NovelToon NovelToon
Cinta Pertama Sang Ustadz

Cinta Pertama Sang Ustadz

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: She_Na

Baru kali ini Ustad Fariz merasakan jatuh cinta pada lawan jenisnya. Akan tetapi, dia tidak bisa menikah dengan gadis yang dicintainya itu. Dia malah menikah dengan wanita lain. Meskipun begitu, dia tidak bisa menghapus nama Rheina Az Zahra si cinta pertamanya itu dari hatinya. Padahal mereka berdua saling mencintai, tapi mengapa mereka kini mempunyai pasangan masing-masing. Bagaimanakah mereka bisa bersatu untuk bersama cinta pertama mereka?

Ikuti kisah Ustaz Fariz dan Rheina Az Zahra untuk bisa bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She_Na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Cerai

"Ustad!!!" Ustad Fariz marah dengan perkataan Ustad Jaki.

Dia tidak terima jika Zahrah nya dimiliki oleh orang lain. Cukup dulu saja dia relakan Zahra nya itu untuk orang lain dan nyatanya mereka kini dipertemukan kembali.

"Kenapa Mas, kamu marah, kamu tidak terima wanita itu dengan Ustad Jaki? Sebegitu cintanya kah kamu sampai tidak bisa merelakannya? Benar-benar pelakor. Dimana-mana pelakor selalu membuat pria memperebutkannya. Bukan hanya perusak rumah tangga orang, bahkan dia perusak hubungan orang, hubungan persaudaraan kalian akan berakhir karena wanita itu," Mirna mengeluarkan emosinya.

"Cukup Mirna, aku tidak mau mendengarmu mengejek dia lagi. Bahkan kamu tidak tau betapa baiknya dia," bentak Ustad Fariz pada istrinya. Baru kali ini Ustad Fariz membentak Mirna. Dari dulu dia selalu bersikap lembut pada istrinya meskipun istrinya itu berbuat salah sefatal apapun. Namun kini dia tidak bisa menahan amarahnya ketika Zahra nya direndahkan oleh istrinya sendiri.

"Mas membelanya? Aku istrimu mas. Aku istri sah mu," Mirna menunjukkan emosinya.

"Kamu sudah keterlaluan Mirna. Aku tidak pernah selingkuh dengan siapapun. Jaga ucapan mu," Ustad Fariz kembali murka dan dia pergi meninggalkan Umi Sarifah dan Mirna.

Ustad Fariz ingin menenangkan diri. Dia pergi ke pinggir danau yang waktu itu dikunjungi oleh Rhea. Duduk di tempat ini mengingatkannya pada sosok wanita yang dicintainya, wanita yang namanya selalu tersimpan di hatinya, Rheina Az Zahra, nama yang tidak bisa dihilangkan dari hatinya.

Dirabanya rerumputan yang diduduki Rhea saat itu, dan menoleh ke samping tempat Rhea duduk saat itu, dia melihat Zahra nya duduk disitu dan tersenyum padanya. Senyum dan binar mata penuh kebahagiaan yang begitu cantik mampu meneteskan kembali bening air mata Ustad Fariz.

Sungguh berat beban hatinya, dia menangis dengan sangat keras untuk melegakan rasa sesak di dalam dadanya, dan dia berteriak sekeras mungkin untuk meluapkan kemarahannya.

Danau itu sangat sepi di malam hari, dan tidak akan ada yang ke tempat itu. Namun sesosok orang melihatnya dengan sangat pilu. Orang tersebut merasa sangat sedih melihat Ustad Fariz sangat rapuh seperti sekarang. Ustad Fariz tidak pernah menangis meraung dan berteriak sekalipun dia menghadapi persoalan yang sangat sulit dia hadapi.

Memang belum lama mereka saling mengenal, tapi mereka berdua saling memahami karena sangat dekat, selalu ada setiap salah satu dari mereka ada yang membutuhkan. Sungguh ikatan yang melebihi saudara kandung. Ustad Jaki menatap iba Ustad Fariz yang seperti sekarang keadaannya.

Dia juga merasa sedih jika saudaranya itu sedih. Dan dia merasa sakit jika saudaranya itu sakit. Oleh sebab itu dia berjanji akan membantu menyelesaikan masalahnya agar bisa melihat kebahagiaan saudaranya itu.

Ustad Jaki mendekat disaat Ustad Fariz sudah tenang. Dia duduk di sebelah Ustad Fariz, mengikuti arah pandang Ustad Fariz menatap pantulan sinar rembulan dari permukaan danau.

"Sangat indah bukan?" suara Ustad Jaki tiba-tiba mengagetkan Ustad Fariz yang sedang termenung.

Ustad Fariz mengambil batu-batuan kecil di sekitarnya dan melemparkannya ke danau.

Ustad Jaki pun mengikuti hal yang dilakukan Ustad Fariz. Tidak puas melempar hanya dengan duduk, Ustad Jaki berdiri dan melempar jauh-jauh batu-batuan kecil tersebut ke danau.

"Lihat Ustad, lebih jauh lemparan ku," Ustad Jaki tertawa meremehkan.

Ustad Fariz tidak mau kalah, dia berdiri dan mengambil batu-batuan kecil kemudian melemparkannya ke danau.

"Masih tetap lebih jauh lemparan ku," Ustad Jaki tertawa mengejek.

Ustad Fariz mencebik kesal. Melihat reaksi Ustad Fariz yang tidak mau kalah dengannya, Ustad Jaki mempunyai ide yang menurutnya pasti akan membuat Ustad Fariz lebih tertantang.

"Ustad, bagaimana kalau kita taruhan," ajak Ustad Jaki.

Ustad Fariz menoleh, tatapannya menyiratkan tanda tanya pada Ustad Jaki.

"Yang lemparannya paling jauh dia bisa mendapatkan Rhea, bagaimana?" tantang Ustad Jaki pada Ustad Fariz.

Ustad Fariz melemparkan membanting batunya ke danau dengan kemarahannya. Ditatapnya Ustad Jaki dengan tatapan tidak rela dan berkata,

"Astaghfirullahaladzim... Ustad, Rhea bukan barang. Gak pantas seorang Ustad melakukan seperti itu."

"Gimana lagi dong Ustad, dari pada dia dituduh jadi pelakor kan mending aku nikahi aja, gak ada salahnya kan? Toh Ustad juga gak mau nikahi dia. Siapa Ustad yang bakalan nolak janda cantik, pintar plus baik seperti dia?" Ustad Jaki berbicara seraya tertawa yang membuat hati Ustad Fariz berapi-api.

"Tau apa Ustad Jaki tentang perasaanku? Tidak ada yang mengetahui rasa cintaku padanya yang sangat menyiksa ini. Kami berdua sakit karena rasa cinta kami yang tidak bisa bersatu. Sangat sakit Ustad, hingga apapun yang kami lakukan tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu," Ustad Fariz terhanyut dalam ucapannya, air matanya kembali jatuh tak bisa dibendung lagi.

Ustad Jaki mendekat dan meraih tubuh Ustad Fariz. Ustad Jaki menenangkan Ustad Fariz dalam pelukannya. Sangat jelas dirasakannya jika Ustad Fariz menangis dipelukannya.

"Aku ngerti Ustad, perasaan kalian berdua bisa aku rasakan. Aku disini hanya ingin membantu Ustad untuk sadar bahwa perasaan kalian berdua harus kalian perjuangkan. Aku tau jika Ustad tidak bisa menceraikan Mbak Mirna karena terikat janji, dan bagaimana dengan perasaan kalian? Apa hanya sebatas ini saja? Sampai kapan kalian bisa bertahan dalam status pertemanan ini? Ustad, ingatlah bahwa Rhea seorang wanita muda yang butuh sosok pasangan hidup yang bisa membimbingnya. Apa Ustad yakin bisa menghadapi jika Rhea dengan orang lain? Apalagi tadi Mbak Mirna menuduh dia sebagai pelakor dan mencaci makinya. Apa Ustad yakin dia masih mau berteman dengan Ustad setelah hari ini? Bahkan untuk sekedar makan bersama kita tadi setelah acara aja dia gak mau kan?" Ustad Fariz mengurai pelukannya dan menatap dalam mata Ustad Fariz untuk melihat jawabannya.

"Lalu aku harus bagaimana? Aku gak bisa lepasin dia, aku pasti tidak akan merasakan kebahagiaan jika tidak bersamanya. Selama disini aku sudah mencobanya, dan kalian tau sendiri hasilnya meskipun aku terlihat baik-baik saja, tapi... disini... sangaaaat sakit dan kehilangan," Ustad Fariz menunjuk dadanya.

"Nikahi aja dia Ustad, gampang kan?" jawab enteng Ustad Jaki sembari kembali duduk di hamparan rerumputan.

"Sama sekali tidak ada niatan aku untuk poligami. Dari dulu sampai sekarang aku mencoba meyakinkan cintaku dan hubunganku dengan Mirna, tapi sia-sia, aku tidak bisa mempunyai rasa seperti yang kurasakan pada Rhea. Bahkan rasa itu sudah ada sebelum aku mengenal Mirna. Tidak ada siapapun yang tau perasaan kami. Hingga kami sangat tersiksa karena perasaan yang kami miliki. Huffft....," air mata Ustad Fariz sudah berkumpul di pelupuk mata, namun dia tidak ingin air matanya diketahui orang lain. Di helanya nafas panjang untuk meredakan sesak di dadanya.

"Coba aja Ustad gak disuruh nikah sama Mbak Mirna, pasti kalian sudah bersatu dari dulu. Sangat egois bagi dia jika tidak bisa melepaskan janji Ustad pada orang tuanya atau jika dia tidak mau pisah dengan Ustad, paling tidak dia bisa mengijinkan Ustad menikahi Rhea. Buktinya Allah belum mempercayakan pada kalian seorang anak pun, mungkin itu tanda dari Allah. Dan aku yakin Ustad akan mendapatkan keturunan dari Rhea," ujar Ustad Jaki untuk meyakinkan Ustad Fariz.

Ustad Fariz diam saja karena dia sudah lelah berpikir dan berdebat. Dia hanya ingin mendengarkan saja pendapat dari sahabat sekaligus saudaranya ini.

Air mata Mirna menetes mendengar percakapan Ustad Fariz dan Ustad Jaki. Telapak tangannya menutupi mulutnya agar tangisannya tidak terdengar. Mirna berada tidak jauh dari tempat Ustad Fariz dan Ustad Jaki berada.

Tadi setelah dia berbicara dengan Umi Sarifah, dia berniat mencari keberadaan suaminya, namun tak disangkanya jika dia mendengar fakta yang sangat menyakitkannya. Suaminya selama ini bersikap layaknya seorang suami hanya sebagai kewajibannya saja dan dia juga menjalankan hak nya sebagai seorang suami karena tidak ingin istrinya sedih.

Dan fakta yang sangat menyakitkan adalah suaminya itu mencintai wanita yang kini dia benci itu semenjak sebelum kenal dengannya. Dan karena dia dan orang tuanya lah yang menjadikan mereka tidak bisa bersatu. Dan satu lagi yang membuat hati Mirna sakit yaitu perkataan Ustad Jaki mengenai keturunan.

Mirna tidak yakin dia bisa menerima ini semua meskipun sudah ketentuan dari Allah, sang penguasa di atas segalanya.

Masih dengan tangisannya, pelan-pelan dia menjauh dari tempat tersebut dan segera berlari ketika sudah jauh dari tempat itu menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, dia tumpahkan semua tangisnya hingga dia rasa sudah tidak sesak lagi dadanya. Dengan sisa isakannya dia berpikir agar dia tidak di talak oleh suaminya.

Dia sudah berpikir lama namun tidak memiliki jawabannya karena semua kesalahan merujuk padanya, dan tadi juga dia sudah mencaci maki, menyudutkan dan merendahkan Rhea, wanita yang sangat dicintai suaminya.

Ah, mengingat itu rasanya dia ingin mengenyahkan wanita itu agar tidak terlihat lagi di bumi ini. Namun apa yang dia bisa, sekarang dia hanya bisa mengambil hati suaminya agar tidak menceraikannya.

Mirna menunggu Ustad Fariz pulang ke rumah, namun sayangnya Ustad Fariz tidak pulang ke rumah sampai Mirna ketiduran menunggunya.

Ustad Fariz ingin menyendiri, dia ingin mencari jawaban atas semua pertanyaan di hatinya. Dia sengaja tidak pulang agar tidak bertemu dengan Mirna. Jika dia pulang dan bertemu dengan Mirna, pasti dia tidak akan mendapatkan ketenangan, karena sudah bisa dipastikan jika Mirna akan mengajaknya berdebat.

Apalagi Ustad Fariz amat sangat kecewa dengan Mirna yang sudah mencaci maki, merendahkan bahkan menyudutkan Rhea tanpa tau terlebih dahulu masalahnya. Seharusnya dia menanyakan dulu pada suaminya.

Hal itu sangat membuat Ustad Fariz kecewa terhadapnya, dia merasa gagal mendidik istrinya. Apalagi sekarang posisi mereka di Pondok Pesantren Al-Mukmin ini menjadi panutan bagi para santri, karena itu Ustad Fariz sangat kecewa dengan istrinya.

Malam ini Ustad Fariz menginap di Ndalem, di rumah Umi Sarifah dia mendapatkan ketenangan. Umi Sarifah sangat adil, dia tidak berpihak pada siapapun, dan kasih sayangnya membuat Ustad Fariz merasa nyaman, sama seperti sikap Bu Mirna padanya.

Mengingat Bu Mirna, dia jadi teringat akan janjinya untuk menjaga Rhea. Kini Ustad Fariz takut jika dia tidak bisa menjaga Rhea karena Rhea menjauhinya sejak Mirna menyakiti perasaannya tadi siang. Lama Ustad Fariz berpikir, akhirnya dia ketiduran sebelum menemukan solusinya.

Pagi harinya setelah sarapan di rumah Umi Sarifah, Ustad Fariz kembali pulang untuk mengganti bajunya. Namun disaat dia membuka pintu, Mirna segera berlari dan bersujud padanya.

"Mas... aku mohon jangan ceraikan aku. Aku mohon Mas.. aku akan melakukan apapun agar kamu bisa memaafkan ku dan tidak menceraikan ku."

1
Vindi Anisa
stress kali mirna
Erniati Filiang
asyiiik,lanjut Tor....m
Nurhayatins Aqil
Luar biasa...crtx
She_Na: 🥰Terima kasih😍💜
total 1 replies
Nurhayatins Aqil
mawar untkmu thor ngakak abis😂😂😂
She_Na: 🥰makasih😍💜. Kalau bisa kopi dan vote juga dong😂😂😂
total 1 replies
Galuh Setya
kok kesel ma rhea, uda tau ada gosip gitu. tp kok oon nya gak ketulungan.
Dianherlina Siswoyo
jadi istri wong kok gitu kelakuan nya si mirna
private
sangattttt bagus,ana pas baca tulisan kata "TAMAT" kok rasa mau nangis yh,KK author please sambung lagi cerita nya😭🙏🙏
She_Na: follow akun aku kak biar ada notifikasi karya baru.belom kak. masih ada 3 novel ongoing. bentar dulu ya kak. yang lain juga pada minta lanjut season 2 untuk judul novel lainnya😁
private: lanjutt😭
total 4 replies
Hajja Uni Haerunnisang
8
Dianherlina Siswoyo
et istri seorang ustad tdk bs menjaga nama baik suami nya biarpun kamu sakit hati tapi tdk di benarkan untuk berbuat kasar Disni kan rhea tdk selingkuh sama ustad dia cuma mendem perasaan nya aja malah di maki² yg ada di Mirna malah di tinggal sama suami klo bgini mah
She_Na: disini saya tuangkan banyak sifat dari tokoh yang memang sering kita jumpai. semoga bisa jadi pembelajaran kita semua 🙏🏻
total 1 replies
Dianherlina Siswoyo
tetap aja menurut ku semua tersakiti biarpun Mirna istrinya ustad kurang baik tetap aja disini sakit hatinya dan rhea sama ustad sakit juga karena kasih tak sampai...gak tau dah bela kemana🤭😅
She_Na: wkwkwk
makasih kak udah baca🙏🏻
total 1 replies
Dianherlina Siswoyo
sebenernya kasian juga sih sama istrinya udh menikah lama tapi masih belum di cintai suaminya dan suaminya pa ustad masih terbelenggu masa lalu nya
Dianherlina Siswoyo
cintaku pun tak berjalan mulus dengan bang ustad waktu SMA dulu ternyata kita tak berjodoh kadang suka keki kalo ketemu pas dia jadi imam atau pengisi kultum saat tarawih dan sampai skrg pun suamiku masih suka cemburu klo bang ustad ketemu aku di masjid🤭😂
Dianherlina Siswoyo: ok siap
She_Na: beneran kak? wah bisa dong cerita²😂😂😂
follow aku kak, biar kita bisa ngobrol😁
total 2 replies
Dianherlina Siswoyo
Aku mampir ya Thor
Dianherlina Siswoyo: sama2
She_Na: makasih kak💜
total 2 replies
Imas Daryati Anhar
aduh ceritanya udah bagus tapi kok kelakuan yg lempar lempar sendal gitu kayanya nya ga pantas utk karakter seperti ustadz & keluarga nya apalagi ini sampai ke muka, itukan sangat tidak sopan masa kelakuan ustadz apalagi kiai sprti itu, harusnya bercandanya yg wajar jangan sampai menodai karakter tokoh yg harusnya bersikap panutan
She_Na: kyai juga manusia kak. Sifat mereka yang seperti itu hanya di dalam keluarganya saja dan tidak dipertontonkan di luar rumah. kita juga gak tau kan kalau di dalam keluarga ustadz/kyai yang lain juga seperti itu😁
Hanya candaan dan tidak dipertontonkan pada anak-anak mereka, jika pada saat itu ada anak mereka tinggal diberi pengarahan saja agar bisa membedakan yang mana candaan dan yang mana hal serius.
ini hanya opini saya saja kak. mohon maaf jika ada yang salah🙏🏻
total 1 replies
Hawa zaza
aku mampir lagi nih kak, semangat ya😍🤩
salam kenal dan jika berkenan mampir juga di cerita aku
She_Na: makasih kak💜
total 1 replies
harie insani putra
Salam knal Thooorrrr, ijin berjejak di sini
harie insani putra: makasih Kak
She_Na: salam kenal juga kak😊
total 2 replies
Riry Kasyry Lily
aku gk suka,sama ustad Faris nya gak tegas ah,kasihan Mirna, itu salah bukan nya dia seorang ustadz,tapi kok kaya gak paham agama harus nya menjauhi bukan malah mendekati,kan sudah dengan pilihan nya sendiri,menjauhi rea dan memilih menikahi Mirna sebagai wanita gak suka dan merasa sakit loh, di sini yang salah kan si Fariz, yang jadi korban Mirna,apa lagi umi dan si temen nya malah ngomporin gitu,bukan nya nyadarin, kalau Samapi Mirna di ceraikan ini cerita gak baik, apa lagi Samapi nikahin rea.. si Fariz plin plan...
Sri Wahyuni
alhamdulillah selesai.,mksh thor
Sri Wahyuni: terserah thor aja
She_Na: makasih banyak atas dukungannya😘
mau season 2 gak nih?😁
total 2 replies
Ummy Ryd
lho lho lho kq udh tamat cihhh
She_Na: mau season 2 gak?😁
total 1 replies
Novi triatika
Ada season ke duanya gk kak?
She_Na: follow aku ya, nanti kalau ada season 2 pasti ada notifnya😁
She_Na: mau season 2 gak?😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!