"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saat Akad itu tiba
Azizah bangun lebih awal dari biasanya. Lalu ia beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri kemudian berwudhu'.
Setelah itu terlihat ia mengambil mukenah di Almarinya dan mengelar sajadahnya. Ia menunaikan Sholat malam dan berdoa dalam sholatnya. Dengan doa yang sangat panjang dan tak dapat di tahan, air matanya meleleh di pipinya.
"Ya Allah, Ya Robb... sesungguhnya apapun yang akan terjadi padaku. itu adalah takdir dariMu. Sedikitpun aku tak ingin mengingkari Takdir dariMu. Namun, aku hanya lah Hamba Mu yang lemah, yang butuh akan kasih sayang dariMu. Jika memang laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi imamku yang Kau takdirkan. Kumohon ya Allah. Agar keputusanku ini Engkau ridhai. Dan jadikanlah di dalam hatiku ini kemantapan dan ketenangan dalam setiap langkahku ini. Serta jauhkan aku dari pikiran buruk, yang datang dari godaan syaitan. Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina adzaban nar.. aamiiin .. "
Setelah sholat, ia mengambil mushafnya dan mulai melantunkan ayat ayat suci Al-Qur'an hingga tiba waktu Adzan subuh berkumandang.
Ia berdiri untuk menaruh Al-Qur'an dan menunaikan Sholat Subuh.
Selesai sholat ia keluar kamar, karena tadi ia mendengar suara Uminya mengetok pintu.
"Mi.. tadi Umi ke kamar Azizah..? " tanya pelan sambil menghampiri uminya di ruang tengah.
"Iya nduk, cepat kamu siap-siap ya. Habis ini yang mau merias kamu datang. " jawab Umi dengan senyum mengembangnya. Hatinya hari ini sangat bahagia. Bagaimana tak bahagia, putri semata wayangnya hari ini akan melaksanakan Akad Nikah dengan putra dari keluarga terhormat dan terkenal dengan kebaikan keluarga itu. Mata Umi memancarkan sebuah kebahagiaan, yang tak bisa di bandingkan dengan apapun saat ini.
"Iya mi, ya sudah Azizah masuk ke kamar dulu ya. Mau ganti baju dulu.. "
"Iya nduk. Umi mau nerusin siap siapnya. "
Azizah berjalan menuju kamarnya. Terlihat oleh nya Abinya duduk di ruang tamu juga dengan wajah penuh kebahagiaan . Sekali lagi dia berpikir. "Bagaimana ia bisa menghancurkan kebahagiaan kedua orang yang sangat ia cintai ini.. " kemudian ia mulai bersiap- siap
***
Semetara itu di kediaman Pak Jaya pun persiapan telah matang.
Terlihat di halaman rumah begitu banyak mobil-mobil mewah, terparkir dengan di hias rapi dan indah.
"Loh jeng hari ini Akad Nikah siapa dulu.. Sonya apa Al .. ? " Tanya salah satu teman Mama Ratih.
"Al jeng. Sebenarnya Sonya sudah melaksanakan Akad terlebih dahulu. Satu minggu kemarin. Dan acaranya cuma Akad jeng. Dianya minta seperti itu. Jadi hanya keluarga dekat saja yang hadir. "
"Oh.. gitu jeng. "
"Ma.. Tolong lihat Al. Apa sudah siap, sudah pukuk setengah 7 ini . Kita harus cepat-cepat berangkat. Nanti terlambat ma.. " titah Papa Jaya.
"Iya Pa.. " Mama Ratih beranjak dan menuju kamar Al.
"tok... tok.. Al.. "
"Iya Ma.. "
Al membuka kan pintu, dan betapa terkejut Mama Ratih saat melihat Al masih berantakan. Belum mandi, rambutnya kusut dan berantakan.
"Ya Allah Al. Apa-apaan ini..?! Kamu masih belum bersiap-siap. Ini sudah jam berapa Al..? " sambil menunjuk jam tangan di tangan Mama Ratih
"Cepat Al mandi dan bersiap. Mama akan nunggu kamu di sini.. !! " Mama terlihat sangat kesal.
"Ck.. iya ma..!! "
"Aku kira hari ini gak jadi acaranya" sambil masuk ke kamar mandi.
"Al.... ! . "
"Ya Allah.. Al.. " Mama mengelus dadanya.
Beberapa saat kemudian Mama Ratih dan Al turun ke bawah, Al terlihat gaga dengan kemeja putih, setelan jas hitam dan peci untuk Akad sudah siap.
"Waow. Ganteng sekali Adik kakak.. " Sonya sambil menghampiri Al.
"Gimana sudah siap semua..? " pertanyaan Papa Jaya.
"Siap dong pa.. " Sonya terus menyungging senyum kebahagiaan.
Kemudian semua mobil yang berjajar tadi berangkat satu persatu menuju rumah Azizah.
***
"Sudah siap.. Kamu Cantik sekali Zah.. " Sambil menunjukkan cermin ke Azizah.
Melihat bayangannya sendiri di cermin Azizah sedikit terkesima. Tampak Cantik dan Anggun. Namun, tidak mengurangi Kenaturalannya .
"Masya Allah. Sayang kamu cantik sekali nduk" Umi terlihat sangat takjub dengan penampilan Azizah. "Bi.. sini bi.. lihat anak Abu. Manglingi bi..." teriak Umi memanggil Abi.
Sejurus Abi masuk ke kamar Azizah.
"SubhanaAllah. Cantik sekali putri Abi. " tambah Abi. Yang membuat pipi Azizah semakin merah, menahan malu namun sangat senang sekali dengan penampilannya.
Setelah menunggu cukup lama. Akhirnya Penghulu pun datang. Namun, keluarga Pak Jaya juga belum kelihatan.
Abi dan Umi terlihat sedikit gelisah dan cemas.
"Tenang Umi. " Azizah sedikit menenangkan Uminya.
"Iya nduk.. " jawaban Umi sedikit mengambang.
"tiinn .. tinn.. "
Terdengar dari dalam. Beberapa mobil masuk ke halaman rumah Azizah. Dan kemudian mulai masuk satu persatu para Keluarga dari mempelai pria.
Azizah yang duduk di ranjang kamar mendengar salam dari keluarga mempelai pria.
Rasanya jiwanya berdesir . Jantungnya berdetak dengan sangat kejang. Sedikit kegugupan mulai menguasai nya. Ia mencoba sedikit mengontrol dirinya. Menstabilkan kembali getaran jiwa dan detak jantungnya.
"Bagaimana ini. Sudah siap semua..? " terdengar di telinga Azizah Pak Penghulu mulai membuka Acar.
"Bagaimana Pak Jaya, Pak Hasim Nak Alfa. Apa sudah siap. Kalau sudah siap mari kita mulai.. "
"Siap pak.." terdengar suara mereka hampir bersamaan.
"sudah siap nak Alfa. " pak Penghulu terdengar mengulang kembali pertanyaannya. Dan Alfa hanya mengangguk.
"Dengarkan baik baik ya Nak Alfa.
BismillahiroRohmanirRohim..
SAYA NIKAH KAN DAN SAYA KAWINKAN KAMU, ALFARO ADI PRATAMA BIN JAYA PRATAMA DENGAN PUTRI KAMI AZIZATUL ZAHRA BINTI NURHASIM, DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DI BAYAR TUNAI..! "
"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA AZIZATUL ZAHRA BINTI NURHASIM DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT . DIBAYAR TUNAI..!
" SAHH...."
"SAHHHH"
"Alhamdulillah... " kemudian pak Penghulu membacakan doa. Dan Azizah mengamini doa tersebut dari dalam kamar.
Deg.
Sepertinya jiwa Azizah melayang. Jawaban Akad Nikah dari suaminya begitu mantap tanpa terbata. Air matanya berlinang. Kini statusnya telah berubah dan kini ia telah sah menjadi istri dari Alfa. Dan ada sedikit rasa penasaran dengan wajah sang suaminya.
Sedangkan di sisi lain, Al juga merasakan getaran hebat di tubuhnya. Setelah dengan lancar menjawab Akad tadi . Seperti mimpi baginya.
"Panggil Pengantin Wanitanya. " titah Pak Penghulu.
"iya pak.. "
Semua mata tertuju ke arah dalam, menunggu sang Ratu semalam untuk keluar. Takter kecuali Al, hatinya gini di penuhi rasa penasaran dan cemas bercampur aduk dengan gelisah. Bagaimana kah wajah istrinya...? Ahhh sangat membuatnya tak tenang.
"Nduk, Ayok keluar. Semua menunggumu. " ajak Umi sambil menggandeng tangan Azizah untuk keluar.
Azizah hanya menurut ke Umi dan berjalan di samping Umi.
Semua mata terpesona dan terperanjat saat Azizah keluar dari dalam. Begitu pun dengan Al, saat pertama kali menatap wajah Azizah istrinya. Matanya membulat, terbelalak. Rasa tak percaya bagai mimpi. Dia bolak balik menyadarkan dirinya, dengan mencubit tangannya. Jika ini tak sakit, berarti ia hanya tenga berhalusinasi . Bahwa Gadis yang ia nikahi adalah bidadari pujaan hatinya. Tapi rasa cubitan ini terasa sakit. Ahh.. tapi rasanya ini mustahil. Mana mungkin Gadis yang ia nikahi adalah Bidadrinya.
Sekali lagi ia terdiam dalam lamunannya dengan menatap Sang istrinya..
"Ya Allah....Benar kah apa yang ada di depanku.. " batin Al...
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏