Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ke rumah calon mertua
*
*
*
*
Setelah selesai memilih kebaya untuk acara ijab kobul,Arsen membawa Ayana ke sebuah gerai makanan cepat saji.
Gerai itu berada satu lantai dengan butik tempatnya memilih kebaya tadi.setelah terlebih dulu berdebat dengan sang calon suami,yang ingin gaun super mewah,tetapi Ayana lebih memilih kebaya warna putih,yang simpel tapi terlihat elegan.
Dengan bawahan kain jarik motif batik.
Mereka akhirnya duduk setelah memesan menu makan siang terlebih dulu.
Keduanya duduk saling berhadapan,Arsen sibuk dengan ponselnya.
entah apa yang dilakukan pria yang super sibuk itu dengan ponselnya.
Bahkan untuk menjemputnya tadi,dia harus menunda jadwal meeting dengan klien.
Kemudian pelayan wanita berseragam datang,membawa nampan yang berisi makanan pesanan mereka.
Arsen memilih menu spaghetti bolognese,sedang Ayana memilih mi goreng sea food,dan tak lupa jus jeruk favorit.
"Selamat menikmati..."Ucap pelayan setelah sesai menata makanan di meja Arsen dan Ayana.
"Makasih mbak..."balas Ayana,sambil tersenyum manis.
Setelah itu segera menggeser piringnya,agar lebih dekat dengannya,dan tanpa basa basi langsung menyantapnya.
Tidak peduli dengan Arsen yang masih sibuk dengan ponselnya.bodoh amat,perutku lapar banget kok,batin Ayana dalam hati.
"Ck...lapar banget ya ..?"Arsen tersenyum melihat Ayana yang begitu semangat menyuap makanannya.
pipinya bahkan tampak mengembung dengan lucu.
"Iya....lapar banget,mas sih,telat jemputnya...."jawab Ayana dengan mulut penuh makanan.
Uhuk.....
Akhirnya Ayana tersedak makanannya,karena begitu terburu-buru menelannya.laku dia menyambar jus jeruk yang ada di samping piringnya.
"Pelan-pelan sayang,nggak ada yang akan merebut makananmu...."ujar Arsen dengan cemas.sungguh melihat cara makan Ayana membuatnya kenyang sendiri.
"Habis ini ke rumah Mama ya,,mama pengen tau kamu..."Ajak Arsen.memang Mama Maya hanya melihat Ayana lewat foto ponselnya,belum pernah ketemu secara langsung.
"Aku belum ijin mama mas,..."ucap Ayana keberatan.dia memang hanya ijin cari baju buat nikahan minggu depan.
"Nanti kita telpon,setelah sampai dirumah mama...."jawab Arsen.
"Ng...."Ayana tampak berpikir,makanan dipiringnya telah tandas,hanya tersisa sendok dan garpu.sedang jus jeruknya juga tinggal setengah.
"Ntar aku yang telpon mama...."Ucap Arsen.
"Ng ....mama galak nggak mas....?"tanya Ayana takut takut.seringnya mendengar kisah mertua yang tidak bisa akur dengan menantu,membuatnya jadi parno sendiri.
"Nggak galak sih.....cuma,,"Arsen menjeda ucapannya,membuat Ayana mendelik gemas.
"Cuma apa mas...."tanya Ayana tak sabar.
Arsen malah sengaja menggoda Ayana,dengan berlama-lama menyesap capuccino latte pesanannya tadi.
"Mas....ih....."
"Mama nggak galak,cuma agak bawel.aku rasa kalian bisa jadi partner yang cocok nanti...."Arsen menggaruk dagunya,sambil mengamati Ayana."Kalian kan sama-sama bawel..."Arsen tergelak setelahnya.
"Enak aja...."dengan gemas Ayana memukul lengan pria yang duduk didepan Nya itu.
*
*
*
Setengah jam kemudian,mobil Arsen telah memasuki Halaman rumah mewah berlantai dua.halamannya yang luas,ditumbuhi beberapa pohon yang cukup rindang.
Banyak pula bermacam-macam jenis bunga,entah apa namanya,Ayana yang kurang menyukai bunga tidak tau apa namanya.
Biarpun dia perempuan,entah mengapa tidak suka yang namanya bunga.
Setelah memarkir mobil digarasi yang ada di samping kiri rumah,Arsen mengajak Ayana turun.
Arsen berjalan lebih dulu dan Ayana mengekor di belakangnya.
Tanpa mengetuk pintu atau memencet bel,Arsen mendorong pintu ke dalam,hingga terbuka.
"Ma....."teriak pria tiga puluh tahun itu.
"Ck...kayak tarsan aja sih mas,pake teriak teriak...'."Ayana mendengkus sebal.
"Hallo sayang....."sapaan yang begitu gembira terdengar,bersama munculnya sosok wanita yang menuruni tangga.
Wanita yang masih terlihat cantik biarpun usianya sudah memasuki setengah abad itu memakai Dres batik selutut,rambutnya di kuncir kuda,membuatnya terlihat lebih muda.
"Apa kabar ma...?"tanya Arsen setelah mencium pipi sang mama kiri dan kanan.
"Mama sehat sayang...hemm...ini pasti Ayana kan,cantik sekali kamu sayang,pantes Arsen ngebet buru buru ingin nikahin kamu...."goda mama Maya.
Wanita itu memeluk tubuh mungil calon menantunya,kemudian mengurai pelukannya."Nginep ya...?"tanya mama Maya kemudian.
"Ng...Aya tadi sebenernya juga belum ijin sama mama sih tan,kalo mau kesini..."ucap Ayana tak enak.
"Gampang, ntar biar tante yang telpon Mira...."Mama Maya mencoba membujuk."Mama pengan cerita cerita sama Aya...."tambahnya kemudian.
Ayana memandang Arsen yang juga sedang memandangnya pula,seakan meminta pendapat.dan Arsen hanya mengangguk pelan.
Ayana menghela nafas berat,"Terserah gimana ntar ijinnya mama tan,kalo diijinkan Aya akan menginap,kalo nggak ya...."
"Iya....iya.tenang saja,pasti diijinkan..."Mama Mira mengibaskan tangannya ke udara.tanda tidak ingin berdebat lagi.
"Ar,bawa Aya ke kamar kamu.biar istirahat...."titah mama Maya"tapi kamu jangan ikut-ikutan didalam kamar..."
"Iya ma....Arsen masih kuat nahan kok,sampai seminggu ke depan..."dengan genit Arsen menaik turunkan alisnya,sambil memandang Ayana yang melongo.
"Dasar...."mama Maya menjewer telinga putranya dengan kesal.
Ayana hanya terkekeh geli,Arsen yang biasa cool dan datar,ternyata tak bisa melawan jeweran sang mama.
*
*
*
jangan lupa,like..love kan komen ya.
biar author amatir ini lebih semangat lagi nulisnya.....
*
*
*
ceritanya bagus