NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Berondong

Terjerat Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pihak Ketiga / Beda Usia
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Alana Xaviera merasa seperti sosok yang terasing ketika pacarnya, Zergan Alexander, selalu terjebak dalam kesibukan pekerjaan.

‎Kecewa dan lapar akan perhatian, dia membuat keputusan nekad yang akan mengubah segalanya - menjadikan Zen Regantara, pria berusia tiga tahun lebih muda yang dia temui karena insiden tidak sengaja sebagai pacar cadangan.

‎"Jadi, statusku ini apa?" tanya Zen.

‎"Pacar cadangan." jawab Alana, tegas.

‎Awalnya semua berjalan normal, hingga ketika konflik antara hati dan pikiran Alana memuncak, dia harus membuat pilihan sulit.


‎‎📍Membaca novel ini mampu meningkatkan imun dan menggoyahkan iman 😁 bukan area bocil, bijak-bijaklah dalam membaca 🫣


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 : TCB

Sudah sejak setengah jam yang lalu Alana duduk di atas ranjang dengan laptop yang menyala di atas pangkuannya. Laptopnya menyala terang, menampilkan layar yang penuh dengan foto-foto yang dia abadikan saat bersama Zen selama mereka jalan berdua.

‎‎Setiap momen-momen indah yang mereka lewati bersama membuat hatinya terasa hangat, dan untuk sesaat dia melupakan keberadaan Zergan yang tengah sibuk dengan pekerjaannya diluar kota. Zergan hanya akan menghubunginya setiap malam tiba, dan itupun hanya sebentar, sekitar sepuluh sampai lima belas menit dia menelfon, setelahnya Zergan akan mengakhiri panggilan dengan alasan lelah setelah seharian bekerja dan ingin beristirahat.

‎‎Alana mengarahkan pandangannya pada pintu kamar yang sengaja dia biarkan terbuka sedikit. Beberapa waktu lalu dia seperti mendengar ada suara mobil masuk kehalaman rumah, namun dia tidak tahu siapa yang datang.

‎‎"Siapa yang datang bertamu ya, apa temannya mama?" pikirnya.

‎‎Alana meletakkan laptopnya keranjang setelah dia menutupnya, setelahnya dia turun dari ranjang dan segera pergi ke lantai bawah. Hari ini dia memang ada janji dengan Zen untuk pergi makan siang diluar, tapi tidak mungkin Zen yang datang sepagi ini. Samar-samar dia mendengar suara mamanya seperti sedang mengobrol dengan seseorang diruang tamu.

‎"Nginep?" ulang Cindy dengan kening mengernyit, menambah dugaan jika memang ada yang sedang Alana sembunyikan. "Kapan ya, Tan? Seingatku Alana nggak pernah nginep dirumah aku tuh,"

Suara Cindy yang sedang mengobrol dengan mamanya membuat Alana terbelalak. Dengan langkah cepat dia pergi ke ruang tamu dan langsung menggandeng lengan sahabatnya itu, menunjukkan giginya yang rata dengan sebuah senyuman yang dipaksakan.

"Ya ampun, baru juga beberapa hari yang lalu aku nginep dirumah kamu, sekarang kamu udah datang-datang aja kesini. Kenapa? kamu kesepian karena Roy sibuk kerja ya?" Alana menekan kuat lengan Cindy, matanya menyipit tajam.

"Tapi kapan kamu---" Cindy hendak memprotes, tapi Alana langsung memotong ucapannya.

"Ayo ikut aku ke kamar, ada yang mau aku tunjukkan sama kamu."

Alana menarik tangan Cindy, membawanya menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Amara hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya, tapi dalam benaknya dia bertanya-tanya tentang apa yang terakhir Cindy ucapkan. Sebenarnya malam itu Alana menginap dirumah Cindy atau tidak?

Begitu pintu kamar sudah tertutup rapat, Alana menghela napas lega, hampir saja rahasia besarnya terbongkar. Jika mamanya sampai tahu malam itu dia tidak menginap dirumah Cindy dan malah bermalam dengan Zen dirumah kosong, dia pasti akan langsung disidang oleh kedua orang tuanya. Dan yang pasti Zergan akan sangat kecewa jika mengetahuinya.

Cindy menarik cepat tangannya dari genggaman Alana, menatap sahabatnya itu dengan tatapan mengintimidasi. "Sekarang coba jelaskan, apa maksudnya dengan nginep?"

Alana menatap Cindy, sepertinya dia tidak punya pilihan lain selain berkata jujur. Namun satu hal yang harus dia pastikan, Cindy tidak akan bermulut besar dan bercerita pada siapa-siapa.

"Apa ini ada hubungannya dengan pertemuan kita di bioskop beberapa hari lalu? Katakan Al, sebenarnya apa yang sedang kamu sembunyikan? Hari itu kamu tidak pergi dengan Zergan kan?" tanya Cindy beruntun, rasa penasarannya kian besar.

"Memang bukan dengan Zergan, aku pergi dengan orang lain." jawab Alana.

‎"Orang lain?" matanya menjelajahi mata Alana, guna mencari kejujuran disana. "Orang lain itu... Apa dia seorang pria?" tanyanya kemudian.

Alana mengangguk pelan, "Malam itu Zergan menyiapkan makan malam spesial untuk merayakan ulang tahunku. Aku pikir saat itu dia akan melamarku, tapi ternyata aku salah."

Alana melangkahkan kakinya kearah ranjang, mendudukkan dirinya di tepian ranjang. Dia mulai bercerita tentang pertemuannya dengan Zen malam itu hingga keputusannya menjadikan Zen sebagai pacar cadangan. Didepannya, Cindy berdiri dan mendengarkan dengan seksama, memahami apa yang diceritakan oleh sahabatnya dan terkejut dengan kalimat terakhir yang Alana katakan.

"Pa-pacar cadangan?" Cindy tercengang, memegangi keningnya yang terasa pening. "Itu sama saja kamu sudah mengkhianati Zergan, Al." protesnya.

Alana berdiri, melangkah ke arah jendela dan berdiri disana. Pandangannya menerawang. "Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan malam itu hingga membuat keputusan untuk menjadikan Zen sebagai pacar cadanganku. Aku hanya tahu malam itu aku benar-benar merasa sudah sangat lelah dan kecewa karena Zergan tak kunjung memberikan kepastian pada hubungan kami."

"Aku tahu kamu kecewa, tapi tidak harus dengan menjalin hubungan dengan dua pria sekaligus." Cindy mendekat, menepuk bahu Alana dari arah belakang. "Kamu bisa membicarakannya lagi dengan Zergan tentang hubungan kalian berdua."

"Aku sudah sering melakukannya, Cin." suara Alana sedikit meninggi, dia membalikkan badannya cepat. "Tapi jawabannya apa, dia selalu menyuruhku untuk menunggu dan bersabar."

Air mata mulai menggenangi kelopak mata Alana, membuat pandangannya sedikit kabur. "Aku salah," bisiknya pelan.

‎Cindy menghela napas, dia tidak ingin menyudutkan Alana dengan keadaan sekarang. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Tante Amara, setidaknya jika Zergan mau bertunangan dulu mungkin Alana tidak akan melangkah sampai sejauh ini.

‎"Jadi, siapa nama pacar cadanganmu itu?" tanya Cindy, penasaran.

Alana menoleh, menatap Cindy cukup lama sebelum akhirnya menjawab, "Zen. Zen Regantara."

-

-

-

Kedua mata Cindy terbuka lebar saat menatap wajah pria muda yang kini sedang berdiri dihadapannya. Saat mendengar Alana akan bertemu dengan Zen, Cindy memaksa untuk ikut karena merasa penasaran dengan sosok pria yang dijadikan sebagai pacar cadangan oleh Alana.

"Oh my god... Kenapa berondong jadi lebih menggoda begini," batin Cindy, matanya sampai tidak berkedip menatap Zen.

"Zen, kenalkan, dia ini Cindy, sahabatku," ucap Alana, memperkenalkan Cindy pada Zen.

"Hei, salam kenal Cindy." Zen tersenyum ramah.

"Oya, aku punya sesuatu buat kamu." Zen mengulurkan sebuket bunga yang sengaja dia beli dijalan tadi pada Alana. "Aku tidak tahu kamu suka bunga apa, jadi aku asal pilih aja."

Alana tersenyum lembut, menerima bunga itu dari tangan Zen. "Makasih."

"Oya, teman kamu ini mau ikut kita makan siang atau---"

"Tidak, dia akan langsung pulang karena takut suaminya mencarinya." Alana memotong ucapan Zen. Lagipula tidak ada gunanya juga mengajak Cindy ikut, hanya akan merusak acara kencannya dengan Zen saja.

"Eh siapa bilang aku nggak mau ikut. Aku akan ikut dengan kalian!" putus Cindy yang membuat Alana tercengang.

‎Alana menghela nafas perlahan, memaksakan senyum diwajahnya. "Tapi, Cin. Perjanjiannya kan kamu cuma ngantar aja. Setelah ketemu Zen, kamu akan langsung pulang."

‎‎Cindy tersenyum mesra sembari menepuk pundak Alana. "Tenang saja, Al. Aku tahu batasnya. Aku cuma pengen mastiin kalian pacaran aman."

"Ingat Al, masih ada Zergan sebagai pacar kamu juga." bisik Cindy ditelinga Alana.

Namun, Alana tetap merasa keberatan. Tinggal empat hari sebelum Zergan kembali, dan dia hanya ingin menikmati momen berdua bersama dengan Zen.

"Ya udah nggak apa-apa, biarin aja teman kamu ini ikut," ucap Zen yang membuat Alana tersadar dari lamunan singkatnya.

"Tapi Zen---"

"Tuh, Zen aja setuju." Cindy berseru gembira. "Kalau begitu aku ikut naik mobil kamu sekalian ya, Zen. Nanti biar aku telefon sopir buat ambil mobilku disini."

Cindy langsung berlari menghampiri mobilnya yang terparkir disisi jalan untuk mengambil tasnya yang masih tergeletak didalam jok mobil, mengabaikan tatapan kesal Alana padanya.

"Dasar teman lucknut!" batin Alana merasa sangat kesal.

-

-

-

Bersambung....

1
S
sangat bagus dan tidak berbelit-belit
Zuri
jeng jeng jeng... akhirnya Alana tau.. kamu berani jujur, tapi Zergan mana mau jujur.. penabur benih dan kecebongnya pun suah ada..

mo komen di paragrap gak bisa,, lagi repisi katanya🤧🤧
Zuri
lana dah jujur.. diirimu bakal jujur gak Zergan?😏
Zuri
ngeles aja terus.. bentar lagi juga ketahuan
Zuri
dirirmu kepo atau apa??🙄🙄 kalo ada hubungan kan harusnya kamu seneng kan, 🙄
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Mainnya sedikit licik tak masalah yaa zen 🤭 namanya juga cinta. saat melihat orang yang di cintai di bohongi, pasti tak tega dan tak rela. makanya kamu memperlihatkan kenyataan pahit ini sama alana. supaya alana tak menyesal dalam mengambil keputusan.
Zuri
siap siap dengar hal selanjutya ya Lana, pastikan jantungmu kuat. man sudah ada pengganti😏
Zuri
Zergan sudah waktunya untuk dibuang
Zuri
nurun dari bapak ternyata/Facepalm/
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Alana yang baru berbuat salah, dia berani jujur untuk memulai hubungannya bersama kamu zergan. tapi kamu apa? kamu bertahun-tahun menyimpan kebohongan besar. Dan saat kamu ingin melamar alana pun, kamu masih saja tak berani jujurr...cemennn elo!!
Zuri
kan baru calon.. masih bisa lah dirbut
Zuri
kann 🤣🤣🤣
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
harusnya Alana langsung masuk gak sih. biar ke tembak langsung.
gonjang-ganjing hubungan
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
puyeng, puyeng dech alana🤭
selamat berpusing ria ya lana 😂

Kalo zergan, Dateng lagi Jan diterima ya rin.dia ngebuang kelean sebegitu enaknya
Agunk Setyawan
zergan mokondo cemen
🔥Violetta🔥: Bungkus dan lempar ke laut kak si Zergan 🤣🤣🤣
total 1 replies
ari sachio
y begitulah ....kayla memang ankku sama calon suami km yg tk pernh dianggp sama sekali .tp sawahku selalu dicangkulnya saat kami pergi ke luar kota.😁😁😁
ari sachio: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
jreng jreng hayolohhh akhirnya kamu tahu, kalau kayla anaknya karina..alana? sudah saatnya kamu mengetahui smeuanya.
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
selagi janur kuning belum melengkung, bebas di tikung tante 🤣🤣 sudah melengkung pun kalau emang cinta mati yaa rebutt bawa lari 🤣🤣
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
Nah lho.....eng ing eng.....
sory ini ya Alana Mungin agak jahat. tapi Karin cerita aja dech.
biar bisa dapet selotip yang baek
🔥Violetta🔥: Nah, harusnya 😁
total 1 replies
ari sachio
😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!