Ayla adalah pembaca webnovel paling sinis yang pernah ada. Baginya, novel "Algoritma Hati Sang CEO" adalah sampah klise dengan plot hole yang menganga dimana-mana.
Apalagi soal CEO dingin yang tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama, dan villain yang otaknya tumpul setumpul pisau yang berkarat.
Stress dengan pekerjaannya sebagai CS entry level yang monoton, melampiaskan kekesalan pada novel adalah satu-satunya pelarian yang dimilikinya.
Tapi kutukan menimpanya!
Di tengah caci makinya pada sebuah plot hole konyol, Ayla mendapati pantulan dirinya di cermin perlahan berubah menjadi wajah asing yang tak ia kenali, seragam magang, dan sebuah kartu identitas yang menggantung dilehernya bertuliskan KARSA - RANI - INTERN.
Ayla bertransmigrasi kedalam novel yang paling ia benci sebagai Rani, seorang anak magang sial yang ditakdirkan dipecat karena alasan sepele.
Alya bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya lebih pintar dari takdir bodoh yang penulis novel itu berikan untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hada Kamiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Otak di Balik Kode
Pertemuan dengan Dani telah menyuntikkan semangat baru pada Ayla. Rasa frustrasinya karena tidak memahami kode kini sirna, digantikan oleh optimisme yang hati-hati. Ia memiliki Dani, sang ahli kode yang penuh dendam, di sisinya.
Setelah pertemuan di kafe, komunikasi antara Ayla dan Dani berpindah sepenuhnya ke aplikasi pesan terenkripsi. Mereka membuat grup kecil rahasia yang juga mengundang Arjuna. Ayla memberikan USB yang berisi log server dari misi penyusupannya kepada Dani melalui seorang kurir terpercaya yang diatur oleh Arjuna.
"Bagaimana menurutmu, Dani?" Tanya Ayla dalam pesan. "Bisakah kita menemukan lebih banyak dengan data ini?"
Beberapa jam kemudian, balasan dari Dani tiba.
"Ini gila, Rani. Sepertinya memang ada Phantom Injection yang tertanam. Tapi yang lebih parah, metadata dan timestamp ini menunjukkan modifikasi yang sangat cerdas. "
"Hampir tidak meninggalkan jejak. Aku butuh akses ke sistem yang lebih dalam, yang tidak ada di USB ini, untuk melihat bagaimana mereka menyuntikkannya ke Project Chimera secara langsung."
Kemudian, pesan dari Arjuna masuk, "Dani benar. "
"Dia butuh akses ke arsip kode sumber Project Chimera yang paling rahasia. Itu disimpan di server utama Divisi R&D. Tidak bisa diakses dari jaringan internal biasa."
Ayla mengernyit, “Server utama Divisi R&D? Itu adalah benteng terakhir, bahkan lebih aman dari server Divisi Keamanan yang ia susupi.”
"Bagaimana caranya?" Tanyanya dalam grup.
"Hanya ada dua cara," balas Arjuna. "Secara fisik, atau melalui backdoor yang sangat spesifik yang hanya bisa dibuka dengan kredensial tingkat tinggi."
"Aku bisa memberimu detail lokasi server itu. Tapi aku tidak bisa memberimu akses fisik langsung tanpa terdeteksi. Dan aku tidak punya kredensial itu."
"Kredensial tingkat tinggi?" Tanya Dani. "Siapa yang punya?"
"Hanya Arion, dan beberapa insinyur senior yang paling dipercaya," jawab Arjuna."Aku punya idenya. Aku akan mencarikan celah untuk mendapatkan kredensial itu."
Ayla membaca pesan itu, merasakan perutnya mulas.
"Misi baru, dan kali ini mereka perlu kredensial dari orang-orang paling berkuasa di Karsa. Itu berarti tingkat bahayanya akan jauh lebih tinggi."
Beberapa hari berikutnya terasa seperti menunggu bom waktu. Ayla tetap menjalankan rutinitas magangnya, sambil diam-diam mengamati Bima. Pria itu tampak sibuk, tapi ada aura kemenangan yang terpancar darinya.
Ayla yakin Bima sedang menikmati posisinya, tidak menyadari jaring yang sedang dirajut di sekelilingnya.
Kirana juga sering terlihat. Ia tampak semakin dekat dengan Arion, sering terlihat di area eksekutif, senyumnya selalu merekah sempurna. Kirana bahkan sempat menghampiri Laras lagi, menanyakan tentang aktivitas magang cerdas yang lain. Ayla merasa muak. Seolah Kirana adalah mata-mata Arion yang paling tidak mencurigakan.
Di tengah rutinitas itu, sebuah email internal masuk ke inbox Ayla.
Dari: Bima.
Judul: "Evaluasi Kinerja Magang Tahap Akhir."
Ayla membuka email itu, firasat buruk menyergap. Isinya adalah undangan untuk presentasi evaluasi kinerja di hadapan para manajer divisi, termasuk Bima dan beberapa kepala divisi lain. Tanggalnya adalah minggu depan.
Ia tahu ini bukan evaluasi biasa. Ini adalah kesempatan Bima untuk menjebaknya, untuk memastikan Rani keluar dari Karsa. Ini adalah serangan balik yang ia tunggu-tunggu.
Ayla segera mengirim pesan ke grup mereka
"Evaluasi kinerja, dari Bima."
Balasan dari Arjuna datang cepat, "Jebakan. Dia akan mencoba menyingkirkanmu."
Dan dari Dani "Dia pasti dendam. Tapi ini bisa jadi kesempatan juga."
Ayla menatap email itu. Di satu sisi, ada misi berbahaya untuk mendapatkan kredensial dan mengakses server R&D.
Di sisi lain, ada ancaman pemecatan dari Bima. Dua front pertempuran sekaligus, Ayla tahu ia harus menggunakan kesempatan evaluasi ini untuk membalikkan keadaan, atau setidaknya, bertahan cukup lama sampai mereka bisa mengungkap Arion.
