!