NovelToon NovelToon
ARAKA

ARAKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Teen School/College
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Hubungan Ara dan Ravel sih aktor terkenal yang juga adalah kakak kandungnya berubah semenjak mama mereka meninggal. Kakaknya menjadi sangat dingin padanya.

Meskipun begitu, Ara tumbuh menjadi gadis yang ceria. Ia juga banyak teman di sekolah dan suka berbuat onar.

Suatu hari, ketika ia sedang menjalani hukuman, sekolah mereka tiba-tiba diserang preman. Hari sudah gelap dan semua orang sudah sudah pulang, hanya ada Ara dan cowok yang berpapasan dengannya tadi,

Karrel, cowok populer di sekolah itu yang terkenal dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Ketika Ara kembali ke tenda, Lila dan Dina menatapnya sinis. Mereka tambah tidak suka pada gadis itu karena sudah membuat mereka malu didepan kakak kelas dan anggota osis.

"Kenapa ekspresi kalian kusut begitu?" tanya Ara sengaja.

Lila mendengus kesal

"Jamu pasti sudah tidur dengan mereka kan karena itu mereka belain kamu." tuduhnya dengan ekspresi merendahkan. Ingin sekali Ara merobek mulut lancang itu tapi ia sadar ia tidak boleh terpancing emosi. Gadis itu tetap bersikap santai.

"Kamu cemburu karena aku dekat dengan pria-pria populer itu? Biar kuberitahu cara supaya kamu bisa dekat dengan mereka." ucapnya. Lila dan Dina tampak tertarik. Mereka memang ingin dekat dengan kelompok Karrel sejak dulu apalagi kalau sampai dijadikan pacar.

"Kalian harus cantik seperti aku." bisik Ara tetap percaya diri. Dina dan Lila kembali kesal, bisa-bisanya mereka termakan omongan gadis itu.

"SELURUH SISWA BERKUMPUL DI LUAR TENDA PANITIA SEKARANG!"

Terdengar suara tegas Bintang di toa. Untung Ara sudah ganti baju jadi tidak perlu lagi ia berlama-lama dan berdebat dengan orang tidak penting.

"Aku keluar duluan, atau kalian ingin kita pergi bareng?" pandangannya berpindah-pindah ke Dina dan Lila tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Mereka hanya menatapnya penuh permusuhan.

"Ya udah kalau nggak mau." katanya enteng lalu keluar.

***

Ara dan semua murid-murid yang sudah berkumpul di luar tenda panitia itu mendengar dengan saksama kakak kelas mereka yang bicara didepan.

"Makan malamnya sudah siap, sekarang kalian semua makan, setelah itu berkumpul kembali di sini karena akan ada pembagian jaga malam."

Perintah Dion sang wakil ketua osis. Semua siswa langsung berhamburan masuk ke tenda panitia setelah mendapat aba-aba. Makanan memang sengaja di letakkan di tenda panitia karena tenda itu di buat cukup besar.

Ara bersemangat, ia belum mengisi perutnya sejak tadi. Ia harus makan banyak sekarang.

Pandangannya lagi-lagi bertemu dengan Karrel saat sedang berbaris menunggu pembagian makanan dalam tenda panitia. Di sebelah Karrel ada Devin yang melambai-lambai ke arahnya tapi ia cepat-cepat membuang mukanya ke arah lain. Kejadian tadi masih membuatnya kesal pada mereka, sekarang ia harus makan banyak tanpa perlu memusingkan hal lain.

"Kayaknya dia masih marah." bisik Devin ke Karrel karena tidak mendapat respon dari Ara.

Karrel diam saja tapi pandangannya tak lepas dari Ara. Rahang pria itu mengeras saat melihat seorang siswi sengaja menyenggol gadis itu dan membuatnya terhuyung ke depan hampir jatuh kalau saja ia tidak cepat-cepat menahan keseimbangan badannya. Ini kedua kalinya Karrel melihat Ara diperlakukan tidak baik oleh orang lain dan entah kenapa ia merasa marah. Ia tahu Ara gadis jahil, tapi ia bukan tipe gadis munafik seperti mereka.

Ara berbalik dan menatap kesal ke siswi yang menabraknya tadi tapi siswi itu malah tersenyum mengejek bahkan memasang tampang menantangnya. Untung dalam pikiran Ara sekarang hanya ada makanan karena perutnya sudah keroncongan seharian ini, kalau tidak ia pasti sudah membuat perhitungan dengan siswi sombong itu.

"Ara itu terlalu manis makanya banyak yang iri sama dia." gumam Devin. Ia juga melihat kejadian tadi dan menyadari perubahan Karrel. Sahabatnya itu tersulut emosi, kalau dibiarkan bisa bahaya.

"Hei, sudahlah jangan emosi." ucap Devin lagi menyentuh bahu Karrel. Karrel kembali duduk tapi matanya masih tidak lepas dari Ara yang sekarang malah terlihat ceria sesudah mendapat makanannya. Pria itu tersenyum tipis melihat gadis itu mulai mengunyah makanannya dengan lahap.

"Harusnya aku memotret ekspresimu tadi." kata Devin yang takjub melihat perubahan Karrel tapi tak dihiraukan pria itu.

"Hm, Ka.. Karrel."

Karrel dan Devin sama-sama menoleh ke sumber suara itu. Wulan sudah berdiri didepan mereka. Gadis itu keliatan malu-malu. Wajah Karrel berubah datar lagi seperti biasa.

"B..bisa nggak kamu ngasih daftar kelompok hiking ini ke Bintang?" tanyanya ragu-ragu.

"Kenapa bukan kamu aja yang ngasih?" tanya Devin mewakili Karrel. Wulan menggigit bibirnya.

"Aku udah nyari dia dari tadi tapi nggak ketemu-ketemu." jawabnya.

"Ya udah sini biar aku aja yang ngasih ke Bintang." ujar Devin mengambil lembaran kertas di tangan Wulan. Wulan menatap Karrel lagi.

"K..Karrel bisa nggak aku minta nomor hp kamu?" pintanya sambil tersenyum malu.

"Buat apa?" tanya Karrel dingin.

"Mm, aku ingin kita lebih akrab." jawab Wulan langsung

"Maaf." tolak Karrel langsung. Raut wajah Wulan berubah kecewa.

"Kenapa?" tanyanya

Karrel menatap gadis itu malas

"Aku nggak berbagi nomorku dengan sembarang orang." jawabnya seadanya. Wulan merasa malu luar biasa. Ia tidak menyangka Karrel akan menjawab seperti itu, untung hanya mereka berdua dan Devin yang berada disitu, yang lainnya agak jauh jadi mereka tidak dengar apa-apa. Jujur saja Devin merasa kurang enak pada Wulan karena perlakuan sahabatnya itu.

"Ya udah kalo gitu, aku balik ke Sean yah." katanya menahan malu dan berbalik pergi. Karrel bahkan tidak menatap kepergian gadis itu, ia kembali mencari-cari keberadaan Ara yang sempat hilang dari pandangannya tadi karena Wulan. Ternyata Gadis itu masih menikmati makanannya.

"Kamu nggak perlu sedingin itu Rel." tegur Devin, ia juga tidak terlalu menyukai Wulan tapi hari ini ia merasa kasihan padanya karena sikap Karrel yang menurutnya terlalu angkuh.

Karrel tidak menghiraukan perkataan Devin, ia malah beranjak dari kursinya dan pergi menghampiri gadis yang sejak tadi menjadi perhatiannya. Devin menggeleng-geleng. Mungkin hanya Ara satu-satunya perempuan yang beruntung di dunia ini karena Karrel memberi perhatiannya padanya. Pada mamanya saja pria itu selalu bersikap dingin.

***

Ara cepat-cepat mengisi semua sisa makanannya ke mulut dan beranjak pergi saat melihat Karrel berjalan ke arahnya. Pokoknya ia tidak mau bicara dengan pria menyebalkan itu.

Gadis itu terhenti karena tiba-tiba tersedak. Karrel menyunggingkan bibirnya menertawai tindakan konyol Ara, ia mengambil segelas air di meja dan membantu gadis itu minum, sesudah itu menepuk-nepuk punggungnya untuk membuat gadis itu merasa lebih enak. Semua mata memandangi mereka tapi ia tidak peduli. Pandangannya hanya fokus ke Ara.

"Kamu akan sial terus kalau berani kabur dari aku." gumam Karrel rendah dan secara tidak langsung kembali mengingatkan kejadian ketika gadis itu mau lari darinya waktu di toilet sekolah beberapa waktu lalu. Dalam hati ia masih menertawai tindakan konyol Ara.

"Kamu nyumpahin aku?" rengut gadis itu tidak senang. Karrel mengangkat bahu acuh tak acuh. Ara berdecih.

"Suatu hari nanti aku akan membuat wajah tampan kamu itu berubah jadi jelek sampai-sampai tidak ada satu pun perempuan yang mau melihat kamu lagi." gumamnya panjang lebar pada dirinya sendiri tapi bisa di dengar oleh Karrel. Pria itu terkekeh. Dasar konyol, batinnya.

"Aku bisa mendengarmu." ucapnya dengan sebelah tangannya memegangi dagu Ara memaksa gadis itu mendongak menatapnya. Mata Ara melebar. Sial, kenapa ia bisa lupa kalau pria itu masih ada, pikirnya. Ia merutuki kebodohannya sendiri. Karrel yang masih di sebelahnya tiba-tiba berpikir jahil.

"Ada kecoa di sebelah kamu." ucapnya berbohong. Ia tahu Ara penakut jadi ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Tuh kan, gadis itu refleks berlari ke sampingnya sambil memeluk lengannya kencang-kencang.

1
lailitq
Luar biasa
kala
❤️😍
Dinara Syafira Ahmad
Kecewa
Dinara Syafira Ahmad
Buruk
Humay Uum
lanjuuuuttt
Hera
👍🏻
Erni Fitriana
mlipir
Elfam KumalaSari
kerenn , benar2 tdk terlintas dipkiranku ceritanya akan seperti ini thor
mantapp sekali
karyaku: hi kk mampir yuk "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa y
total 1 replies
Anne139
laaanjuuutt thor...
Ratna Rachman
sangat luar biasa.is the best
rin Wulandari
kak izin ya, aku mau dibuat drama sakura🙏
Nurtisya Natra
Luar biasa
Anonymous
aaA
Alvaro
Kecewa
Bebby_Q'noy
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
Bebby_Q'noy
😂😂😂😂😂😂
Bebby_Q'noy
sudah kuduga
Bebby_Q'noy
🥺😭😭😭
Bebby_Q'noy
🥺😭😭
Bebby_Q'noy
😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!