Loving My BabySitter

"Justru Alice sudah besar,tidak harus aku mendampinginya terus..Aku juga ingin punya kesibukan Mark..Yang juga menguntungkan,bukan menghabiskan uang untuk bersenang senang ."Ujar Evalina menjelaskan

"Aku benar benar semakin tidak mengerti dengan jalan pikiranmu..Kesibukan seperti apa yang sebenarnya kau lakukan..Dengan siapa kau berbisnis perhiasan itu??"Ujar Mark dengan menunjukkan sikap kesalnya

"Aku bisnis perhiasan dengan temanku Mark..Ini sudah umum dilakukan setiap orang..Seperti investasi tabungan juga..Jadi tolong mengerti lah.."Jelas Evalina lagi

"Dan kau benar benar melupakan tugasmu sebagai ibu untuk Alice??"Tanya Mark menyudutkan Evalina

"Tidak Mark..Aku pasti akan berusaha membagi waktu untuk kalian..Aku hanya tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.."Jelas Evalina meyakinkan Mark lagi

"Kau semakin membuatku muak Evalina.."Ujar Mark dengan nada dingin dan langsung meninggalkan Evalina keluar kamar

Evalina hanya terdiam dan membiarkan Mark pergi

Mark pun pergi keluar menuju taman depan rumahnya untuk mencari udara segar,setelah berdebat dengan Evalina

Ia pun memijit mijit dahinya dengan perasaan kesal dan marah namun ia masih berusaha menahannya ,seakan ia masih tak habis pikir dengan jalan pikir Evalina yang hanya memikirkan dirinya sendiri

Sesaat ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Devan

"Halo bro..Ada apa??Kau kangen padaku??Heheh.."Sahut Devan disana

"Tidak sudi aku merindukan laki laki LGBT sepertimu.."Sindir Mark dengan tajam

"Breng*ek... Aku masih normal ..Mau apa kau menghubungi ku malam malam??Mengganggu sekali..!!!"Umpat Devan sedikit kesal

"Aku perlu bantuanmu.."Ujar Mark

...****************...

Keesokan harinya..

Louisa memulai pekerjaannya dengan bangun sangat pagi dan bersiap siap akan kekamar Alice dengan diantar oleh Bi Darmi karna Louisa belum mengetahui dimana letak kamar Alice

Saat memasuki kamar Alice,Lousia memperhatikan kamar Alice yang cukup besar dan luas dengan interior serba pink yang cantik

Bagus sekali kamarnya..Untuk anak sekecil Alice memiliki kamar sebesar ini..Sungguh gadis kecil yang beruntung..Batin Louisa merasa salut dengan Alice

Louisa pun berjalan menghampiri Alice yang masih tertidur pulas untuk dibangunkan

"Nona Alice..Ayo bangun..Sudah siang..Nanti nona bisa terlambat kesekolah.."Panggil Louisa dengan pelan sambil menepuk pelan bahu Alice

Tak berapa lama Alice pun terbangun,dengan keadaan mata yang masih terkantuk ia pun mengucek ngucek matanya dan menoleh kearah Louisa seraya memperhatikan Louisa yang tidak ia kenal

"Kamu siapa?"Tanya Alice dengan mata yang masih belum seluruhnya terbuka namun masih bisa melihat

"Saya adalah Louisa..Babysitter nona..Mulai sekarang saya akan terus menemani nona..Salam kenal nona Alice.."Ucap Louisa sambil memperkenalkan dirinya pada Alice dengan tersenyum

"Louisa??Apa kamu juga akan menemaniku bermain?"Tanya Alice dengan polos

"Tentu nona Alice..Saya akan menemani nona bermain apa pun.."Jawab Louisa masih dengan tersenyum

"Asik.. Salam kenal kakak Louisa..Aku Alice..Jadi sekarang aku punya teman bermain..Horee.."Ucap Alice kegirangan dan langsung memeluk tubuh Louisa tanpa berpikir Louisa yang baru ia kenal

Louisa pun terkejut melihat tindakan Alice yang tiba tiba memeluknya.Ia tak menyangka jika Alice begitu cepat akrab dengannya.Karna pada umumnya sulit untuk seorang anak kecil bisa langsung dekat dengan orang yang baru ia kenal

Louisa pun merasa senang,karna Alice langsung menerimanya sebagai temannya.Ia pikir seorang anak kecil tidak akan mudah didekati,walaupun ia akan berusaha menunjukkan sikap tulusnya untuk berteman

Namun ia benar benar tak menyangka jika Alice anak yang berbeda

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...