NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6•Di Guna Guna

Setelah beberapa waktu akhirnya mereka sampai dirumah Jimmy. Kemudian setelah beberapa saat Pak Sahrul pun masuk kedalam untuk bersiap pergi ke ladang bersama istrinya.

"Jim sekarang bagaimana, mendengar cerita bapakmu aku semakin yakin bahwa semua hanya buatan semata". Damar yang memulai obrolan.

"Bener Mar yang terpenting kan kita berniat baik ngak buruk, apalagi tidak ingin berbuat yang aneh - aneh".

"nanti setelah bapak dan ibuk pergi ke ladang kita akan langsung saja pergi ke sana".

"Yang bener Jim "? Tanya kembali Damar.

"Mau bagaimana lagi kita sudah sampai sejauh ini, toh kalaupun kita membatalkan bagaimana respon Dina, Nisa, dan juga Sam"?

"Ngapain sebut - sebut nama gue"? Tiba - tiba Sam yang berada di belakang.

"ihh grr banget dahh siapa jugaa yang sebut nama lu orang kita nyebut nama orang lain". Balas Damar sambil terkekeh.

" Alah ngaku aja deh cokk, eh btw kita jadi berangkat jam berapa ni "?

"Stttttt jangan keras keras nanti bapak ibuk denger". Gerutu Jimmy.

" Lah memangnya kenapa kalau mereka denger ". Tanya Sam mulai penasaran.

"Pokoknya ada, intinya pak Sahrul tadi bilang kalau kita dilarang pergi kesana karena suatu hal". Jelas Damar.

"Lah itu gimana ceritanya cok? Pokoknya kita jadi kesana apapun yang terjadi". Emosi Sam mulai memuncak karena mendengar cerita dari Damar.

"Sebenarnya aku juga ngak percaya waktu bapak dan pak Wardi menceritakan itu, dulu setahuku kampung itu warganya sangat baik dan aku tau itu karena salah satu warga kampung Alas ada yang pernah pindah kesini dan dia sangat baik juga selalu menceritakan kampung itu, kalau ngak salah namanya Pak Darmawi". Jelas Jimmy.

Kemudian Sam yang masih berdiri pun berjongkok dan membisikan sesuatu kepada Jimmy.

"Kayaknya itu hanya akal - akalan bapakmu dan warga sini deh cok buktinya mereka menyalahkan kampung Alas dari teror kampungmu seolah ada rasa dendam".

Kemudian Andi mulai terpengaruh dari hasutan Sam.

"hmm kayaknya kamu benar ".

Seolah berada di atas angin Sam pun tersenyum penuh kemenangan berhasil menghasut Jimmy.

Setelah mereka sarapan bapak dan ibu jimmy pun pergi untuk ke ladang.

"Jimmy, kalian dan temen temenmu dirumah saja, kalau mau main, main saja di kampung ini, itu lebih aman, inget pesan bapak tadi".

"Bapak dan ibumu pamit dulu ya nak, kalian anggap rumah ini rumah sendiri juga ya". Pungkas Ibunya Jimmy.

"Baik bu hati hati dijalan". Nisa membalas.

Setelah beberapa saat kedua orang tua itupun pergi meninggalkan rumah dengan berjalan kaki menuju ke ladang mereka.

"Eh cok langsung aja kita berangkat mumpung orang tua mu sudah pergi "

"lah memang kenapa kita harus nungguin orang tuanya Jimmy pergi ". Tanya Dina penasaran.

"Sebenarnya kita dilarang untuk pergi ke sana karena suatu hal, tapi aku juga ingin memastikan itu sendiri apakah benar". Jelas Jimmy.

"ihh kok gituuuu sihh, mending batalin aja deh kalau ortu melarang pasti ada hal tidak baik". Dina yang mulai takut.

"apa apaan sih kamu Din, kita ngak bakal batalin, apalagi udah sejauh ini, pokoknya kita harus kesana apapun yang terjadi". Tegas Nisa.

"Iya Din kalau kamu ngak mau ikut yasudah tinggal disini sajaa sendiri ". Imbuh Sam yang juga kesal dengan rengekan Dina.

"Ya yaudah deh aku ikutt aja".

"Nah gitu dong itu baru Dina yang pemberani".

Balas Nisa seraya tersenyum.

"Yowes barang barang kalian masukin semua ke mobil kita mampir dulu ke rumah pak Slamet di ujung kampung ini, dulu biasanya beliau jam jam segini masih dirumahnya". Jelas Jimmy mengintruksikan kepada teman - temannya.

Kemudian mereka pun langsung menata kembali barang bawaannya kedalam mobil.

Sebelum itu Jimmy menulis surat untuk kedua orang tuanya yang ia selipkan di gagang pintu depan rumah dan setelah itu mereka pergi dengan meninggalkan rumah itu.

Belum genap 10 menit mereka telah sampai ke rumah pak Slamet.

"Ih kok serem gini ya rumahnya kek rumah penyihir". Dina yang sedang melihat rumah pak Slamet bak rumah yang menyeramkan.

"Ssssttttt jangan ngawur bicaranya Dinaaa ".

Nisa yang langsung membekap mulut Dina yang sembarangan itu.

"Whaaaaaaaaaaaa Setannnnnnnnn "

Tiba-tiba Damar yang mengigil ketakutan karena melihat sosok penampakan pocong yang berada diatas rumah tersebut.

"Ehhh ada apa lu cokkkkk lu gila yaaa

Gegas Sam memegang pundak kawannya tersebut.

"iiii itu ada pocong diatas rumah "

"mana ada pocong di siang hari itu cuma imajinasi eloo, lihat ngak ada apa-apa". Tegas Sam.

Kemudian Feri yang masih takut dengan ragu -ragu melihat ke atas rumah tersebut tempat penampakan pocong tadi berdiri.

"loh kok gak ada, tapi bener tadi gua ngelihat pocong yang ngeri banget sumpah". Jelas Damar yang masih ngotot.

Kemudian pintu pun terbuka dan nampak seorang pria tua memakai kaos hitam dan juga celana hitam, diatas kepalanya memakai ikat seperti orang tua jaman dulu.

"Ini ada apa ribut - ribut, dan kalian siapa?

Tanya seorang pria yang sudah menua, yaa dia adalah pak Slamet yang dimaksud oleh Jimmy.

Kemudian pak Slamet menatap mereka satu per satu dan saat melihat Jimmy bapak itupun merasa familiar terhadap Jimmy.

"kamu Jimmy kan "? Tanya pak Slamet.

"hehe iya pak saya Jimmy anaknya Pak Sahrul yang dulu sering main kesini menemui bapak".

"Oalah kamu Jimmy tooo pantas saja saya merasa tidak asing denganmu, sini mari duduk di teras bapak, maaf ya seadanya saja, jadi ada apa kalian datang kemari ramai ramai "?

Sebenarnya hanya mampir sebentar pak karena lewat rumah bapak, kami akan liburan ke kampung Alas".

"Sebenarnya saya sudah tau sejak kalian datang ke desa ini Jimmy, aku menguna - gunamu supaya kamu pergi ke kampung Slamet, walaupun sangat susah menjerumuskan mu karena Kakek buyutmu itu tapi akhirnya sekian lama aku telah berhasil, wahahaha". Batin Pak Slamet yang diam - diam memiliki niat jahat dibalik kebaikannya.

"oh jadi kalian mau pergi ke sana, wah sebenarnya kampung itu pun sekarang lebih indah dari dulu dulu, bapak jadi kangen pergi ke sana, ".

"tapi pak saya dengar - dengar apakah benar kampung Alas merupakan dalang dari teror di kampung ini, tadi teman saya juga melihat penampakan pocong diatas rumah bapak".

Mendengar itu sontak Pak Slamet menghela nafas lalu menjelaskan masalah ini kepada Jimmy dan kawan-kawan.

"huhh, itu tidak benar nak kampung Alas adalah kampung baik - baik, hanya saja banyak oknum yang benci karena dendam pribadi dan membuat seolah-olah kampung itu adalah kampung sesat". Balas Pak Slamet.

"Tuh kan bener apa yang gua bilang kalian malah ngeyel percaya orang-orang". Jelas Sam yang juga percaya dengan omongan pak Slamet.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!